Anda di halaman 1dari 5

ILMU DAKWAH

Disusun :
Sukmayanti

02320170140

B7

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


Keutamaan Belajar Dan Mengajarkan Al-qur’an

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT., karena dengan limpahan rahmat dan
karunia-Nya kita bisa berkumpul disini dengan keadaan sehat wal’afiat tanpa ada kekurangan
apapun. Shalawat serta salam tetap kita curahkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW., karena atas perjuangan beliau menyiarkan agama yang haq, yakni agama
islam, agama yang diridhoi oleh Allah SWT. Semoga senantiasa kita sekalian termasuk
kedalam umatnya yang diberkahi. Amin ya rabbal alamin
Hadirin sekalian yang dirahmati Allah SWT. dalam Sebuah Hadis yang disampaikan
oleh Utsman bin Affan, bahwa rasulullah saw. bersabda yang artinya: Orang terbaik diantara
kalian adalah orang yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya.
Hadis  ini menjelaskan betapa mulianya orang yang mempelajari Alquran,
menghapalkan kemudian menyeberluaskan pengetahuan dan hapalannya itu kepada orang
lain khususnya kepada  keluarganya sehingga mereka juga menguasai bacaan dan menghapal
ayat-ayat Alquran. Tingkat keutamaan dan keistimewaan manusia diukur dari amal baik yang
dilakukannya, dan amal yang paling utamlam bahasa arab adalah mempelajari dan
mengajarkal Alquran.
Namun, perlu digaris bawahi bahwa menghapal dan mempelajari Alquran hanya
dapat dilakukan dibawah bimbingan seorang guru, seorang pelajar yang menuntunnya
membaca Alquran dalam bahasa Arab sesuai hukum-hukum bacaannya,batasannya dan
ketepatan makhrajnya.seorang pelajar yang belajar mengaji dan menghapalkan ayat Alquran
dapat mengaetahui kesalahan dan kekeliruan bacaannya dihadapan guru, pengajar Alquran
segera akan mengoreksinya. Hal itu sesuai dengan petunjuk rasulullah saw. Seperti
dikemukakan Anas ra. Bahwasanya Rasulullah saw. Pernah bersabda kepada Ubay bin ka’ab
yang artinya: Sesungguhnya Allah memerintahku agar membacakan untukmu Alquran Ubay
bin Ka’ab bertanya: Allah menyebutku?. Nabi Menjawab: Ya. Dia (Ubay) berkata: Sunggu
saya disebut di sisi Tuhan semesta alam. Nabi menjawab : Iya. Maka menangislah Ubay (HR.
Al-Bukhari).
Dalam kesempatan lain bahwa Rasulullah saw. Menyuruh seseorang untuk
membacakan atau memperdengar-kan kepadanya ayat Alquran, seperti dikemukakan dalam
hadis berikut: Rasulullah SAW bersabda kepada Ibn Mas’ud ra.: bacakanlah Alquran untukk.
Lalu saya (Ibn Mas’ud) menyahut, Ya Rasulullah apakah saya membacakan untuk anda
sedangkan (Alquran) itu diturunkan kepada anda? Rasulullah SAW bersabda: Saya senang
mendengarkan dari orang selain saya. Maka saya bacakan untuknya surah An Nisah, sampai
ketika saya membaca ayat “fakaifa idza ji’na min kulli ummatin bisyahidin wa ji’na bika ala
haulai syahida. Ia bersabda: cukup sampai disini. Lalu saya menoleh kepadanya, tampak
kedua matanya berlinang-linang.(Muttafaq Alaih).
Hadis diatas menunjukkan betapa mulianya membacakan Alquran untuk orang lain
terlebih lagi mengajarkannya, agar mereka menghapal, mendengar, mempelajarinya dengna
baik. Secara tersirat sebenarnya hadis ini menunjukkan sifat dan perilaku kaum muslimin
yang baik yag tidak hanya mementingkan diri sendiri tetapi melupakan kemashlahatan orang
lain. Hal ini berbeda dengan sifat orang-orang kafir yang arogan yang tidak memberi menfaat
dan tidak memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menerima manfaat sebagaimana
firman Allah dalam QS.An-Nahl 16:88:
ِ ‫ق ْال َع َذا‬
َ‫ب بِ َما كَانُوا يُ ْف ِس ُدون‬ َ ْ‫ص ُّدوا عَن َسبِي ِل هَّللا ِ ِز ْدنَاهُ ْم َع َذابًا فَو‬
َ ‫الَّ ِذينَ َكفَرُوا َو‬
Yang artinya:
Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan
kepada mereka siksaan di atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan.
Menurut pendapat mufassirin, perilaku jahat orang-orang kafir menghalangi dari jalan
Allah termasuk mencegah manusia untuk mempelajari dan mengikuti Alquran, sementara
mereka juga jauh membelakangi Alquran. Maka d ua perilaku yang mereka lakukan yaitu
mendustakan dan menghalangi mempelajari Alquran, orang seperti ini dipandang sebagai
manusia yang paling zalim, paling naiyana di sisi Allah. Sedang orang-orang mukmin yang
baik yang utama adalah mereka yang baik dan sempurna keislaman dirinya dan berupa juga
menyempurnakan orang lain seperti yang dikemukakan hadis diawal tulisan ini. Sebagaimana
juga dinyatakan Allah dalam Alquran QS Fushshilat 41:33:
َ‫ال ِإنَّنِي ِمنَ ْال ُم ْسلِ ِمين‬ َ ‫َو َم ْن َأحْ َسنُ قَوْ اًل ِّم َّمن َدعَا ِإلَى هَّللا ِ َو َع ِم َل‬
َ َ‫صالِحًا َوق‬
Yang Artinya:
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah,
mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
menyerah diri?”
Menyeru atau berdakwah untuk mengikuti ajakan Allah meliputi berbagai macam
cara seperti azan menyeru orang melaksanakan shalat, mengajarkan Alquran, hadis, fiqih dan
semua ajaran yang mencari keridhaan Allah, dan dia sendiri suka melakukan amal shaleh dan
mengucapkan kata-kata baik, maka tidak ada orang yang terbaik keadaannya dibanding orang
ini. Satu contoh dari orang yang ingin mencapai martabat ini adalah ulama besar Abu
Abdurrahman Abdullah bin Habib al-Salmi al-Kufi yang tekun mengajarkan Alquran selama
70 tahun sejak masa pemerintahan Utsman bin Affan sampai masa al-Hajj.
Hadirin sekalian yang berbahagia dan dikarunia oleh Allah SWT.
Keikhlasan dan kesungguhan seorang mukmin dalam mempelajari kemudian mengajarkan
Alquran dan mengamalkan dalam kehidupannya pasti mengangkat kedudukan orang itu disisi
Allah sperti yang disampaikan Rasulullah SAW yang artinya: Sesungguhnya Allah
mengangkat derajat sekelompok kaum karena Alquran dan merendahkan segolongan lainnya.
(HR. Muslim).
Demikianlah yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini, mudah-mudahan kita
termasuk orang yang gemar bersedekah dengan semata-mata mencari ridho Allah SWT.
Cukup sekian ceramah kali ini yang bisa kami sampaikan, mohon maaf atas kekurangan
dalam penyampaian ceramah kali ini.
Adapun kesimpulan pada ceramah kali ini, yaitu Mempelajari Quran adalah
kewajiban setiap muslim untuk mengentahui ajaran agama dengan benar. Setiap muslim yang
mahir membaca Alquran hendaknya mengajarkan ilmunya itu kepada orang lain khususnya
anak-anaknya dan keluarganya. Mempelajari dan mengajarkan Alquran adalah amal utama
yang mengangkat derajat mukmin disisi Allah.
Seorang Muslim adalah orang yang selalu berupaya mencapai kesempurnaan melalui
pengkajian ajaran agamanya melalui Alquran dan hadis dan juga mengajarkannya atau
memberi manfaat kepada orang lain.

Ihdinash Shiroothol Mustaqiim,


Wabillaahit Taufiq Walhidayat
Wassalamu’alaikum Warohmatulloohi Wabarakaatuhu.

Anda mungkin juga menyukai