Trauma 2
Trauma 2
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
PRODI S1 KEBIDANAN
i
Kata Pengantar
Alhamdulillah, kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Karena karunianya, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul
“ Neonatus Dengan Trauma Persalinan ”. Makalah ini kami susun dengan mengumpulkan
materi berdasarkan sumber buku-buku yang sebagai penunjang utama dan internet sebagai
Makalah ini kami lengkapi dengan pendahuluan sebagai pembuka yang menjelaskan latar
belakang dan tujuan pembuatan makalah. Pembahasan yang menjelaskan penjabaran dari 3
sub bab yang akan di bahas dalam makalah ini. Penutup yang berisi tentang kesimpulan yang
menjelaskan secara singkat isi dari makalah. Makalah ini juga di lengkapi dengan daftar
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari pembaca kami harapakan demi perbaikan makalah ini akan kami terima dengan
senang hati. Akhir kata semoga keberadaan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
Penulis
ii
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1. Neonatus ...................................……………...………................…………………..... 3
2. Persalinan ..................................................................................................................... 6
3. Trauma Persalinan
A. Kesimpulan ..........................……………………………………......………..……. 15
B. Saran ................................……………......…………………..…...………..……….. 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelahiran seorang bayi merupakan saat yang membahagiakan orang tua, terutama bayi
yang lahir sehat. Bayi yang nantinya tumbuh menjadi anak dewasa melalui proses yang
dasar anak (asah-asih-asuh) oleh keluarga akan memberikan lingkungan yang terbaik bagi
anak, sehingga tumbuh kembang anak menjadi seoptimal mungkin. Tetapi tidak semua bayi
lahir dalam keadaan sehat. Beberapa bayi lahir dengan gangguan pada masa prenatal, natal dan
pascanatal. Keadaan ini akan memberikan pengaruh bagi tumbuh kembang anak
selanjutnya(Fallis, 2018).
Masalah-masalah yang terjadi pada bayi baru lahir yang diakibatkan oleh tindakan-tindakan
yang dilakukan pada saat persalinan sangatlah beragam. Trauma akibat tindakan, cara
persalinan atau gangguan kelainan fisiologik persalinan yang sering kita sebut sebagai cedera
atau trauma lahir. Partus yang lama akan menyebabkan adanya tekanan tulang pelvis.
Kebanyakan cedera lahir ini akan menghilang sendiri dengan perawatan yang baik dan adekuat
(Rosyati, 2017).
Trauma lahir adalah trauma pada bayi yang diterima dalam atau karena proses kelahiran.
Istilah trauma lahir digunakan untuk menunjukkan trauma mekanik dan anoksik, baik yang
dapat dihindarkan maupun yang tidak dapat dihindarkan, yang didapat bayi pada masa
persalinan dan kelahiran. Trauma dapat terjadi sebagai akibat ketrampilan atau perhatian medik
yang tidak pantas atau yang tidak memadai sama sekali, atau dapat terjadi meskipun telah
mendapat perawatan medis yang terampil dan kompeten dan sama sekali tidak ada kaitannya
dengan tindakan atau sikap orang tua yang acuh tak acuh. Pembatasan trauma lahir tidak
1
meliputi trauma akibat amniosentesis, tranfusi intrauteri, pengambilan contoh darah vena kulit
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam makalah
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan hal tersebut, tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh trauma
D. Manfaat Penulisan
Dapat dijadikan bahan untuk meningkatkan informasi serta sebagai masukan bagi
3. Bagi Masyarakat
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Neonatus
Neonatus adalah bayi yang baru lahir 28 hari pertama kehidupan. Neonatus normal
memiliki berat 2.700 sampai 4.000 gram, panjang 48 - 53 cm, lingkar kepala 33 - 35cm
(Fallis, 2018).
Neonatus adalah individu yang sedang bertumbuh dan harus menyesuaikan diri dari
kehidupan intrauteri ke kehiduan ekstrauteri. Bayi dengan usia 0 sampai 1 bulan atau masa
sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari) setelah kelahiran. Neonatus mengalami
proses kelahiran yang harus menyesuaikan diri dari kehidupan didalam rahim maupun
Jadi neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran, berusia 0-28 hari.
Neonatus memiliki ciri berat badan 2700-4000gram, panjang, panjang 48- 53 cm,
lingkar kepala 33-35cm (Potter & Perry, 2009). Neonatus memiliki frekuensi denyut
jantung 120-160 x/menit, pernapasan 40-60 x/menit, lanugo tidak terlihat dan rambut
kepala tumbuh sempurna, kuku agak panjang dan lemas, nilai APGAR >7, refleks-refleks
3
• Cukup bulan (term infant) : 259- 294 hari (37-42 minggu)
Menurut (hurlock EB, 2019) tumbuh kembang bayi mempunyai ciri-ciri tertentu, yaitu:
3. Perkembangan adalah hasil dari maturasi dan proses belajar ( Development is the
the development)
development pattern)
8. Terdapat harapan sosial untuk setiap periode perkembangan (there are social
9. Setiap area perkembangan mempunyai potensi resiko (every area of developmens has
potensial hazards).
4
a. Perkembangan menimbulkan perubahan
saraf otak.
b. Pertumbuhan dan perkembangan tahap awal setiap anak dapat melewati satu tahap
perkembangan sebelumnya. Sebagai contoh seorang anak akan bisa berjalan sebelum
ia berdiri oleh karena itu perkembangan awal adalah masa kritis karena menentukan
perkembangan selanjutnya.
anak.
nalar, asusiasi dan lain-lain. Anak yang sehat bertambah umur, bertambah berat badan,
e. Perkembangan mempunyai pola yang tepat menuju arah anggota tubuh terjadi didaerah
proksimal berkembang kebagian distal jari-jari yang mempunyai skil gerak motorik
halus.
tersebut tidak bisa terjadi terbalik misalkan anak terlebih dahulu membuat suatu
lingkaran sebelum mampu membuat gambaran kotak, anak mampu berdiri sebelum
5
• Penyakit kronis atau kelainan konginetal seperti tuberkolosis, anemia, kelainan
• Lingkungan fisis dan kimia meliputi sanitasi lingkungan yang kurang bagi bayi,
kurangnya sinar matahari, paparan sinar radio aktif, zat kimia dan rokok
• Hubungan psikologis, yaitu hubungan anak dengan orang sekitarnya, seorang anak
yang tidak dikehendaki orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan akan
• Faktor endokrin seperti gangguna hormone. Salah satu contohnya pada penyakit
pertumbuhan anak.
• Pemberian ASI ekslusif pada usia 0-6 bulan dapat membantu pertambahan berat
2. Persalinan
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam
jalan lahir atau pengluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melelui
6
vagina dan lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan ibu sendiri, tanpa bantuan
alat – alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24
Sebab terjadinya persalinan sampai kini masih merupakan teori – teori yang kompleks.
pengaruh syaraf dan nutrisi di sebut sebagai faktor – faktor yang mengakibatkan
antara lain:
Penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron yang terjadi kira – kira 1 – 2
minggu sebelum partus dimulai. Progesterone bekerja sebagai penenang bagi otot
– otot uterus dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul
progesterone menurun yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah, hal ini akan
Jika nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera di keluarkan.
Keadaan uterus yang terus menerus membesar dan menjadi tegang mengakibatkan
iskemia otot – otot uterus. Hal ini mungkin merupakan faktor yang dapat
7
Tekanan pada ganglio servikale dari pleksus frankenhauser yang terletak di
belakang serviks. Bila ganglion ini tertekan, kontraksi uterus akan timbul.
Menurut (Rosyati, 2017) faktor – fakor yang berperan dalam persalinan antara lain :
- Os.sacrum : promontorium
bagian :
- Pelvis major : bagian di atas pintu atas panggul dan tidak berkaitan dengan
persalinan.
ke depan.
• Jalan lahir lunak : segmen bawah rahim, serviks, vagina, introitus vagina, dan
bawah panggul
8
• Hodge III : hodge I sejajar ischiadika
1) Janin
Persalinan normal terjadi bila kondisi janin adalah letak bujur, presentasi
belakang kepala, sikap fleksi dan tafsiran berat janin <4000 gram.
2) Plasenta
Plasenta berada di segmen atas rahim (tidak menhalangi jalan rahim). Dengan
C. Power (kekuatan)
yaitu faktor kekuatan ibu yang mendorong janin keluar dalam persalinan terdiri :
3. Trauma Persalinan
9
Trauma persalinan adalah kelainan bayi baru lahir yang terjadi karena trauma lahir
akibat tindakan, cara persalinan atau gangguan persalinan yang diakibatkan kelainan
Trauma kelahiran adalah kelahiran pada bayi baru lahir yang terjadi karena trauma
kelainan akibat tindakan, cara persalinan / gangguan yang diakibatkan oleh kelainan
Jadi Trauma lahir adalah trauma pada bayi yang diterima dalam atau karena proses
kelahiran. Istilah trauma lahir digunakan untuk menunjukkan trauma mekanik dan anoksik,
baik yang dapat dihindarkan maupun yang tidak dapat dihindarkan, yang didapat bayi pada
Trauma dapat terjadi sebagai akibat ketrampilan atau perhatian medis yang tidak pantas
atau yang tidak memadai sama sekali, atau dapat terjadi meskipun telah mendapat
perawatan kebidanan yang terampil dan kompeten dan sama sekali tidak ada kaitannya
dengan tindakan atau sikap orang tua yang acuh tak acuh. Pembatasan trauma lahir tidak
meliputi trauma akibat amniosentesis, tranfusi intrauteri, pengambilan contoh darah vena
Angka kejadian trauma lahir pada beberapa tahun terakhir ini menunjukkan
kecenderungan menurun. Hal ini disebabkan banyak kemajuan dalam bidang obstetri,
melahirkan bayi. Cara kelahiran bayi sangat erat hubungannya dengan angka kejadian
trauma lahir. Angka kejadian trauma lahir yang mempunyai arti secara klinis berkisar
Beberapa faktor risiko yang dapat menaikkan angka kejadian trauma lahir antara lain
10
dengan tindakan persalinan lama, persalinan presipitatus, bayi kurang bulan, distosia bahu,
dan akhirnya faktor manusia penolong persalinan. Lokasi atau tempat trauma lahir sangat
erat hubungannya dengan cara lahir bayi tersebut atau phantom yang dilakukan penolong
persalinan waktu melahirkan bayi. Dengan demikian cara lahir tertentu umumnya
mempunyai predisposisi lokasi trauma lahir tertentu pula. Secara klinis trauma lahir dapat
bersifat ringan yang akan sembuh sendiri atau bersifat laten yang dapat meninggalkan
gejala sisa.Selain trauma lahir yang disebabkan oleh faktor mekanis dikenal pula trauma
lahir yang bersifat hipoksik. Pada bayi kurang bulan khususnya terdapat hubungan antara
berikut:
Kelahiran dan tindakan (proses persalinan yang tidak spontan tapi dengan
menggunakan alat)
6. Persalinan presipitatus (persalinan dimana gejala Kala I tidak dirasakan sakit dan
11
Cedera lahir adalah masalah serius yang harus benar-benar ditangani dengan baik.
Cedera lahir dapat terjadi karena kelahiran prematur, ukuran bayi yang terlalu kecil
atau besar, posisi mama saat melahirkan, persalinan yang rumit, dan lain-lain. Kondisi ini
juga lebih berisiko dialami oleh ibu yang melahirkan bayi pertamanya, menderita diabetes
Menurut (Rosyati, 2017) ada 6 hal yang dapat terjadi pada neonatus saat mengalami
1. Caput Succedaneum
Caput succedaneum adalah pembengkakan parah pada kulit kepala bayi. Ini terjadi saat
bayi 'turun' ketika persalinan. Kondisi ini sering dialami bayi yang lahir dengan bantuan
ekstraksi vakum meskipun juga bisa terjadi jika kepala bayi menekan serviks untuk jangka
pembengkakannya akan hilang dengan sendirinya. Jika hal ini terjadi, bayi mungkin
perlu menjalani USG untuk dilihat apakah ada masalah lebih serius.
Dalam aspek perawatan bayi trauma lahir memiliki perawatan yang sama dengan
b. Memperhatikan pemberian lingkungan yang baik misalnya tersedia sirkulasi udara atau
ventilasi dan sinar matahari yang baik agar udara dan sinar matahari dapat masuk ke
dalam ruangan.
pemeriksaan berkala.
12
e. Bidan atau tenaga kesehatan dalam hal ini perlu memberikan konseling terhadap
keluarga.
2. Cephalohematoma
menutupi tulang pada kepala bayi. Cedera ini mungkin tidak langsung muncul langsung
setelah bayi dilahirkan, tetapi akan muncul beberapa jam kemudian. Cedera ini
diperkirakan terjadi pada sekitar satu hingga dua persen kelahiran spontan, tetapi lebih
sering terjadi para persalinan operatif (forsep dan ekstraksi vakum). Tatalaksana yang harus
• Ketika mengalami kondisi ini, bayi dapat menempuh CT scan untuk melihat apakah
terdapat kelainan neurologis dan tulang patah atau fraktur pada tulang.
sering dengan tujuan pembekakan tidak meluas ke daerah kelapa yang lain.
dan kondisi vital dari anak seperti intensitas bernapas, suhu tubuh, aliran darah dan
• Jika terjadi kenaikan suhu tubuh yang dialami oleh anak, bidan orang tua dapat
4. Jika ternyata anak menunjukan gejala anemia dan hypovolemia, maka lakukan
13
3. Memar
Memar adalah cedera lahir yang banyak terjadi saat bayi melewati jalan lahir. Pada bayi
yang dilahirkan menggunakan bantuan forsep atau ekstraksi vakum, akan lebih berisiko
mengalami memar. Memar ini akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
4. Laserasi
Laserasi adalah luka dalam atau sobekan pada kulit. Terkadang, kulit bayi tak sengaja
terluka oleh pisau bedah saat operasi caesar atau karena ekstraktor vakum. Beberapa
kembali.
Tetapi sebagian besar kondisi ini bisa sembuh hanya dengan dibalut. Infeksi merupakan
bahaya yang harus menjadi perhatian jika terjadi laserasi pada bayi. Luka ini dapat diobati
5. Perdarahan Subkonjungtiva
Perdarahan subkonjungtiva terjadi pada satu atau kedua mata, dan hanya terlihat seperti
kemerahan di mata. Besarnya area yang kemerahan tergantung dari banyaknya pembuluh
hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu seminggu. Jenis cedera yang satu ini juga
6. Fraktur
Patahnya klavikula, daerah antara bahu dan leher yang juga dikenal sebagai tulang
selangka, adalah cedera yang terjadi dalam proses persalinan bayi. Fraktur humerus atau
cedera tulang lengan juga dapat terjadi pada bayi yang lahir dengan posisi bokong terlebih
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Trauma persalinan adalah kelainan bayi baru lahir yang terjadi karena trauma lahir
akibat tindakan, cara persalinan atau gangguan persalinan yang diakibatkan kelainan
fisiologis persalinan . Trauma dapat terjadi sebagai akibat ketrampilan atau perhatian medis
yang tidak pantas atau yang tidak memadai sama sekali, atau dapat terjadi meskipun telah
mendapat perawatan kebidanan yang terampil dan kompeten dan sama sekali tidak ada
kaitannya dengan tindakan atau sikap orang tua yang acuh tak acuh. Pembatasan trauma
lahir tidak meliputi trauma akibat amniosentesis, tranfusi intrauteri, pengambilan contoh
B. Saran
Sekiranya para pembaca makalah ini dapat mengerti tentang apa yang telah dipaparkan
15
DAFTAR PUSTAKA
Fallis, A. . (2018). Neonatus. Journal of Chemical Information and Modeling, 3(2), 19.
http://repository.unimus.ac.id/1723/4/BAB II.pdf
Herman, H. (2020). the Relationship of Family Roles and Attitudes in Child Care With Cases
of Caput Succedeneum in Rsud Labuang Baji, Makassar City in 2018. Jurnal Inovasi
Saputri, N. E., & Kahija, Y. F. La. (2020). Eksplorasi Fenomenologis Deskriptif Tentang
Pengalaman Ibu Yang Melahirkan Dengan Gentle Birth. Empati, 10(2), 1–14.
16
17