DISUSUN OLEH :
ANDI NIRINA NURSIANA ZASQIA F55121007
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala atas karunia, hidayah dan nikmatnya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia, dengan judul : “Fungsi Dan Ragam Bahasa”.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari banyak pihak sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya, ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini, Saya harap makalah ini dapat bermanfaat dan mampu
menambah wawasan bagi semua semua orang
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................... 2
BAB I: PENDAHULUAN
3.2 SARAN..................................................................................................... 16
1.1.LATAR BELAKANG
Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai
oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia, namun
tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan yang benar, salah satunya pada
penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan Ejaan maupun Kamus
Besar Bahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan tentang ragam bahasa cukup penting
untuk mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan
dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia
tidak akan hilang.
Bahasa memiliki seperangkat aturan yang dikenal para penuturnya. Perangkat inilah
yang menentukan struktur apa yang diucapkannya. Struktur ini disebut grammar. Bagaimana
pun primitifnya suatu masyarakat penutur bahasa, bahasanya itu sendiri bekerja menurut
seperangkat aturan yang teratur. Kenyataan bahwa bahasa sebagai sistem adalah persoalan
pemakaian (usage); bukan ditentukan oleh panitia atau lembaga perumus. Aturan ini dibuat
dan diubah oleh cara orang-orang yang menggunakannya. Aturan ini ada karena para
penuturnya menggunakan bahasa dalam cara tertentu dan tidak dalam cara lain. Dan karena
ada kesepakatan umum tentang aturan ini maka orang menggunakan bahasa dalam cara
tertentu yang memiliki arti. Dikarenakan ada kesepakatan inilah maka kita bisa mempelajari
dan mangajarkan bahasa apa saja.
Pengertian Bahasa, Ragam Bahasa, Fungsi Bahasa adalah pemahaman dasar dalam
memahami bahasa. Dalam memahami Bahasa Indonesia, kita juga perlu memahami hel-hal
tersebut, sehingga pemahaman kita dalam memahami bahasa Indonesia, bisa lebih mendalam
dan dapat mengaplikasikan dengan baik
1.2.RUMUSAN MASALAH
1.3.TUJUAN
Manusia merupakan makhluk sosial. Makhluk yang tidak dapat hidup sendiri atau
individu. Manusia sangat membutuhkan manusia lain dalam menjalankan aktivitas. Salah
satu contoh penggunaan bahasa yaitu komunikasi dengan orang lain.
Kamus Besar Bahasa Indonesia secara terminology mengartikan bahasa sebagai system
lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja
sama, berinteraksi, dan mengindentifikasikan diri. Gorys Keraf (1994:1) memberikan
pengertian bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa juga mencakup dua bidang, yaitu bunyi vokal
dan arti atau makna. Bahasa sebagai bunyi vokal berarti sesuatu yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia berupa bunyi yang merupakan getaran yang merangsang alat pendengar.
Sedangkan Bahasa sebagai arti atau makna berarti isi yang terkandung di dalam arus bunyi
yang menyebabkan reaksi atau tanggapan orang lain.
Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat Indonesia. Bahasa juga
menunjukkan perbedaan antara satu penutur dengan penutur lainnya, tetapi masing-masing
tetap mengikat kelompok penuturnya dalam satu kesatuan sehingga mampu menyesuaikan
dengan adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat. Selain itu, fungsi bahasa juga melambangkan
pikiran atau gagasan tertentu, dan juga melambangkan perasaan, kemauan bahkan dapat
melambangkantingkah laku seseorang.
Tanpa adanya bahasa didalam kehidupan bermasyarakat, maka kita akan sulit untuk
menyampaikan maksud dalam melakukan suatu tindakan. Baik itu secara langsung melalui
ucapan yang keluar dari ucapan kita, ataupun tulisan yang kita tulis untuk disampaikan.Pada
dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan
seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi,
sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi
tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial
Dalam literatur bahasa, para ahli merumuskan fungsi bahasa secara umum ada empat,
yaitu:
1. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.
2. Sebagai sarana komunikasi.
3. Sebagai adaptasi dan integrasi pada suatu lingkungan masyarakat.
4. Sebagai alat kontrol sosial.
Kalau kita Cermati sebenarnya ada satu lagi fungsi bahasa yang selama ini kurang
disadari oleh sebagian anggota masyarakat, yaitu sebagai alat untuk berfikir. Seperti yang
kita ketahui, ilmu tentang cara berfikir adalah logika. Dalam proses berfikir, bahasa selalu
hadir bersama logika untuk merumuskan konsep, Proposisi, Dan simpulan. Segala kegiatan
yang menyangkut perhitungan atau kalkulasi, pembahasan atau analisis, bahkan Berangan
angan atau berhayal, hanya dimungkinkan berlangsung melalui proses berfikir disertai
alatnya yang tidak lain adalah bahasa.
Selain fungsi bahasa secara umum, bagi bangsa Indonesia ada lagi dua fungsi bahasa
Indonesia secara khusus dan sangat penting kita pahami yaitu sebagai Bahasa nasional dan
Bahasa negara :
1. Fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
Bahasa Indonesia digunakan sebagai pemersatu Bangsa Indonesia. Hal ini merupakan
suatu terobosan yang sangat besar yang dilakukan oleh persatuan pemuda-pemuda
Indonesia.mereka menjadikan Bahasa Indonesia menjadi Bahasa Nasional Bangsa
Indonesia.
"Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional" yang diselenggarakan di Jakarta
pada tanggal 25-28 Febuari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya
bahasa nasional, Bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
• Lambang Kebanggaan Nasional
Sebagai lambang kebanggan nasional, Bahasa Indonesia memancarkan nilai-
nilai sosial budaya luhur Bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang
dicerminkan Bangsa Indonesia, kita harus bangga dengannya, kita harus
menjunjungnya, kita harus mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan
kita terhadap Bahasa Indonesia, kita harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri
melainkan kita harus berbangga hati menggunakan dan memelihara Bahasa
indonesia.
• Lambang Identitas Nasional
Sebagai lambang identitas nasional, Bahasa Indonesia merupakan lambang
Bangsa Indonesia. Ini berarti, dengan Bahasa indonesia akan dapat diketahui
siapa kita, yaitu sifat, peringai, dan watak kita sebagai Bangsa Indonesia. Karena
fungsinya yang demikian itu, maka kita harus menjaganya jangan sampai ciri
kepribadian kita tidak tercemin di dalamnya. Jangan sampai Bahasa Indonesia
tidak menunjukan gambaran Bangsa Indonesia yang sebenarnya.
2. Ragam Tulis
Bahasa yang tertulis atau tercetak. Tidak selalu memerlukan “lawan bicara”
yang siap membaca apa yang dituliskan oleh seseorang. Unsur fungsi gramatikal
harus dinyatakan secara eksplisit agar pembaca dapat memahai maksud
penulisnya secara jelas dan pasti dan makna ditentukan terutama oleh pemakaian
tanda baca.
Contoh :
• Rombongan tamu Negara akan segara tiba.
• Sumur itu digali dengan alat-alat modern.
• Dia sedang sakit karena itu dia tidak ikut bertanding.
• Pediriannya selalu berubah oleh sebab itu aku jadi bingung.
• Pamannya pendiam sekali tetapi bibinya cerewet luar biasa.
Sedangkan berdasarkan situasi pemakainya ragam bahasa dapat dibagi atas tiga macam :
1. Ragam Formal
2. Ragam Semi Formal
3. Ragam Non Formal
Pemakaian ragam formal, semi formal dan non formal di tengah masyarakat tampak
campur aduk. Ragam non formal dipakai jika penutur dan komunikasinya berasal dari etnik
yang sama, lebih-lebih dengan sesama teman. Pilihan ragam akan beralih ke ragam semi
fomal atau formal jika para penutur dan mitrannya multi etnik, situasinya resmi, status sosial
komunikasi tinggi dan topik pembicaraan bersifat serius. Jadi, penetapan pilihan pada situasi,
topik pembicaraan serta bentuk hubugan antar pelaku.
Ragam bahasa yang digunakan dalam situasi resmi adalah ragam formal atau ragam
baku, yaitu ragam yang mengikuti kaidah atau aturan kebahasaan secara ketat. Ragam formal
mutlak menuntut pemakaian kata dan kalimat baku, sedangkan ragam non formal tidak
mutlak menuntut persyaratan tersebut.
Laras bahasa adalah kesusaian bahasa yang dipakai dengan fungsi pemakaian
bahasa. Bahasa yang difungsikan untuk menulis karangan ilmiah disebut laras ilmiah, bahasa
yang difungsikan untuk menulis karya sastra disebut laras sastra. Selama ini istilah laras
bahasa sering dikacaukan dengan ragam bahasa.
Laras tertentu ada yang dapat dibagi atas beberapa sublaras. Laras sastra, misalnya,
dapat dibagi menjadi laras puisi, laras cerpen, laras novel dan lain-lain. Laras jurnalistik dapat
dibagi menjadi laras berita, laras editorial, laras iklan, dan sebagainya. Setiap laras
mempunyai ciri khas atau gaya tertentu. Semua laras bahasa dapat dipakai secara lisan dan
tulis, untuk situasi formal, semi formal dan non formal.
Pemakaian kata atau istilah khusus dalam bidang tertentu sekaligus menjadi ukuran
ilmiah atau tidaknya suatu laras. Pembicaraan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya,
dengan berbagai topik dapat bernuansa ilmiah atau non ilmiah. Jika yang dipakai dalam
pembicaraaan itu kata-kata biasa atau kata-kata umum, berarti larasnya non ilmiah.
Sebaliknya, jika kata dipakai kata atau istilah yang dipakai dalam disiplin ilmu tertentu,
berarti larasnya ilmiah.
Macam-macam laras bahasa antara lain sebagai berikut :
• Laras Ilmiah
• Laras Sastra
• Laras Jurnalistik
• Laras Hukum
• Laras Kedokteran
Laras bahasa dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yaitu:
1. Laras Bahasa Biasa
Yaitu laras bahasa yang digunakan untuk masyarakat umum seperti bidang hiburan,
pengetahuan, penerangan dan maklumat. Kalimatnya sederhana, singkat dan padat.
2. Laras Bahasa Khusus
Yaitu merujuk kepada kegunaan khalayak khusus seperti ahli-ahli atau peminat dalam
bidang tertentu dan pelajar-pelajar.
• Laras Bahasa Perniagaan
Untuk mempengaruhi atau membentuk tanggapan tertentu atau mengubah
sikap dan melakukan tindakan. Digunakan dalam iklan, tender, laporan dan
sebagainya , didukung pula oleh gambar, lukisan, grafik, ilustrasi dan sebagainya.
• Laras Bahasa Akademik
Meliputi berbagai bidang seperti sains, teknologi, komunikasi, matematik dan
sebagainya yang terletak dalam ruang lingkup pendidikan.
• Laras Bahasa Media
Berita sebagai wacana memiliki struktur teks yang tersendiri, lain dari struktur
teks fiksi, dan lain pula dari struktur teks esai dan karya ilmiah.
• Laras Bahasa Satra
Memperlihatkan gaya bahasa yang menarik dan kreatif. Bahasanya dapat
dalam bentuk naratif, deskriptif, preskriptif, dramatis dan puitis.
• Laras Bahasa Agama
Berisi istilah agama dari bahasa Arab. Struktur ayatnya banyak dipengaruhi
struktur bahasa Arab. Disisipkan dengan kutipan dari al-Quran dan hadis.
Secara umum fungsi ragam dan laras bahasa terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain :
Setelah dewasa, seorang individu pun menggunakan bahasa sebagai alat ekspresi
diri dan komunikasi. Seorang penulis pun mengekspresikan diri melalui tulisannya,
sehingga karya ilmiah pun dapat disebut sebagai alat ekspresi diri.
Selain sebagai salah satu unsur kebudayaan, bahasa memungkinkan pula manusia
memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian
serta pelajaran dari pengamalan tersebut, serta berkenalan dengan orang lain.
➢ Sebagai Alat Kontrol Sosial
Bahasa memiliki peran penting dalam memainkan peran sosial, baik itu dengan
diterapkan pada diri sendiri ataupun orang lain.
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini
merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial.
Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai
dan status bahasa tidak dapat ditinggalkan. Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa
pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan
perguruan tinggi.
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terjadi karena pemakaian bahasa. Berdasarkan
media pengantarnya ragam bahasa dibagi menjadi 2 yakni Ragam Lisan dan Ragam Tulis.
Bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang maknanya dapat dipahami dan sesuai dengan
situasi pemakainya serta tidak menyimpang dari kaidah yang telah dibakukan.
3.2.SARAN
Sebaiknya kita atau siapa pun penduduk di Indonesia menggunakan ragam bahasa yang
baik dan benar sehingga keberadaan ragam bahasa itu sendiri tidak punah dengan adanya
bahasa- bahasa yang terkadang jauh dari aturan bahasa yang ada di Indonesia bahkan
bertentangan
DAFTAR PUSTAKA
Keraf, Gorys. 1994.Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. NTT: Nusa Indah.
Rahardi, Kunjawa. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Penerbit
Erlangga
http://community.gunadarma.ac.id/user/blogs/view/name_pinkers/id_10943/title_peranan-
bahasa-indonesia-dalam-kehidupan/
http://muslich-m.blogspot.com/2007/04/kedudukan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html
http://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2093715-fungsi-bahasa-indonesia/
http://www.scribd.com/doc/21785947/Kedudukan-Dan-Fungsi-Bahasa-Indonesia
http://www.scribd.com/doc/13800606/Peranan-Bahasa-Indonesia-Dalam-Mencerdaskan-
Bangsa-Indonesia
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia – untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta. Akademika Pressindo.