KABUPATEN KONAWE
OLEH:
MEY DINASARI
N1A1 18 045
JURUSAN ANTROPOLOGI
KENDARI
2022
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
BAB I
PENDAHULUAN
masyarakat lainnya. Kebudayaan itu sendiri adalah seluruh cara kehidupan dari
masyarakat yang manapun tidak hanya mengenai sebagian dari cara hidup yaitu
bagian yang oleh masyarakat dianggap lebih diinginkan. Karena itu bagi seorang
ahli ilmu sosial tidak ada masyarakat atau perorangan yang tidak berkebudayaan.
2006:18).
ketenangan dan keseimbangan hidup berumah tangga baik secara sosial, biologis
maupun psikologis guna menciptakan rasa kasih sayang dan rasa aman bagi
pihak-pihak yang terkait. Perkawinan pada masyarakat Indonesia, dalam hal ini
peristiwa adat yang sangat sakral. Hubungan itu tidak hanya melibatkan dua
sistem nilai budaya yang merupakan tingkat paling tinggi dan paling abstrak dari
adat istiadat. Nilai – nilai budaya merupakan konsep – konsep mengenai apa yang
1
hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari warga sebagian suatu masyarakat
mengenai apa yang mereka anggap bernilai, berharga, dan penting dalam hidup,
sehingga dapat berfungsi sebagai suatu pedoman yang memberi arah dan orientasi
pandangan hidup merupakan suatu sistem pedoman yang dianut oleh golongan-
Ketiga ideologi, ideologi merupakan suatu sistem pedoman hidup atau cita – cita,
yang ingin sekali dicapai oleh banyak individu dalam masyarakat, tetapi yang
Adat istiadat perkawinan tidak hanya menyangkut pihak laki – laki dan
perempuan saja, tetapi antar kedua pihak saling terkait dalam mewujudkan
kehidupan yang lebih baik. Peranan perempuan dan laki – laki dalam kehidupan
sosial tidak bisa terlepas dari konsep gender yang berlaku dalam masyarakat.
Gender adalah suatu sifat yang menempel dalam kehidupan sosial pada
perkasa. Ciri dari sifat itu sendiri merupakan sifat – sifat yang dapat
ada laki – laki yang emosional, lemah lembut, keibuan, sementara juga ada
perempuan yang kuat, rasional, perkasa. Perubahan ciri dari sifat itu dapat terjadi
dari waktu kewaktu dan dari tempat ketempat yang lain. Semua hal yang dapat
2
dipertukarkan antara sifat perempuan dan laki – laki, yang bisa berubah dari
waktu ke waktu serta berbeda dari tempat ke tempat lainnya, maupun berbeda dari
suatu kelas ke kelas yang lain, itulah yang dikenal dengan konsep gender (Fakih,
2012).
Segala aktivitas masyarakat tidak terlepas dari peran dan fungsi antar
laki- laki dan perempuan. Peran dan fungsi laki-laki dan perempuan tercipta dari
tradisi- tradisi yang ada dalam masyarakat itu sendiri. Salah satu tradisi yang ada
memuat tentang relasi gender mengenai peran dan fungsi antara laki-laki dan
perempuan dalam rumah tangga. Salah satu tradisi dalam perkawinan yang di
digunakan oleh masyarakat suku Tolaki. Tradisi ini hanya berlaku apabila yang
menikah salah satu pengantinnya berasal dari masyarakat Desa Mendikonu yang
disahkan secara hukum dan agama, maksudnya apabila pasangan ini telah
melakukan pernikahan dan menjadi sepasang suami istri yang sah dengan bukti
adanya keterangan suami istri pada pemuka adat atau buku nikah.
3
melalui taradisi etnis Tolaki, Perempuan sangat jarang terlihat untuk turut andil
dalam prosesi adat pernikahan suku Tolaki perlu dipertanyakan karena terkesan
hanya sedikit bisa mengambil peran saat prosesi adat pernikahan pada masyarakat
1. Apa saja peran perempuan pada adat pernikahan masyarakat Tolaki di Desa
Konawe ?.
Tujuan yang hendak dicapai dengan adanya penelitian ini adalah sebagai
berikut:
4
1. Untuk mendeskripsikan peran peran perempuan pada adat pernikahan
Konawe.
1. Manfaat Teoretis
antropologi.
2. Manfaat Praktis
5
BAB II
kemasyarakatan.
b. Peran adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu
c. Peran juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi
dan perempuan perbedaan antara gender antara laki-laki dan perempuan, terjadi
melalui proses yang panjang itulah, maka lama kelamaan perbedaan gender seolah
- olah ketentuan tuhan atau kodrat yang tidak dapat di ubah lagi. Demikian pula
6
sebaliknya, sosialisasi kontruksi sosial tentang gender secara evolusi pada
kelamin. Sepertinya gender laki- laki harus kuat dan agresif, sehingga dengan
mempertahankan sifat tersebut. dan akhirnya laki-laki menjadi lebih kuat dan
besar. Akan tetapi dengan berpedoman bahwa setiap sifat biasanya melihat pada
ienis kelamin tertentu dan sepanjang sifat tersebut dapat dipertukarkan. maka sifat
tersebut hasil kontruksi masyarakat, dan sama sekali bukan kodrat (Mansoer,
1997).
memelihara, rajin dan tidak cocok jadi kepala keluarga. Akibatnya semua
lain-lain dilakukan perempuan. Sehingga beban kerja perempuan jauh lebih besar
ketimbang laki-laki.
Esa”.
7
Pengertian perkawinan dari tersebut di atas, jelas bahwa perkawinan
memuat tidak hanya segi hukum formal tapi sampai pada maksud yang bersifat
keTuhanan Yang Maha Esa, perkawinan juga tidak hanya merupakan ikatan lahir
perkawinan adalah ikatan akibat hukum antara seorang pria dengan seorang
wanita untuk hidup bersama sebagai suami istri dan ikatan lahir suami istri
merupakan hubungan formal yang sifatnya nyata, baik bagi yang mengikatkan
dirinya maupun orang lain atau masyarakat. Sedang yang dimaksud dengan rumah
tangga harmonis yakni bersyukur jika mendapat pasangan hidup yang mengerti
dan memahami akan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, bersyukur jika
mendapat pasangan hidup yang mampu menemani dalam suka dan duka.
dalam pasal 2 ayat 1 UU No. 1 tentang “Perkawinan adalah sah apabila dilakukan
besar masing-masing.
8
pria calon mempelai akan tetapi juga orang tua kedua belah pihak, saudara-
laki-laki dengan perempuan yang membawa hubungan lebih luas yaitu antara
kelompok kerabat laki-laki dan perempuan, bahkan antara masyarakat yang satu
Perkawinan biasanya diartikan sebagai ikatan lahir batin antara pria dan
wanita suami, istri dengan tujuan membentuk suatu keluarga bahagia dan kekal
berdasarkan Tuhan Yang Maha Esa, dari pasangan demi pasangan terlahir bayi-
bayi yang akan melanjutkan keturunan mereka. Oleh karena itu bagi masyarakat
jawa khususnya perkawinan sangatlah menjadi makna yang sangat penting bagi
tangga yang baru tetapi juga membentuk ikatan dua keluarga besar yang bisa jadi
garis kebapakan oleh karena itu sistim keturunan dan kekerabatan antar suku
berbeda-beda. Maka dari itu tujuan perkawinan adat bagi masyarakat adat juga
berbeda (Hadikusuma, 1983). Oleh karena itu juga sesuai kekeluargaan yang
keluarganya bahwa mereka telah menemukan pasangan yang cocok dan ideal
9
pasangan berdasarkan pada bibit, bebet dan bobot.
Bobot artinya kedua calon pengantin adalah orang yang berkualitas, bermental
baik dan berpendidikan cukup dan yang biasa berlaku pada adat perkawinan
kedua belah pihak setelah orang tua atau keluarga menyetujui perkawinan maka
Penelitian Relevan
Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini dan dapat
kain lainnya dalam upacara pernikahan dan kematian. Selain itu perempuan
pernikahan.
10
3. Penilitian dilakukan Nanda Putri Rizma (2019) dengan judul “Peran Gender
dikembangkan dari studi-studi yang berpusat pada wanita. Teori feminisme pada
abad kedua puluh tidak dapat dipisahkan dari pemahaman feminisme sebagai
gerakan sosial. Feminisme berawal dari suatu gerakan sosial yang membela dan
yaitu:
a. Feminisme Liberal
dari pola pembagian kerja yang seksis dan patriakal dan bahwa kesetaraan
11
b. Feminisme Radikal
radikal melihat bahwa dalam setiap institusi keluarga dan di dalam struktur
yang paling mendasar adalah sistem patriarki dimana penindasan yang paling
mendasar adalah sistem patriarki dimana penindasan ini terjadi pada laki-laki
c. Feminisme Sosialis
atas penindasan berbeda namun saling terkait yang dilakukan oleh patriarki
sosial dari pemahaman yang luas tentang materialism historis. (3) memasukkan
Femnisme sosialis telah menetapkan proyek formal yaitu mencapai sintesis dan
12
menyebutnya dengan tradisi kalosara. Tradisi ini biasanya dilakukan sebelum
apabila pasangan ini telah melakukan pernikahan dan menjadi sepasang suami
istri yang sah dengan bukti adanya keterangan suami istri pada pemuka atau buku
nikah.
sistem nilai budaya yang merupakan tingkat paling tinggi dan paling abstrak dari
adat istiadat. Nilai – nilai budaya merupakan konsep – konsep mengenai apa yang
hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari warga sebagian suatu masyarakat
mengenai apa yang mereka anggap bernilai, berharga, dan penting dalam hidup,
sehingga dapat berfungsi sebagai suatu pedoman yang memberi arah dan orientasi
pandangan hidup merupakan suatu sistem pedoman yang dianut oleh golongan-
Ketiga ideologi, ideologi merupakan suatu sistem pedoman hidup atau cita – cita,
yang ingin sekali dicapai oleh banyak individu dalam masyarakat, tetapi yang
Segala aktivitas masyarakat tidak terlepas dari peran dan fungsi antar
laki- laki dan perempuan. Peran dan fungsi laki-laki dan perempuan tercipta dari
tradisi- tradisi yang ada dalam masyarakat itu sendiri. Salah satu tradisi yang ada
memuat tentang relasi gender mengenai peran dan fungsi antara laki-laki dan
perempuan dalam rumah tangga. Namun peran perempuan pada adat pernikahan
13
yang khususnya pernikahan adat Tolaki sangat jarang ditemukan perempuan
dari pola pembagian kerja yang seksis dan patriakal dan bahwa kesetaraan
pemolaan ulang institusi- intitusi kunci hukum, kerja, keluarga, pendidikan dan
media.
bahwa dalam setiap institusi keluarga dan di dalam struktur masyarakat yang
adalah sistem patriarki dimana penindasan ini terjadi pada laki-laki yang
menindas perempuan.
kritik atas penindasan berbeda namun saling terkait yang dilakukan oleh
sosial dari pemahaman yang luas tentang materialism historis. (3) memasukkan
14
Femnisme sosialis telah menetapkan proyek formal yaitu mencapai sintesis dan
Apa saja peran perempuan Apa kendala perempuan Bagaimana upaya yang
pada adat pernikahan dalam pelaksanaan dilakukan dalam mengatasi
masyarakat Tolaki di Desa perannya pada adat kendala pelaksanaan peran
Mendikonu Kecamatan pernikahan masyarakat perempuan pada adat
Amonggedo Kabupaten Tolaki di Desa Mendikonu pernikahan masyarakat
Konawe?. Kecamatan Amonggedo Tolaki di Desa Mendikonu
Kabupaten Konawe?. Kecamatan Amonggedo
Kabupaten Konawe?.
Teori
1. Feminisme liberal
2. Feminisme radikal
3. Feminisme sosialis
(Mansour, 1996)
Judul Penelitian:
15
BAB III
METODE PENELITIAN
secara detail tentang proses pelaksanaan peran tokoh adat perempuan di Desa
sampling, yaitu menentukan informan terdiri dari informan kunci (key informant)
hanya tokoh adat perempuan Suku Tolaki yang ada di Desa Amonggedo,
16
suasana budaya yang tidak dikenal, waktu yang cukup dan non-analitis. Dalam
yang dipilih harus memenuhi lima persyaratan tersebut (Spradley, 2006: 68).
Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci dan informan
biasa. Informan kunci yaitu 2 orang tokoh adat perempuan dan informan biasa
mengetahui tata cara pelaksanaan tradisi perkawinan suku Tolaki pada masyarakat
depth interview).
lokasi penelitian tentang proses pelaksanaan peran tokoh adat perempuan suku
Tolaki dan mengetahui alasan mengapa peran tokoh adat perempuan suku Tolaki
17
data atau gambar mengenai proses pelaksanaan peran tokoh adat perempuan suku
Tolaki dan catatan di Kantor Camat Amonggedo berupa gambaran umum lokasi
mengadakan tatap muka secara langsung beserta informan yang telah dipilih dan
pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu oleh peneliti dalam proses
dapat menggali informasi sedetail mungkin dari setiap informan. Hal-hal utama
yang menjadi fokus wawancara dalam penelitian ini adalah bagaimana prosesi
peneliti meminta izin terlebih dahulu dengan narasumber. Untuk memperoleh data
dengan seksama apa yang disampaikan oleh narasumber pada saat wawancara
sedang berlangsung, dan wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
bersifat deskriptif.
18
3.5 Teknik Analisis Data
analisis dengan merinci dan menjelaskan secara panjang lebar keterkaitan data
Mendikonu.
19
DAFTAR PUSTAKA
Maria & Lodowik. 2019. Peran Perempuan Adonara Dalam Budaya Upacara
Perhelatan: Studi Fenomenologi Peran Perempuan Adonara Pada
Pernikahan Dan Kematian. CALATHU: Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 1
Nomor 1, Februari 2019: 68 –79.
Nanda Putri Rizma .2019. Peran Gender Perempuan Adat Tunggu Tubang Suku
Semende Sumatera Selatan (Studi Etnografi Desa Tanjung Raya Kabupaten
Muaraenim). Skripsi. Universitas Bina Darma. Palembang.
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sugiyono.2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta,
Bandung.
Sujarweni, Wiratna. 2015. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.
Tarimana, A. 1993. Kebudayaan Tolaki. Jakarta: Balai Pustaka.