Anda di halaman 1dari 4

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI MANADO


JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D-IV KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG
2020

DISUSUN OLEH
RIANDI SAHOA
20012104
1C KBG
MATA KULIAH : TEKNOLOGI BAHAN
DOSEN PENGAJAR : BELDIE TOMBEG,ST., M.ARS
TUGAS !!!
1. Apa yang di maksud dengan Agregat
2. Jelaskan fungsi agregat beserta gambar
3. Jelaskan Klasifikasi agregat beserta gambar
4. Apa saja syarat Agregat SK SNI S-04-1989-F (Spesifikasi Bahan Bangunan
Bagian A)
JAWAB :

1. Agregat merupakan komponen beton yang paling berperan dalam menentukan


besarnya. Agregat untuk beton adalah butiran mineral keras yang bentuknya

mendekati bulat dengan ukuran butiran antara 0,063 mm — 150 mm. Agregat

menurut asalnya dapat dibagi dua yaitu agregat alami yang diperoleh dari sungai

dan agregat buatan yang diperoleh dari batu pecah. Dalam hal ini, agregat yang

digunakan adalah agregat alami yang berupa coarse agregat (kerikil ), coarse

sand ( pasir kasar ), dan fine sand ( pasir halus ). Dalam campuran beton,

agregat merupakan bahan penguat (strengter) dan pengisi (filler), dan menempati

60% — 75% dari volume total beton.


2. 1.Menghemat penggunaan semen Portland.

2.Menghasilkan kekuatan yang besar pada beton.

3.Mengurangi susut pengerasan beton.

4.Mencapai susunan yang padat pada beton. Dengan gradasi agregat yang baik,

maka akan didapatkan beton yang padat.

5.Mengontrol “workability” atau sifat dapat dikerjakan aduk beton, dengan


gradasi agregat yang baik, maka akan didapatkan beton yang mudah

dikerjakan atau memiliki “workability” yang baik.


3. A. Agegat berat
Agregat berat merupakan agregat untuk membuat beton dengan berat isi
>2400 kg/m3 yang bertujuan untuk menahan radiasi yang berbahaya bagi
manusia. Untuk membuat beton tersebut biasanya menggunakan batu barite
(BaSO4) dengan berat isi 4,15-4,45 t/m3, dan butirannya seberat 6,80-7,60 t/m3.

B. Agregat normal
Agregat normal ini yaitu jenis agregat dengan berat isi antara 300-1800
kg/m3. Kegunaan dari beton normal yaitu untuk membuat beton tanpa persyarat
khusus, biasanya agregat yang dipakai pada umumnya berupa jenis batuan
beku, batuan malihan, dan batuan endapan.

C. Agregat ringan
Agregat ringan dapat berasal dari sumber daya alam atau hasil dari olahan
manusia. Sumber daya alam yang besar adalah material vulkanik. Buatan atau
sintetis, agregat yang diproduksi oleh proses termal di pabrik-pabrik. Agregat
ringan mempunyai berat 1100 kg/m3 atau kurang dari berat tersebut. Tujuan
dari agregat ringan untuk membuat beton dengan tujuan khusus. Agregat ringan
ini berupa batu tulis, terak pecah, tanah foamed, batu apung dan yang berupa
hasil olahan manusia seperti bola plastik ± 6 m, polyethylene terpthalate (PET)
yg telah dioalah dari limbah plastik, kedua agregat ringan tersebut telah diteliti
dan layak digunakan sebagai agregat ringan.

4. Menurut SK SNI S-04-1989 F


Spesifikasi bahan bangunan bagian A, air yang sebaiknya digunakan sebagai

campuran beton adalah sebagai berikut :

1. Air harus bersih


2. Tidak mengandung Lumpur, minyak, dan benda melayang lainnya, yang dapat

dilihat secara visual. Benda-benda tersuspensi ini tidak boleh lebih dari 2 gram

per liter.

3. Tidak mengandung garam-garam yang dapat larut dan dapat merusak beton

Asam, zat organik dan sebagainya lebih dari 15 gramliter.

4. Tidak mengandung khlorida Cl lebih dari 0,5 gramliter. Khusus untuk beton

prategang kandungan khlorida tidak boleh lebih dari 0,05 gram per liter.

5. Tidak mengandung senyawa sulfat sebagai SO3 lebih dari 1 gramliter.

Anda mungkin juga menyukai