Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Dispepsia
Dispepsia adalah gejala nyeri yang terjadi pada ulu hati dalam atau bagian atas perut.
Dispepsia sering disamakan dengan maag, namun hal tersebut kurang tepat. Secara
etimologis kata maag berasal dari bahasa Belanda yang berarti lambung, sedangkan
dispepsia berasal dari bahasa Yunani “dys” yang berarti buruk dan “peptei” yang
mempunyai arti pencernaan. Dengan demikian, pengertian dispepsia secara sederhana
adalah pencernaan buruk (Sumarni, 2019).
Dispepsia dapat terjadi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah pola makan. Pola
makan yang dimaksud dapat berupa jenis makanan yang dikonsumsi dan keteraturan
makan. Makanan dan minuman yang bersifat pedas dan asam seperti jahe, merica dapat
merangsang lambung menghasilkan HCl yang berlebihan. Selain itu, zat kimia seperti
alkohol, obat penahan nyeri, dan asam cuka juga dapat menimbulkan dispepsia.
Keteraturan makan memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan lambung. Makan
yang tidak teratur seperti melewatkan sarapan dapat menyebabkan lambung menjai
kosong. Kekosongan lambung akan menyebabkan pengikisan dinding lambung yang
dapat menyebabkan dispepsia. (Fithriyana, 2018).
Dispepsia termasuk 10 penyakit terbanyak pada tahun 2017-2019 (BPS, 2019).
Banyaknya kasus penyakit dispepsia sebagian besar disebabkan oleh pola makan
penduduk yang tidak teratur. Penduduk yang berusia lebih muda cenderung untuk
mengalami dispepsia dibandingkan yang lebih tua (Sumarmi, 2019).
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah salah satu bentuk dari dispepsia.
GERD adalah salah satu gejala yang menyebabkan asam HCl yang terdapat di dalam
lambung bergerak menuju saluran pencernaan atas.

2. Kopi Gayo
Kopi gayo adalah kopi yang berasal dari Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah. Sebuah
perusahaan kopi bernama Bergendal Coffee menjadi perintis penggunaan kopi arabika
Gayo di Aceh. Bergendal Coffee mengambil langkah mengolah kopi mentah menjadi
bubuk tanpa menjual biji mentah ke luar daerah. Pengenalan kopi Gayo ke masyarakat
Aceh telah menyebabkan peralihan masyarakat Aceh menjadi pengonsumsi kopi arabika.
Perkembangan kopi Gayo di Aceh disebabkan oleh beberapa faktor seperti: tanah yang
subur, peningkatan jumlah penduduk yang turur ikut serta dalam pengembangbiakkan
kopi Gayo, sistem sewa perkebunan yang mendorong minat penduduk menjadi petani,
perkembangan alat industri kopi dan jumlah lahan produksi yang meningkat.
Kandungan senyawa yang terdapat dalam kopi adalah flavonoid, melanoidin, dan kafein.
Senyawa flavonoid adalah senyawa antioksidan dalam kopi. Flavonoid adalah senyawa
yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas. Melanoidin adalah senyawa anti
mikroba, antioksidan, dan anti hipertensi. Senyawa ini memiliki peran penting dalam
penurunan tekanan darah konsumen (Ma’isya, 2019).
Kopi Arabika mengandung kafein sebesar 0,4-2,4% dari berat total keringnya.
Kandungan kafein dalam secangkir kopi pada umumnya sekitar 0,9-1,6% (Teniro, 2018).
Konsumsi kafein antara 100-400 mg memberikan efek perlindungan terhadap penyakit
jantung. Kafein dari kopi aman memberikan efek perlindungan penyakit gagal jantung
(Ma’isya, 2019)
Beberapa manfaat kopi bagi tubuh: sebagai antioksidan, stimulan bagi otak, mencegah
kanker prostat, memperbaiki suasana hati, dan meningkatkan konsentrasi. Kekurangan
kopi bagi tubuh: menyebabkan asam lambung, keguguran, perubahan warna gigi,
meningkatkan tensi darah, menyebabkan serangan jantung, osteoporosis, dan sakit kepala
(Hastuti, 2015).

3. V60 Method
Metode V60 adalah metode menyeduh kopi dengan memanfaatkan kertas filter
(Rahmawati, 2020). Metode ini ditemukan oleh Tetsu Kasuya. Alat yang perlu
disediakan dalam penggunaan metode ini adalah sebagai berikut:
a. Grinder
b. Dripper
c. Kertas filter
d. Server
e. Pouring Kettle
Prosedur yang digunakan dalam metode V60 adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Menggiling biji kopi hingga ukuran fine.
c. Menuangkan biji kopi yang telah digiling ke dalam kertas filter yang sudah
diletakkan di atas dripper.
d. Menuangkan air secara radial panas dari pouring kettle ke kertas filter sebanyak yang
diperlukan. Ditunggu 45 detik hingga air panas merembes ke bawah sepenuhnya.
e. Menuangkan air secara radial panas dari pouring kettle ke dalam kertas filter
sebanyak 70 ml. Ditunggu 1 menit 30 detik hingga air panas merembes ke bawah
sepenuhnya.
f. Menuangkan air secara radial dari pouring kettle ke dalam kertas filter sebanyak 60
ml. Ditunggu 2 menit 10 detik hingga air panas merembes ke bawah sepenuhnya.
g. Menuangkan air secara radial dari pouring kettle ke dalam kertas filter sebanyak 60
ml. Ditunggu 2 menit 45 detik hingga air panas merembes ke bawah sepenuhnya.
h. Menuangkan air secara radial dari pouring kettle ke dalam kertas filter sebanyak 60
ml. Ditunggu 3 menit 30 detik hingga air panas merembes ke bawah sepenuhnya.

Anda mungkin juga menyukai

  • RPS Matematika Optimasi
    RPS Matematika Optimasi
    Dokumen5 halaman
    RPS Matematika Optimasi
    20-010Natalia Pratamasari
    Belum ada peringkat
  • Fungsi Bernilai Vektor 2
    Fungsi Bernilai Vektor 2
    Dokumen16 halaman
    Fungsi Bernilai Vektor 2
    20-010Natalia Pratamasari
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 8
    Kelompok 8
    Dokumen12 halaman
    Kelompok 8
    20-010Natalia Pratamasari
    Belum ada peringkat
  • Alat Kendali LST
    Alat Kendali LST
    Dokumen19 halaman
    Alat Kendali LST
    20-010Natalia Pratamasari
    Belum ada peringkat
  • OTPRO
    OTPRO
    Dokumen11 halaman
    OTPRO
    20-010Natalia Pratamasari
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 3
    Kelompok 3
    Dokumen11 halaman
    Kelompok 3
    20-010Natalia Pratamasari
    Belum ada peringkat