Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

KULIAH PAKAR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh :
Audrey Elora Angelina
P17325118419

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkatNya
laporan ini dapat terselesaikan. Hormat serta salam terlimpah curah kepada Tuhan yang
Maha Esa , tanpaNya tidak mungkin saya bisa menyelesaikan Laporan ini dengan baik.
Penulisan laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Bimbingan dan Konseling. Laporan ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Sehingga pada kesempatan kali ini penulis
bermaksud untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terkait.
Penulis sangat mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan serta penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna, baik dari segi penulisan maupun bahasa yang digunakan. Untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak.

Bandung, Juli 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................i


DAFTAR ISI ..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Tujuan ................................................................................................1
BAB II KEGIATAN.......................................................................................2
2.1 Kegiatan Kuliah Pakar.....................................................................2
2.2 Materi Kuliah Pakar.........................................................................2
BAB III PENUTUP.........................................................................................6
3.1 Kesimpulan......................................................................................6
3.2 Saran.................................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aktifitas YANKESGI yang dilaksanakan TGM kepada klien tidak hanya terbatas
pada pelayanan pada aspek fisik tetapi juga menyangkut masalah psikis. Konseling
merupakan salah satu bentuk askesgi untuk membantu mengurangi /menyelesaikan
masalah klien. TGM sebagai konselor memiliki pengetahuan, kemampuan dan teknik
komunikasi yang baik untuk melakukan konselor.
Konseling merupakan wadah dan media bagi klien untuk :
a) Mengeksplorasi perasaan.
b) Mengurangi beban perasaan.
c) Menambah pengetahuan.
d) Membantu klien mensikapi masalah dengan baik dan konstruktif.

1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya kegiatan kuliah pakar ini yaitu :
a) Untuk menambah pengetahuan peserta dalam melaksanakan bimbingan konseling.
b) Supaya peserta dapat melakukan bimbingan konseling dengan baik dan benar.
c) Untuk menambah kemampuan peserta dalam melakukan bimbingan konseling.

1
BAB II
KEGIATAN

2.1 Kegiatan Kuliah Pakar


Kegiatan kuliah pakar ini diikuti oleh Dosen dan Mahasiswa Poltekkes Kemenkes
Bandung Jurusan Keperawatan Gigi.
Narasumber : Dr. Bedjo Santoso, S.Si.T., M.Kes
Topik : Teknik Bimbingan Konseling pada Masyarakat oleh Terapis Gigi dan
Mulut
Waktu : Sabtu, 17 Juli 2021
Pukul : 09.00-11.00 WIB
Kegiatan kuliah pakar ini dilaksanakan dengan tekhnis sistem dalam jaringan
(online) dikarenakan situasi pandemi yang tidak memungkinkan untuk melakukan kuliah
pakar secara luring atau tatap muka. Kuliah pakar dilakukan dengan menggunakan zoom.
Bagi peserta yang memiliki pertanyaan mengenai materi kuliah pakar dapat disampaikan
secara langsung atau melalui kolom chat, narasumber dapat merespon dengan memberi
jawaban secara langsung.

2.2 Materi Kuliah Pakar


Materi yang diberikan pada kegiatan kuliah pakar yaitu :
a) Wewenang Konseling Bagi Terapis Gigi Dan Mulut
Menurut Permenkes, 20/2020, Ps 13. Upaya peningkatan Kesehatan gigi dan mulut
meliputi:
- Promosi kesehatan gigi dan mulut kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
- Pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut, guru serta dokter kecil.
- Pembuatan dan penggunaan media/alat peraga untuk edukasi kesehatan gigi dan
mulut.
- Konseling tindakan promotif dan preventif kesehatan gigi dan mulut.

b) Konseling Kesehatan Gigi


Pertolongan dalam bentuk wawancara yang menuntut adanya komunikasi, interaksi
mendalam, dan usaha bersama antara konselor (TGM) dengan konseli (pasien) untuk

2
mencapai tujuan konseling berupa pemecahan masalah, pemenuhan kebutuhan,
ataupun perubahan tingkah laku atau sikap dalam ruang lingkup pelayanan asuhan
kesehatan gigi.
c) Tujuan Dilakukan Konseling
- Membantu individu dalam memecahkan masalah.
- Membantu individu meningkatkan kemampuan dan keefektifan dalam mengambil
keputusan.
- Membantu individu mengurangi dan mengendalikan perasaan takut dan cemas
demi mencapai kesehatan mental.
- Mengubah perilaku negatif menjadi positif dan segala perilaku yang merugikan
individu dan lingkungannya.
d) Fungsi Konseling
- Fungsi Pencegahan :
Konseling dilakukan untuk mencegah kembali timbulnya masalah atau gangguan
gangguan psikologis pada diri klien.
- Fungsi Penyesuaian :
Diadakannya suatu konseling berfungsi untuk membantu seseorang dalam
menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungannya.
- Fungsi Perbaikan :
Konseling yang dilakukan seseorang berfungsi untuk memperbaiki perilaku
perilaku klien yang menyimpang dan merugikan dirinya sendiri dan orang di
sekitarnya.
- Fungsi Pengembangan :
Konseling berfungsi untuk membantu klien dalam mengembangkan pengetahuan
dan kemampuan klien dalam menghadpi dan mengatasi masalah.

e) Konselor Dalam Konseling Kesehatan Gigi


Konselor dalam kesehatan gigi adalah seorang TGM yang mempunyai kemampuan
dalam melakukan konseling/penyuluh.
f) Syarat Konselor
- Mempunyai minat dan sikap positif terhadap penyakit yang diderita.
- Memiliki pengetahuan teknis mengenai perjalanan suatu penyakit.
- Menguasai dasar dasar teknis konseling.

3
- Memiliki keterampilan komunikasi.
- Kepribadian serta sikap yang kondusif untuk terciptanya interaksi yang adekuat
antara konselor dengan klien.
g) Sikap Yang Diperlukan Konselor
- Sabar, ramah, empati dan terbuka.
- Menghargai pendapat klien, duduk sejajar dan memposisikan dirinya sejajar
dengan klien.
- Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah mengerti.
- Tidak menilai dan bisa menerima klien apa adanya.
- Mampu membina hubungan antara konselor dengan klien.
- Dapat menemukan kepercayaan dari klien yang dibantunya.
- Memberikan informasi yang lengkap dan rasional kepada klien.
- Menghindari pemberian info yang berlebihan, hanya memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh klien.
- Membantu klien untuk meengerti dan mengingat.
h) Keterampilan Terapis Gigi Dan Mulut Sebagai Konselor
- Memiliki Keterampilan sebagai konselor.
- Berkomunikasi yang baik.
- Mendengar yang baik.
- Merespon yang baik.
- Mempunyai minat dan sikap positif terhadap penyakit gilut yang diderita klien.
- Memiliki pengetahuan teknis mengenai perjalanan suatu penyakit gigi dan mulut.
- Menguasai dasar dasar teknis konseling.
i) Prinsip Konseling
- Penerimaan.
- Individual.
- Kerahasian.
- Penentu adalah Klien.
- Kontrol Emosi.
- Tidak Menghakimi.
j) Keterampilan Komunikasi Terapis Gigi Dan Mulut Sebagai Konselor
- Menggunakan kata dan kalimat yang baik.
- Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara.
- Menatap lawan bicara dengan lembut.

4
- Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum.
- Gunakan gerakan tubuh/gesture yang sopan dan wajar.
- Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara.
- Memakai pakaian yang rapi dan sopan sesuai sikon.
- Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara.
- Menerima segala perbedaan pendapat.
- Mampu menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan karakteristi lawan bicara.
- Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang baik,
- Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya yang berlaku
seperti berjabat tangan, merunduk, hormat.
k) Keterampilan Mendengar Yang Baik
- Tidak berbicara saat orang lain berbicara.
- Membuat pembicara tahu bahwa kita sedang mendengarkan, melalui ekspresi
wajah dan suara-suara verbal yang lirih seperti (hmm ya, atau semacamnya).
- Kemampuan untuk bisa mengulangi apa yang disampaikan oleh pembicara, bahkan
persis setiap kata.
- Mendengarkan aktif penuh perhatian, menunggu ucapan konseli hingga selesai,
tidak memotong pembicaraan konseli, diam, perhatian pada lawan bicara.
l) Tahap-tahap Wawancara
- Tahap pertama berupa fase perkenalan, bertujuan membuat diri si konselor dan
klien atau pihak keluarga lainnya yang terlibat saling mengetahui satu sama lain.
- Pada tahap yang kedua atau tahapan inti, proses yang terjadi dalam wawancara
adalah proses pertukaran informasi (exchange of information)
- Tahap yang terakhir berupa termination phase didahului oleh sinyal-sinyal tertentu
yang datangnya dari konselor.
m)Proses Konseling
- Langkah pertama : konselor akan membuka sesi awal untuk membangun hubungan
dengan menunjukkan kepedulian dan membuat klien untuk berbicara.
- Langkah kedua : identifikasi dan penilaian masalah.
- Langkah ketiga : memperkenalkan klien pada “tahap perubahan”.
- Langkah keempat : mendukung efikasi diri ( self-efficacy).

5
6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan demikian seluruh kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan peserta dalam melaksanakan bimbingan dan konseling
pada klien. Kegiatan kuliah pakar ini dilakukan dengan daring (online) melalui zoom
yang diikuti oleh Dosen dan Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bandung Jurusan
Keperawatan Gigi. Materi ini juga diharapkan agar kita dapat mengapilkasikannya di
dunia kerja dan di kehidupan sehari-hari.

3.2 Saran
Dengan adanya seluruh kegiatan ini diharapkan seluruh peserta yang
mengikuti kegiatan ini dapat menambah wawasan peserta yang kemudian peserta
dapat mempraktikannya dengan baik dalam melaksanakan bimbingan konseling pada
klien. Selain memiliki kepribadian yang baik TGM juga harus memiliki pengetahuan
yang cukup mumpuni dalam membantu dan mengatasi permasalahan klien .

Anda mungkin juga menyukai