Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

FUNGSI DAN RAGAM BAHASA

Dosen Mata Kuliah : Ema Asmawati, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH :
ANDI NIRINA NURSIANA ZASQIA F55121007

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TADULAKO

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala atas karunia, hidayah dan nikmatnya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia, dengan judul : “Fungsi Dan Ragam Bahasa”.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari banyak pihak sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini.

Akhirnya, ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini, Saya harap makalah ini dapat bermanfaat dan mampu
menambah wawasan bagi semua semua orang
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... 1

DAFTAR ISI......................................................................................................... 2

BAB I: PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang… ........................................................................................ 3

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan Makalah… ..................................................................... 4

BAB II: PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya bahasa ...................................................................................... 5

2.2 Fungsi bahasa ............................................................................................. 5

2.3 Ragam Bahasa dan laras bahasa ............................................................... 11

BAB III: PENUTUPAN

3.1 KESIMPULAN ....................................................................................... 16

3.2 SARAN..................................................................................................... 16

3.3 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 17


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai
oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia, namun
tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan yang benar, salah satunya pada
penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan Ejaan maupun Kamus
Besar Bahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan tentang ragam bahasa cukup penting
untuk mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan
dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia
tidak akan hilang.

Bahasa memiliki seperangkat aturan yang dikenal para penuturnya. Perangkat inilah
yang menentukan struktur apa yang diucapkannya. Struktur ini disebut grammar. Bagaimana
pun primitifnya suatu masyarakat penutur bahasa, bahasanya itu sendiri bekerja menurut
seperangkat aturan yang teratur. Kenyataan bahwa bahasa sebagai sistem adalah persoalan
pemakaian (usage); bukan ditentukan oleh panitia atau lembaga perumus. Aturan ini dibuat
dan diubah oleh cara orang-orang yang menggunakannya. Aturan ini ada karena para
penuturnya menggunakan bahasa dalam cara tertentu dan tidak dalam cara lain. Dan karena
ada kesepakatan umum tentang aturan ini maka orang menggunakan bahasa dalam cara
tertentu yang memiliki arti. Dikarenakan ada kesepakatan inilah maka kita bisa mempelajari
dan mangajarkan bahasa apa saja.

Pengertian Bahasa, Ragam Bahasa, Fungsi Bahasa adalah pemahaman dasar dalam
memahami bahasa. Dalam memahami Bahasa Indonesia, kita juga perlu memahami hel-hal
tersebut, sehingga pemahaman kita dalam memahami bahasa Indonesia, bisa lebih mendalam
dan dapat mengaplikasikan dengan baik
1.2.RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan Pentingnya Bahasa !


2. Jelaskan mengenai fungsi bahasa !
3. Jelaskan ragam Bahasa dan laras bahasa !

1.3.TUJUAN

1. Mengetahui Pentingnya Bahasa


2. Mengetahui fungsi bahasa
3. Mengetahui ragam Bahasa dan laras bahasa
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENTINGNYA BAHASA

Manusia merupakan makhluk sosial. Makhluk yang tidak dapat hidup sendiri atau
individu. Manusia sangat membutuhkan manusia lain dalam menjalankan aktivitas. Salah
satu contoh penggunaan bahasa yaitu komunikasi dengan orang lain.

Kamus Besar Bahasa Indonesia secara terminology mengartikan bahasa sebagai system
lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja
sama, berinteraksi, dan mengindentifikasikan diri. Gorys Keraf (1994:1) memberikan
pengertian bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa juga mencakup dua bidang, yaitu bunyi vokal
dan arti atau makna. Bahasa sebagai bunyi vokal berarti sesuatu yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia berupa bunyi yang merupakan getaran yang merangsang alat pendengar.
Sedangkan Bahasa sebagai arti atau makna berarti isi yang terkandung di dalam arus bunyi
yang menyebabkan reaksi atau tanggapan orang lain.

Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat Indonesia. Bahasa juga
menunjukkan perbedaan antara satu penutur dengan penutur lainnya, tetapi masing-masing
tetap mengikat kelompok penuturnya dalam satu kesatuan sehingga mampu menyesuaikan
dengan adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat. Selain itu, fungsi bahasa juga melambangkan
pikiran atau gagasan tertentu, dan juga melambangkan perasaan, kemauan bahkan dapat
melambangkantingkah laku seseorang.

Tanpa adanya bahasa didalam kehidupan bermasyarakat, maka kita akan sulit untuk
menyampaikan maksud dalam melakukan suatu tindakan. Baik itu secara langsung melalui
ucapan yang keluar dari ucapan kita, ataupun tulisan yang kita tulis untuk disampaikan.Pada
dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan
seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi,
sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi
tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial

2.2. FUNGSI BAHASA

Dalam literatur bahasa, para ahli merumuskan fungsi bahasa secara umum ada empat,
yaitu:
1. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.
2. Sebagai sarana komunikasi.
3. Sebagai adaptasi dan integrasi pada suatu lingkungan masyarakat.
4. Sebagai alat kontrol sosial.

Secara rinci fungsi-fungsi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :


1) Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan
diri.
Mampu mengungkapkan gambaran,maksud ,gagasan, dan perasaan. Melalui
bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam
hati dan pikiran kita, dengan kata lain Sebagai sarana ekspresi diri dalam arti media
yang dapat kita gunakan untuk mencurahkan isi pikiran kita kepada orang lain,
sebagai contoh berupa karya ilmiah, kreatifitas, ataupun curahan isi hati kita,
Sehingga kita dapat mempublikasikan pendapat kita mengenai suatu hal.
Ada dua unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu:
• Agar menarik perhatian orang lain terhadap diri kita.
• Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi

2) Sebagai sarana komunikasi.


Sebagai sarana komunikasi dalam arti media yang anda gunakan sebagai
penghubung antara anda dengan orang lain. Dalam berkomunikasi anda tentu saja
mengharapkan timbal balik dari lawan bicara anda. Jika anda tidak memiliki bahasa
(dalam kasus ini Bahasa Indonesia) yang baik maka lawan bicara anda tidak akan
mengerti apa yang anda maksudkan. Sehingga mereka tidak bisa memberikan timbal
balik kepada anda. Bila hal ini terjadi maka komunikasi tidak dapat berjalan. Dengan
kata lain Bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang melahirkan perasaan
dan memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama. Komunikasi merupakan akibat
yang lebih jauh dari ekspresi diri. Pada saat menggunakan bahasa sebagai
komunikasi,berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi
sasaran utama perhatian seseorang. Bahasa yang dikatakan komunikatif karena
bersifat umum. Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra
berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non
verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media bahsa (lisan
dan tulis), sedangkan berkomunikasi cesara non verbal dilakukan menggunakan
media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas,sirene
setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia. Contoh dari penerapan fungsi ini
yang paling sederhana adalah saat anda mengobrol dengan teman,orang tua, guru,
dan lain-lain.

3) Sebagai adaptasi dan integrasi pada suatu lingkungan masyarakat.


Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang
digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan menggunakan
bahasa yang non standar pada saat berbicara dengan teman- teman dan menggunakan
bahasa standar pada saat berbicara dengan orang tua atau yang dihormati. Dengan
menguasai bahasa suatu bangsa memudahkan seseorang untuk berbaur dan
menyesuaikan diri dengan bangsa.
Sebagai adaptasi dan integrasi pada suatu lingkungan masyarakat, fungsi kali
ini memiliki makna bila kita ingin mempelajari suatu kebudayaan, lingkungan sosial,
ataupun tinggal pada suatu negara tertentu kita harus mempelajari bahasa yang
digunakan di negara tersebut. Agar kita dapat mengetahui kapan kita menggunakan
suatu kata dalam bentuk formal ataupun bahasa sehari-hari. Karena bahasa merupakan
media yang kita gunakan untuk berhubungan dengan orang lain jadi kita harus
menguasai bahasa tersebut agar bisa beradaptasi pada suatu lingkungan.

4) Sebagai alat kontrol sosial.


Sebagai alat kontrol sosial memiliki arti sebagai suatu media yang dapat
mempengaruhi sikap, tingkah laku, maupun kepribadian seseorang. Dengan Bahasa
Indonesia kita dapat mengubah sifat ataupun kepribadian seseorang hanya dengan kata-
kata. misalkan anda ingin merokok di suatu tempat namun pada saat itu anda membaca
suatu pemberitahuan yang menyatakan bahwa di tempat ini dilarang merokok, maka
anda akan mencari tempat lain ataupun tidak jadi merokok di tempat itu. Contoh
sederhana seperti ini suda bisa membuktikan bahwa Bahasa Indonesia memiliki fungsi
sebagai alat kontrol sosial yang dapat mengubah sifat, tingkah laku, maupun
kepribadian suatu individu ataupun kelompok.

Kalau kita Cermati sebenarnya ada satu lagi fungsi bahasa yang selama ini kurang
disadari oleh sebagian anggota masyarakat, yaitu sebagai alat untuk berfikir. Seperti yang
kita ketahui, ilmu tentang cara berfikir adalah logika. Dalam proses berfikir, bahasa selalu
hadir bersama logika untuk merumuskan konsep, Proposisi, Dan simpulan. Segala kegiatan
yang menyangkut perhitungan atau kalkulasi, pembahasan atau analisis, bahkan Berangan
angan atau berhayal, hanya dimungkinkan berlangsung melalui proses berfikir disertai
alatnya yang tidak lain adalah bahasa.
Selain fungsi bahasa secara umum, bagi bangsa Indonesia ada lagi dua fungsi bahasa
Indonesia secara khusus dan sangat penting kita pahami yaitu sebagai Bahasa nasional dan
Bahasa negara :
1. Fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
Bahasa Indonesia digunakan sebagai pemersatu Bangsa Indonesia. Hal ini merupakan
suatu terobosan yang sangat besar yang dilakukan oleh persatuan pemuda-pemuda
Indonesia.mereka menjadikan Bahasa Indonesia menjadi Bahasa Nasional Bangsa
Indonesia.
"Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional" yang diselenggarakan di Jakarta
pada tanggal 25-28 Febuari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya
bahasa nasional, Bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
• Lambang Kebanggaan Nasional
Sebagai lambang kebanggan nasional, Bahasa Indonesia memancarkan nilai-
nilai sosial budaya luhur Bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang
dicerminkan Bangsa Indonesia, kita harus bangga dengannya, kita harus
menjunjungnya, kita harus mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan
kita terhadap Bahasa Indonesia, kita harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri
melainkan kita harus berbangga hati menggunakan dan memelihara Bahasa
indonesia.
• Lambang Identitas Nasional
Sebagai lambang identitas nasional, Bahasa Indonesia merupakan lambang
Bangsa Indonesia. Ini berarti, dengan Bahasa indonesia akan dapat diketahui
siapa kita, yaitu sifat, peringai, dan watak kita sebagai Bangsa Indonesia. Karena
fungsinya yang demikian itu, maka kita harus menjaganya jangan sampai ciri
kepribadian kita tidak tercemin di dalamnya. Jangan sampai Bahasa Indonesia
tidak menunjukan gambaran Bangsa Indonesia yang sebenarnya.

• Sebagai Alat Pemersatu Berbagai Masyarakat yang Berbeda Latar


belakang Sosial, Budaya dan Bahasanya.
Dengan adanya fungsi ini maka seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai
suku bisa bersatu padu. Dengan Bahasa Indonesia akan merasa serasi dan aman
hidupnya karena mereka tidak merasa dijajah oleh suku bangsa lain. Ditambah
lagi adanya fakta bahwa identitas dan nilai-nilai budaya dari suku lain masih
tercemin pada bahasa daerah masing-masing, bahkan diharapkan dapat
memperkaya khazanah Bahasa Indonesia.

• Sebagai Penghubung Antar Budaya Antar Daerah.


Warga Indonesia terkenal dengan keragaman penduduknya yang berasal dari
berbagai suku bangsa yang memiliki adat berbeda. Dengan adanya fungsi ini
maka seluruh masyarakat Indonesia dapat bersatu walupun berasal dari suku
bangsa yang berbeda. Kita dapat mempelajari ataupun mengetahui kebudayaan
dari daerah lain karena sudah ada media komunikasi formal yang menjebatani
kita sehingga kita bisa berkomunikasi dengan baik.

2. Fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara.


Pada awalnya yaitu pada zaman penjajahan Belanda, bahasa yang digunakan untuk
bahasa negara adalah bahasa melayu. Selain itu, bahasa melayu merupakan bahasa negara
(resmi) kedua yang dipakai untuk golongan-golongan rendah. Bahasa Indonesia belum
bisa tersebar bebas pada saat itu. Hanya segelintir orang yang berjiwa nasionalis yang
menggunakan Bahasa Indonesia.
Dalam "Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional" yang diselenggarakan di
Jakarta tanggal 25 sampai dengan 28 Febuari 1975 dikemukakan bahwa di dalam
kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia sebagai berikut :

• Bahasa Resmi Kenegaraan.


Pembuktian bahwa Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan ialah
digunakannya Bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945.
Mulai saat itu dipakailah Bahasa indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan
kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis

• Bahasa Pengantar Resmi di Dunia Pendidikan.


Bahasa Indonesia digunakan dalam penyampaian pendidikan di Indonesia
dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, walaupun ada beberapa
lembaga pendidikan dengan dasar kepraktisan menggunakan bahasa daerah untuk
penyampaiannya. Hal itu pun hanya sampai kelas tiga sekolah dasar. Oleh karena
itu sebaiknya buku-buku yang digunakan juga menggunakan Bahasa Indonesia
sehingga membantu pelajar dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia.

• Bahasa Resmi dalam Perhubungan pada Tingkat Nasional untuk


Kepentingan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan serta
Pemerintah.
Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antar badan pemerintah dan
penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya
diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa.
Tujuan penyeragaman dan peningkatan mutu tersebut agar isi atau pesan yang
disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
• Bahasa Resmi dalam Pengembangan Kebudayaan dan Pemanfaatan
Ilmu Pengetahuan Serta Teknologi Modern.
Sebagai fungsi pengembangan kebudayaan, ilmu, dan teknologi, Bahasa
Indonesia sangat terasa sekali manfaatnya. Karena Bahasa Indonesia digunakan
dalam penyebarannya di negara kita. misalkan seorang pengajar tari Bali tidak
mungkin mengajarkan tari Bali kepada orang Jawa, Aceh, ataupun orang suku
lain menggunakan bahasa Bali. Karena mereka belum tentu mengerti bahasa Bali.
Oleh karena itu digunakan Bahasa Indonesia untuk menjebatani hal tersebut.
Sehingga informasi yang berisi ilmu, kebudayaan, ataupun teknologi bisa
dimengerti oleh orang lain. Hal ini juga berlaku dalam penyebaran ilmu modern.

2.3. RAGAM BAHASA DAN LARAS BAHASA


Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terjadi karena pemakaian bahasa,
menurut pemakainya yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan,
hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan serta menurut
medium pembicara (Bachman, 1990). Variasi tersebut bisa berbentuk dialek,
laras, aksen, gaya atau berbagai variasi sosiolungistik lain termasuk variasi bahasa
baku itu sendiri.
Berdasarkan media pengantarnya ragam bahasa dibagi atas dua macam :
1. Ragam Lisan
Bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa. Menghendaki adanya lawan
bicara yang siap mendengar apa yang diucapkan oleh seseorang. Unsur fungsi
gramatikal seperti subjek, predikat, objek dan keterangan tidak selalu diucapkan
dengan kata dan pada ragam bahasa lisan terikat pada situasi, kondisi, ruang dan
waktu. Makna ragam bahasa lisan dipengaruhi oleh tinggi-rendah dan panjang-
pendeknya nada suara.
Contoh :
• Rombongan tamu Negara sebentar lagi tiba.
• Sumur itu digali menggunakan alat modern.
• Dia lagi sakit makanya tidak ikut bertanding.
• Aku bingung karena pendirian dia suka berubah.
• Pamanya pendiam sekali tapi bibinya cerewet sekali.

2. Ragam Tulis
Bahasa yang tertulis atau tercetak. Tidak selalu memerlukan “lawan bicara”
yang siap membaca apa yang dituliskan oleh seseorang. Unsur fungsi gramatikal
harus dinyatakan secara eksplisit agar pembaca dapat memahai maksud
penulisnya secara jelas dan pasti dan makna ditentukan terutama oleh pemakaian
tanda baca.
Contoh :
• Rombongan tamu Negara akan segara tiba.
• Sumur itu digali dengan alat-alat modern.
• Dia sedang sakit karena itu dia tidak ikut bertanding.
• Pediriannya selalu berubah oleh sebab itu aku jadi bingung.
• Pamannya pendiam sekali tetapi bibinya cerewet luar biasa.
Sedangkan berdasarkan situasi pemakainya ragam bahasa dapat dibagi atas tiga macam :
1. Ragam Formal
2. Ragam Semi Formal
3. Ragam Non Formal
Pemakaian ragam formal, semi formal dan non formal di tengah masyarakat tampak
campur aduk. Ragam non formal dipakai jika penutur dan komunikasinya berasal dari etnik
yang sama, lebih-lebih dengan sesama teman. Pilihan ragam akan beralih ke ragam semi
fomal atau formal jika para penutur dan mitrannya multi etnik, situasinya resmi, status sosial
komunikasi tinggi dan topik pembicaraan bersifat serius. Jadi, penetapan pilihan pada situasi,
topik pembicaraan serta bentuk hubugan antar pelaku.
Ragam bahasa yang digunakan dalam situasi resmi adalah ragam formal atau ragam
baku, yaitu ragam yang mengikuti kaidah atau aturan kebahasaan secara ketat. Ragam formal
mutlak menuntut pemakaian kata dan kalimat baku, sedangkan ragam non formal tidak
mutlak menuntut persyaratan tersebut.
Laras bahasa adalah kesusaian bahasa yang dipakai dengan fungsi pemakaian
bahasa. Bahasa yang difungsikan untuk menulis karangan ilmiah disebut laras ilmiah, bahasa
yang difungsikan untuk menulis karya sastra disebut laras sastra. Selama ini istilah laras
bahasa sering dikacaukan dengan ragam bahasa.
Laras tertentu ada yang dapat dibagi atas beberapa sublaras. Laras sastra, misalnya,
dapat dibagi menjadi laras puisi, laras cerpen, laras novel dan lain-lain. Laras jurnalistik dapat
dibagi menjadi laras berita, laras editorial, laras iklan, dan sebagainya. Setiap laras
mempunyai ciri khas atau gaya tertentu. Semua laras bahasa dapat dipakai secara lisan dan
tulis, untuk situasi formal, semi formal dan non formal.
Pemakaian kata atau istilah khusus dalam bidang tertentu sekaligus menjadi ukuran
ilmiah atau tidaknya suatu laras. Pembicaraan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya,
dengan berbagai topik dapat bernuansa ilmiah atau non ilmiah. Jika yang dipakai dalam
pembicaraaan itu kata-kata biasa atau kata-kata umum, berarti larasnya non ilmiah.
Sebaliknya, jika kata dipakai kata atau istilah yang dipakai dalam disiplin ilmu tertentu,
berarti larasnya ilmiah.
Macam-macam laras bahasa antara lain sebagai berikut :
• Laras Ilmiah
• Laras Sastra
• Laras Jurnalistik
• Laras Hukum
• Laras Kedokteran
Laras bahasa dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yaitu:
1. Laras Bahasa Biasa
Yaitu laras bahasa yang digunakan untuk masyarakat umum seperti bidang hiburan,
pengetahuan, penerangan dan maklumat. Kalimatnya sederhana, singkat dan padat.
2. Laras Bahasa Khusus
Yaitu merujuk kepada kegunaan khalayak khusus seperti ahli-ahli atau peminat dalam
bidang tertentu dan pelajar-pelajar.
• Laras Bahasa Perniagaan
Untuk mempengaruhi atau membentuk tanggapan tertentu atau mengubah
sikap dan melakukan tindakan. Digunakan dalam iklan, tender, laporan dan
sebagainya , didukung pula oleh gambar, lukisan, grafik, ilustrasi dan sebagainya.
• Laras Bahasa Akademik
Meliputi berbagai bidang seperti sains, teknologi, komunikasi, matematik dan
sebagainya yang terletak dalam ruang lingkup pendidikan.
• Laras Bahasa Media
Berita sebagai wacana memiliki struktur teks yang tersendiri, lain dari struktur
teks fiksi, dan lain pula dari struktur teks esai dan karya ilmiah.
• Laras Bahasa Satra
Memperlihatkan gaya bahasa yang menarik dan kreatif. Bahasanya dapat
dalam bentuk naratif, deskriptif, preskriptif, dramatis dan puitis.
• Laras Bahasa Agama
Berisi istilah agama dari bahasa Arab. Struktur ayatnya banyak dipengaruhi
struktur bahasa Arab. Disisipkan dengan kutipan dari al-Quran dan hadis.

Secara umum fungsi ragam dan laras bahasa terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain :

➢ Sebagai Alat Ekspresi Diri

Setelah dewasa, seorang individu pun menggunakan bahasa sebagai alat ekspresi
diri dan komunikasi. Seorang penulis pun mengekspresikan diri melalui tulisannya,
sehingga karya ilmiah pun dapat disebut sebagai alat ekspresi diri.

➢ Sebagai Alat Komunikasi

Merupakan saluran perumusan maksud kita, merefleksikan perasaan kita dan


memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan individu lainnya. Melalui bahasa,
manusia dapat mengatur berbagai macam kegiatan dan aktivitas kemasyarakatan,
merencanakan dan mengarahkan bagaimana langkah terbaik untuk kedepannya.

➢ Sebagai Alat Integrasi Dan Adaptasi Sosial

Selain sebagai salah satu unsur kebudayaan, bahasa memungkinkan pula manusia
memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian
serta pelajaran dari pengamalan tersebut, serta berkenalan dengan orang lain.
➢ Sebagai Alat Kontrol Sosial

Bahasa memiliki peran penting dalam memainkan peran sosial, baik itu dengan
diterapkan pada diri sendiri ataupun orang lain.
BAB III
PENUTUP

3.1.KESIMPULAN

Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini
merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial.
Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai
dan status bahasa tidak dapat ditinggalkan. Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa
pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan
perguruan tinggi.
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terjadi karena pemakaian bahasa. Berdasarkan
media pengantarnya ragam bahasa dibagi menjadi 2 yakni Ragam Lisan dan Ragam Tulis.
Bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang maknanya dapat dipahami dan sesuai dengan
situasi pemakainya serta tidak menyimpang dari kaidah yang telah dibakukan.

3.2.SARAN

Sebaiknya kita atau siapa pun penduduk di Indonesia menggunakan ragam bahasa yang
baik dan benar sehingga keberadaan ragam bahasa itu sendiri tidak punah dengan adanya
bahasa- bahasa yang terkadang jauh dari aturan bahasa yang ada di Indonesia bahkan
bertentangan
DAFTAR PUSTAKA

Keraf, Gorys. 1994.Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. NTT: Nusa Indah.

Rahardi, Kunjawa. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Penerbit
Erlangga

http://community.gunadarma.ac.id/user/blogs/view/name_pinkers/id_10943/title_peranan-
bahasa-indonesia-dalam-kehidupan/

http://muslich-m.blogspot.com/2007/04/kedudukan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html

http://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2093715-fungsi-bahasa-indonesia/

http://www.scribd.com/doc/21785947/Kedudukan-Dan-Fungsi-Bahasa-Indonesia

http://www.scribd.com/doc/13800606/Peranan-Bahasa-Indonesia-Dalam-Mencerdaskan-
Bangsa-Indonesia

Finoza, Lamudin. 2013. Komposisi Bahas Indonesia – untuk Mahasiswa nonjurusan


bahasa. Jakarta. Diksi Insan Mulia.

Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia – untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta. Akademika Pressindo.

Anda mungkin juga menyukai