Anda di halaman 1dari 11

MACAM-MACAM SPEKTROFOTOMETER

Pembagian spektrofotometer dibagi menjadi empat jenis jika dilihat dari segi sumber
cahaya yang digunakan, yakni:
1. Visible Spektrofotometer atau Spektrofotometer Vis
2. Ultra Violet Spektrofotometer atau Spektrofotometer UV
3. Spektrofotometer UV-Vis
Dilihat dari segi perlakukan sumber cahaya dan jumlah detektor yang digunakan juga
terbagi menjadi 4 jenis, yakni:
1. Single Beam Spektrofotometer
2. Double Beam Spektrofotometer
3. Dual Beam Spektrofotometer
4. Ratio Beam Spektrofotometer
 Visible Spektrofotometer

Dikenal juga dengan sebutan Spektrofotometer Vis(Visible), merupakan salah satu jenis
spektrofotometer yang menggunakan sumber cahaya atau energi yang tampak(terlihat). Jenis
cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetic yang bisa ditangkap oleh mata manusia.
Kisaran panjang gelombang pada sinar visible berada antara 380 – 750nm.

 Ultra Violet Spektrofotometer

Memiliki nama lain Spektrofotometer UV(Ultra Violet), pada spektrofotometer jenis ini
menggunakan sumber cahaya Ultra Violet dengan kisaran panjang gelombang antara 190 –
380nm. Lampu yang digunakan pada spektrofotometer jenis ini adalah deuterium lamp. Sifat
sinar Ultra Violet tidak bisa terdeteksi oleh mata manusia. Senyawa yang dapat menyerap sinar
ini pada umumnya tidak boleh bening atau transparan.

 Spektrofotometer UV-Vis

Merupakan spektrofotometer yang menggabungkan jenis Spektrofotometer Vis (Visible)


dan Spektrofotometer UV (Ultra Violet), yang artinya terdapat dua jenis sumber cahaya
berbeda. Pada instrument yang sudah lebih canggih sumber cahaya tidak lagi menggunakan
dua sumber cahaya yang berbeda, namun menggunakan satu sumber cahaya dengan jangkauan
Panjang gelombang yang lebar.

 Infra Red Spektrofotometer

Sering disebut juga Spektrofotometer IR(Infra Red), berbeda dengan ketiga jenis
spektrofotometer sebelumnya, jenis spektrofotometer infra red ini didasarkan pada
penyerapan panjang gelombang infra merah. Hasil analisa yang didapat biasanya berupa signal
kromatogram hubungan intensitas infra merah terhadap panjang gelombang. Proses
identifikasi dilakukan dengan cara membandingkan antara signal sample dengan signal
standar(blank).

 Single Beam Spektrofotometer


Merupakan salah satu jenis spektrofotometer dengan harga yang bisa dikatakan paling
terjangkau, sering disebut juga spektrofotometer single beam, spektrofotometer jenis ini hanya
menggunakan 1 sumber cahaya(energi). Bentuk penjabaran yang sederhana mengenai
mekanisme spektrofotometer jenis ini ialah, cahaya dilewatkan pada kuvet(sel sample)
kemudian hasil pembacaan dibaca oleh satu detector. Berikut adalah gambaran skema
spektrofotometer single beam:

 Double Beam Spektrofotometer

Banyak orang menyebutnya spektrofotometer double beam, jenis spektrofotometer yang


paling ideal dan sering dicari di kalangan peneliti, hal ini dikarenakan mekanisme kerja yang
ideal dan mudah digunakan dalam setiap aplikasi. Berbeda dengan jenis spektrofotometer
single beam, pada jenis ini terdapat dua buah kuvet yang akan dilewati oleh sumber cahaya
sebelum ditangkap oleh sebuah detektor. Berikut adalah gambaran skema spektrofotometer
double beam:

 Ratio Beam Spektrofotometer


Belum banyak user yang mengenal spektrofotometer jenis ini, bisa dikatakan memiliki harga
yang tidak semurah single beam dan tidak semahal double beam, namun memiliki fungsi yang
mendekati double beam. Pastikan jika anda ingin membeli spektrofotometer hubungi contact
kami untuk diskusi lebih lanjut. Berikut adalah gambaran skema spektrofotometer ratio beam:

 Dual Beam Spektrofotometer

Bisa dikatakan paling powerfull, hal ini dikarenakan pada mekanisme kerja yang berbeda
dari jenis spektrofotometer yang lainnya. Memang hanya terdapat sumber cahaya, namun
terdapat dua detektor yang akan menangkap cahaya dari dua kuvet yang berbeda. Berikut
adalah gambaran skema spektrofotometer dual beam:
FUNGSI HATI

1. Menghancurkan Sel Darah Merah yang Tua


Fungsi hati itu ada banyak, tapi yang paling utama adalah menghancurkan sel
darah merah yang usianya sudah tua. Kemudian, sisanya akan menjadi semacam
pewarna cokelat di feses. Jadi kalau ada kelainan, tinja kita jadi pucat atau urine
lebih gelap.
2. Menguraikan Gas Amonia
Fungsi lain organ hati adalah menguraikan metabolisme protein dari amonia
menjadi urea.
Amonia adalah gas berbahaya dan hati menguraikannya menjadi zat yang lebih
aman, yakni urea.
3. Memproduksi Kolesterol
Organ hati juga berperan dalam memproduksi kolesterol dan trigliserida serta
protein pembawanya agar bisa dialirkan ke dalam darah.
4. Memproduksi Albumin
Hati memproduksi protein seperti albumin. Fungsi albumin sendiri menjaga
sirkulasi cairan dalam tubuh.
5. Memproduksi Cairan Empedu
Manfaat organ hati bagi tubuh berikutnya adalah membantu memproduksi
cairan empedu. Cairan ini diperlukan dalam memproses makanan.
6. Menyimpan Energi
Fungsi penting hati lainnya adalah menyimpan energi untuk tubuh dalam bentuk
glikogen, lalu mengubahnya menjadi glukosa saat kadar glukosa darah rendah.
Jadi, nantinya (glukosa ini) akan sebagai cadangan.
7. Detoksifikasi
Hati juga berperan untuk mendetoksifikasi darah dari senyawa berbahaya,
seperti obat-obatan, racun, dan alkohol.

 MACAM-MACAM PEMERIKSAAN FUNGSI HATI

 Tes Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT) atau Alanine


Transaminase (ALT)
Tes ini dilakukan untuk mengetahui kadar enzim SGPT di dalam darah. Normalnya,
enzim SGPT lebih banyak ditemukan di dalam sel-sel hati dan sedikit di dalam darah.
Namun, bila sel-sel hati rusak, maka enzim SGPT yang ada di sel-sel hati akan terlepas ke
dalam darah, sehingga kandungan enzim tersebut di dalam darah akan meningkat.
 Tes Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase (SGOT) atau Aspartat
Aminotransferase (AST)
Tes yang satu ini berguna untuk mengukur kadar enzim SGOT di dalam darah. Hampir
sama seperti enzim SGPT, normalnya enzim SGOT juga ditemukan dalam jumlah yang
sedikit di dalam darah. Namun, bila terjadi kerusakan liver, maka kadar enzim SGOT di
dalam darah akan meningkat.
 Tes Albumin
Albumin adalah protein yang diproduksi hanya oleh hati. Fungsi albumin dalam darah,
yaitu untuk memberikan nutrisi bagi jaringan, mencegah kebocoran cairan dari
pembuluh darah dan membantu perpindahan hormon, serta vitamin dan senyawa lain
di dalam darah. Bila kadar albumin dalam darah lebih rendah dari yang seharusnya,
maka itu berarti hati tidak berfungsi dengan baik.
 Tes Bilirubin
Bilirubin adalah produk dari sisa penghancuran sel darah merah yang dihasilkan oleh
hati. Bilirubin ini akan dibuang melalui saluran pencernaan bersama feses. Namun bila
hati rusak, maka pembuangan bilirubin akan terhambat, sehingga menyebabkan kadar
bilirubin dalam darah meningkat.
 Tes Alkali Fosfatase
Alkali fosfatase adalah sejenis enzim yang biasanya ditemukan di empedu, kantung
empedu, dan hati. Konsentrasi enzim ALP akan meningkat bila hati atau kantung
empedu mengalami gangguan atau rusak.
 Tes Gamma-Glutamyl Transferase
Sementara gamma-glutamyl transferase (GGT) adalah enzim yang terdapat di berbagai
organ tubuh, tetapi konsentrasinya paling tinggi di hati. GGT akan meningkat bila hati
atau saluran empedu rusak.

 MACAM-MACAM PEMERIKSAAN FUNGSI GINJAL

 Ureum atau blood urea nitrogen (BUN)


yaitu tes yang digunakan untuk menentukan kadar urea nitrogen dalam darah yang
merupakan sisa zat metabolisme protein, dan zat ini seharusnya dibuang melalui ginjal.
 Tes urine
yang dilakukan untuk mengetahui adanya protein dan darah dalam urine yang
menandakan adanya penurunan fungsi ginjal.
 Glomerulo filtration rate (GFR)
yaitu tes yang digunakan untuk melihat kemampuan ginjal dalam menyaring zat sisa
metabolisme dalam tubuh.
 Kreatinin darah
yaitu tes untuk menentukan kadar kreatinin dalam darah. Kreatinin merupakan zat sisa
hasil pemecahan otot yang akan dibuang melalui ginjal. Kadar kreatinin yang tinggi
dalam darah dapat menjadi tanda adanya gangguan pada ginjal.

 MACAM-MACAM PEMERIKSAAN DIABETES METABOLISME

 Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS)


Anda tidak perlu puasa terlebih dahulu. Dokter akan membersihkan ujung jari Anda
dengan bahan antiseptik, dan menyuntikkan jarum kecil. Darah yang keluar akan dicek
oleh alat khusus (glukometer) dan hasil dapat diketahui langsung pada saat itu.
 Pemeriksaan Gula Darah Puasa (GDP)
Anda perlu puasa 8-10 jam sebelum pengambilan darah. Dokter akan membersihkan
lipatan siku Anda dengan cairan antiseptik dan mengambil darah menggunakan
suntikan. Sampel darah akan dikirim ke laboratorium untuk dibaca hasilnya.
 Pemeriksaan Gula Darah 2 Jam Post Prandial (GD2PP)
Setelah melakukan pemeriksaan gula darah puasa (GDP), Anda dipersilahkan makan dan
minum, dan setelah 2 jam, darah akan diambil lagi untuk pemeriksaan gula darah 2 jam
post prandial (GD2PP). Prosedurnya sama dengan GDP. Dokter akan membersihkan
lipatan siku Anda menggunakan antiseptik dan mengambil darah dengan suntikan.
Sampel darah akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.
 Pemeriksaan HbA1c
Awalnya pemeriksaan ini dilakukan khusus untuk orang yang sudah didiagnosis diabetes
melitus, namun menurut pedoman PERKENI terbaru, HbA1C dapat digunakan untuk
menegakkan diagnosis diabetes melitus. Dokter akan melakukan antiseptik pada lipat
siku Anda dan mengambil darah dengan suntikan.
Sampel darah akan dikirim ke laboratorium untuk dibaca hasilnya. Namun, pad kondisi
tertentu seperti anemia, riwayat transfusi darah 2-3 bulan terakhir, atau gangguan ginjal
dan hemoglobinopati (kondisi yang mempengaruhi umur sel darah merah), HbA1C tidak
dapat dipakai sebagai alat diagnosis maupun evaluasi.
 Pemeriksaan Penyaring berupa Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)
Pemeriksaan ini dilakukan pada orang-orang dengan hasil pemeriksaan yang tidak
memenuhi kriteria normal ataupun kriteria DM. Golongan ini adalah kelompok
prediabetes yang harus menjalani pemeriksaan TTGO. Sebelum pemeriksaan ini,
diperlukan puasa 8 jam sebelum pemeriksaan. Selanjutnya, sampel darah diambil untuk
pemeriksaan GDP.
Setelah itu, tim medis akan menginstruksikan untuk minum larutan glukosa 75 gram
(orang dewasa) atau 1.75 gr/kgBB (untuk anak-anak) yang dilarutkan pada 250 ml dan
harus diminum dalam waktu 5 menit. Setelah itu, Anda berpuasa kembali dan setelah 2
jam Anda akan kembali menjalani pengambilan darah kembali sebagai sampel kedua.
Sampel darah akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa. Selama pemeriksaan, Anda
harus tetap istirahat dan tidak merokok.

 MACAM-MACAM PEMERIKSAAN PROFIL LIPID ATAU LEMAK

 Kolesterol
Tubuh memerlukan kolesterol untuk membantu membangun sel-sel dan memproduksi
hormon. Namun, kadar kolesterol yang terlalu banyak di dalam darah bisa menumpuk di
dalam arteri dan membentuk plak. Jika plak terbentuk dalam jumlah yang besar, maka
orang yang tersebut berisiko terkena serangan jantung atau stroke. Untuk itu, tes
kolesterol dilakukan yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada risiko penumpukan
plak di arteri yang bisa menyebabkan arteri menyempit atau tersumbat di seluruh tubuh
kamu (aterosklerosis).
 HDL (High-density Lipoprotein)
HDL disebut juga sebagai kolesterol “baik” karena zat ini membantu membuang lemak
dari dalam tubuh dengan cara mengikat lemak pada aliran darah dan membawanya
kembali ke hati untuk dikeluarkan. Semakin tinggi tingkat HDL, maka semakin rendah
risiko seseorang terkena penyakit jantung.
 LDL (Low-density Lipoprotein)
Seperti namanya, LDL hanya membawa sejumlah kecil protein dari hati ke bagian tubuh
lainnya. Memiliki LDL dalam tingkat tertentu adalah normal dan sehat karena zat ini
memindahkan kolesterol ke bagian tubuh lain yang membutuhkan. Namun, kadar LDL
yang tinggi bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung. Itulah
mengapa LDL sering disebut juga dengan kolesterol “buruk”.
 Trigliserida
Trigliserida adalah salah satu jenis lemak di dalam darah. Ketika kamu mengonsumsi
makanan, tubuhmu akan mengubah kalori yang tidak diperlukan menjadi trigliserida dan
menyimpannya dalam bentuk lemak. Nah, lemak ini berguna untuk menyimpan dan
memberikan energi pada otot. Namun, kadar trigliserida yang tinggi dapat
meningkatkan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi dibandingkan bila memiliki
tingkat LDL tinggi.
Prinsip Kerja Spektrofotometri adalah bila cahaya (monokrommatik maupun
campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk
akan dipantulkan sebagian diserap dalam medium itu dan sisanya
diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya yang diteruskan dinyatakan dalam
nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan konsentrasi sampel.

fungsi
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu
sampel sebagai fungsi panjang gelombang. ... Jadi spektrofotometer digunakan
untuk mengukur energi cahaya secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan,
direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.

metode spektrofotometer yang bisa digunakan yaitu Absorbansi, Transmisi,


Refleksi, Energi. Dapat mengukur pada panjang gelombang 190-380 nm (Ultra
Violet), 380-780 nm (Visible Light), dan 780-1100 nm (Infrared).

cara menggunakan spektrofotometer


1. Tentukan sample apa yang akan dianalisa
2. Tentukan senyawa apa yang akan dinilai dari sample tersebut
3. Akan lebih baik jika anda mencari referensi terlebih dahulu mengenai
senyawa yang akan anda A hubungannya dengan penggunaan
spektrofotometer(jurnal)
4. Siapkan sample dan instrument lainnya untuk melakukan analisa dengan
spektrofotometer
5. Nyalakan spektrofotometer dan mulai bekerja sesuai prosedur jenis
spektrofotometer Setelah selesai dan mendapatkan hasil yang benar, catat
untuk mempermudah proses
6. Bersihkan spektrofotometer setelah digunakan.catat untuk mempermudah
proses pembandingan
7. Dan cabut daya spektrofotometer jika sudah selesai digunakan dalam
waktu lama
Panjang gelombang Warna yang diserap Warna yang diamati/ warna
komplementer
400-435 mm Ungu (lembayung) Hijau kekuningan
450-480 nm Biru Kuning
480-490 rum Biru kehijauan Orange
490-500 nm Hijau kebiruan Merah
Hijau Merah anggur
500-560 mm
Hijau kekuningan Ungu (lembayung)
560-580 mm
Kuning Biru
580-595 mm Oranye Biru kerkuningan
595-610 mm Merah Hijau kebiruan
610-750 mm

Nilai normal
1. Fungsi hati
Secara umum, hasil tes fungsi hati yang normal adalah sebagai berikut:
ALT atau SGPT: Di bawah 33 iu/L untuk pria dan 25 untuk wanita.
AST atau SGOT: Di bawah 35 iu/L pada orang dewasa.
ALP: 30–120 iu/L pada orang dewasa.
2. Ginjal
Ginjal yang sehat memiliki nilai GFR normal yakni 60 mg/dL atau di atasnya.
Jika di bawah angka tersebut, dapat diindikasikan adanya kemungkinan
gangguan pada fungsi dan kerja ginjal.
3. Profil lipid/ lemak
Kolesterol LDL: Kurang dari 100mg/dL. Kolesterol HDL: Lebih dari 45mg/dL.
Non-HDL: Kurang dari 120mg/dL. Total kolesterol: Kurang dari 170mg/dL.

Nilai total kolestrol = Nilai HDL +Nilai LDL

<200mg/dl Nilai yg dianjurkan


200-239mg/dl Garis batas
240mg/dl dan Tinggi
keatas
Nilai normal LDL atau lebih dikenal lemak buruk

<100mg/dl normal
100-129 mg/dl Diatas normal
130-159 mg/dl Garis batas
160-189 mg/dl Tinggi
190 mg/dl dan Sangat tinggi
keatas Nilai normal HDL atau lemak baik

<40 mg/dl Bahaya karna faktor


tinggi untuk terkena
penyakit jantung
40-59 mg/dl Dianjurkan untuk
mendapatkan nilai yang
leih tinggi
60mg/dl dan ke atas Faktor resiko rendah
untuk terkena jantung

Anda mungkin juga menyukai