Anda di halaman 1dari 2

enyakit bulai pada tanaman jagung sering ditandai dengan adanya daun yang berwarna kuning

keputih-putihan. Tanaman jagung yang terinfeksi penyakit ini akan mengalami gangguan dalam
pertumbuhanya, tanaman akan kerdil dan tidak mampu berproduksi sama sekali.

PATOGEN (PENYEBAB PENYAKIT BULAI JAGUNG)

Penyebab bulai yang umum pada jagung di Indonesia ada lah Peronosclerospora maydis di Pulau
Jawa dan Pulau Madura) dan P.philippinensis di Pulau Sulawesi. P. philippinensis juga
menyebar di berbagai penjuru dunia. Protista mirip cendawan tetapi berkerabat lebih dekat
dengan alga ini bersifat parasit obligat (wajib). Alat perbanyakan/penyebaran utamanya adalah
spora vegetatif yang dihasilkan oleh badan yang disebut konidia (sehingga sporanya disebut juga
konidiospora). Konidia dapat bertahan bertahun-tahun sebelum tumbuh kembali. Proses infeksi
terjadi jika ko nidia disebarkan dinihari sekitar pukul 02.00 – 04.00 karena sporalisasi
maksimum terjadi pa da saat itu. Infeksi dilakukan oleh konidia melalui stomata. Pada siang hari
tidak terjadi infeksi karena pelepas an konidia terhenti, diduga konidia tersebut tidak tahan
terhadap ca haya matahari. Penyebaran konidispora dilakukan oleh angin

PENCEGAHAN PENYAKIT BULAI JAGUNG

Perlakuan Benih, Sebelum ditanam sebaiknya benih dicampur terlebih dahulu dengan fungisida
yang berbahan aktif dimetomorf (Renon, akrobat, Sirkus, dll)

Lakukan Penyemprotan ketika tanaman jagung berumur 1 minggu hingga 35 hst dengan
fungisida berbahan aktif iprodium dan menggunakan obat carbio dengan dosis 15-25cc setiap 17
liter air, semprotkan dengan jarak 7 hari

Pemupukan pertama sebaiknya jangan menggunakan urea, gunakan Phonska + SP, atau bisa juga
ditambah ZA dan Organik. Selanjutnya pemupukan tahap kedua gunakan pupuk
ZA+Ponska+organik dan pemupukan terakhir gunakan Urea.

Taburi lahan dengan bahan organik seperti pupuk kandang, Bhokasi, sebelum lahan ditanami.

Cara Pengendalian yang Efektif

Langkah Pertama

 Siapkan alat dan bahan yaitu hand preyer dan air biasa
 Hand speyer yang telah berisi air biasa di semprotkan pada tanaman dan lahannya pada
jam 04.00 s/d 05.30 pagi, mulai tanaman berumur 7 s/d 21 hari setelah tanam
 Dengan melakukan hal tersebut maka dapat menekan perkembangan spora bulai,
sehingga tanaman tidak terseranga oleh penyakit bulai.

Langkah Kedua

 Siapkan alat dan bahan yaitu hand preyer dan air biasa dan fungisida
 Hand speyer yang telah berisi air biasa dan fungisida di semprotkan pada tanaman dan
lahannya pada jam 04.00 s/d 05.30 pagi, mulai tanaman berumur 7 s/d 21 hari setelah
tanam
 Dengan melakukan hal tersebut maka dapat menekan perkembangan spora bulai,
sehingga tanaman tidak terseranga oleh penyakit bulai.

Anda mungkin juga menyukai