Keselamatan pasien di rumah sakit adalah suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman. (KKP-RS, 2008). Tidak adanya kesalahan atau bebas dari cidera karena
kecelakaan (Kohn, Corrigan&Donaldson, 2000)
Insiden keselamaan pasien
1. Sentinel adalah insiden yang menyebabkan kematian atau cidera serius
2. KTD (Kejadian Tidak Diharapkan) adalah insiden yang mengakibatkan pasien cidera
3. KTC (Kejadian Tidak Cedera) adalah insiden tersebut sudah terpapar ke pasien, tetapi
pasien tidak menimbulkan cidera
4. KNC (Kejadian nyaris cidera) adalah insiden yang belum terpapar ke pasien (Pasien
tidak cidera)
5. KPC ( kondisi potensial cidera) adalah kondisi atau situasi yang sangat berpotensi
menimbulkan cidera tetapi belum terjadi insiden. Contoh alat defibrillator yang
standby di IGD rusak, under staff.
Contoh kejadian sentinel
1. Kematian yang tidak diantisipasi sebelumnya. Contoh bunuh diri, kematian bayi
aterm dan emboli paru
2. Hilangnya fungsi tubuh yang tidak berhubungan dengan penyakitnya
3. Terjadinya salah sisi, salah prosedur dan salah pasien operasi
4. Terjadinya penularan penyakit kronis akibat pemberian tranfusi darah dan produk
darah
5. Penculikan bayi atau pemulangan bayi kepada orang tua yang salah
6. Pemerkosaan, kekerasan dilingkungan kerja.
Tujuan umum pelaporan IKP di RS
Umum : menurun nya IKP dan meningkat nya mutu pelayanan dan keselamatan pasien
Khusus : terlaksana nya system pelaporan dan pencatatan IKP di RS, diketahui penyebab IKP
sampai pada akar masalah, didapatkan nya pembelajaran untuk perbaikan asuhan pasien,
mencegah kejadian yang sama terulang kembali
Apa Yang Harus Dilaporkan?
- Tulis
Penerima informasi menuliskan isi informasi lisan yang didapat kedalam media tulis,
disarankan ada buku bantu komunikasi
- Baca Ulang
Penerima informasi membaca ulang tulisan yang ditulis kepada pemberi pesan
- Konfirmasi Pemberi pesan mengkonfirmasi apakah isi pesan yang diterima sudah
benar
Format SBAR
a. Situation (Identitas pelapor, pasien dan alasan mengapa kita lapor)
Saya Xx, perawat RSIK, melaporkan pasien Tn. Y di ruang xx, saat ini kondisi
memburuk, TD turun secara signifikan
b. Background (Latar belakang masalah pada pasien dan temuan klinis) Pasien Xx,
masuk 3 hari yll dengan diagnose DHF, temuan Lab nya xx, diberikan terapi xx, vital
sign xx
c. Assessment klinis terkini) (Kesimpulan permasalahan/ data saat ini pasien kterdapat
tanda-tanda syok
d. Recommendation (Hal diinginkan yang oleh pelapor)
- Adakah terapi tambahan?
- Dapatkah Dokter visite ke pasien saat ini?
1. Elektrolit Konsentrat
KCl pekat, NaCl Pekat, MgSO4 Pekat
2. LASA / NORUM
Look Alike (dilihat mrip)
Sund Alike (diucapkan mirip)
3. Sitostatika / Kemoterapi
4. Obat Risiko Tinggi Lain
Insulin, Epinefrin, Aminodaron, Heparin, Warfarin, dll
1. obat yang sound alike ketika diucapkan rentan terjadi salah dengar karena
ucapannya mirip
2. strategi peningkatan keamannya adalah dengan cara mengeja dengan ejaan NATO
ketika mengkomunikasikan obat-obat tersebut
3. RS harus menyediakan daftar obat sound alike diseluruh unit yang terlibat
penggunaan obat, dan wajib diupdate secara berkala. Khususnya jika ada
obat/sediaan baru
4. Strategi berikutnya adalah dengan menggunakan cara penulisan Tali Man Latter
Panduan Sign In
1. Faktor Pasien
Pasien bingung atau disorientasi gagal untuk memanggil bantuan
dikarenakan sulit meraih bel
2. Factor Staf
Asesmen tidak adequate sehingga assessment yang dilakukan asal-asalan
Kegagalan respon staff terhadap panggilan pasien, tidak dengar, sedang
mengerjakan pasien lain.
3. Faktor RS & Lingkaran
Fasilitas tidak memadai. Contohnya : Bed rusak, bel rusak, side railing
tidak ada.