Pengelolaan Lingkungan Belajar
Pengelolaan Lingkungan Belajar
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
KARENA BAHRI
DOSEN :
i
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak sekali
kekurangan dan jauh dari kata sempurna, berhubungan dengan terbatas dan kurangnya
wawasan atau ilmu yang dimiliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang dapat membangun
sangat penulis harapkan untuk perbaikan penulisan selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.
KELOMPOK 7
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
B. Kelembagaan TPA..........................................................................................................5
D. Tujuan TPA....................................................................................................................8
E. Kurikulum TPA..............................................................................................................8
A. Kesimpulan...................................................................................................................15
B. Saran.............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
PAUD/TK baru mencapai 26,68% dan sebagian besar pendidikan anak usia dini (PAUD)
Dari data di atas, dapat diungkapkan beberapa fakta antara lain masih rendahnya
angka partisipasi kasar masyarakat dalam mengikuti PAUD/TK serta kurangnya perhatian
pemerintah dalam mengembangkan pendidikan anak usia dini. Program PAUD/TK masih
program PAUD/TK di daerahnya, tentunya dengan berbagai kendala, baik dari pendanaan
Pendidikan Nasional (Sisdiknas), maka pengembangan pendidikan usia dini mulai dilakukan
dengan baik. Baik peran pemerintah secara langsung maupun peran pemerintah untuk
mendorong pengembangan PAUD yang lebih berkualitas. Dalam hal ini UU No, 20 Tahun
2003 tentang Sisidiknas menyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan usia dini adalah suatu
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut.
Salah satu jenis layanan pendidikan anak usia dini adalah Taman Penitipan Anak
(TPA) bagi anak usia 0-6 tahun. Layanan ini merupakan salah satu bentuk Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) nonformal yang diarahkan pada kegiatan pengasuhan anak bagi orang tua
yang mempunyai kesibukan kerja, sehingga memerlukan sebuah layanan pengasuhan anak
1
yang selain berfungsi untuk menjaga anak-anak mereka juga memberikan pendidikan yang
Taman Penitipan Anak merupakan bentuk layanan Pendidikan Anak Usia Dini
Taman Penitipan Anak telah dikembangkan oleh Departemen Sosial sejak tahun 1963
sebagai upaya untuk mengisi kesenjangan akan pengasuhan, pembinaan, bimbingan, sosial
anak balita selama ditinggal orang tuanya bekerja atau melaksanakan tugas. Sejak
dibentuknya Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia (Dit PADU) tahun 2000, maka
Kebijakan Direktorat PAUD untuk seluruh bentuk layanan PAUD termasuk TPA adalah
memberikan layanan yang holistik dan integratif. Holistik berarti seluruh kebutuhan anak
hidup) dilayani dalam lembaga penyelenggara TPA. Integratif berarti semua lembaga TPA
Kajian yang lebih mendalam terhadap berbagai aspek dalam program PAUD terutama
TPA harus terus dilakukan. Dalam hal ini uraian yang membahas hal itu diupayakan dengan
tujuan mengembangkan pemahaman terhadap TPA sebagai salah satu bentuk PAUD. baik
melalui kajian kepustakaan maupun pengalaman penulis dalam mengelola program PAUD.
B. Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini, rumusan masalah yang diajukan adalah: Bagaimana
konsep dasar Taman Penitipan Anak (TPA)? Rumusan pertanyaan tersebut meliputi
pertanyaan mengenai apa pengertian TPA, kelembagaan, dasar hukum, warga belajar dan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode deskriptif
berdasarkan pengetahuan teoritik penulis. Teknik penulisan yang digunakan adalah kajian
kepustakaan.
2
BAB II
KONSEP DASAR TAMAN PENITIPAN ANAK (TPA)
Tempat Penitipan Anak (TPA) merupakan salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) yang secara tegas diamanatkan oleh Undang-undang No. 20 Tahun 2003
“suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
melalui jalur formal maupun jalur nonformal. Jalur formal antara lain melalui Taman Kanak-
kanak (TK) dan Raudhatul Anfal (RA) sedangkan jalur nonformal dapat berbentuk Taman
Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (Kober) dan bentuk lainnya yang sederajat.
Khususnya mengenai TPA menurut modul Pendidikan Anak Usia Dini yang
dikeluarkan oleh Direktorat PAUD, yang dimaksud dengan TPA adalah salah satu bentuk
PAUD pada jalur pendidikan nonformal sebagai wahana kesejahteraan yang berfungsi
sebagai pengganti keluarga untuk jangka waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya bekerja.
terhadap anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun (dengan prioritas anak usia di
bawah 4 tahun).
Dengan demikian, TPA merupakan salah satu bentuk layanan PAUD yang berusaha
mengabungkan dua tujuan, yaitu tujuan pengasuhan karena orang tua anak bekerja serta
tujuan pendidikan melalui program-program pendidikan anak usia dini. Dalam hal ini TPA
merupakan solusi terbaik bagi orang tua yang keduanya bekerja yang diharapkan anak-anak
3
Oleh karena itu, dasar filsafat pendidikan di TPA dapat dirumuskan menjadi: Tempa,
1. Tempa
Tempa adalah upaya mewujudkan kualitas fisik anak usia dini melalui upaya pemeliharaan
kesehatan, peningkatan mutu gizi, olahraga secara teratur dan terukur, serta aktivitas jasmani
sehingga anak memiliki fisik yang kuat, lincah, daya tahan dan disiplin tinggi.
2. Asah
Asah berarti memberi dukungan kepada anak untuk dapat belajar melalui bermain agar
bermain yang bermakna, menarik dan merangsang imajinasi, kreativitas anak untuk
melakukan, mengekplorasi, memanipulasi, dan menemukan inovasi sesuai dengan minat dan
3. Asih
Asih merupakan pemenuhan kebutuhan anak untuk mendapatkan perlindungan dari pengaruh
yang dapat merugikan pertumbuhan dan perkembangan anak, misalnya dari perlakuan kasar,
4. Asuh
Asuh merupakan proses pembiasaan yang dilakukan secara konsisten untuk membentuk
perilaku dan kualitas kepribadian dan jatidiri anak dalam hal:
4
B. Kelembagaan TPA
Seperti diuraikan di atas bahwa TPA merupakan salah satu bentuk PAUD nonformal
dengan fungsi ganda, yaitu layanan pengasuhan dan layanan pendidikan. Pengertian PAUD
kurikulumnya lebih bersifat fleksibel sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Hal
dengan PAUD) memiliki karakteristik dan cara belajar tersendiri, program pendidikannya
tampak tidak terstruktur, bersifat informal, dan bahkan kelihatan solah-olah ”tidak
terencana”.
Namun sesungguhnya, karakteristik di atas hanya salah satu wujud dari pendekatan
pendidikan anak usia dini yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Sekarang ini,
seiring perkembangan, jalur PAUD nonformal pun dewasa ini telah memiliki organisasi dan
kurikulum yang lebih baik, sehingga mampu mencapai tujuan-tujuannya, baik tujuan
2. Lembaga TPA yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan dalam
buku pedoman ini dapat mengajukan diri untuk memperoleh izin operasional. Izin
3. Lembaga TPA yang telah memiliki program yang permanen dan pendidikan yang
Administrasi kelembagaan:
a. Visi, misi, dan tujuan lembaga yang disusun oleh Pengelola dan Pemilik Yayasan;
5
b. Struktur Kepengurusan;
a. Buku induk:nama anak, tempat dan tanggal lahir, anak ke berapa, nama orang
a. Buku kas/bank;
e. Pernyataan orangtua;
6
f. Buku daftar hadir untuk anak;
a. UUD 1945
dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Departemen Pendidikan
Nasional.
Selain itu pada tahun 2009 diterbitkan Peratutan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) No. 58 tahun 2009 tentang Standar pendidikan Anak Usia Dini, yang
menetapkan beberapa standar PAUD sebagaima tertuang dalam pasal 1 ayat (1)
7
b. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
D. Tujuan TPA
a. Memberikan layanan pembelajaran dan pengasuhan kepada anak-anak usia 0-4 tahun
yang terpaksan ditinggal orang tuanya karena bekerja atau halangan lainnya.
b. Memberikan layanan yang terkait dengan pemenuhan hak-hak anak untuk tumbuh dan
berkembang, mendapatkan perlindungan dan kasih sayang, serta hak berpartisipasi dalam
lingkungan sosialnya.
E. Kurikulum TPA
PAUD secara umum. Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, menetapkan beberapa prinsip
perkembangan.
harus dilakukan secara bertahap sesuai dengan usia anak dan tahapan perkembangan
anak.
c. Melibatkan orang tua sebagai pendidik utama, sehingga peran orang tua dalam
8
d. Melayani kebutuhan anak, yakni mampu mengembangkan kemampuan, kebutuhan,
belajar anak.
k. Manajemen sumber daya manusia yang terlibat dalam lembaga pendidikan anak
usia dini.
l. Penyediaan sarana dan prasarana yang optimal dan mampu menunjang proses
pembelajaran.
a. Peserta didik
Sasaran pendidikan anak usia dini khususnya TPA adalah anak yang berada di
sekurang-kurangnya berusia 3 bulan sampai 6 tahun, dengan prioritas anak yang kedua
b. Pendidik
1. Guru
akademik Diplomas Empat (D-IV) atau Sarjana (S-1) di bidang pendidikan usia dini,
psikologi atau lainnya; dan memiliki sertifikat profesi guru PAUD. Kompetensi yang
dan sosial.
c. Mengelola kegiatan bermain untuk anak sesuai dengan tahapan perkembangan anak
2. Guru Pendamping
akademik Diplomas II PGTK atau SMA yang telah mendapat pelatihan PAUD.
3. Pengasuh
c. Pengelola
sertifikat pelatihan PAUD, serta telah berpengalaman menjadi guru PAUD minimal
selama 2 tahun. Kompetensi yang harus dimiliki sama dengan kompetensi pendidikan
dan perlindungan
10
c. Mengkoordinasikan pendidik dalam melaksanakan tugas di lembaganya
c. Kognitif: pengetahuan umum dan sains, konsep bentuk, warna, ukuran dan pola,
d. Bahasa: bahasa yang diterima dan didengar, bahasa untuk mengungkapkan hasil
e. Sosial emosional.
Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum menu generik atau acuan lainnya
yang sesuai.
1. Pengelompokan Peserta
Kegiatan pengasuhan dan bermain di TPA dilakukan dengan cara dikelompokan
11
Waktu layanan TPA disesuaikan dengan kebutuhan lapangan, dengan alokasi sebagai
berikut:
a. TPA full Day: 6-8 jam per hari, minimal 3 kali dalam seminggu
b. TPA setengah hari: 4-5 jam per hari, minimal 3 kali dalam seminggu
1. Kegiatan penyambutan
Kegiatan ini merupakan transisi anak dari rumah untuk melakukan kegiatan
pembelajaran di TPA
d. Pijakan seusah bermain atau mengingat kembali setelah bermain (recalling) dan
e. Mebereskan/merapikan kembali
4. Makan bersama
5. Tidur siang/istirahat
12
H. Layanan Kesehatan dan Gizi
1. Layanan Kesehatan
oleh tenaga medis secara berkala misalnya pemeriksaan gigi, pemberian vitamin
lembaga TPA dapat bekerja sama dengan Posyandu atau Puskesmas terdekat.
dan alat main, pengatuan cahaya dan ventilasi, ketersediaan air bersih untuk
2. Layanan Gizi
a. Layanan gizi dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan gizi yang seimbang
b. layanan gizi dilakukan melalui pemberian makanan yang sehat dan bergizi tinggi,
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
b. TPA adalah salah satu bentuk layanan PAUD pada jalur pendidikan nonformal
jangka waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya bekerja. TPA merupakan layanan
lahir sampai dengan usia enam tahun (dengan prioritas anak usia di bawah 4 tahun).
B. Saran
dalam pendidikan anak usia dini, baik dari pendanaan, perekrutan tutor yang sesuai
mengembangkan PAUD khususnya TPA yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
masyarakatnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Depdiknas. 2007. Kerangka Dasar Kurikulum
M. Hariwijaya dan Bertiani Eka Sukaca. 2007. PAUD Melejitkan Potensi Anak dengan
makalah. Jakarta.
16