Anda di halaman 1dari 32

PRASETIA AJI WIBOWO

03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

PRAKTIKUM I
MEDAN MAGNETIK PADA SOLENOIDA

1. 1. TUJUAN
Untuk mengamati efek dari medan magnet pada sebuah solenoid

JENIS PERCOBAAN
1.1 Medan magnetik dari sebuah solenoid
1.2 Gaya tarik magnetik pada sebuah solenoid
1.3 Efek arus solenoid terhadap gaya tarik

1. 2. ALAT DAN BAHAN


Modul 61-400
Induction test rig
Kumparan
Kompas
Solenoid test rig
Mistar

1. 3.DASAR TEORI
Medan magnet dalam solenoid jauh lebih kuat bila dibandingkan dengan medan
magnet pada kawat lurus. Jika arah arus sesuai dengan arah putaran jarum jam, berarti
ujung solenoid yang dituju menjadi kutub utara. Jika arah arus berlawanan arah dengan
putaran jarum jam berarti ujung solenoida yang dituju menjadi kutub selatan.
Cara menimbulkan medan magnet dengan mengaliri arus listrik disebut
elektromagnetik. Cara memperkuat electromagnet yaitu sebagai berikut :
1. Memperbanyak jumlah lilitan pada kumparan.
2. Memperbesar kuat arus yang mengalir pada kumparan.

AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida


03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

Alat – alat yang bekerja berdasrkan prinsip kerja electromagnet :


- Katrol magnet
-Bel listrik
-Pesawat telepon
-Relai magnetic
-Loudspeaker
Menurut Lorentz, penghantar berarus listrik dalam medan magnet akan mendapat gaya
yang besarnya :
1. Sebanding dengan kuat medan magnet
2. Sebanding dengan kuat arus
3. Sebanding dengan panjang kawat penghantar

Kelistrikan dan kemagnetan telah lama dikenal.Namun para ilmuwan belum


mengetahui bahwa ada hubungan antara keduanya. Hubungan keduamya baru diketahui
ketika Hans Christian Oersted menunjukkan bahwa kompas yang berada di bawa kawat
konduktor berarus akan menyimpang. Besarnya induksi magnet pada kawat konduktor
lurus berarus yang panjang tak berhingga dituliskan secara matematis B = µi/ 2πa.
Dimana B adalah induksi magnet (T), i adalah arus (A) dan a adalah jarak dari kawat
konduktor (m).

Gambar 1.1. Garis gaya magnet mengelilingi sebuah konduktor


Apabila kawat konduktor dibentuk menjadi banyak lilitan akan terbentuklah
sebuah solenoida. Solenoida yang dialiri arus listrik akan memiliki garis-garis gaya
magnet yang serupa dengan sebuah magnet batang.

AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida


03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

Gambar 1.2. Garis gaya magnet di sekitar solenoida

Sebuah kumparan solenoida dapat disisipi dengan sebuah inti. Inti dengan
permeabilitas yang tinggi dapat meningkatkan induksi magnet, misalnya sebuah inti
dengan perneabilitas relatif μ = 1000, dapat meningkatkan induksi magnet pada
solenoida hingga 1000 kali besar.

Solenoida yang dialiri arus listrik akan menyerupai sebuah magnet batang.
Prinsip inilah yang digunakan pada sebuah relay dan konstaktor magnetis dimana
sebuah logam akan ditarik ketika arus mengalir pada sebuah solenoida. Aksi ini
dimanfaatkan untuk menyambung dan memutuskan sebuah saklar.
Solenoid adalah salah satu jenis kumparan terbuat dari kabel panjang yang
dililitkan secara rapat dan dapat diasumsikan bahwa panjangnya jauh lebih besar
daripada diameternya. Dalam kasus solenoid ideal, panjang kumparan adalah tak hingga
dan dibangun dengan kabel yang saling berhimpit dalam lilitannya, dan medan magnet
di dalamnya adalah seragam dan paralel terhadap sumbu solenoid.
Kuat medan magnet untuk solenoid ideal adalah:

di mana:
 adalah kuat medan magnet,
 adalah permeabilitas ruang kosong,
 adalah kuat arus yang mengalir,
 dan adalah jumlah lilitan.

AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida


03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

Jika terdapat batang besi dan ditempatkan sebagian panjangnya di dalam


solenoid, batang tersebut akan bergerak masuk ke dalam solenoid saat arus dialirkan.
Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan tuas, membuka pintu, atau
mengoperasikan relai.

Medan Magnet Pada Solenoida


Pada kehidupan sehari – hari kita selalu berdekatan dengan magnet. Bumi
tempat kita tinggal merupakan magnet raksasa, tubuh kita dan benda – benda sekeliling
kita banyak yang mepunyai sifat magnet. Kekuatan magnet sangat tergantung pada
sumbernya, dan daerah disekitar sumber magnet dinamakan medan magnet.
Medan magnet mempunyai kekuatan untuk menarik atau menolak bahan/benda
yang mempunya sifat kemagnetan. Sifat kemagnetan bahan sering diukur oleh mudah
tidaknya suatu bahan dipengaruhi oleh medan magnet. Medan magnet ini muncul pada
suatu konduktor yang dialiri arus. Arus yang berubah terhadap waktu akan
menimbulkan medan magnet yang berubah terhadap waktu dan menimbulkan medan
listrik induksi. Jadi sifat kemagnetan dan kelistrikan dan terjadi bolak – balik sebagai
penyebab dan akibat, dan sering dinamakan sebagai medan electromagnet. Penerapa
medan magnet dan medan electromagnet suda sangat banyak dalam berbagai bidang,
misalnya bidang kedokteran, permesinan, alat transportasi, komunikasi dan hardware
komputer.

Medan Magnet oleh Arus Listrik


Percobaan Oerstedt :

timur

Utara selatan
barat

AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida


03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

Jika di atas kompas diletakkan kawat berarus listrik yang arahnya dari selatan ke utara
ternyata : kutub U kompas menyimpang ke barat sedangkan kutub S kompas
menyimpang ke timur. Percobaan ini membuktikan bahwa arus listrik (muatan listrik
yang bergerak) dapat menimbulkan medan magnet disekitarnya.

Pertanyaan :
a. Jika kawat ada di atas kompas, dan arusnya dari utara ke selatan kemanakah
kutub U dan kutub S menyimpang ?
Jawab :
b. Jika kawat ada di bawah kompas, dan arusnya dari selatan ke utara,
kemanakah kutub U dan kutub S menyimpang?
Jawab :
c. Jika kawat ada di bawah kompas, dan arusnya dari utara ke selatan,
kemanakah kutub U dan kutub S menyimpang ?
Jawab :
Arah garis medan magnet yang dihasilkan dapat ditentukan dengan aturan genggaman
tangan kanan Ampere, yakni :
 arah ibu jari = arah arus listrik I
 arah lipatan 4 jari lainnya = arah medan magnet B

Lingkaran garis medan

BP

Medan magnet disekitar kawat lurus panjang berarus :


AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida
03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

Dengan menggunakan hukum Biot-Savart dapat diturunkan medan magnet di sekitar


kawat lurus panjang berarus adalah ....
μo I
B=
2 πa

Dimana,

μo = 4 π x10-1 Wb.A-1m-1 ( permeabilitas magnetik untuk ruang vakum )


I : kuat arus listrik (A)
a : jarak titik ke kawat berarus (m)
B : induksi magnetik (tesla) atau (Wb m-2)
 = 3,14
Menurut gambar di atas, arah induksi magnet di titik P menuju ke pemabaca atau :
Sedangkan arah induksi magnet di titik Q menjauhi pembaca atau :

AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida


03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

1. 4. PERCOBAAN
1. 4. 1 PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan 1.1 Medan Magnetik Pada Solenoid
1. Pasang induksi test rig pada 61-400 dengan sebuah kumparan
2. Buat rangkaian seperti yang ditunjukkan pada gambar 1-1-3 (rangkaian pengetesan)
dan gambar 1-1-4(diagram pemasangan).

Gambar 1-1-4: Praktikum 1.1 Diagram Pemasangan

3. Pastikan bahwa resistor 100 ohm pada 61-400 di set ke posisi tengah.
4. Set CB ke posisi 1
5. Tekan dan lepas tombol power pada panel depan. Indikator hijau pada lampu
bercahaya.
AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida
03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

6. Set switch spdt ke posisi bawah (on). Panel sekarang telah siap untuk memulai
praktikum 1.1 seperti gambar 1-1-5.

Gambar 1.5.Percobaan 1.1


Medan lilitan tanpa inti
7. Gunakan kompas dan amati medan di sekitar lilitan
8. Pada gamabr 1-1-10 (a) di skesi table hasil, sket/gambar arah jarum kompa ketika
kompas digerakkan mengelilingi lilitan.
9. Pada gambar 1-1-10 (b) di seksi table hasil, sket/gambar arah medan. Tipe/tipekal
hasil diberikan pada gambar 1-1-13. Medan lilitan diberikan inti
10. Masukkan inti besi ke tengah lilitan mendukung pada induksi test rig
11. Amati medan sekeliling lilitan menggunkan kompas catat bahwa kutub
elektromagnetik berada pada ujung batang besi
Aksi Solenoid
12. Set switch spdt ke posisi atas (mati)
13. Posisiakn inti besi sehingga menempati semua bagian dari coil pendukung tapi
tidak menonjol ke bagian tangan kanan. Gerakkan inti besi ke bagian kanan dari
koil pendukung seperti yang ditunjukkan pada gambar 1-1-6.

AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida


03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

14. Set variable resistor ke “max” dan pegang koil pada posisi atas, set switch spdt ke
posisi bawah(on), amati bahwa inti besi bergerak ke kanan
15. Set switch spdt ke posisi atas (off) dan tekan dan lepas tombol power. Indikator
hijau dipadamkan.
Percobaan 1.2 Gaya Tarik Magnet Pada Sebuah Solenoid
1. Lepaskan rakitan lilitan induksi dan pasang solenoid test rig pada 61-400
2. Buat rangkaian seperti pada gambar 3-4-7 (rangkaian pengetesan) dan gambar 3-4-8
(diagram pemasangan).

Gambar 1-1-8: Praktikum 1.2 Diagram Pemasangan


AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida
03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

3. Pastikan bahwa resistor 100 ohm pada 61-400 diset ke posisi minimum.
4. Set switch spdt ke posisi off (a1)
Menunjuk ke gambar 1-1-9 untuk penempatan setelan alat dan titik pengukur arus pada
solenoid test rig.

Kalkulasi Gaya
5. Untuk memperoleh sebuah nilai untuk gaya bahwa solenoid beropersi lagi/melawan,
ini perlu untuk mengukur luas/jarak per dari panjang ketegangan/kerenggangan nya,
Gunakan satuan nilai per (grams/mm), gaya terjadi ketika per
diperpanjangkan/dimelarkan dapat dihitung. Harga untuk nilai per adalah 4,38
g/mm.
6. Sesuaikan “load thumkbscrew” jadi beban per tidak dimelarkan dan begitu tidak ada
beban pada poros lengan.
7. Ukuran jarak tegangan/regangan per dalam mm dengan aturan yang tersedia. Itu
seharusnya 20 mm. Catat nilai ini.
Perhitungan Panjang Stroke
8. Untuk menentukan keseluruhan panjang stroke solenoid, tekan inti solenoid ke
bawah strokenya dan ukur sisa panjang yang keluar jauh dari titik. Batas data ini
seharusnya 8 mm untuk jarak terdekat. Dari data yang dihasilkan, ukuran stroke
AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida
03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

dirinci sepanjang 4 mm. Oleh karena itu, jika kita mengukur titik data/dantum 8+14
mm, itu adalah 22 mm untuk (x), inti yang diperpanjang akan berada pada panjang
maksimum strokenya.
9. Setel ukuran stroke dengan mengatur sekrup ke posisi paling kencang.
10. Untuk menghitung ukuran stroke, ukur panjang inti yang tampak dan kurangi
panjang/jarak terdekat untuk 8 mm.
Panjang/Ukuran stroke (SL) = X – CL
11. Setel circuit breaker ke posisi nyala (1)
Tata Cara Pemasangan
12. Tekan dan lepas tombol power pada panel depan. Lampu indikator hijau pada
tombol harus menyala.
13. Tekan kebawah tiang beban (load beam) untuk memperluas/memperpanjang inti.
Set stroke length thumbscrew pada alat percobaan solenoid untuk mendapatkan
panjang inti yang Nampak “x” pada 22 mm.
14. Set tombol spdt ke posisi on”a2”, solenoid mungkin atau tidak mungkin di energize
berhak mendapat toleransi.
15. Ser tombol spdt hidup dan mati beberapa waktu ketika menyetel stroke length
thumbscrew, sampai inti benar-benar tertarik ke dalam.

.................................................................................................................................................... .....
............................................................................................................................................... ..........
AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida
03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

.......................................................................................................................................... ...............
..................................................................................................................................... ....................
................................................................................................................................ .........................
........................................................................................................................... ..............................
...................................................................................................................... ...................................
................................................................................................................. ........................................
............................................................................................................ .............................................
....................................................................................................... ..................................................
.................................................................................................. .......................................................
............................................................................................. ............................................................
........................................................................................ .................................................................
................................................................................... ......................................................................
.............................................................................. ...........................................................................
......................................................................... ................................................................................
.................................................................... .....................................................................................
............................................................... ..........................................................................................
.......................................................... ...............................................................................................
..................................................... ....................................................................................................
................................................ .........................................................................................................
........................................... ..............................................................................................................
...................................... ...................................................................................................................
................................. ........................................................................................................................
............................ .............................................................................................................................
....................... ..................................................................................................................................
.................. .......................................................................................................................................
............. ............................................................................................................................................
........ .................................................................................................................................................
... .................................................................................................................................................... .
..........................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................

1.3.1 Pengertian Medan Magnet [8]

AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida


03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

Medan magnet, dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan yang dibentuk dengan
menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan
listrik yang bergerak lainnya. (Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk
medan magnet dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik; inilah
yang menyebabkan medan magnet dari ferromagnet “permanen”). Sebuah medan
magnet adalah medan vektor: yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor
yang dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan arah
jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut.

Gambar 1. Garis Gaya Medan Magnet

1.3.2 Sifat – sifat Medan Magnet

 sifat magnet dapat menarik logam (seperti baja ataupun besi) atau benda sesama
magnet.
 sifat magnet memiliki dua kutub yang sudah saya jelaskan di atas. Yaitu kutub
utara dan kutub selatan. Magnet selalu berpasangan kutubnya. Jika dipecah-
pecah sampai kecil, magnet tetap memiliki dua kutub.
 kutub magnet yang senama atau satu jenis akan tolak menolak. Sedangkan kutub
yang tidak sejenis senantiasa akan tarik-menarik. Contohnya adalah jika ujung
kutub utara magnet A didekatkan dengan kutub utara magnet B maka kedua
magnet tersebut akan tolak-menolak. Akan tetapi jika kutub utara magnet A di
dekatkan kutub utara magnet B maka akan tarik-menarik. Hal ini seperti cowok
suka sama cewek. Artinya normal bukan?

AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida


03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

 magnet memiliki daerah di sekitarnya yang masih dipengaruhi magnet itu sendiri
yang disebut dengan medan magnet. Misalnya jika kamu meletakkan sebuah
jarum pentul pada dekat magnet, maka jarum pentul tersebut akan ketarik oleh
magnet dan menempel.

1.3.3 Pengertian Selenoida [9]

Penghantar melingkar yang berbentuk kumparan panjang disebut solenoida.


Medan magnet yang ditimbulkan oleh solenoidaakan lebih besar daripada yang
ditimbulkan oleh sebuah penghantar melingkar, apalagi oleh sebuah penghantar lurus.

Jika solenoida dialiri arus listrik maka


akan menghasilkan medan magnet.
Medan magnet yang dihasilkan
solenoida berarus listrik bergantung
pada kuat arus listrik dan banyaknya
kumparan. Garis-garis gaya magnet
pada solenoida merupakan gabungan
dari garis-garis gaya magnet dari kawat
melingkar. Gabungan itu akan
menghasilkan medan magnet yang
societyofrobots.com sama dengan medan magnet sebuah
magnet batang yang panjang.
Kumparan seolah-olah mempunyai dua kutub, yaitu ujung yang satu merupakan kutub
utara dan ujung kumparan yang lain merupakan kutub selatan

1.3.4 Medan Magnet pada Seleonida [10]

Yang dimaksud dengan Solenoida adalah gabungan banyak kawat melingkar


(loop arus melingkar). Garis medan di dalam kumparan hampir paralel, terdistribusi
uniform dan berdekatan. Medan di luar solenoida nonuniform & lemah. Jika lilitan rapat
AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida
03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

& panjang solenoida tertentu, garis medan seperti terlihat pada gambar. Garis medan
"divergen" / menyebar dari 1 ujung & mengumpul pada ujung yang lain. Ujung-
ujungnya berlaku seperti kutub utara & selatan. Semakin panjang solenoida, semakin
uniform medan di dalamnya. Solenoida ideal jika kawat rapat & panjangnya >>
radiusnya. Sebuah kawat dibentuk seperti spiral yang selanjutnya disebut kumparan ,
apabila dialiri arus listrik maka akan berfungsi seperti magnet batang.

Kumparan ini disebut dengan Solenida

Besarnya medan magnet disumbu pusat (titik O) Solenoida dapat dihitung

Bo = medan magnet pada pusat solenoida dalam tesla ( T )

μ0 = permeabilitas ruang hampa = 4п .10 -7 Wb/amp. M


I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
N = jumlah lilitan dalam solenoida
L = panjang solenoida dalam meter ( m )

Dengan arah medan magnet ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Arah arus
menentukan arah medan magnet pada Solenoida.

Besarnya medan magnet di ujung Solenida (titik P) dapat dihitung:


AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida
03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

 BP = Medan magnet diujung Solenoida dalam tesla ( T )


 N = jumlah lilitan pada Solenoida dalam lilitan
 I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
 L = Panjang Solenoida dalam meter ( m )

[8] Bayangkan kita mempunyai sebuah kawat lurus, kemudian kawat tersebut dibuat
kumparan yang memiliki panjang tertentu, kumparan ini disebut solenoida. Ketika
kumparan dilalui arus maka medan magnet timbul dalam kumparan yang arahnya
hampir sama dengan arah medan magnet pada magnet batang. Kekuatan medan magnet
dalam solenoida dapat diperkuat melalui penambahan logam besi kedalam solenioda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kuat induksi magnetik solenoida meliputi arus listrik,
panjang solenoida, jumlah lilitan dan bahan yang disisipkan kedalam bagian dalam
solenoida.

Medan magnet yang dihasilkan oleh solenoida dipusatnya dapat dihitung dengan hukum
Ampere.Persamaan jadinya untuk pusat dan ujung solenoida adalah sebagai berikut.

N menyatakan jumlah lilitan, L menunjukkan panjang solenoida (m), i arus listrik (A),
dan miu nol menunjukkan permeabilitas magnetik.

1.3.5 Induksi Magnetik pada Sumbu Solenoida [11]

Solenoida didefinisikan sebagai sebuah kumparan dari kawat yang diameternya sangat
kecil dibanding panjangnya. Apabila dialiri arus listrik, kumparan ini akan menjadi

AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida


03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

magnet listrik. Medan solenoida tersebut merupakan jumlah vektor dari medan-medan
yang ditimbulkan oleh semua lilitan yang membentuk solenoida tersebut. 

Gambar 5. Medan magnet pada solenoida.


Pada Gambar 5. memperlihatkan medan magnetik yang terbentuk pada solenoida.
Kedua ujung pada solenoida dapat dianggap sebagai kutub utara dan kutub selatan
magnet, tergantung arah arusnya. Kita dapat menentukan kutub utara pada gambar
tersebut adalah di ujung kanan, karena garis-garis medan magnet meninggalkan kutub
utara magnet.
Jika arus I mengalir pada kawat solenoida, maka induksi magnetik dalam solenoida
(kumparan panjang) berlaku:
B =   µ0.I.n ............................................................ (18)
Persamaan (5.18) digunakan untuk menentukan induksi magnet di tengah solenoida.
Sementara itu, untuk mengetahui induksi magnetik di ujung solenoida dengan
persamaan:
B = (µ0 .I.n) / 2............................................................ (19)
Induksi magnetik (B) hanya bergantung pada jumlah lilitan per satuan panjang (n), dan
arus (I ). Medan tidak tergantung pada posisi di dalam solenoida, sehingga B
seragam.Hal ini hanya berlaku untuk solenoida tak hingga, tetapi merupakan
pendekatan yang baik untuk titik-titik yang sebenarnya tidak dekat ke ujung.

"Kumparan adalah sejumlah gulungan kawat berarus yang dibuat dengan melilitkan
kawat tersebut pada sepotong bahan yang terbentuk (former), contohnya adalah
kumparan datar dan solenoida.

AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida


03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

1. 4. 2 DATA HASIL PERCOBAAN

A. Percobaan 1.1 ( Medan Magnetik Pada Solenoida )

AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida


03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

B. Percobaan 1.2 Gaya Tarik Magnet Pada Sebuah Solenoid

Arus (X - CL) = SL (mm) Panjang Pegas Saat Force (mN)


Solenoid X CL SL Bertambah (b) (b-20) x 4,38
(A) (mm) (mm) (mm) (mm)
0,29 15 8 7 24 17,52
0,30 14 8 6 25 21,9
0,30 13 8 5 27 30,66

1.4.3. PENGOLAHAN DATA

A. (X-CL) = SL (mm)

 Pada saat X = 15 mm dan CL = 8 mm


SL (mm) = X (mm) – CL (mm)
SL (mm) = 15 mm – 8 mm
SL (mm) = 7 mm
 Pada saat X = 14 mm dan CL = 8 mm
SL (mm) = X (mm) – CL (mm)

AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida


03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

SL (mm) = 14 mm – 8 mm
SL (mm) = 6 mm
 Pada saat X = 13 mm dan CL = 8 mm
SL (mm) = X (mm) – CL (mm)
SL (mm) = 13 mm – 8 mm
SL (mm) = 5 mm

B. Force = (b-20) x 4.38

 Panjang pegas saat bertambah (b) = 24 mm


F = (b-20) x 4.38
F = (24-20) x 4.38
F = 4 x 4.38
F = 17,52 mN
 Panjang pegas saat bertambah (b) = 25 mm
F = (b-20) x 4.38
F = (25-20) x 4.38
F = 5 x 4.38
F = 21,9 mN

 Panjang pegas saat bertambah (b) = 27 mm


F = (b-20) x 4.38
F = (27-20) x 4.38
F = 7 x 4.38
F = 30,66 mN

AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida


03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

1.5. TUGAS DAN JAWABAN

1. Jelaskan perbedaan kaidah tangan kanan dan tangan kiri !


2. Mengapa medan magnet pada solenoida jauh lebih kuat bila dibandingkan
dengan medan magnet pada kawat lurus ?
3. Sebutkan dan jelaskan 3 pengaplikasian elektromagnetik!

Jawabannya :

1. Kaidah Tangan Kanan

AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida


03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

Kaidah pegangan tangan kanan adalah sebuah konvensi yang berasal dari
konvensi kaidah tangan kanan untuk vektor. Ketika menerapkan kaidah itu
kepada arus pada kawat lurus misalnya, arah dari medan magnet (berlawanan
daripada searah jarum jam ketika dilihat dari ujung jempol) adalah hasil dari
konvensi ini dan bukan fenomena fisik yang mendasarinya.
Versi kaidah ini digunakan dalam dua aplikasi yang saling melengkapi
seperti hukum Ampère:
1. Sebuah arus listrik melewati sebuah solenoid, menghasilkan sebuah medan
magnet. Ketika anda melilitkan tangan kanan Anda di sekitar solenoid dengan
jari Anda di arah arus listrik, ibu jari Anda menunjuk ke arah kutub magnetik
utara.
2. Sebuah arus listrik melewati sebuah kawat lurus. Disini, jempol menunjuk ke
arah arus konvensional (dari positif ke negatif), dan jari menunjuk ke arah
garis magnetik fluks.

Prinsipnya digunakan pula untuk menentukan arah vektor Torsi. Jika Anda


memegang sumbu rotasi dari gaya rotasi sehingga jari Anda menunjuk ke arah
gaya, kemudian ibu jari yang diperpanjang menunjuk ke arah vektor torsi.
Kaidah pegangan tangan kanan adalah sebuah konvensi yang berasal dari
konvensi kaidah tangan kanan untuk vektor. Ketika menerapkan kaidah itu
kepada arus pada kawat lurus misalnya, arah dari medan magnet (berlawanan
daripada searah jarum jam ketika dilihat dari ujung jempol) adalah hasil dari
konvensi ini dan bukan fenomena fisik yang mendasarinya.

Kaidah Tangan Kanan :

AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida


03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

Ibu Jari = arah arus listrik


Jari Telunjuk = arah medan magnet
Jari Tengah = arah gaya lorentz

Kaidah Tangan Kiri

Dalam situasi tertentu, itu akan berguna untuk menggunakan konvensi yang
berlawanan, di mana satu dari vektor dibalik dan membuat sebuah triad tangan kiri
daripada triad tangan kanan.

Contoh dari situasi tersebut adalah untuk bahan tangan kiri. Biasanya, untuk
sebuah gelombang elektromagnetik, medan elektrik dan magnetis, dan arah
dari penyebaran dari gelombang mematuhi kaidah tangan kanan. Namun, bahan
tangan kiri mempunyai sifat istimewa, terutama indeks bias negatif.Ini membuat
arah dari titik penyebaran menjadi arah yang berlawanan.

Gambar: Kaidah tangan kiri


AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida
03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

2. Sebuah solenoida adalah kawat penghantar beraliran listrik yang digulung


menjadi sebuah kumparan panjang. Medan magnet yang ditimbulkan oleh
sebuah kumparan yang dialiri arus listrik lebih kuat daripada medan magnet
yang ditimbulkan oleh sebuah lingkaran dan sebuah kawat lurus.
Spektrum magnet yang dihasilkan oleh sebuah solenoida sama dengan spektrum
yang dihasilkan oleh sebuah magnet batang. Jadi sebuah solenoida berkelakuan
sama dengan magnet batang. Jika pada tiap ujung kumparan ditempatkan sebuah
magnet jarum maka kutub utara salah satu magnet akan ditarik oleh ujung
kumparan yang satu sedangkan kutub utara magnet yang lain ditolak oleh ujung
kumparan yang lainnya.

Gambar: Medan magnet pada selenoida

Jika di dalam kumparan ditempatkan inti besi lunak, maka


kemagnetannya menjadi jauh lebih besar, dimana susunan seperti itu disebut
elektromagnet. Maksudnya pada solenoida jumlah lilitan mempengaruhi nilai
medan magnet, sedangkan kawat lurus hanya dipengaruhi oleh aliran arus saja.

3. Pengaplikasian elektromagnetik :
1. Metal Detector merupakan sebuah instrument elektronik yang memanfaatkan
mekanisme elektromagnetik untuk melacak kandungan metal pada sebuah objek.
Umumnya metal detector terdiri dari 3 komponen utama, yaitu:

1. Transmitter coil.

AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida


03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

2. Receiver coil.
3. Standard wave analyzer.

Prinsip kerja metal detector sebagai berikut:


Transmitter coil merupakan sebuah kumparan yang berfungsi sebagai penghasil atau
pemancar gelombang elektromagnetik, karena berdasarkan prinsip dasar
elektromagnetik yaitu “Saat kumparan diberi tegangan AC (alternating Current), maka
pada kumparan tersebut akan timbul medan magnet”. Gelombang elektromagnet ini
nantinya akan diterima oleh receiver coil yang diletakkan di dekat transmitter coil antara
transmitter dan receiver, nantinya akan diberi ruang untuk melewati objek yang akan
diuji kandungan metalnya .
Jika benda logam melewati metal detector, maka gelombang yang ada menjadi
terganggu dan standard wave analyzer akan memberitahukan bahwa ada
ketidakseimbangan gelombang. Fungsi standar wave analyzer disini yaitu sebagai
regulasi induksi gelombang elektromagnetik antara transmitter coil dan receiver coil.

2. Pesawat Telepon
Pesawat telepon terdiri dari pesawat pengirim yang disebut mikrofon dan sebuah
pesawat penerima yang disebut telepon.Di dalam mikrofon (M) terdapat sebuah pelat
tipis (diafragma) yang dapat bergetar.Di belakang diafragma terdapat serbuk
arang.Kawat penghubung mikrofon dilekatkan pada diafragma dan Serbuk arang. Saat
suara masuk melalui mikrofon, diafragma akan bergetar dan menyebabkan ruangan di
belakangnya membesar dan mengecil secara bergantian. Perubahan ruang tersebut
menyebabkan kerapatan serbuk arang berubah-ubah, sehingga hambatannya pun

AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida


03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

berubah-ubah.Perubahan hambatan ini yang digunakan mikrofon dalam bekerja.Di


dalam telepon (T) terdapat magnet permanen dengan sejumlah lilitan kawat kecil.Pada
jarak 1 mm dari kutub magnet terdapat sebuah yang ditarik oleh magnet permanen
sehingga kedukannya cekung.

Gambar: Skema Kerja Pesawat Telepon


Saat terjadi perubahan gaya magnet, penarikan terhadap diafragma berubah-ubah dan
menyebabkan perubahan kuat arus. Perubahan kuat arus ini diperkuat dengan kumparan
induksi sehingga gaya tarik magnet permanen dalam telepon berubah. Jadi, getaran
diafragma mikrofon sama dengan getaran diafragma telepon sehingga terdengar suara
yang sama dengan suara yang diucapkan pada mikrofon.

3. Loudspeaker adalah alat pengeras suara yang menggunakan prinsip elektromagnetik.


Sinyal arus listrik diubah menjadi gelombang bunyi. Sinyal yang melalui kumparan
dalam bentuk solenoida yang diletakkan di belakang speaker.

AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida


03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

Kumparan ini berlaku sebagai elektromagnetik dan ada magnet permanen yang
ditempakan didekatnya. Arus yang lewat hanya satu arah, gaya magnet akan menekan
elektromagnetik dan keluar ke speaker. Arus yang lewat berlawanan akan menarik
speaker sehingga terjadi getaran. Getaran dari speaker menghasilkan gelombang bunyi.

1.6. ANALISA HASIL PERCOBAAN

Pada praktikum kali ini yang berjudul medan magnet pada solenoida kami
melakukan 2 kali percobaan yaitu melihat arah medan dan pengaruh medan terhadap
AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida
03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

gaya tarik (gaya lawan). Pada percobaan praktikum kali ini alat yang kami gunakan
adalah Modul 61-400, jumper, induction test rig, dan kompas. Sedangkan pada
percobaan kedua alat – alat yang digunakan adalah Modul 61-400, solenoid test rig,
jumper, dan jangka tapi berhubung pada percobaan 2 alat yang kami gunakan
mengalami gangguan jadi kami hanya melakukan percobaan 1 saja . Pada percobaan
pertama ini, kami merangkai rangkaiannya sesuai yang ada pada modul dengan
menggunakan modul 61-400 lalu menekan tombol circuit breaker sebagai proteksi saat
arus lebih serta menekan tombol power. Pada solenoida yang telah dilalui arus listrik
akan menimbulkan medan magnet sehingga untuk melihat arah medan magnet yang
dihasilkan oleh solenoida, kamimenggunakan kompas dan akan terlihat arah pergerakan
medan magnet yang dihasilkan oleh solenoida saat dialiri oleh arus listrik. Besarnya
suatu medan magnet di pengaruhi oleh jarak. Sehingga pada saat kompas diletakan
dengan jarak berbeda akan terlihat perbedaannya, semakin dekat kompas diletakan
maka semakin kuat medan magnetnya terasa pada kompas. Pada percobaan kedua, kami
ingin melihat apakah medan magnet memiliki gaya tarik (gaya lawan). Pada saat arus
mengalir pada solenoida, maka medan magnet akan melawan gaya yang diberikan. Pada
saat beban diberikan, beban memberikan gaya dorong kebawah. Setelah arus dialirkan
melalui solenoida, medan magnet pada solenoida melawan beban yang diberikan
dengan memberi gaya dorong keatas sehingga beban tersebut kembali ketempat semula.
Arah arus yang diberikan akan mempengaruhi gaya lawan yang diberikan oleh medan
magnet. Besar arus yang diberikan juga mempengaruhi kuat dari gaya medan magnet.
Untuk mengatur arus kami menggunakan potensio yang mengatur hambatan. Namun,
sangat disayangkan untuk percobaan kedua solenoid test rig yang akan digunakan rusak
sehingga kami hanya mendapatkan data dari praktikum tahun sebelumnya. Yang dapat
kami ambil dari data tersebut adalah, Semakin besar arus yang diberikan maka semakin
kecil nilai Force yang didapat. Dari hasil percobaan tersebut terlihat bahwa gaya-gaya
medan magnet tersebut arahnya menunjukan dari arah utara menuju arah keselatan.

1.7. KESIMPULAN

1. Apabila solenoida tersebut diberikan arus listrik maka garis – garis gaya akan timbul
atau muncul disekitaran solenoid.
AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida
03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

2. Nilai dan arah medan magnet yang berbanding lurus dipengaruhi oleh banyak
kumparan, dan arus yang timbul

3.Semakin cepat juga terjadinya overload maka semakin kecil nilai SL yang didapatkan.

4. Terjadinya gaya magnetic disebabkan oleh adanya arus yang diberikan pada suatu
kumparan

5. Besarnya nilai arus yang diberikan mempengaruhi kekuatan daya tarik magnet
solenoida

AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida


03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida


03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

LAMPIRAN
LAMPIRAN ALAT

Induction Test Rig Jumper

Kompas Modul 61-400

AVOmeter Solenoida Test Rig

AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida


03041281419170
PRASETIA AJI WIBOWO
03041381520046

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016/2017

DAFTAR PUSTAKA

[8] Bitar.2017. Medan Magnet : Pengertian, Sifat, dan Garis Gaya Secara Lengkap.
(Online :http://www.gurupendidikan.co.id/medan-magnet-pengertian-sifat-dan-
garis-gaya-secara-lengkap/). Diakses pada tanggal 26 September 2017

[9] Nafiun.2014. Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik.(Online : http://www.nafiun.


com/2014/06/medan-magnet-di-sekitar-arus-listrik-induksi-penghantar-lurus-
dan-melingkar-sumbu-solenoida-toroida-contoh-soal-jawaban fisika.html).
Diakses pada tanggal 26 September 2017

[10] _____.2017.Kuat Medan Magnet untuk Solenoida dan Toroida. (Online :http:/
/materifisika.com/Bahan_Ajar/5_MEDAN%20MAGNET/512kuat_medan_
magnet_untuk_solenoida_ dan_toroida.html). Diakses pada tanggal 26
September 2017

[11] ______.2014.Solenoida. (Online : http://mafia.mafiaol.com/2012/12/solenoida


.html). Diakses pada tanggal 26 September 2017

AKHIAR WISTA ARUM Medan Magnet Pada Solenoida


03041281419170

Anda mungkin juga menyukai