E-mail:putu.widiarsa1@pasca.undiksha.ac.id,made.candiasa@pasca.undiksha.ac.id,
nyoman.natajaya@pasca.undiksha.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) dan model pembelajaran konvensional
terhadap motivasi belajar dan pemahaman konsep Biologi siswa. Rancangan eksperimen
penelitian adalah “Non-Randomized Post-Test Only Control Group Design”, dengan
melibatkan dua kelas. Polpulasi penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Banjar tahun
pelajaran 2013/2014. Sampel diambil dari delapan kelas dengan tehnik Simpel Random
Sampling. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan MANOVA (Multivariat
of Analisis Variance) dengan bantuan SPSS 17.0 For Windows dengan taraf signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan yang signifikan motivasi belajar
dan pemahaman konsep Biologi antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran
kooperatif tipe group investigasi dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran
konvensional (2) terdapat perbedaan yang signifikan motivasi belajar siswa yang belajar
dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi dan siswa yang belajar
dengan model pembelajaran konvensional, (3) terdapat perbedaan yang signifikan
pemahaman konsep Biologi siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
group investigasi dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional.
Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation, Pemahaman konsep,
dan Motivasi Belajar.
ABSTRACT
The research was aimed at investigating the effect of the use of cooperative learning
model of Group Investigation type (GI) and conventional learning model toward students’
learning motivation and students’ Biology comprehension concept. The design of
experimental research was “Non-Randomized Post Only Control Group Design “, by
involving two classes. The population of the research was class X of SMA Negeri 2 Banjar in
the academic year 2013/2014. The sample was taken from eight classes by Simple Random
Sampling technique. The data was analyzed by using descriptive statistics and MANOVA
(Multivariat of Analysis Variance) assisted by SPSS 17.0 for windows with the significance
level 5 %. The result of the research showed that (1) There was a significant difference of
students’ motivation and students’ Biology comprehension concept between the students
who studied using cooperative learning model of Group Investigation (GI) and students who
learned by using conventional learning model. (2) There was a significant difference of
students’ motivation between the students who studied using cooperative learning model of
Group Investigation (GI) and students who learned by using conventional learning model. (3)
There was a significant difference of students’ Biology comprehension concept between the
students who studied using cooperative learning model of Group Investigation (GI) and
students who learned by using conventional learning model.
1
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 5 Tahun 2014)
2
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 5 Tahun 2014)
berada pada peringkat 107 dari 177 dipersepsi oleh siswa identik dengan
negara yang disurvei oleh UNDP ilmu berhitung yang disebabkan oleh
(Kuncoro, 2009). Indeks pendidikan karena pembelajaran yang dilakukan
mencapai 0,83 karena angka selama ini masih bersifat statik:
melekhuruf sebesar 90,4% dan mencatat ringkasan, contoh-contoh
rat0rata rasio masuk sekolah dari SD soal hitungan, dan jawaban contoh-
sampai SMU mencapai 68,2%. contoh soal tersebut, (4)
Dengan kata lain, belum seluruh pembelajaran tidak dikaitkan dengan
rakyat Indonesia terbebas dari konteks kehidupan nyata, (5)
kebodohan. Berdasarkan data dari pembelajaran jarang dimulai dari
TIMMS (Trend International masalah-masalah aktual, (6) sarana
Mathematics and Science Study) dan prasarana pembelajaran masih
prestasi siswa Indonesia masih belum memadai, (7) pembelajaran
sangat rendah bila dibandingkan sebagian besar masih menggunakan
dengan negara di Asia Tenggara sumber-sumber yang hanya
(Yuwono, 2009). Hal itu dapat dilihat mengakomodasi keterampilan berpikir
dari posisi Indonesia rata-rata 411 konvergen, dan (8) peran fasilitator
(400, rendah), Malaysia rat-rata 508 dalam pembelajaran belum optimal.
(475, menengah), Singapura rata-rata Lebih lanjut diungkapkan bahwa 72%
605 (625, tingkat lanjut). Data ini guru masih menggunakan metode
menunjukkan bahwa output dari ceramah dalam pengajaran sains.
pendidikan Indonesia belum mencapai Temuan-temuan empirik
hasil yang maksimal, dimana data ini tersebut cukup memberikan indikasi
juga mencerminkan bahwa belum secara umum pembelajaran sains
maksimalnya pemahaman siswa cenderung merupakan aktivitas
terhadap konsep-konsep yang reguralitas konvensional. Tindak
diajarkan. pembelajaran konvensional tersebut
Rendahnya pemahaman konsep diduga kuat sebagai penghalang
dan penguasaan siswa terhadap pemerolehan konsep, pemahaman
materi biologi dapat disebabkan konsep, dan hasil belajar yang
rendahnya motivasi belajar siswa. Hal memadai.
ini didukung oleh penemuan Sadia Beberapa ahli berpendapat,
(2008) di beberapa kabupaten di Bali bahwa model kooperatif unggul dalam
yang menunjukan bahwa membantu siswa memahami konsep-
keterampilan berpikir kritis siswa konsep yang sulit (Ibrahim, et al,
SMAN kelas X berkualifikasi rendah 2000). Dalam pembelajaran kooperatif
dengan skor rerata (mean) 49,38 dan terdapat banyak variasi yang dapat
simpangan baku 16,92 (skor standar digunakan oleh guru dalam proses
100); dan keterampilan berpikir kritis pembelajaran (Johnson, Johson, &
siswa SMPN kelas IX berkualifikasi Stanne, 2000). Salah satunya adalah
rendah dengan skor rerata (mean) model pembelajaran group
42,15 dan simpangan baku 14,34 invenstigation (GI). Santyasa (2004)
(skor standar 100). mengungkapkan pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian kooperatif tipe GI didasari oleh
yang dilakukan Ardana, dkk (2003) gagasan John Dewey tentang
menyimpulkan: (1) pembelajaran pendidikan, bahwa kelas merupakan
sains cenderung bertolak dari materi cermin masyarakat dan berfungsi
pelajaran bukan dari tujuan pokok sebagai laboratorium untuk belajar
pembelajaran sains dan kebutuhan tentang kehidupan di dunia nyata
siswa, (2) tindak pembelajaran sains yang bertujuan mengkaji masalah-
cenderung hanya mengantisipasi masalah sosial dan antar pribadi.
Ujian Nasional, SPMB, dan Model GI telah digunakan
Olimpiade, (3) pelajaran sains dalam berbagai situasi dan dalam
3
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 5 Tahun 2014)
4
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 5 Tahun 2014)
Model Model 1 Y1 2 Y1
Pembelajaran Pembelajaran H 01 :
GI Konvensional 1) 1 Y2 2 Y2
1. Grouping 1. Penyampaian Y Y
2. Planing tujuan H A1 : 1 1 2 1
3. Investigation pembelajaran 1 Y2 2 Y2
4. Organizing 2. Penjelasan H 02 : 1 Y2 2 Y2
materi oleh 2)
5. Presenting H A2 : 1 Y2 2 Y2
6. Evaluating guru
3. Pembagian H 03 : 1 Y1 2 Y1
LKS 3)
H A3 : 1 Y1 2 Y1
4. Penyelesaian
Kriteria pengujian jika angka signifikan
LKS
yang dihasilkan kurang dari 0,05
5. Latihan soal hipotesis nol ditolak dan dalam hal
untuk menguji lain hipotesis nol diterima.
kemampuan
siswa
5
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 5 Tahun 2014)
Hypothesis
Effect Statistik Value F Error df Sig
df
Pillai’s Trace 0,159 10,838 2.000 115,000 .000
Wilks’Lambda 0,841 10,838 2.000 115,000 .000
Model Hotelling 0,188 10,838 2.000 115,000 .000
Pembelajaran Trace
Roy’s Largest 0,188 10,838 2.000 115,000 .000
Root
6
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 5 Tahun 2014)
7
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 5 Tahun 2014)
8
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 5 Tahun 2014)