Anda di halaman 1dari 1

Bullying -mampu melawan dan memberikan bantuan

Apa itu bullying? ketika melihat bullying


2. Melalui orang tua
Bullying (dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai
-menanamkan nilai2 keagamaan dan etika
“penindasan/risak”) merupakan segala bentuk
-mengajarkan cinta kasih antar sesama
penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan
-membangun rasa percaya diri anak
sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang
-mendampingi anak dalam menyerap informasi
lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan
3. Melalui sekolah
tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus
-membuat program “anti bullying”
menerus.
-membangun komunikasi antara guru dan
murid
Bullying dapat dikelompokkan ke dalam 6 kategori:
4. Melalui masyarakat
1. Kontak fisik langsung.
Membangun kelompok masyarakat yang peduli
2. Kontak verbal langsung.
terhadap perlindungan anak dimulai dari
3. Perilaku non-verbal langsung.
tingkat desa/kampung.
4. Perilaku non-verbal tidak langsung.
Sumber:
5. Cyber Bullying
https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/8e022-
6. Pelecehan seksual.
januari-ratas-bullying-kpp-pa.pdf
Atau
Penyebab bullying
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
1. Kontrol diri yang rendah.
Perlindungan Anak RI
2. Keluarga yang toleran akan tindak kekerasan
3. Pengawasan disiplin sekolah yang lemah
4. Media massa yang sering menampilkan adegan
kekerasan
5. Teman sebaya yang menjadi penonton secara
tidak langsung membantu pembully
memperoleh dukungan kuasa dan status.

Bahaya bullying
Bullying dapat membawa pengaruh buruk terhadap
kesehatan fisik maupun mental anak. Pada kasus yang
berat, bullying dapat menjadi pemicu tindakan yang
fatal, seperti bunuh diri dan sebagainya.

Dampak bullying
Dampak bagi korban
- Depresi dan marah.
- menurunnya prestasi akademik dan IQ siswa.
Dampak bagi pelaku
-Memiliki rasa percaya diri dan harga diri yang tinggi
-bersifat agresif dengan mendukung tindak kekerasan
-berwatak keras dan mudah marah
Dampak bagi anak yang menyaksikan bullying
(bystanders)
-Ikut bergabung dengan penindas karena takut
menjadi sasaran berikutnya.

Cara mencegah
1. Melalui anak
-mampu mendeteksi adanya tindakan bullying

Anda mungkin juga menyukai