1 SM

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

OPTIMASI FORMULA FAST DISINTEGRATING TABLET NATRIUM

DIKLOFENAK TERINKLUSI β-SIKLODEKSTRIN DENGAN


SUPERDISINTEGRANT CROSPOVIDONE DAN FILLER BINDER
MIKROKRISTALIN SELULOSA PH 102
OPTIMIZING FORMULA OF FAST DISINTEGRATING TABLET NATRIUM
DICLOFENAC β-CYCLODEXTRIN INCLUSION COMPLEX WITH CROSPOVIDONE
AS THE SUPERDISINTEGRANT AND MICROCRYSTALLINE CELLULOSE PH 102
AS THE FILLER BINDER
Wahyu Irawan1, Teuku Nanda Saifullah Sulaiman2
1
Program S-1 Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
2
Laboratorium Teknologi Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Corresponding: tn_saifullah@ugm.ac.id

ABSTRAK
Natrium diklofenak (NaDCF) merupakan obat golongan non-steroidal anti-inflammatory drug
(NSAID) yang memiliki rasa pahit sehingga perlu teknik penutupan rasa. Pembentukan
kompleks inklusi NaDCF dengan β-siklodekstrin (BSD) dapat dilakukan untuk menutupi rasa
yang kurang enak. Kompleks inklusi natium diklofenak-β-siklodekstrin (NaDCF-BSD) dibuat
dengan metode spray drying dengan perbandingan molar natrium diklofenak-β-siklodekstrin
1:1. NaDCF, BSD, dan kompleks NaDCF-BSD dikarakterisasi dengan Fourier Transform
Infrared Spectroscopy (FTIR). Kompleks NaDCF-BSD diformulasi ke dalam sediaan Fast
Disintegrating Tablet (FDT) dengan mengoptimasi crospovidone sebagai superdisintegrant
dan mikrokristalin selulosa (MCC) PH 102 sebagai filler binder. FDT dibuat dengan metode
kempa langsung. Uji tanggap rasa dilakukan terhadap FDT dengan formula optimum. FDT
dengan kadar crospovidone 5,79% dan kadar MCC PH 102 39,21% memiliki sifat fisik
optimum. Hasil uji tanggap rasa menunjukkan FDT dengan NaDCF terinklusi β-siklodekstrin
memiliki rasa lebih baik dari pada FDT NaDCF tanpa inklusi.
Kata kunci: Na-diklofenak, kompleks inklusi, fast disintegrating tablet, crospovidone,
mikrokristalin selulosa PH 102

ABSTRACT
Natrium diclofenac (Na-DCF) is one of non-steroidal anti-inflammatory drug (NSAID) that
have a bitter taste. The inclusion complex of NaDCF with β-cyclodextrin (BSD) can be made to
mask the unpleasant taste. The inclusion complex of natrium diclofenac-β-cyclodextrin (NaDCF-
BSD) was prepared by spray drying method in 1:1 molar ratio. NaDCF, BSD, and NaDCF-BSD
inclution complex was characterized by Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR).
NaDCF-BSD complex was formulated into Fast Disintegrating Tablet (FDT) by optimizing
crospovidone as superdisintegrant and microcrystalline cellulose (MCC) PH 102 as filler binder.
FDTs were made by direct compression method. A respond test of taste was conducted on the
FDT of optimum formula. The optimum physical properties of FDTs were produced by
formulating 5,79% crospovidone and 39,21% MCC PH 102. The respond test of taste results
showed that FDT with NaDCF in inclution complex have a better taste than FDT with NaDCF
without inclusion complex.
Key words: Na-diclofenac, inclution complex, fast disintegrating tablet, crospovidone,
microcrystalline cellulose PH 102

443
Majalah Farmaseutik, Vol 12. No. 2 Tahun 2016
Pendahuluan (Deepak dkk., 2012). FDT memiliki banyak
Rheumatic arthritis merupakan keuntungan, yaitu tidak memerlukan air
gangguan persendian yang perlu penanganan untuk menelan obat, cocok untuk menangani
cepat. Salah satu obat yang dapat menangani penyakit yang perlu penanganan cepat,
rheumatic arthritis adalah natrium meningkatkan bioavailabilitas, dan stabil
diklofenak (NaDCF). NaDCF termasuk pada penyimpanan jangka panjang
dalam non-steroidal anti-inflammatory drug (Bhowmik dkk., 2009). FDT juga dapat
(NSAID) yang memiliki daya antiinflamasi diberikan kepada pasien yang tidak mampu
besar dengan efek samping lebih kecil. menelan obat (Deepak dkk., 2012).
NaDCF diabsorbsi 100 % pada saluran
pencernaan. Akan tetapi karena adanya first FDT dapat diformulasi dengan
pass effect, bioavailabilitas NaDCF hanya penambahan superdisintegrant sehingga
sebesar 50 % (Novartis, 2009). Penggunaan FDT dapat hancur dengan cepat.
NaDCF untuk penanganan arthritis memiliki Superdisintegrant yang dapat ditambahkan
kelemahan terkait rasanya yang pahit. pada formula FDT adalah crospovidone.
Crospovidone digunakan sebagai
Penutupan rasa pahit dapat dilakukan superdisintegrant pada konsentrasi 2-5%
dengan membentukan kompleks dengan β- dengan metode kempa langsung (Kibbe,
siklodekstrin (BSD). Molekul BSD 2009; Buhler, 2008). Superdisintegrant
berbentuk seperti ember dengan struktur sensitif terhadap cairan sehingga metode
yang kaku dan memiliki rongga di bagian pembuatan tablet yang digunakan tidak
tengahnya. Rongga bagian internal memiliki melibatkan cairan, misalnya metode kempa
sifat hidrofobik dan rongga bagian luar langsung. Pembuatan FDT dengan metode
bersifat hidrofilik. Hal ini memungkinkan kempa langsung membutuhkan filler binder
siklodekstrin membentuk ikatan kompleks untuk ditambahkan dalam formula. Filler
dengan berbagai molekul obat melalui binder dapat meningkatkan sifat alir dan
rongga dalamnya, sehingga dapat kompresibilitas campuran serbuk. Salah satu
meningkatkan kelarutan, bioavailabilitas, filer binder yang dapat digunakan adalah
dan stabilitas fisika kimia obat. Kompleks mikrokristalin selulosa (MCC) (Hasegawa,
inklusi siklodekstrin juga telah digunakan 2002). MCC cocok digunakan sebagai filler
untuk menutupi rasa obat yang tidak binder karena sifat alir dan
menyenangkan (Cook dkk., 2009; Nilesh, kompresibilitasnya yang baik (Guy, 2009).
dkk., 2012). BSD umum digunakan sebagai
senyawa pengkompleks karena memiliki Peningkatan konsentrasi
rasa manis, tidak beracun, (Sharma & Lewis, superdisintegrant dapat meningkatkan waktu
2010), tidak mengiritasi, dan dapat disintegrasi dan kerapuhan FDT, sedangkan
meningkatkan difusi serta disolusi bahan peningkatan kadar MCC PH 102 dapat
aktif (Cook dkk., 2009). meningkatkan kekerasan tablet (Shankarrao
dkk., 2010). Oleh karena itu, konsentrasi
Penangan cepat pada gangguan keduanya perlu dioptimasi untuk
rheumatic arthritis dapat dilakukan dengan mendapatkan sifat fisik kekerasan,
memformulasi NaDCF ke dalam sediaan fast kerapuhan, dan waktu disintegrasi optimum.
disintegrating tablet (FDT). FDT dapat
hancur pada mulut dan melepaskan zat
aktifnya dengan cepat sehingga zat aktif
dapat larut dalam saliva. Ketika obat dapat Metodologi
terlarut dengan cepat, maka kecepatan Bahan
absorbsi, dan onset obat akan meningkat Bahan-bahan yang digunakan pada
penelitian ini adalah natrium diklofenak
444
Majalah Farmaseutik, Vol 12. No. 2 Tahun 2016
(Cheng Fong Chemical Co. Ltd.). Eksipien sebanyak 124,88 gr BSD ditimbang seksama
yang digunakan antara lain β-siklodekstrin dan dilarutkan pada sejumlah akuades.
(Roquette Pharma), mikrokristalin selulosa Selanjutnya kedua larutan tersebut dicampur
PH 102 (Asahai Kasei Chemical), dan ditambahkan akuades hingga volume
crospovidone (BASF), aspartam (Vitasweet 1500 mL. Larutan natrium diklofenak–β-
Co., Ltd.), PEG 4000 (NOF Corp.), Zat siklodekstrin selanjutnya distirer selama 30
warna merah, buffer fosfat pH 6,8, akuades. menit lalu di-spray dry hingga terbentuk
Semua bahan memiliki kualitas farmasetis. masa padat dengan suhu spray dryer 120 0C.
Alat Karakterisasi kompleks Inklusi dengan
Sepktrofotometer Infra Merah
Alat-alat yang digunakan dalam Sampel Na-DCF, sampel BSD dan
penelitian ini antara lain Neraca analitik, sampel kompleks NaDCF-BSD masing-
Spray dryer, Cube mixer Erweka® (Jerman), masing dicampur dengan KBr dengan
Mesin tablet single punch (Korch tipe PE perbandingan 1:100. Campuran sampel dan
246 SRC, Jerman), Alat uji kekerasan Stokes KBr selanjutnya dibentuk pellet dengan
Mosanto® Tablet Hardness Tester, Alat uji bantuan mesin tekanan hidrolik. Selanjutnya
kerapuhan Erweka® Friabilator Abrasive pellet dimasukkan ke dalam sampel holder.
Tester (Erweka® tipe T.A.P., Jerman), Spektrum infra merah diukur pada bilangan
Spektrofotometer Genesys 10S UV-Vis gelombang 4000-450 cm-1 dengan
(USA), dan peralatan gelas menggunakan Spektrofotometer Infra Merah
Pembuatan Kurva Baku Perkin Elmer FTIR 100.
Sebelumnya dilakukan pemindaian Penetapan Kadar Natrium Diklofenak
panjang gelombang maksimal untuk analisis dalam Serbuk Inklusi NaDCF-BSD
NaDCF terhadap 10 µg/mL larutan NaDCF Lima puluh mg kompleks NaDCF-BSD
dalam media buffer pospat pH 6,8 pada ditimbang seksama dan dilarutkan dalam 50
panjang gelombang 200-400 nm. Pembuatan mL buffer fosfat pH 6,8. Selanjutnya larutan
Kurva baku dilakukan dengan membaca diencerkan 25x. Larutan yang telah
serapan NaDCF dengan seri konsentrasi 10, diencerkan tersebut diukur serapannya pada
15, 20, 25 dan 30 µg/mL pada panjang panjang gelombang maksimal dan diplotkan
gelombang maksimal hasil proses pada kurva baku untuk mendapatkan kadar
pemindaian. Panjang gelombang maksimal terukur. Replikasi dilakukan sebanyak tiga
yang diperoleh adalah 274 nm dengan kali untuk selanjutnya ditetapkan nilai rerata.
absorbansi hasil pengukuran konsentrasi
0,261; 0,390; 0,519; 0,640; dan 0,762. Penyiapan Formula dan Pembuatan FDT
Persamaan kurva baku yang diperoleh y = NaDCF-BSD
0,025x + 0,0136. Penyiapan dan penyusunan formula
FDT dilakukan dengan membuat 5 formula
Pembuatan kompleks inklusi NaDCF- dengan variasi kadar crospovidone dan MCC
BSD PH 102. Crospovidone divariasikan pada
Kompleks inklusi natrium diklofenak-β- kadar 2, 3,5, 5,0, 6,5, dan 8% terhadap bobot
siklodekstrin (NaDCF-BSD) dibuat dengan tablet sedangkan MCC PH 102 divariasikan
perbandingan mol 1:1 menggunakan alat pada kadar 43,0, 41,5, 40,0, 38,5 dan 37 %
spray dryer. terhadap bobot tablet. Tablet dibuat dengan
spray dryer. Sebanyak 35,0 gr Na-DCF metode kempa langsung. Formula FDT
dilarutkan dalam sejumlah akuades, lalu ditunjukkan melalui tabel I.

445
Majalah Farmaseutik, Vol 12. No. 2 Tahun 2016
Tabel I. Formula FDT Natrium Diklofenak Terinklusi β-siklodekstrin

Penimbangan (mg)
Bahan (mg/tablet)
Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 Formula 5
Kompleks NaDCF-BSD
94,02 94,02 94,02 94,02 94,02
setara 25 mg Na-DCF
Crospovidone 4 7 10 13 16
MCC PH 102 86 83 80 77 74
Aspartam 5,98 5,98 5,98 5,98 5,98
PEG 4000 10 10 10 10 10
Total 200 200 200 200 200

Uji Sifat Fisik FDT friabilator abrasive tester lalu chamber


1. Uji Keseragaman Bobot diputar pada kecepatan 25 rpm selama 4
menit atau sebanyak 100 putaran.
Uji keseragaman bobot dilakukan Selanjutnya tablet dikeluarkan dari alat,
dengan memilih 20 tablet secara acak, dibebasdebukan dan ditimbang kembali
kemudian menimbangnya satu per satu untuk mendapatkan nilai bobot akhir tablet
dengan neraca analitik. Hasil penimbangan (W). Kerapuhan tablet tidak boleh melebihi
bobot FDT tidak boleh ada dua tablet yang 1%.
menyimpang 7,5% dan tidak boleh ada
satupun tablet yang menyimpang 15% Kerapuhan = Wo-W/Wo × 100%
terhadap bobot rata-rata.
4. Uji Waktu Disintegrasi
2. Uji Kekerasan Tablet
Uji waktu disintegrasi dilakukan dengan
Uji kekerasan tablet dilakukan dengan menempatkan FDT pada cawan petri berisi
mengambil 6 sampel tablet secara acak dan 20 mL akuades. Waktu disintegrasi diujikan
memeriksa kekerasannya dengan pada 6 sampel tablet. Waktu yang
menggunakan alat uji kekerasan Stokes dibutuhkan FDT untuk mengalami
Mosanto® Tablet Hardness Tester. disintegrasi sebaiknya tidak lebih dari tiga
Kekerasan tablet yang baik berada pada menit.
rentang 3-5 Kg/cm2.
5. Uji Waktu Pembasahan
3. Uji Kerapuhan Tablet
Waktu pembasahan dilakukan dengan
Uji kerapuhan dilakukan dengan alat uji meletakkan kertas saring yang dilipat dua
kerapuhan Erweka friabilator abrasive kali ke dalam cawan petri diameter 5 cm dan
tester. Sebanyak 20 tablet dibebasdebukan telah diisi akuades sebanyak 5 mL. Akuades
dan ditimbang untuk mendapatkan bobot tersebut sebelumnya telah diberi zat warna
awal seluruh tablet (W0). Selanjutnya tablet merah. Sebuah tablet selanjutnya diletakkan
dimasukkan ke dalam chamber plastik yang diatas kertas. Waktu yang dibutuhkan agar
terpasang pada alat uji kerapuhan Erweka

446
Majalah Farmaseutik, Vol 12. No. 2 Tahun 2016
seluruh tablet menjadi berwarna dicatat kekerasan tablet dengan bobot 3; kerapuhan
sebagai waktu pembasahan. dengan bobot 5; waktu disintegrasi dengan
bobot 5; waktu pembasahan dengan bobot 2;
6. Uji Rasio Absorbsi Air dan rasio absorpsi air dengan bobot 1. Grafik
Uji ini dilakukan dengan menggunakan dari numerical optimization akan
serangkaian alat daya serap air. Rasio menunjukkan titik prediksi dengan nilai
absorbsi air dinyatakan sebagai persen kadar desirability tertinggi dan dinyatakan sebagai
akuades dalam tablet basah. kombinasi formula optimum.

7. Uji Disolusi In Vitro Uji Tanggap Rasa


Uji tanggap rasa dilakukan untuk
Uji disolusi dilakukan dengan metode membandingkan rasa dan aftertaste FDT
apparatus 2 (paddle type) dengan NaDCF terinklusi β-siklodekstrin dengan
meletakkan FDT pada 900 mL medium FDT NaDCF tanpa inklusi β-siklodekstrin.
disolusi buffer pospat pH 6.8 tempetarur 37 Sebagai pengganti siklodekstrin adalah
± 5 0C dan kecepatan putar pedal 50 rpm. laktosa.
Sebanyak 10 mL sampel diambil tiap
interval waktu 1, 3, 5, 7, dan 10 menit. Uji tanggap rasa dilakukan pada 20
Setiap pengambilan, medium disolusi diganti sukarelawan sehat dengan usia antara 12-50
dengan 10 mL medium disolusi baru. tahun. Setiap sukarelawan diminta untuk
Sampel yang diambil kemudian disaring dan mencicipi rasa dua macam tablet selama 5
diukur serapannya pada panjang gelombang detik dan aftertaste yang timbul. Rasa tablet
maksimal dan diplotkan pada kurva baku dan aftertaste dinilai dengan skala 1-5
untuk mendapatkan kadar natrium dengan penjabaran 1 untuk rasa sangat pahit,
diklofenak terukur. 2 untuk rasa pahit, 3 untuk rasa netral, 4
untuk rasa manis, dan 5 untuk rasa sangat
Optimasi Formula FDT manis.
Data yang diperoleh dari pengujian
parameter sifat fisik tablet masing-masing Hasil dan Pembahasan
formula dianalisis dengan software Design- Pembuatan dan Karakterisasi kompleks
Expert® 9.0.3.1 metode mixture simplex NaDCF-BSD
lattice untuk mendapatkan persamaan Kompleks NaDCF-BSD dibuat dengan
simplex lattice design dan formula yang metode spray drying dalam dua batch.
memberikan respon sifat fisik optimum. Rendemen yang dihasilkan sebanyak
Pembobotan untuk sifat fisik FDT yaitu 48,04% dan 53,23%.

447
Majalah Farmaseutik, Vol 12. No. 2 Tahun 2016
Gambar 1. Spektrum infra merah: (A) natrium diklofenak; (B) β-siklodekstrin; (C) kompleks inklusi
NaDCF-BSD

Hasil karakterisasi dengan dan menandakan terjadinya kompleks


spektrofotometer infra merah yang inklusi antara NaDCF dengan BSD (Bratu
ditunjukkan dalam Gambar 1, Na-DCF dkk., 1997). Menurut Nielesh (2012), BSD
memberikan puncak pada bilangan dapat membentuk kompleks dengan
gelombang 1553 dan 1508 cm-1 yang sebagaian besar obat karena BSD memiliki
menunjukkan gugus cincin diklorofenil dan rongga yang cocok dengan cincin aromatis
cincin fenil asetat pada Na-DCF. Selain itu pada molekul obat.
juga terdapat puncak pada bilangan
gelombang 1389 dan 1307 cm-1 yang Dari hasil uji kuantitatif, diperoleh
menunjukkan ikatan C=O stretch dan C-O presentase Na-DCF dalam kompleks
pada gugus karboksilat. β-siklodekstrin sebanyak 26,59%.
memberikan puncak pada bilangan Pembuatan FDT NaDCF-BSD
gelombang 2924, 1157, dan 1029 cm-1 yang FDT NaDCF-BSD dibuat dengan
menunjukkan ikatan C-H stretch pada metode kempa langsung dengan alasan
alkana, C-O-C stretch, dan C-O stretch. dalam formula FDT terdapat crospovidone
Kompleks NaDCF-BSD menunjukkan sebagai superdisintegrant yang sangat
puncak pada bilangan gelombang 2930, sensitif terhadap cairan. Dalam formula yang
1156, dan 1028 cm-1 yang menunjukkan diteliti terdapat MCC PH 102 sebagai filler
ikatan C-H stretch alkana, C-O-C stretch, binder yang berfungsi untuk menghasilkan
dan C-O stretch. sifat alir dan kompresibilitas serbuk yang
Hasil spektrum IR kompleks NaDCF- baik. Peningkatan superdisintegrant akan
BSD tidak memperlihatkan puncak pada meningkatkan waktu disintegrasi dan
bilangan gelombang 1557 dan 1506 cm-1. kerapuhan FDT, sedangkan peningkatan
Hilangnya puncak pada bilangan gelombang MCC PH 102 akan meningkatkan kekerasan
1557 dan 1506 cm-1 terjadi karena bagian dan memperlama waktu disintegrasi FDT
cincin aromatis NaDCF tertutup oleh BSD (Shankarrao dkk., 2010) sehingga kedua
bahan perlu dioptimasi.
448
Majalah Farmaseutik, Vol 12. No. 2 Tahun 2016
Hasil uji sifat fisik FDT ditunjukkan pada Tabel II.

Tabel II. . Hasil Respon Sifat Fisik FDT NaDCF Terinklusi BSD dengan Superdisintegrant Crospovidone
dan Filler Binder MCC PH 102

Formula
Sifat Fisik
1 2 3 4 5
Keseragaman
198,5±4,47 199,0±3,24 203,4±3,76 197,7±4,68 204,5±5,02
Bobot (mg)
Kekerasan
3,1±0,14 3,2±0,17 3,5±0,15 3,4±0,21 4,1±0,23
(Kg/cm2)
Kerapuhan (%) 0,24±0,001 0,27±0,002 0,36±0,002 0,61±0,002 0,85±0,001
Waktu
Disintegrasi 80,3±2,99 68,1±3,26 48,1±4,46 36,1±5,12 32,3±1,35
(detik)
Waktu
Pembasahan 53,6±3,48 39,7±1,27 30,4±0,98 24,6±1,28 12,1±0,78
(detik)
Rasio Absorbsi
62,27±1,82 60,39±1,78 60,11±0,85 59,34±0,39 56,39±0,25
Air (%)

Hasil uji keseragaman bobot sedikit kadar MCC PH 102 akan


menunjukkan bahwa tidak ada satupun tablet meningkatkan kerapuhan tablet.
pada kelima formula yang memiliki
simpangan bobot lebih dari 7,5%. Dengan Hasil uji waktu disintegrasi dan waktu
demikian dapat disimpulkan bahwa tablet pembasahan menunjukkan bahwa semakin
telah memenuhi kriteria Farmakope besar kadar crospovidone pada tablet, maka
Indonesia Edisi III. waktu disintegrasi dan waktu pembasahan
akan semakin cepat. Granul crospovidone
Suatu FDT hendaknya memiliki memiliki banyak pori yang dapat
kekerasan antara 3-5 Kg/cm2 (Panigrahi dan memfasilitasi terjadinya proses masuknya
Bahera, 2010) agar didapat FDT yang dapat cairan dalam tablet. Hal ini akan
mengalami disintegrasi dengan cepat dan mempercepat waktu disintegrasi dan waktu
mudah mengabsorbsi air (Fu dkk., 2004). pembasahan (Mangal dkk., 2012). Semakin
Hasil pengujian kekerasan didapatkan banyak crospovidone yang digunakan maka
kekerasan antara 3,1-4,1 yang menujukkan jumlah pori dalam matriks tablet juga akan
bahwa penelitian telah menghasilkan tablet semakin banyak sehingga akan mempercepat
yang sesuai dengan syarat FDT. masuknya air ke dalam tablet dan
menyebabkan tablet terbasahi dan
Hasil uji kerapuhan FDT menunjukkan terdisintegrasi lebih cepat. MCC PH 102
bahwa semakin tinggi kadar crospovidone, dalam formula juga akan mempengaruhi
maka kerapuhan FDT akan meningkat. Hal waktu disintegrasi dan waktu pembashaan.
ini karena crospovidone mudah menyerap Semakin kecil kadar MCC PH 102 dalam
kelembaban. Akibatnya pori-pori pada tablet, maka waktu disintegrasi akan
crospovidone akan melebar dan melemahkan semakin cepat. Hal ini karena semakin
ikatan antar partikel sehingga meningkatkan sedikit kadar MCC PH 102 maka
kerapuhan FDT. Sementara itu, semakin kemampuan mengikat serbuk akan menurun
449
Majalah Farmaseutik, Vol 12. No. 2 Tahun 2016
dan menyebabkan waktu disintegrasi penurunan kadar MCC PH 102 akan
menjadi lebih cepat. menurunkan kapasitas penyerapan air.
Hasil uji rasio absorbsi air menunjukkan Optimasi formula FDT NaDCF-BSD
bahwa crospovidone dan MCC PH 102 Hasil uji parameter sifat fisik tablet
mampu meningkatkan nilai rasio absropsi berupa kekerasan, kerapuhan, waktu
air. Semakin besar kadar crospovidone pada disintegrasi, waktu pembasahan dan rasio
formula FDT, maka nilai rasio absorbsi air absorpsi air dianalisis menggunakan
akan semakin kecil. Hal ini dimungkinkan program Design Expert® version 8.0.7.1
karena semakin besar kadar crospovidone, sehingga menghasilkan grafik dua
matriks tablet semakin cepat terpecah dan
komponen campuran. Program akan memilih
menyebabkan penurunan kapasitas
satu formula yang dianggap memiliki
penyerapan air. Sementara semakin sedikit
kadar MCC PH 102 dalam tablet, rasio desirability tertinggi, sehingga formula
absorbsi air akan menurun karena MCC PH optimum terpilih akan menghasilkan sifat
102 bersifat higroskopis (Guy, 2009) dan fisik tablet yang baik, ditunjukkan dalam
memiliki kapasitas penyerapan air, sehingga Gambar 2.

Gambar 2. Grafik dua komponen campuran crospovidone dan MCC PH 102

Kombinasi kadar crospovidone sabagai waktu pembasahan dan rasio absorpsi air
superdisintegrant dan MCC PH 102 sebagai secara berturut-turut sebesar 3,48 Kg/cm2;
filler binder diprediksi dapat menghasilkan 0,48 %; 43,47 detik; 26,15 detik; 59,35 %.
respon optimum untuk masing-masing
parameter pada kadar crospovidone dan Uji Tanggap Rasa
MCC PH 102 berturut turut 5,79 dan 39,21 Dari pengujian dan penilain oleh 20
% Prediksi respon yang didapatkan untuk responden didapatkan nilai yang ditunjukkan
kekerasan, kerapuhan, waktu disintegrasi, pada Gambar 3.

450
Majalah Farmaseutik, Vol 12. No. 2 Tahun 2016
Gambar 3. Grafik Penilain Uji Tanggap Rasa dari 20 Responden. Keterangan: 1 = sangat pahit, 2 = pahit,
3 = netral, 4 = manis, 5 = sangant manis.

Berdasarkan hasil uji dari 20 responden, sehingga efek pahit yang ditimbulkan
rasa FDT dengan inklusi dan FDT tanpa berkurang.
inklusi memperoleh skor 3,5 dan 2,95.
Sedangkan nilai aftertaste FDT dengan Kesimpulan
inklusi dan FDT tanpa inklusi berturut-turut Kenaikan kadar crospovidone sebagai
adalah 2,4 dan 1,85. Dari hasil Mann- bahan penghancur dan penurunan kadar
Withney Tes, didapatkan nilai Asymp. Sig. MCC PH 102 sebagai filler binder akan
(2-tailed) untuk nilai rasa dan nilai aftertaste meningkatkan nilai kerapuhan, menurunkan
berturut-turut 0.09 dan 0.019. Hal ini berarti waktu disintegrasi, menurunkan waktu
nilai rasa dan nilai aftertaste untuk FDT pembasahan, dan menurunkan rasio absorbsi
dengan inklusi dan FDT tanpa inklusi air pada tablet.
berbeda signifikan. Dengan demikian dapat Perbandingan komposisi crospovidone
disimpulkan bahwa pembentukan inklusi dan MCC PH 102 sebesar 5,79 % dan 39,21
NaDCF dengan β-siklodekstrin dapat % terhadap bobot tablet memberikan sifat
memperbaiki rasa FDT yang dihasilkan. fisik tablet optimal untuk FDT NaDCF
Pembentukan senyawa kompleks inklusi terinklusi β-siklodekstrin.
antara NaDCF dengan β-siklodekstrin dapat FDT natrium diklofenak terinklusi β-
memperbaiki rasa NaDCF karena senyawa siklodesktrin dapat meningkatkan nilai rasa
NaDCF tertutup dengan β-siklodekstrin. Hal dibandingkan FDT natrium diklofenak tanpa
ini dapat mengurangi kontak antara NaDCF inklusi β-siklodekstrin.
dengan reseptor rasa pahit pada lidah

Daftar Pustaka Investigation of Na-diclofenac-


Bhowmik, D., Krishnakanth, C.B., Pankaj, cyclodextrin Interaction,
& Chandira, R.M., 2009, Fast Spectrochimica Acta Part A,
Dissolving Tablet: An Overview, 54(1998), 191-196.
Journal of Chemical and Buhler, V., 2008, Kollidon®
Pharmaceutical Research, 1(1), 163- Polyvinylpyrrolidone Excipients for
177. The Pharmaceutical Industry, 9th
Bratu I., Astilean, S., Ionesc, C., Indrea, E., Revised Edition, 143-203, BASF SE,
Huvenne, J.P., & Legrand, P., 1997, Ludwigshafen.
FT-IR and X-ray Spectroscopic
451
Majalah Farmaseutik, Vol 12. No. 2 Tahun 2016
Cook, W., Quinn, M.E., & Rowe, R.C., M.E., (Ed.) Handbook of
2009, Cyclodextrin, dalam Rowe, Pharmaceutical Excipients, 6th ed.,
R.C., Sheskey P.J., & Quin, M.E., 48-50, Pharmaceuticals Press,
(Ed.) Handbook of Pharmaceutical Washington D.C.
Excipients, 6th Ed., 48-50,
Pharmaceuticals Press, Washington Mangal, M., Thakral, S., Goswami, M., &
D.C. Ghal P., 2012, Superdisintegrants:
An Updated Review, International
Davies, P. N. & Newton, J. M. 1996, Journal of Pharmacy and
Mechanical Strength, dalam Pharamaceutical Science Research,
Alderbon, G. & Nystrom, C. 2001, 2(2), 26-35.
Pharmaceutical Powder and
Compaction Technology, 165-191, Nilesh, M.R., Shivaji, D.M., & Rameshrao,
Marcel Deker Inc., New York. K.D., 2012, Taste Masking Method
and Agents in Pharmaceutical
Deepak, S., Dinesh, K., Mankaram, S., Formulations, IRJP, 3(8), 67-70.
Gurmeet, S., & Rathore, M.S., 2012,
Fast Disintegrating Tablets: A New Novartis, 2009,Voltaren ®-XR Technical
Era in Novel Drug Delivery System Brochure, Novartis Pharma Stein
and New Market Opportunities, AG,Stein
JDDT, 2(3), 74-86. Panigrahi R., & Behera, S., 2010, A Review
Fu, Y., Yang, S., Jeong, S.H., Kimura, S., & of Fast Dissolving Tablets,
Park, K., 2004, Orally Fast WebmedCentral, 1(9), 1-17.
Disintegrating Tablets: Shankarrao, K.A., Mahadeo, G.D., &
Developments, Technologies, Taste- Balavantrao K.P., 2010, Formulation
Masking and Clinical Studies. and In-Vitro Evaluation of Orally
Guy, 2009, Cellulose, Microcrystalline, Disintegrating Tablet of Ilanzapine-
dalam Rowe, R.C., Sheskey P.J., & 2-Hydroxypropyl-β-Cyclodextrin
Quin, M.E., (Ed.) Handbook of Inclusion Complex,
Pharmaceutical Excipients, 6th ed., http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/art
129-133, Pharmaceuticals Press, icles/PMC3870057/, 8 Desember
Washington D.C. 2014.

Hasegawa, M., 2002, Direct Compression Sharma, S., & Lewis, S., 2010, Taste
Microcrystalline Sellulose Grade 12 Masking Technologies: A Review,
versus Classic Grade 102, International Journal of Pharmacy
Pharmaceutical Technology, 50-60. and Pharmaceutical Sciences, 2(2),
6-13.
Kibbe, A.H., 2009, Crospovidone, dalam
Rowe, R.C., Sheskey P.J., & Quin,

452
Majalah Farmaseutik, Vol 12. No. 2 Tahun 2016

Anda mungkin juga menyukai