Petunjuk Teknis Pengabdian Masyarakat Tahun 2017
Petunjuk Teknis Pengabdian Masyarakat Tahun 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memenuhi kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi di lingkungan Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), IAIN Batusangkar berkomitmen menyesuaikan dengan
Visinya yakni, Integratif dan Interkonektif dalam Keilmuan, Berkarifan Lokal, Bereputasi
Global. Khusus di Bidang Pengabdian Masyarakat pencapaian visi ini diupayakan dalam
menjalankan misi sebagai pelopor pengabdian pada masyarakat yang berbasis riset dan
kearifan lokal.
Meskipun tuntutan penerapan Filosofi Islam Transformatif (Diktis,2016) menjadi
pertimbangan penting dalam pengembangan kehidupan masyarakat Islam Indonesia, namun
revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai lokal sebagai sosial kapital tidak pula kalah
pentingnya. Oleh karena itu Pusat Pengabdian Masyarakat-Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Batusangkar telah merancang Format Pengabdian
Masyarakat yang berorientasi “Mewujudkan Nagari Islami yang Berbasis ABS-SBK”
Titik berangkat Peta Perjalanan (road map) pengabdian masyarakat menuju
perwujudan nagari Islami sebenarnya telah diawali dua tahun sebelum STAIN Batusangkar
beralih Status menjadi IAIN Batusangkar di akhir tahun 2015. Pra-asumsi format program
adalah, karena IAIN Batusangkar terletak di Sumatera Barat yang dihuni entitas masyarakat
budaya Minangkabau, ditambah pula dengan kenyataan posisi Batusangkar sebagai pusat
kebudayaan Minangkabau, maka sepatutnyalah IAIN Batusangkar menggagas
pengembangan masyarakat Islam dari Batusangkar dan akan bergerak secara sentripetal
untuk seluruh wilayah Sumatera Barat, bahkan Nusantara.
Modal dasar program adalah Filosofi Minangkabau yakni, Adat Basandi Syarak,
Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) dan kepastian bahwa masyarakat Minangkabau pasti
umat Islam. Selain itu, dalam keragaman dan kondisi bagaimanapun, institusi-institusi yang
selama ini menjadi pilar dalam nagari baik institusi adat maupun agama masih tetap eksis.
Institusi dimaksud antara lain adalah, institusi Pemangku Adat (tergabung dalam Kerapatan
Adat Nagari atau disingkat KAN), Bundo Kanduang, Cadiak Pandai dan Alim Ulama
(tergabung dalam Majelis Ulama Nagari) ditambah pula saat ini dengan komunitas-
komunitas berbasis agama seperti, Badan Kontak Majelis Tak’lim (BKMT) nagari, kelompok
yasinan dan semacamnya. Semua ini adalah sosial kapital untuk pengembangan masyarakat.
Di sisi lain dukungan pendanaan diperoleh dari Dana Desa yang dikucurkan
Pemerintah sebagai konsekuensi UU Desa. Apalagi ada keharusan penggunaan dana desa
tersebut sebesar 30% untuk Pembinaan Kelembagaan Masyarakat yang ada di Nagari dan
Pemberdayaan Masyarakat Nagari di berbagai bidang. Hal mana dapat dipandang sebagai
peluang potensial dan pasti bagi IAIN Batusangkar untuk percepatan perwujudan
masyarakat Islami dalam kerangka ABS-SBK melalui pendampingan pemberdayaan
masyarakat nagari. Sementara kesiapan Sumber Daya Manusia yang dimiliki, baik dari
Tenaga Akademik Dosen dan Peneliti, Mahasiswa, maupun Tenaga Kependidikan seperti
karyawan, diyakini mampu melaksanakan pengabdian masyarakat secara profesional dan
proporsional.
Berangkat dari latar pemikiran di atas, maka langkah awal program yang telah
dimulai sejak tahun 2015 adalah sosialisasi program. Lima lokasi di Lima nagari telah
1
dipilih yaitu, Nagari Sumani-Kabupaten Solok, Nagari Tabek-Kabupaten Tanah Datar,
Nagari Taeh-Kabupaten Limapuluh Kota, Nagari Tanjuang dan Nagari Kumanis-Kabupaten
Sijunjung. Target kegiatan adalah menyebarluaskan informasi tentang pentingnya
merevitalisasi dan mereaktualisasi nilai-nilai ABS-SBK pada seluruh lapisan masyarakat
sekaligus membangun komitmen dan pernyataan kesiapan setiap elemen masyarakat
(pemangku adat, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang dan pemuda) untuk bersama
berupaya mewujudkan nagari Islami.
Akan tetapi dari lima nagari yang telah dipilih dua diantaranya yakni Nagari Tabek-
Kabupaten Tanah Datar dan Nagari Taeh-Kabupaten Limapuluh Kota, kegiatan tidak
berjalan sebagaimana diharapkan, terkendala oleh minimnya keseriusan elemen-elemen
yang dijadikan sasaran program. Sedangkan di tiga nagari lainnya program dapat dijalankan
meskipun dengan hasil bervariasi jika diukur dari efektifitasnya.
Community Based Research (CBR) merupakan salah satu metode penelitian dengan
pendekatan berbasis komunitas dengan konsekuensi paradigmatik bertumpu pada partisipasi
aktif komunitas. Kegiatan pemberdayaan ini memenuhi tiga prinsip CBR yaitu (1) adanya
kolaborasi antara peneliti dan komunitas; (2) validasi terhadap pengetahuan yang dimiliki
komunitas dan adanya berbagai cara untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi dan
(3) adanya perubahan sosial sebagai sarana utama untuk mencapai keadilan sosial atau
apapun yang menjadi visi dan cita-cita keinginan masyarakat (Hanafi dkk. 2015:70-71).
Langkah umum dalam Community Based Research (CBR) adalah:
1. Laying the foundations, tahap ini bertujuan untuk negotiating and roles. Tahap
inimeliputi (a) organizing a stakeholders steering group and clarifyng roles; (b)
identifyng assumption about research; (c) higlighting the contex of thr situation dan(d)
identifyng the purpose of research
2. Planning, tahap ini bertujuan untuknegotiating perspectivee to illuminate. Tahap
inimeliputi (a) determining the research question; (b) developing method for collecting
information; dan (c) developing an analysis plan.
3. Information gathering / analysis, tahap ini bertujuan untuk negotiating meaning and
learning. Tahap inimeliputi (a) gathering information dan (b) analyzing and interpreting.
4. Action on finding, tahap ini bertujuan untuk negotiating the mobilization of knowledge
and communities. Tahap inimeliputi (a) sharing information dan (b) action on the result.
Oleh karena itu, bantuan peningkatan mutu pengabdian kepada masyarakat
dialokasikan untuk pengabdian berbasis riset (research) dan kearifan lokal (local wisdom),
terutama di nagari-nagari, adat dan budaya Minangkabau. Dengan pendekatan/metodologi
CBR, diharapkan keluaran (output) pengabdian yang didanai bisa lebih terukur bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya peningkatan mutu kehidupan kaum
Muslimin di Sumatera Barat.
Pengabdian kepada masyarakat memiliki keberagaman dalam bentuk, jenis,
pendekatan dan mekanisme aksi. Melalui Pusat Pengabdian Masyarakat di LPPM IAIN
Batusangkar, masyarakat telah menjadi instrumen penting dalam melakukan program CBR
tersebut. Minangkabau dengan kekentalan dan kuatnya penegakan sistem adat, yang
bersinergi dengan ketentuan Syariah, tidak menutup celah untuk meningkatkan kemampuan
dan kapasitas masyarakat dalam mengikuti perkembangan teknologi. LPPM IAIN
Batusangkar memfasilitasi kegiatan tersebut, dan sebagai wahana pengembangan kerjasama
dalam mengoptimalkan pusat studi di berbagai Fakultas, Jurusan/Program Studi. Pengabdian
yang difasilitasi oleh Pusat Pengabdian Masyarakat LPPM tahun 2017 ini akan dilaksanakan
2
di tiga nagari di Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, yaitu Nagari Kumanis,
Nagari Tanjung Bonai Aur dan Nagari Tanjung Bonai Aur Selatan. Alasan Pusat
Pengabdian pada Masyarakat memilih ketiga lokasi tersebut sebagai tempat pelaksanaan
adalah dikarenakan secara struktural pemerintahan, kegitan dimaksud mendapat dukungan
penuh dari pemerintah nagari, bersedia bekerjasama dengan IAIN Batusangkar, dan
kesepakatan ini juga di dukung penuh oleh Ninik Mamak sebagai pemimpin kaum dalam
adat. Disamping itu, sebelum lanjut pada tahap permulaan awal pelaksanaan, LPPM melalui
Pusat Pengabdian Masyarakat terlebih dahulu melakukan diskusi dan sosialisasi bersama
tokoh masyarakat (termasuk di dalamnya Ibu-ibu Bundo Kandung dan pemuda) untuk
melahirkan kesepakatan. Namun, juga tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan
kegiatan serupa di daerah atau nagari lainnya.
Sebelumnya, beberapa program pengabdian yang sudah terealisasi dengan ketiga
nagari tersebut antara lain Perwujudan Kawasan Bermain Islami bagi anak-anak, Pelatihan
Pemberantasan Buta Huruf al-Qur’an bagi lansia, Pelatihan Penggunaan Aplikasi Sistem
Keuangan Desa (Siskeudes), Pendampingan dalam Penyusunan Rencana Program Jangka
Menengah (RPJM) Nagari, Pembuatan Gula Semut dari Gula Aren, serta beberapa kegiatan
lainnya.
B. Tujuan Kegiatan
1. Mengamalkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperoleh
dari pembelajaran dan penelitian di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dalam rangka
mewujudkan pemberdayaan dan kesejahteraan serta pengembangan masyarakat,
kehidupan demokratis dan keadilan sosial bagi kehidupan bangsa berbasis riset dan
kearifan lokal Minangkabau.
2. Memperkuat dan meningkatkan kompetensi dosen serta produktivitas pengabdian
berbasis riset dan kearifan lokal.
3. Meningkatkan kesempatan dosen untuk bekerjasama dengan lembaga-lembaga mitra baik
di tingkat lokal, nasional maupun international yang mempunyaiconcern di bidang
pemberdayaan masyarakat berbasis riset dan kearifan lokal.
4. Melahirkan ilmuwan di kalangan PTKI yang memiliki keahlian otoritatif dan
implementatif pada bidang tertentu.
C. Tema
Tema program bantuan pengabdian kepada masyarakat adalah Islamic Community
Engagement based Research and Local Wisdom.
D. Manfaat
1. Memperkuat peran perguruan tinggi dalam melakukan rekayasa sosial melalui
pemberdayaan masyarakatberbasis riset dan kearifan lokal Minangkabau.
2. Menumbuhkan kesadaran warga masyarakat melalui kegiatan-kegiatan pelibatan yang
difasilitasi oleh perguruan tinggi.
3. Memaksimalkan partisipasi perguruan tinggi dalam menerjemahkan ilmu dan teknologi
untuk kesejahteraan masyarakat.
4. Peningkatan jejaring kerjasama kelembagaan baik dengan instansi lokal, nasional,
maupun internasional.
3
E. Output
1. Tersedianya dokumen tentang kiprah perguruan tinggi dalam kegiatan pemberdayaan
masyarakat untuk perubahan sosial.
2. Publikasi kegiatan pembangunan kesadaran masyarakat berbasis riset dan kearifan lokal
Minangkabau.
3. Knowledge sharing hasil-hasil pengabdian berbasis riset dan kearifan lokal Minangkabau.
4. Jejaring berkelanjutan dengan para pemberdaya masyarakat terkemuka dari
universitas/institusi/lembaga riset.
4
15. Kesukarelaan Bersedia melakukan program dan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat tanpa paksaan, baik atas prakarsa sendiri maupun atas permintaan
masyarakat dan pihak lain.
16. Manfaat setiap program dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus bermanfaat
seluas-luasnya bagi semua pihak, baik dari segi keilmuan, sosial, ekonomi, politik,
budaya dan manfaat lainnya bagi pengembangan masyarakat ke depan. Manfaat
pengabdian adalah untuk mendorong masyarakat mengembangkan asset mereka.
17. Keterkaitan ilmu, amal dan transformasi sosial Menjadikan program dan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat sebagai implementasi dari pembelajaran dan penelitian
untuk mendukung transformasi sosial.
5
BAB II
PROGRAM BANTUAN PENINGKATAN MUTU PENGABDIAN PADA
MASYARAKAT BERBASIS PROGRAM STUDI / JURUSAN
A. Bentuk Pengabdian
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat merupakan salah satu bentuk intervensi
perguruan tinggi untuk tujuan perubahan sosial. Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan
dengan berbagai bentuk yaitu:
1. Pembelajaran Masyarakat, yakni suatu kegiatan yang ditujukan untuk belajar bersama
masyarakat atau menguatkan kemampuan, potensi dan aset masyarakat, termasuk dialog,
lokakarya, dan pelatihan.
2. Pendampingan Masyarakat, yakni kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan secara intensif dan partisipatif agar tercapai kemandirian dari komunitas atau
kelompok mitra.
3. Advokasi, yakni kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa menumbuhkan
kepekaan sosial, politik, dan budaya, serta kapasitas/kemampuan untuk memperjuangkan
dan memperoleh hak-hak sebagai warga negara.
4. Pemberdayaan Ekonomi, yakni kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka
peningkatan kesejahteraan dan pendapatan.
5. Layanan Masyarakat, yakni penyediaan layanan masyarakat seperti layanan
keagamaan, kesehatan, mediasi, resolusi konflik, konsultansi (psikologi, keluarga,
hukum, pembuatan rencana bisnis, proyek), pelatihan, penelitian, dan lain-lain.
6. Ujicoba, Adaptasi serta Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) berbasis
IPTEKS, yakni kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pengembangan
dan penerapan hasil penelitian (action research), seni, budayaataupun teknologi
sederhana untuk mengembangkan potensi dan peluang yang terdapat pada suatu
komunitas masyarakat. Misalnya inovasi kesenian tradisional dengan kesenian modern
bernafaskan nilai-nilai keislaman.
6
C. Kuota dan Pengangaran
1. Untuk Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan sebanyak 1 proposal dengan anggaran Rp.
15.000.000,- (sudah termasuk pajak)
2. Untuk Fakultas Syariah sebanyak 1 proposal dengan anggaran Rp. 15.000.000,- (sudah
termasuk pajak)
3. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebanyak 1 proposal dengan anggaran Rp.
15.000.000,- (sudah termasuk pajak)
4. Untuk Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah sebanyak 1 proposal dengan anggaran Rp.
15.000.000,- (sudah termasuk pajak)
5. Untuk Kelompok Pusat Studi Gender dan Anak sebanyak 1 proposal dengan anggaran Rp.
15.000.000,- (sudah termasuk pajak)
D. Lokasi Pengabdian
Agar lebih terarah dan optimalnya hasil kegiatan, LPPM IAIN Batusangkar telah
menetapkan lokasi kegiatan. Calon peneliti bisa melakukan penelitian dengan memilih salah
satu lokasi di Nagari sebagai berikut yaitu:
1. Nagari Kumanis Sijunjung
2. Nagari Tanjuang Bonai Aur Sijunjung
3. Tanjung Bonai Aur Selatan Sijunjung
4. Nagari-nagari lain sesuai dengan permintaan Masyarakat / Pemerintah Nagari
7
mahasiswa) dengan komunitas yang bertujuan untuk sebuah gerakan sosial (sosial action)
dan perubahan sosial (sosial change) dengan tujuan akhir untuk mencapai keadilan sosial.
2. Administratif
a. Dosen tetap pada IAIN Batusangkar, yang dibuktikan dengan SK terakhir.
b. Ketua tim adalah dosen yang mempunyai kapabilitas keilmuan, dan
background pendidikan yang sesuai terkait bidang kajian yang akan dijadikan sebagai
objek dalam pengabdian yang dibuktikan dengan lampiran daftar riwayat hidup,
sertifikat dan dokumen pendukung lainnya, yang memuat dan menjelaskan tentang
pengalaman pekerjaan terkait dengan kegiatan pengabdian masyarakat yang akan
dilakukan.
8
c. Surat Pernyataan Pengusul di atas materai Rp. 6.000; (enam ribu rupiah) yang
menyatakan bahwa:
1) Proposal belum pernah/tidak sedang diajukan dalam penyusunan tesis/disertasi
atau bagian darinya
2) Proposal belum pernah/tidak sedang didanai oleh pihak manapun dalam maupun
luar negeri.
3) Ketua Tim tidak sedang menjabat sebagai pimpinan PTKI (Rektor/Ketua, Wakil
Rektor, Dekan, Wakil Dekan, Ketua/Sekretaris Jurusan, Ketua/Sekretaris
Lembaga, Kepala Pusat).
9
BAB III
4. Tim Penyusun yang Concept Notes-nya dinyatakan lolos seleksi diharuskan menyusun
Proposal Lengkap Pengabdian pada Masyarakat yang mencakup seluruh unsur pada
Concept Notes ditambah beberapa item sebagai berikut:
a. Resources yang Sudah Dimiliki
b. Alokasi Biaya dan Jadwal Pengabdian.
c. Biodata Personalia
Daftar personalia yang terlibat dalam kegiatan penelitian. Daftar personalia ini ditulis
lengkap dengan keahlian yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan
penelitian, jadwal, serta alokasi waktu keterlibatan masing-masing.
10
d. Lampiran lainnya, yaitu:
1) Surat Keterangan dari pejabat terkait/SK. Pengangkatan;
2) Surat Keterangan dari Dekanyang menerangkan Ketua Tim adalah personel yang
mempunyai kapabalitas keilmuan, dan background pendidikan yang sesuai terkait
bidang kajian yang akan dijadikan sebagai obyek dalam penelitian, ditandatangani
oleh Dekan/Ketua Prodi;
3) Surat Pernyataan Pengusul bahwa proposal belum pernah/tidak sedang diajukan
dalam penyusunan tesis/disertasi dan Surat Pernyataan proposal belum
pernah/tidak sedang didanai oleh pihak manapun dalam maupun luar negeri.
4) Surat Pernyataan Ketua Tim tidak sedang menjabat sebagai pimpinan PTKI
(Rektor/Ketua, Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, Ketua/Sekretaris Jurusan,
Ketua/Sekretaris Lembaga, Kepala Pusat).
5) Surat Pernyataan ini ditandatangani oleh pengusul/ketua tim yang
bersangkutandan dibubuhi materai Rp. 6.000,00 (enam ribu rupiah).
B. Kriteria Penilaian
Ada beberapa aspek penting yang digunakan Tim Reviewer untuk menentukan mutu
proposal program pengabdian kepada masyarakat:
1. Isu aktual dan relevan dengan latar belakang keilmuan
Bagian ini memuat tentang fokus pengabdian yang diangkat adalah isu aktual, relevan
dengan basis keilmuan, memiliki manfaat nyata bagi masyarakat serta memiliki prospek
keberlanjutan (sustainability).
2. Alasan memilih dampingan
Bagian ini memuat tentang alasan memilih dampingan memuat tentang alasan dan
argumen yang kuat dalam memilih komunitas mitra pengabdian berdasarkan harapan
masyarakat dan memilik pengaruh yang penting bagi masyarakat mitra.
3. Riset Pendahuluan dan Basis Teori
Bagian inimenjelaskan secara nyata kondisi komunitas yang akan didampingi sesuai
dengan hasil penelitian pendahuluan (prelemenary research) yang telah dilakukan.
Deskripsi perlu disertai data-data kuantitatif maupun kualitatif yang memadai, sehingga
tergambar kondisi umum dan kondisi spesifik komunitas yang akan menjadi fokus
dampingan. Proposal juga mengungkapkan tentang KERANGKA TEORI yang
dipergunakan untuk melaksanakan proses pendampingan.
4. Kondisi dampingan yang diharapkan
Bagian ini menjelaskan kondisi yang diharapkan selama dan setelah proses dampingan
berlangsung sebagaimana hasil penelitian pendahuluan (prelemenary research). Dengan
dasar penelitian pendahuluan dan teori yang melandasinya, maka pengusul
menggambarkan harapan perubahannya.
5. Strategi Aksi
Bagian ini menyebutkan sejumlah strategi yang akan dilakukan untuk mencapai kondisi
yang diharapkan dan bagaimana kaitannya satu sama lain. Hal ini bisa meliputi metode,
teknik, atau kegiatan, yang akan dilakukan agar strategi yang dirancang dapat berjalan.
6. Penggunaan Logical Framework
Bagian inimemuat tentanganalisis lebih tajam tentang persoalan yang dihadapi
masyarakat. Sehingga dimungkinkan dapat dilakukan untuk mencapai tujuan akhir
program pengabdian.
11
7. Keterlibatan Stakeholder
Bagian ini menjelaskan tentangketerlibatanpihak-pihak yang relevan dengan isu dan
fokus pengabdian yang akan dilakukan.
8. Resources yang sudah dimiliki, baik dari tim pengabdi maupun masyarakat
dampingan
Bagian inimemuat tentangkapasitas tim dan lembaga pengusul untuk melakukan program
ini, dan resources apa yang dimiliki untuk menjalankan program pengabdian. Besaran
Biaya dan Alokasi Waktu, biaya yang dialokasikan rasional dan mampu membuat
perubahan yang berarti bagi masyarakat.
9. Publikasi dalam Bentuk Buku atau Jurnal
Bagian ini memuat tentang potensi dan narasi serta gagasan yang dihasilkan dari proses
pengabdian mampu dipublikasikan.
12
Rencana aksi yang disusun OPERASIONAL dan
dimungkinkan dapat dilakukan untuk mencapai
tujuan akhir program pengabdian
Jumlah
D. Laporan Pengabdian
Laporan penelitian terdiri dari dua bentuk, yaitu:
1. Laporan Akademik
Yang dimaksud dengan laporan akademik adalah laporan hasil kegiatan
pelaksanaan. Dalam hal ini, penerima bantuan program (grantee) menyerahkan laporan
yang terdiri dari 3 (tiga) bentuk, yaitu:
a. Laporan Hasil Program Lengkap
Yang dimaksud dengan laporan lengkap adalah laporan penelitian yang menampilkan
secara lengkap hasil kegiatan yang meliputi:
13
1) Laporan Inti, yakni laporan akademik hasil program yang di-lay out dalam bentuk
buku ukuran kertas HVS A-4, dan secara lengkap beserta lampirannya, atau;
2) Laporan dalam bentuk buku. Laporan inti sebagaimana dimaksud pada huruf a di-
lay out dalam bentuk buku siap dipublikasikan dengan ukuran 17 x 24 cm, dengan
ukuran spasi 1,15 s.d 1,5 pt.
b. Excecutive Summary
Yang dimaksud dengan laporan dalam bentuk excecutive summary adalah laporan
yang sudah diformat dalam bentuk tulisan/artikel yang siap dikirimkan ke Jurnal.
Excecutif summary tidak selalu menggambarkan proses kegiatan, namun bagian dari
kegiatan dan knowledge yang dihasilkan dari proses pengabdian. Laporan jenis ini
mengikuti sistematika sebagai berikut:
1) Judul
2) Nama penulis, alamat email dan jabatan/pekerjaan saat ini
3) Abstraksi dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris/Arab
4) Kata kunci
5) Isi tulisan, dengan sistematika: Pendahuluan, Pembahasan dan Penutup, daftar
referensi
c. Laporan Outcome
Laporan yang mengatur tentang outcome program sesuai perjanjian yang disepakati, di
antaranya adalah: (1) Hasil program di muat dalam majalah, jurnal nasional, atau
jurnal nasional terakreditasi dan (2) Hasil program sudah diformat dalam bentuk
ukuran buku dan siap dipublikasikan oleh lembaga penerbit skala nasional
2. Laporan Penggunaan Dana
Setiap penggunaan uang Negara harus dilaporkan kepada pemberi/penyalur dana
bantuan. Laporan Penggunaan Dana adalah laporan yang disusun untuk mengetahui
besarnya realisasi atas pengeluaran yang dibandingkan dengan anggaran yang telah
disusun. Setiap laporan keuangan harus disertai dengan bukti pendukung sesuai ketentuan
pelaporan yang ditetapkan. Sebagai panduan pembantu bisa melihat lampiran.
F. Mekanisme Pelaporan
Penyerahan laporan memenuhi prosedur sebagai berikut:
1. Laporan akademik terdiri dari hard copy dan soft copy. Hard copy dalam bentuk buku,
artikel siap terbit, dan tulisan yang telah dipublikasikan sebanyak 2 exemplar,
2. Laporan akademik dan keuangan juga disimpan dalam CD (1 buah).
3. Laporan Akademik, CD dan laporan penggunaan dana bantuan diserahkan ke Pusat
Pengabdian pada Masyarakat LPPM IAIN Batusangkar.
14
G. Sistematika Pelaporan*)
Sistematika laporan disesuaikan berdasarkan kategori pengabdiannya, yakni sebagai berikut:
1. Laporan Hasil Pengabdian
Cover Abstraksi Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Permasalahan
C. Tujuan
D. Signifikansi
E. Sistematika Penulisan
BAB II Kerangka Konsep
A. Gambaran Umum Lokasi Pengabdian
B. Kondisi Saat ini Masyarakat Dampingan
C. Kondisi yang Diharapkan
D. Strategi Pelaksanaan
E. Kajian Teori
BAB III Pelaksanaan Pengabdian
A. Gambaran Kegiatan
B. Dinamika Keilmuan
C. Teori yang Dihasilkan dari Pendampingan Komunitas
BAB IV Diskusi Keilmuan
A. Diskusi Data
B. Follow Up
BAB V Penutup
A. Kesimpulan
B. Penutup
DAFTAR KEPUSTAKAAN
------------------
Catatan: *) Sistematika bisa menyesuaikan dengan kebutuhan **) Judul Bab bisa menyesuaikan dengan isi bahasan
H. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan Program Bantuan Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM IAIN
Batusangkar sebagai berikut.
15
Tabel Schedulle Pengelolaan Program Bantuan Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM
IAIN Batusangkar 2017
16
BAB IV
PENUTUP
Penyelesaian Buku Panduan Petunjuk Teknis Bantuan Pengabdian tahun 2017 dibuat
sebagai acuan yang jelas dalam pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat baik secara administrasi maupun teknisnya, khususnya bagi para dosen sebagai
pelaku utama kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Selesainya buku pedoman ini, tidak menutup kemungkinan adanya kekurang
sempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran sangat diharapkan demi lebih sempurnanya buku
pedoman ini untuk periode yang akan datang. Semoga Buku Pedoman ini dapat mengawal
kegiatan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi sehingga mampu menghasilkan
luaran yang dapat memberi sumbangan yang berarti untuk mengangkat daya saing Indonesia
dalam di tingkat dunia. Hal-hal yang belum dijelaskan dalam panduan ini akan dijelaskan dalam
ketentuan lainnya.
17
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis). 2016. Petunjuk Teknis Bantuan Program
Peningkatan Mutu Pengabdian Kepada Masyarakat dan Short Course Community Outrech
Tahun 2016. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik
Indonesia.
Hanafi M., dkk. 2015. Community Based Research, Sebuah Pengantar. Suarabaya: LP2M UIN
Sunan Ampel Surabaya Bekerjasama dengan Dwiputta Pustaka Jaya.
Lampiran Keputusan Senat IAIN Batusangkar Nomor:02/ln.27/KPTS-SENAT/08/2016.
18
Lampiran 1. Contoh Rancangan Anggaran Biaya (RAB)
19
Lampiran 2. Sampul muka (cover) gabungan antara Proposal dengan identitias dan
supportingdocuments
No Registrasi:.....................
(JUDUL PROPOSAL)
Oleh:
(.................................) Ketua Tim
(.................................) Anggota Tim
(.................................) Anggota Tim
(NAMA JURUSAN)
(NAMA FAKULTAS )
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
BATUSANGKAR
2017
20
Lampiran 3. Sampul muka (cover) tanpa identitias dan supporting documents
No Registrasi:.....................
(JUDUL PROPOSAL)
21
Lampiran 4. Check List Kelengkapan Proposal
N
Komponen Iya Tidak
o
1 Pengusul adalah dosen tetap PNS IAIN Batusangkar
2 Membubuhkan No. Regpada cover proposal di bagian pojok kanan
atas.
3 Concept note proposal dan supporting document dijilid sebanyak 1
(satu) bebdel dengan mencantumkan judul, nama pengusul dan
lembaga pengusul pada sampul depan
4 Concept note proposal dijilid sebanyak1 (satu) bendel tanpa disertai
supporting document dan tidak mencantumkan nama pengusul maupun
lembaga pengusul pada sampul depan dan soft copy dalam format
PDF.
5 Masing-masing berkas dijilid.
6 Menyertakan berbagai lampiran administrasi seperti SK, Surat
Pengantar/Surat Keterangan dari pimpinan fakultas, surat pernyataan
tema yang sedang dibahas adalah bukan tema bagian dari tesis/disertasi
atau tidak/sedang dibiayai oleh dana lain.
22
Lampiran 5. Contoh Surat Pernyataan
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
BATUSANGKAR
Jl. Sudirman No. 137 Kuburajo Lima Kaum Batusangkar 27213 Telp. (0752) 71150, 574221, 574222, Fax. (0752) 71879
http://www.stainbatusangkar.ac.id e-mail: l@stainbatusangkar.ac.id.
SURAT PERNYATAAN
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Wassalam
Ketua Tim
Materai
6000
…..........................................
NIP
23
HALAMAN PENGESAHAN
1. a. Judul Kegiatan :
b. Jenis Kegiatan :
2. Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap :
b. Jenis Kelamin :
c. NIP :
d. Bidang Ilmu :
e. Pangkat/Golongan :
f. Unit Kerja :
g. Alamat :
h. Telp :
i. email :
3. Waktu Penelitian :
4. Biaya :
5. Sumber Biaya :
……………………… ………………………
NIP. NIP.
24