LANDASAN TEORI
Teori nilai harapan (value-expectancy theory) dikemukakan oleh Dr. Martin Fishbein
pada awal tahun 1970-an. Teori ini pertama kali dijelaskan dalam buku Martin Fishbein dan
Icek Ijzen tahun 1975 yaitu Belief, Attitude, Intention, and Behaviour: An Introduction to
Theory and Research. Penelitian teori ini juga dapat dilihati dalam disertasi Fishbein yakni
Object and the Attitude toward that Object” (1961, UCLA). Teori ini juga dijelaskan dalam
dua artikel lainnya tahun 1962 dan 1963 dalam jurnal Human Relations. Penelitian Fishbein
dituliskan oleh peneliti lain seperti Ward Edwards, Milton Rosenberg, dan John B. Watson.
Dr. Martin Fishbein adalah seorang Profesor Kehormatan dari Harry C. Coles Jr. di jurusan
value-expectancy theory, beliau juga penggagas theory of reasoned action. Dr. Fishbein
menerbitkan 200 artikel dan bab dalam buku profesionan dan jurnal, serta mengarang dan
Penelitian Dr. Fishbein terdiri dari teori sikap dan tindakan, komunikasi dan persuasi,
prediksi dan perubahan tingkah laku. Ia meneliti di lapangan dan laboratorium terdiri dari
5
6
penelitian terhadap keefektifan dari tingkah laku kesehatan. Beliau adalah pimpinan Society
Value-expectancy theory adalah salah satu teori tentang komunikasi massa yang meneliti
pengaruh penggunaan media oleh pemirsanya dilihat dari kepentingan penggunaanya. Teori ini
mengemukakan bahwa sikap seseorang terhadap segmen-segmen media ditentukan oleh nilai
Teori ini merupakan tambahan penjelasan dari teori atau pendekatan “uses and
gratifications” adalah dijelaskannya teori yang medasarkan diri pada orientasi khalayak sendiri
sesuai dengan kepercayaan dan penilaian atau evaluasinya. Intinya, sikap kita terhadap sejumlah
media akan di tentukan oleh keprcayaan tentang penilaian kita terhadap media tersebut.
kepuasan)
Film-film televovela dari Amerika Latin yang sekarang banyak ditayangkan oleh televisi
swasta, banyak disukai oleh kaum hawa, terutama ibu-ibu rumah tangga. Itu sebuah fenomena.
Dari fenomena tersebut, bisa diduga bahwa kaum hawa menilai positif kehadiran film-film
tersebut. Padahal jika kita menilik alur ceritanya, banyak peristiwa budaya yang sama sekali tidak
rasional dan bahkan sangat bertentangan dengan pola budaya di Indonesia. Dilihat dari aspek
rasionalitas ceritanya juga sangat banyak yang aneh-aneh atau ganjil. Dramatisasinya sangat
bertele-tele, dsb. Namun demikian, toh kaum hawa masih tetap menyukainya. Mungkin sebagian
dari kita kaum laki-laki juga banyak yang menyukainya. Tampaknya masalah hiburan tidak selalu
Contoh lain, bila kita percaya bahwa segmen gosip akan menghadirkan hiburan bagi kita,
dan kita senang dihibur, maka kita akan memenuhi kepentingan kita dengan
menonton/mendengar/ membaca acara gosip. Di pihak lain bila kita percaya bahwa bergosip itu
melihatnya sebagai hal yang negatif, dan kita tidak menyukainya, kita akan menghindar diri
merupakan fungsi nilai (value) dari hasil yang diharapkan dari sebuah perbuatan, “Individual’s
Perilaku seseorang akan menghasilakn sesuatu, semakin tinggi nilai yang diharapkan, semakin
Teori ini mengandung dua komponen yaitu nilai (value) dari tujuan yang akan dicapai dan
harapan (expectancy) agar berhasil mencapai tujuan itu. Dari dua komponen tersebut oleh Keller
dikembangkan menjadi empat komponen. Keempat komponen model pembelajaran itu adalah
Individu merespon informasi baru tentang suatu hal atau tindakan dengan menghasilkan suatu
keyakinan dari hal atau tindakan tersebut. Bila keyakinan sudah terbentuk, itu dapat dan
Setiap individu memberikan sebuah nilai (value) pada setiap sifat di mana keyakinan tersebut
tergantung/berdasar
8
Sebuah harapan (expectation) terbentuk atau termodifikasi berdasarkan hasil perhitungan antara
Jadi teori ini dalam kaitannya dengan persepsi para anggota grup Facebook dukungan
kembalikan liga italia ke layar tv local, dengan mencari tahu apakah mereka sudah puas dengan
adanya kembali tayangan liga italia di televise layar tv local yaitu Indosiar, ketika mereka
melihat tayangan tersebut apakah mereka melihat sebagai hiburan semata atau hanya ingin
melihat club favorit mereka berlaga, sudah hilangkah rasa kangen mereka akan liga italia yang
Fishein dan Azjen (1975) memberikan persamaan untuk teori ini sebagai berikut:
Gsi = biei
Keterangan :
bi = belief (keyakinan)
ei = evaluation (evaluasi)
Penggunaan: ketika memperoleh pengalaman dengan suatu media, kepuasan yang diperoleh akan
Salah satu kegunaan value-expectancy theory adalah dalam pendekatan persuasi (persuasion
approaches). Berdasarkan teori ini kita mengharapkan sesuatu untuk mengontrol sikap kita
Memengaruhi seseorang meliputi mengubah nilai yang mereka harapkan untuk diterima. Sebagai
9
contoh, jika kita mengharapkan hasil yang baik dari pendapat namun seseorang meyakinkan kita
bahwa pendapat tersebut tidak bagus, maka kita akan mengubah isi dari pendapat tersebut.
pengaruh dan kesadaran kita mengenai suatu hal terdiri dari dua aspek. Affect meliputi sikap
kita,
dengan objek. Jika kita percaya konsekuensi yang baik akan didapat dari pendapat, kita akan
memakai pendapat itu. Affective-Cognitive Consistency menjelaskan hukum sikap kognitif: jika
kita mengubah kepercayaan seseorang tentang pendapat, sikapnya akan berubah secara otomatis
dalam kesamaan tujuan dan tingkat sesuai dengan perubahan keyakinan. Sebagai contoh, kita
dihadapkan pada pilihan bahwa mendapat nilai yang tinggi akan lebih sulit saat ujian akhir, kita
akan mengubah kebijakan saat ujian dan lebih konsentrasi pada tugas. Sebaliknya jika kita yakin
ujian berarti nilai rendah dan banyak tekanan kita akan bersikap sebaliknya.
Konsistensi kognitif tidak hanya mengubah keyakinan untuk menghasilkan perubahan pada
sikap, tetapi juga menyebabkan perubahan sikap-sikap untuk menuntun perubahan keyakinan.
Rosenberg (1960) membuat sebuah penelitian untuk menguji ide ini. Ia menghipnotis orang dan
mengubah sikap mereka. Dia menemukan bahwa ketika sikap berubah dari senang menjadi tidak
senang, individu akan memproses untuk mengubah keyakinan tentang suatu program dari baik ke
buruk. Mereka melakukannya dengan lengkap. Tak ada orang yang mengatakan,”Program ini
akan menghasilkan efek buruk “ Penelitian ini menunjukkan bukti meyakinkan bahwa kita
mencoba untuk membuat perasaan dan keyakinan kita tentang suatu hal tetap konsisten.
10
Penelitian lain menemukan bahwa ketika seseorang mengajukan pendapat dan pembicara
meyakinkan bahwa ada banyak konsekuensi buruk dari pendapat, individu akan mulai yakin
bahwa konsekuensi baik akan terjadi sedikit, kita tak ragu bahwa hal tersebut akan menghasilkan
hal baik dari hubungan sebelumnya. Penelitian juga menunjukkan menyetujui konsekuensi baik
tidak sama dan tidak seefektif menyetujui konsekuensi buruk. Faktanya, pendengar menyukai
pembicara yang mengatakan konsekuensi baik. Strategi dasar dalam persuasi adalah dengan
meyakinkan seseorang bahwa pemikiran mereka tidak berhubungan dengan pendapat. Sebagai
contoh orang tidak pernah berpikir bahwa ketika mereka mengevalusi hasil ujian itu akan
menambah stress. Orang jarang berpikir mereka salah. Mereka cenderung mengubah keyakinan
mereka sendiri setelah menemukan hasil buruk dari pendapat. Pernyataan bahwa hasil lebih
tinggi tak akan diperoleh dari sistem baru akan kurang efektif dibandingkan memberikan ide
Ide yang sama dapat diterapkan pada seseorang yang ingin meyakinkan penerima
pendapat. Penerima yakin konsekuensi buruk akan timbul. Di lain pihak pembicara yakin akan
timbul konsekuensi baik. Di sini terjadi dua pendapat yang berbeda. Akan menjadi lebih baik
untuk memberikan si penerima dengan fakta-fakta tentang konsekuensi baik dan membiarkan dia
menerima banyak tekanan dan kemungkinan buruk. Dibandingkan dengan meyakinkan penerima
bahwa tekanan tinggi tidak akan berhasil mengubah nilai ujian, pembicara harus menekankan
bahwa akan terjadi hasil baik. Tentu saja orang tersebut tak perlu bertanya langsung tentang
kemungkinan konsekuensi buruk. Apa yang kita katakan belum tentu strategi baik bagi pendapat
mengubah keyakinannya, sebenarnya pembicara telah mengajak dalam pesan. Penerima bebas
Teori Pembelajaran (Learning Theory). Ini merupakan penjelasan kedua untuk persuasi
dalam kerangka value-expectancy. Ide di sini ialah kita mempelajari untuk menghubungkan
pendapat tersebut. Pendapat tersebut dapat diidentifikasi dalam berbagai emosi. Menyebutkan
pendapat akan menimbulkan emosi yang luar biasa. Empat konsekuensi – hasil yang lebih rendah,
lebih banyak tekanan, lebih banyak ujian akhir, dan sedikit kesempatan untuk meraih nilai rata-
rata – dapat dikondisikan pada pendapat kita untuk mengubah kebijakan pada ujian akhir. Sikap
penerima akan mewakili total dari perasaan negatif dari empat konsekuensi. Ide ini timbul dari
kondisi klasik dalam psikologi. Dalam percobaan Pavlov, seekor anjing datang menanggapi bel
bersamaan saat ia menanggapi bubuk daging di mulutnya, ia pun mengeluarkan air liur.
Menanggapi bubuk daging yang terhubung pada bel dengan menempatkan bubuk di mulut anjing
dengan segera setelah membunyikan bel. Beberapa saat kemudian, anjing tersebut mengeluarkan
air liur sebagai tanggapan terhadap bel. Tak bisa dipungkiri bahwa proses ini mirip persuasi.
Dalam iklan konsekuensi terdiri dari pendapat dalam harapan terhadap reaksi orang-orang
akan terkondisikan pada pendapat tersebut. Jika tercipta kondisi yang sukses, pendapat tersebut
akan menghasilkan reaksi khalayak yang akan sama dengan reaksi mereka untuk
ujian akhir memiliki efek yang sama dengan menyebutkan kemungkinan dalam kualitas lebih
rendah, lebih banyak tekanan, lebih banyak soal ujian, dan sedikit kemungkinan mengubah nilai
Persuasi meliputi pengkondisian perasaan baru pada pendapat dan membolehkan yang tak
memusnahkan hubungan antara pendapat dan hubungan sebelumnya. Sebagai contoh seseorang
mencoba seseorang untuk mengubah keyakinan kebijakan pada ujian akhir, bahwa ada tiga
konsekuensi yang timbul dari pendapat tersebut: lebih sedikit tekanan pada akhir semester, lebih
banyak waktu untuk melakukan aktivitas lain, dan lebih sedikit begadang. Ini merupakan
konsekuensi baru yang penerima belum mempertimbangkan sebelumnya. Ide ini adalah sikap
seseorang dikontrol oleh keyakinan yang terkuat atau lebih penting (Fishbein dan Ajzen, 1975).
Jika seseorang meyakini khalayak tentang tiga konsekuensi baik, keyakinan baru akan menjadi
seorang penerima akan lebih disadari, dan mereka didorong keyakinan yang lebih awal untuk
level kesadaran yang lebih rendah. Jika penerima kurang menyadari keyakinannya, keyakinan
pendapat, seseorang dapat menambah kepercayaan pada keyakinan lama. Seorang penerima yang
melawan kebijakan baru ujian akhir akan memiliki keyakinan tentang konsekuensi baik seperti
lebih banyak waktu luang untuk mencari pekerjaan musim panas. Tetapi keyakinan tersebut
belum tentu seyakin keyakinan tentang konsekuensi buruk seperti hasil rendah dalam ujian.
Strategi dilakukan untuk membuat khalayak lebih sadar akan keyakinannya, sekaligus
Kita perlu membuat keyakinan baik lebih menjulang karena dua alasan. Pertama,
pembicara dapat menyajikan fakta-fakta dan berbagai alasan untuk mendemonstrasikan mengapa
konsekuensi baik akan terjadi jika pendapat itu diterapkan. Kedua, pembicara dapat
menunjukkan bagaimana pentingnya konsekuensi baik akan terjadi pada penerima dan teman-
13
temannya. Khalayak menjadi kurang sadar pada keyakinan negatif karena pemikiran akan
menjadi sadar hanya dengan banyak hal pada satu waktu. Sesuai affective-cognitive consistency
theory, pembicara dapat menghindari menyebutkan keyakinan negatif karena mereka akan lebih
menonjol jika pembicara memikirkan tentang mereka. Sesuai dengan learning theory, keyakinan
Berdasarkan model ini seseorang memegang banyak keyakinan tentang sikap suatu objek,
suatu objek terlihat memiliki banyak sifat. Menghubungkan dengan setiap sikap adalah respon
yang evaluatif (contoh: sikap). Dengan proses pembelajaran, respon evaluatif menghubungkan
Ao = (biei)
Keterangan:
Keyakinan adalah kemungkinan subjektif dari seseorang (objek) tentang sifat orang lain
(contoh: Bill Clinton pembohong). Evaluasi adalah penilaian sifat berdasarkan berapa dimensi
Sikap (Attitude) seseorang merupakan penjumlahan dari produk setiap keyakinan (belief)
dikali nilai evaluasinya (Evaluation). Keyakinan dipegang dalam sebuah jenjang (tingkatan).
Suatu sikap ditentukan dalam setiap waktu yang diberikan dengan lima sampai sembilan
Tipe-tipe keyakinan:
Berkaitan dengan apa yang diberikan media serta evaluasi kita terhadap isi media tersebut.
Jika kita percaya bahwa program kita menilai program olahraga dapa memberikan hiburan
terhadapt kita, olahraga memberikan antusiasme dan emosi yang berlipat jika kita
menyaksikanya, maka oleh dari itu kita akan mencari kepuasan dalam menonton acara olahraga
Itu contohnya, juga sebaliknya, jika kita menilai program olahraga sebaliknya dari itu maka kita
Dari sekian banyak olahraga di muka bumi ini tak dapat di pungkiri sepakbola adalah
olahraga yang sangat amat digemari oleh masyarakat di dunia, tidak hanya pria wanita pun acap
kali meyaksikan pertandingan sepakbola entah itu secara langsung di stadion ataupun melalui
tayangan televisi, jika kita berbicara sepakbola pertandingan klub-klub sepakbola sangatlah
menggiurgan terutama yang berbasis di eropa persaingan liga-liga di sana sangat amat
menjanjikan sehingga bisa menjadi peluang bisnis di dalam pertelevisian. Selain itu tayangan
sepakbola juga mempunyai penggemar fanatic yang selalu setia contohnya para fans-fans dari
liga italia, liga inggris, liga spanyol dll. Tidak jarang para fans setia mereka kerap meyaksikan
15
acara liga-liga tersebut jam berapa pun meski dini hari, fanatusme terhadap sepakbola sangat
mendarah daging bagi mereka. Pertelevisian Indonesia sendiri sekarang ini menayangkan liga-
liga kompetitif di dunia seperti liga Inggris yang di tayangkan di Global tv – Mnc tv, liga Italia di
Pada tahun 90-an liga italia sangatlah di gemari dan menjadi primadona di mana setiap
orang sangatlah menyuakai liga yang terkenal dengan nama lega calico tersebut, hal itu di tandai
dengan selalu hadirnya liga italia di layar kaca setiap musimnya di Indonesia, dan karena pasar
Indonesia sangat menggemari liga italia maka pada tahun 1994 tim AC Milan datang ke
Indonesia untuk bertanding melawan Persib dalam rangka tur asianya, begitu juga Lazio di tahun
1996 dan juga PSSI pernah bekerja sama dengan tim Sampdoria dalam pengiriman tim muda
Indonesia yang di kenal dengan primavera untuk berlatih di sana, itu adalah dampak begitu
tersohornya tanayangan sepakbola italia saat itu di Indonesia. Namun di awal tahun 2000an liga
italia sedikit menurun oleh kebangkitan liga inggris dan liga spanyol yang sangat mendominasi
hingga sekarang di tambah oleh kasus pengaturan skor yang sangat mengemparkan dunia
sepakbola italia bahkan dunia di tahun 2005, kasus yang melibatkan klub, wasit, dan mafia
sepakbola tersubut sangat mencoreng persepakbolaan italia, kasus yang di sebut dengan nama
calciopoli telah membuat embargo pemain-pemain bintang untuk hengkang keluar dari italia
sehingga membuat klub-klub italia sedikit menurun kualitasnya, hingga pada akhirnya pada
musim 2009/2010 untuk pertama kalinya semenjak tahun 90an liga italia absen dari layar kaca
Indonesia. Hal ini tentu sangat tidak baik bagi para penggemar sepakbola negeri pizza yang ada
di Indonesia, liga italia hanya di siarkan oleh televise berbayar dan hal ini yang menyebabkan
oleh sebagian orang penggemar liga italia membentuk sebuah grup di jaringan facebook yang
dasari oleh fanatisme kuat akan kecintaan terhadap liga italia maka mereka bersatu untuk
membulatkan diri membentuk grup yang mempunyai anggota lebih dari 2 ribu users tersebut.
Tetapi karena keinginan kuat untuk meyaksikan tim kesayangan mereka berlaga maka mereka
tetap ingin meyaksikan siaran liga italia tanpa terpengaruh tayangan sepakbola lainya.
berikan oleh indosiar, ekspetasi penonton akan semakin bertambah dengan kemunculan liga
italia setelah “libur” semusim dari layar kaca Indonesia, kemunculan atau gebrakan baru apa
yang akan ditampilkan oleh indosiar pada musim ini. Hali ini akan masuk kedalam keyakinan
(beliefs) mereka dan akan memberi output berupa nilai (value) setelah meyaksikan tayangan liga
italia di indosiar, dan mendapat jawaban atas ekpetaksi atau harapan-harapan mereka selama ini.
Mereka akan dapat membuat suatu penilaian setelah menonton tayangan LIGA ITALIA
indosiar berbeda dengan penayangan di televisi sebelumnya. Dan penonton juga mengharapkan
apa yang yang akan di lakukan indosiar dengan terobosan-terobosan baru mereka, para pemirsa
akan sangat ingin menunggu sesuatu suguhan yang berbeda hal ini di sebut (expentancy)
2.2 Persepsi
Persepsi adalah memberikan makna pada stimulasi inderawi (sensor stimuli). Persepsi
disebut juga sebagai inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita
berkomunikasi dengan efektif, persepsi lah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan
mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat persamaan persepsi antar individu,
semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi dan sebagi konsekuensinya semakin
1. Menurut Jalaludin Rakhmat, persepsi adalah pengalaman tentang objek peristiwa atau
hubungan hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan
2. Menurut A. Baron & Paul B. Paulus, persepsi adalh proses internal yang memungkinkan
kita memilih, mengorganisasikan, menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita dan proses
representatif objek eksternal. Persepsi adalah pengetahuan yang tampak mengenai apa yang ada di
4. Menurut Bryan Fellows, persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu organisme
Persepsi manusia sebenarnya terbagi menjadi 2, aitu persepsi terhadap objek (lingkungan
Persepsi terhadap manusia lebih sulit dan kompleks, kaena manusia bersifat dinamis.
Kedua jenis persepsi tersebut mempunyai perbedaan, perbedaan tersebut mencakup hal hal
sebagi berikut :
Persepsi terhadap lingkungan fisik merupakan proses penafsiran terhadap objek objek tidak
bernyawa yang ada di lingkungan sekitar kita. Terkadang dalam mempersepsi lingkungan fisik,
kita terkadang melakukan kekeliruan. Indera kita terkadang menipu kita, itlah yang disebut ilusi.
18
Persepsi seseorang terhadap lingkungan fisik dengan orang lain tentu berbeda, ini sebabnya oleh
latar belakang pengalaman, budaya dan suasana psikologis yang berbeda sehingga membuat
2. Persepsi Sosial
Adalah proses menangkap arti objek sosial dan kejadian kejadian yang kita alami dalam
lingkungan kita. Manusia bersifat emosional, sehingga penilaian terhadap mereka mengandung
resiko.