Anda di halaman 1dari 3

1.

Pihak Penjamin

Dalam hal ini pihak penjamin adalah bank, di mana bank lah yang akan menerbitkan sebuah
jaminan kepada nasabahnya yang memiliki sebuah kepentingan terhadap pihak lainnya.

Pihak Terjamin

Pihak terjamin adalah nasabah yang mengajukan dan membuat sebuah permohonan jaminan
kepada pihak bank, di mana nasabah tersebut akan meminta penerbitan sebuah jaminan bank
untuk kepentingan perjanjiannya dengan pihak lain.

Pihak Penerima Jaminan

Penerima jaminan adalah pihak ketiga yang akan menerima jaminan yang diberikan oleh pihak
bank karena adanya sebuah perjanjian yang dilakukan oleh pihak penerima jaminan dengan
pihak terjamin selaku nasabah bank tersebut. Pihak penerima jaminan memiliki hak untuk
menerima jaminan atas wanprestasi yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi di dalam perjanjian
yang telah disepakatinya dengan pihak terjamin, di mana pihak ini akan berhak untuk
mendapatkan sejumlah ganti rugi atas kejadian tersebut. Hal inilah yang kemudian menjadi
alasan penerbitan garansi bank tersebut.

2.dimulai dengan mana saat seorang pihak ketiga, gunakepentingan si berpiutang, mengikatkan
diri untuk memenuhi perikatan si berutangmenakala orang ini sendiri tidak memenuhiny

Berakhir perjanjian :

o Hapusnya perikatan pokok yang dibuat debitur dan kreditur.


o Karena percampuran utang antara pribadi debitur dengan penanggung (borg).
o Penanggung (borg) menggunakan tangkisan terhadap kreditur yang dipakai oleh debitur.
o Penanggung (borg) dibebaskan karena kesalahan kreditur, tidak dapat lagi menggantikan
hak hipotik dan hak previlege (hak istimewa) kreditur.
o Apabila kreditur dengan sukarela menerima benda tidak bergerak atau benda lain sebagai
pembayaran utang debitur.
o Apabila penundaan pembayaran yang diberikan oleh kreditur kepada pihak debitur yang
kemudian membebaskan penanggung (borg) dari penanggungan tersebut.

3. Merupakan jaminan yang bersifat perorangan, yaitu adanya pihak ketiga (badan hukum)
yang menjamin pemenuhan prestasi manakala debiturnya wanprestasi. Pada jaminan yg
bersifat perorangan dmk pemenuhan prestasi hanya dapat dipertahankan terhadap orang-
orang tertentu, yaitu Debitur atau penanggungnya

 Bersifat accesoir, yakni perjanjian yang mengikuti perjanjian pokoknya. Perjanjian


penanggungan akan batal demi hukum atau hapus jika perjanjian pokok juga batal demi
hukum atau hapus.
 3. Untuk perjanjian yang dapat dibatalkan, perjanjian accesoirnya tidak ikut batal
meskipun perjanjian pokoknya dibatalkan. misalnya Perjanjian Pokok dibuat oleh orang
yg tdk cakap, sehingga dapat dibatalkan dan bila hal ini terjadi mk perjanjian
penanggungannya dianggap tetap sah.
 4. Bersifat sepihak dimana hanya penanggung yg hrs melaksanakan kewajiban. Tetapi
adakalanya kreditur menawarkan suatu prestasi sehingga pihak ketiga mau menjadi
penanggung dan dlm keadaan demikian perjanjian bersifat timbal balik.
 5. Besarnya penanggungan tidak akan melebihi besarnya prestasi/perutangan pokoknya
tetapi boleh lebih kecil. Jika penanggung lebih besar maka yang dianggap sah hanya yang
sebesar utang pokok (Psl 1822 BW).
 6. Bersifat subsidiair, jika ditinjau dr sudut cara pemenuhan prestasi. Hal ini berdasarkan
Ps.1820 BW bahwa penanggung mengikatkan diri untuk memenuhi perutangan debitur
manakala debitur sendiri tidak memenuhinya. Ini berarti penanggung hanya terikat secara
subsidiair karena hanya akan melaksanakan prestasi jika debitur tdk memenuhinya
sedang debitur yg harus tetap bertanggung jawab atas pelaksanaan prestasi tsb dan stlh
penanggung melaksanakan prestasi maka ia mempunyai hak regres terhadap debitur.
 7. Beban pembuktian yang ditujukan ke si berutang dalam batas-batas tertentu juga
mengikat si penanggung.
 8. Penanggungan diberikan untuk menjamin pemenuhan perutangan yang timbul dari
segala macam hubungan hukum baik yang bersifat perdata maupun yang bersifat hukum
publik, asalkan prestasi tersebut dapat dinilai dalam bentuk uang.

4. A. Seorang pihak ketiga guna kepentingan si berpiutang, mengikatkan diri untuk memenuhi
perikatan si berutang apabila debitur tidak memenuhinya

B. dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan
menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena
suatu peristiwa yang tak tertentu.

C. orang yang menjadi objek pertanggungan

D. berkewajiban untuk menanggung dan memikul jawab,secara sederhananya tanggung jawab


adalah menanggung segala sesuatu yang telah atau sudah terjadi dan dialami.

5. Lahirnya kewajiban tertanggung saat , si Beni (penanggung) memberkan suatu perjanjian atas
kesepakatan si amin (tertanggung) , isi dari perjanjian itu menjadi jawab tertanggung apabila
harus membayar 5 juta per tahun , Dari situ itu kewajiban tertanggung

6. Penjamin mempunyai kewajiban untuk memberitahukankepada debitur bahwa penjamin telah


melakukan pembayaran hutang debitur dengan merinci jumlah-jumlah hutang yang dibayarkan.
Pemberitahuan penjamin kepada debitur ini bertujuan untuk menghindarkan kemungkinan
debitur telah membayar atau debitur sedang menuntut pembatalan perjanjian hutang. Kalau
debitur sudah membayar hutangnya kepada Kreditur atau debitur sedang melakukan tuntutan
pembatalan perjanjian hutang, kemudian tanpa sepengetahuan debitur Penjamin membayar
kepada Kreditur, akan membawa akibat hukum bahwa Penjamin tidak dapat menuntut
pembayaran kembali kepada debitur. Namun hal ini tidak mengurangi hak Penjamin untuk
meminta kembali uangnya kepada Kreditur agar mengembalikan apa yang sudah dibayarkan
berdasarkan pembayaran yang tidak diwajibkannya

Hak-hak Penjamin

Undang-undang memberikan dua hak kepada Penjamin yang

telah membayar hutang debitur yaitu:

a. Hak untuk menuntut kembali kepada debitur agar debitur membayar kembali apa yang sudah
dibayarkan Penjamin kepada Kreditur sebesar jumlah yang dibayarkan kepada Krediturnya atau
besarnya tuntutan kembali penjamin kepada debitur disesuaikan jumlah pemberitahuan Penjamin
kepada debitur yang tentunya meliputi hutang pokok, bunga, denda dan biaya lainnya atau
jumlah yang besarnya sesuai perjanjian Penjaminan. Hak untuk menuntut kembali diberikan oleh
Pasal 1839 KUHPerdata. Hak menuntut kembali kepada debitur disebut hak regres yang timbul
karena diberikan oleh undang-undang.

b. Hak Penjamin menggantikan demi hukum semua hak-hak si Kreditur kepada debitur (Pasal
1840 KUHPerdata). Penggantian kedudukan seorang Kreditur ini dalam hukum perjanjian
disebut "SUBROGASI " (Pasal 1402 ayat (3) KUHPerdata). Dengan terjadinya subrogasi ini
secara hukum semua perjanjian yang semula dibuat antara Kreditur lama dan debitur, yakni
perjanjian kredit dan perjanjian ikutannya yaitu perjanjian jaminan (seperti hak
tanggungan/hipotik, gadai atau fiducia jika ada) berlaku dan mengikat bagi Penjamin sebagai
Kreditur baru dan debitur. Penjamin sebagai Kreditur baru harus meminta kepada Kreditur lama
semua dokumen-dokumen seperti perjanjian kredit, pengikatan jaminan dan sebagainya

Anda mungkin juga menyukai