A. Kompetensi Dasar:
3.1 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap
jenuh,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis)
4.2 Menyajikan hasil penelusuran informasi tentang kegunaan prinsip sifat
koligatif
larutan dalam kehidupan sehari-hari
B. Tujuan Pembelajaran:
1. Menganalisa fenomena sifat koloigatif larutan kenaikan titik didih larutan
2. Menganalisa perhitungan yang berlaku dalam fenomena sifat koligatif
kenaikan titik didih larutan
C. Materi
Kenaikan titik didih zat cair itu adalah suhu yang tetap disaat zat cair itu
mendidih, di titik suhu ini tekanan uap zat cair itu sama dengan suhu dari udara
yang ada di sekitarnya, dan hal tersebut mengakibatkan adanya penguapan pada
semua bagian dari zat cair, titik didih suatu zat cair itu bisa diukur di tekanan 1
atmosfer, dan dari hasil dari penelitian ternyata titik didih larutan itu memang
selalu lebih tinggi jika dibandingkan dari titik didih pelarut murninya, dan hal ini
memang disebabkan karena ada partikelpartikel zat terlarut yang ada didalam
suatu larutan yang menghalangi adanya penguapan partikelpartikel pelarut, dan
karena adanya hal tersebut maka partikelpartikel pelarut itu membutuhkan energi
yang jauh lebih besar, kemudian perbedaan dari titik didih larutan itu dengan titik
didih pelarut murni itu bisa disebut sebagai kenaikan titik didih yang bisa
dinyatakan dengan ΔTb.
Kenaikan Titik Didih: Fenomena bahwa titik didih dari cairan akan lebih
tinggi ketika senyawa lain ditambahkan, yang berarti bahwa larutan akan
memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada pelarut murninya
Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu sama
dengan tekanan udara luar (tekanan pada permukaan cairan).
∆Tb ¿ m× kb
gr 1000
∆Tb ¿ × × kb
Mr P
∆Tb ¿ m× kb
∆Tb ¿ Tb−Tb O
Tb ¿ TbO + ∆ T b
Keterangan:
Sebanyak 450 gr glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 2 Kg air (Kb = 0,52) akan
mendidih pada suhu . . .oC
Jawaban
Mr Glukosa = 180
p = 2 Kg 2 × 1000 = 2000 gr
Kb = 0,52 oC/molal
Dit : Tb = . . . ?
Peny :
gr 1000 Tb = TbO + ∆ T b
∆Tb ¿ × × kb
Mr P
= 100o + 0,65 oC
450 1000
∆Tb ¿ × ×0,52
180 2000 = 100,65 oC