TINJAUAN PUSTAKA
1. Bahan Padat
Bahan padat merupakan bahan isolator yang tidak bisa berubah bentuk dengan sangat
mudah mengikuti wadahnya. Beberapa jenis isolator padat diantaranya adalah :
a. Bahan Tambang
Bahan tambang merupakan bahan yang berasal dan ada di penggalian dalam tanah berbentuk biji
seperti pualam, batu tulis dan sebagainya yang harus diproses terlebih dulu untuk memperoleh
bahan yang diinginkan. Beberapa macam bahan tambang tersebut diantaranya adalah:
Asbes : Bahan berserat, tidak kuat serta mudah putus namun sebetulnya kuat untuk
isolator listrik.
Batu pualam : Batu kapur atau dolomit yakni bongkahan batu besar yang dipotong
potong menjadi lempengan tebal dengan ukuran tertentu.
Mika: Memiliki sifat teknis baik sehingga cukup sering dipakai sebagai bahan isolator.
Mikanit : Mika yang sudah mengalami perubahan bentuk atau susunan bahan sesuai
dengan keperluan. Penggunaan mika terkadang juga ditambahkan dengan pita, kertas
atau kain supaya bisa menghasilkan ketebalan yang diinginkan dan agar bisa
meningkatkan daya sekat listrik serta menambah kekuatan mekanis supaya tidak retak
ketika dilipat atau digulung.
Mikafolium: Sejenis mikanit dan sebagai bahan yang memakai mika yang ditaburkan
di atas lapisan kertas lipis dengan perekat pernis serta bahan sintetis lainnya.
Mikafolium sangat mudah dibengkokkan dengan cara pemanasan serta dipakai sebagai
isolator untuk membungkus kawat atau bahan lilitan mesin listrik tegangan tinggi.
b). Bahan Berserat
Bahan dasar yang dipakai untuk bahan berserat berasal dari 3 macam yakni binatang, tumbuh
tumbuhan serta bahan tiruan atau sintetis. Sebetulnya, bahan ini tidak cukup baik digunakan untuk
isolator listrik sebab sifatnya yang bisa menyerap cairan. Sementara cairan tersebut bisa merusak
isolator yang kemudian menyebabkan daya sekat menurun.
Namun karena beberapa faktor seperti bahan mudah didapat, hargannya yang murah, daya mekanis
cukup kuat, fleksibel, dapat disusun berlapis lapis dan dicampur dengan zat tertentu untuk
meningkatkan daya sekat, daya mekanis serta daya tahan panas, maka bahan berserat juga
digunakan untuk isolator listrik. Beberapa contoh bahan berserat diantaranya adalah:
Benang : Bisa digunakan sebagai isolator kawat yang banyak dipakai untuk isolator
kawat halus dalam pembuatan pesawat pesawat seperti pengukuran listrik.
Tekstil : Digunakan pada bidang kelistrikan sebagai isolator kawat lilitan mesin listrik,
pengikat dan lain sebagainya.
Kertas: Bahan kertas merupakan selulosa yang terbuat dari sel tumbuhan. Kertas yang
terlalu kering atau lembab kekuatan isolatornya akan berkurang sebab sangat menyerap
cairan sehingga kertas dilapisi isolator. Pemakaian kertas untuk isolator tidak hanya
untuk pembalut lilitan kawat dan kumparan namun juga untuk isolator kabel serta
kondensator kertas.
c). Gelas dan Keramik
Gelas adalah isolator baik untuk arus listrik namun kekuatan mekanisnya kecil dan juga rapuh
tidak seperti bahan keramik. Pemakaiannya dalam teknik listrik diantaranya adalah untuk
membuat bola lampu pijar, termometer kontak untuk mengontrol suhu tertentu seperti untuk
tempat penetasan telur dan lain sebagainya.
Sedangkan keramik bisa didapat dari bahan galian lewat proses pemanasan yang kemudian dibuat
barang keramik seperti cangkir teko dan dalam teknik listrik dipakai untuk isolator lonceng dan
juga mantel. Keramik yang dipakai untuk kebutuhan teknik listrik harus memiliki daya sekat yang
besar serta bisa menahan gaya mekanis yang besar seperti steatit dan juga porselin.
d). Plastik
Plastik adalah kombinasi dua bahan yakni bahan perekat seperti resin atau damar dan juga bitumin
dengan bahan pengisi serbuk kayu, serbuk batu dan katun. Sebenarnya, ada banyak bahan plastik
seperti salah satunya bakelit dn plastik sendiri terdiri dari 2 jenis, yakni :
Thermoplastik : Akan lunak pada suhu 600 derajat celsius dan pemanasan hingga
mencair tidak akan merubah struktur kimiawi.
Thermosetting plastik : Sesudah mengalami proses pencairan dan menjadi barang, maka
akan mengalami perubahan struktur kimiawi sehingga tidak bisa kembali lunak meski
dipanaskan. Beberapa bahan pengisi paduan pada pembuatan plastik selain yang sudah
disebutkan diantaranya adalah kain kapas, mika, aplha selulosa, grafit, asbes, kertas,
kanvas dan juga karbon.
2. Bahan Cair
Isolasi menggunakan bahan cair biasanya difungsikan sebagai bahan pengisi pada beberapa
peralatan listrik, Beberapa contohnya yaitu : rheostat, transformator dsb. Dalam hal ini, bahan
isolasi cair memiliki fungsi utama sebagai isolator arus listrik dan juga sekaligus berfungsi sebagai
pendingin. Maka dari itu bahan isolator cair memiliki syarat harus mempunyai tegangan tembus
yang besar serta mempunyai daya hantar panas yang cukup tinggi.
2.2.2 Minyak transformator
Minyak transformator difungsikan untuk mengeluarkan panas yang disebabkan oleh arus
listrik dalam kumparan serta untuk melindungi kumparan transformator dari pengaruh air.
1. Bahan Gas
a). Udara
Udara juga bisa berfungsi sebagai bahan isolasi yang tentunya mudah didapat karena mempunyai
tegangan tembus cukup besar yakni sekitar 30kV/cm. Susunan udara yang terdapat di permukaan
bumi, terdiri atas 20% Oksigen (O2), 79% Nitrogen (N2) sedangkan sisanya yang sekitar 1%
terdiri dari banyak unsur lainnya seperti : karbondioksida, Argon, Neon, Helium, Kripton, dan
lain-lain.
Pada sistem jaringan tenaga listrik, udara memiliki peran sebagai bahan penyekat antar kawat
konduktor atau antara kawat konduktor dengan tanah. Diketahui pada tekanan yang tidak terlalu
tinggi, udara merupakan bahan penyekat yang baik dan terbukti kebocoran melalui udara adalah
kecil sekali. Tetapi pada kondisi tekanan yang cukup tinggi, maka dapat berpotensi terjadi loncatan
elektron di udara. Udara juga sering digunakan sebagai pendingin.
b). Sulfur Heksafluorida (SF6)
Sulfur heksafluorida (SF6) merupakan suatu gas yang dihasilkan dari reaksi eksotermis antara
unsur sulfur dengan fluor. Sulfur heksafluorida merupakan gas terberat dengan massa jenis 6,14
kg/m3 atau sekitar lima kali berat udara. Gas ini tidak mudah terbakar, tidak larut dalam air, tidak
berwarna serta tidak berbau. Tegangan tembusnya cukup tinggi yaitu sekitar 75 kV/cm. Gas ini
sangat tepat digunakan untuk pendingin pada peralatan listrik yang dapat menimbulkan panas dan
bunga api.