Webinar 3 Phase Electro Motor (15 Juni 2021)
Webinar 3 Phase Electro Motor (15 Juni 2021)
Oleh:
Purwandito Tulus Asmoro, S.T., M.T.
E-Mail: purwandito@pei.ac.id
Pembahasan Materi Motor Induksi
3 Phasa:
1. Prinsip Kerja Motor Induksi 3 Phasa.
2. Daya Input, Daya Output, Dan Efisiensi
Kerja Motor Induksi 3 Phasa.
3. Macam-macam Pengasutan Motor Induksi 3
Phasa.
4. Perawatan (Maintenance) Motor Induksi 3
Phasa.
Motor Induksi
Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik
menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik
dan mempunyai slip antara medan stator dan medan rotor.
Konstruksi motor induksi secara detail terdiri atas dua bagian, yaitu:
bagian stator dan bagian rotor,terlihat pada gambar. Stator adalah bagian
motor yang diam terdiri : badan motor, inti stator, belitan stator, bearing
dan terminal box. Bagian rotor adalah bagian motor yang berputar, terdiri
atas rotor sangkar, poros rotor. Konstruksi motor induksi tidak ada bagian
rotor yang bersentuhan dengan bagian stator, karena dalam motor induksi
tidak komutator dan sikat arang.
◼ BAGIAN YANG
BERPUTAR
(BERGERAK) ADALAH
ROTOR
3. Effisiensi relatif tinggi pada keadaan normal dan tidak ada sikat
sehingga rugi gesekan kecil.
Kecepatan medan putar atau kecepatan sinkron dari suatu motor dapat dicari
dengan menggunakan persamaan:
1. Motor induksi pada nameplate tertera frekuensi 50 Hz, putaran rotor 1440 Rpm
memiliki jumlah kutub 4 buah. Hitung besarnya putaran medan magnet putar pada
stator dan slip motor induksi tersebut.
Mengukur Torsi Motor Induksi
Gaya F yang dihasilkan dari motor listrik dihasilkan dari interaksi antara medan
magnet putar pada stator dengan medan induksi dari rotor.
Torsi sering disebut momen (M) merupakan perkalian gaya F (Newton) dengan
panjang lengan L (meter) pada gambar.
Hubungan antara torsi dan daya motor dapat diturunkan dengan persamaan :
Dengan kecepatan :
Dalam satuan daya listrik dinyatakan dalam Watt atau kWatt maka persamaan
harus dibagi dengan 60 detik dan bilangan 1000.
I
Rugi- rugi Dan Efisiensi Motor Induksi.
Menghitung Momen Torsi Motor Induksi.
Macam – macam Pengasutan
Pengasutan Resistor Stator
Macam – macam Pengasutan
Pengasutan Auto Transformator
Macam – macam Pengasutan
Pengasutan Star Delta
Macam – macam Pengasutan
Pengasutan Softstart
Pengaturan Kecepatan Motor Induksi 3 fasa:
VSD ( Variable Speed Driver)
Prinsip Kerja VSD (Variable Speed Driver):
RPM = 120 . f
P
Dimana:
RPM : Speed Motor (RPM)
F : Frekuensi (Hz)
P : Kutup motor (pole)
Perawatan (Maintenance) Motor Induksi 3 Phasa
Perawatan Motor Listrik Induksi 3 Phasa merupakan salah satu hal yang paling
penting untuk meningkatkan realibility / keandalan proses produksi dalam suatu
industri, di mana motor listrik induksi 3 phasa merupakan salah satu equipment atau
peralatan yang banyak digunakan untuk menunjang berbagai proses tersebut.
biasanya motor listrik digunakan sebagai pemutar pompa, blower, atau juga
compressor.
Perawatan Motor Listrik Induksi 3 Phasa - Preventif maintenence
Jenis perawatan ini diperlukan selama motor listrik masih berjalan artinya masih
difungsikan baik sebagai penggerak pompa, fan atau juga compressor.
1. Current Check
Ketika motor dalam keadaan berjalan kita dapat me monitor keadaan motor dengan
melakukan pengecekan atas arus listrik yang bekerja pada motor. Pastikan arus listrik
yang bekerja pada motor masih dibawah arus maksimal yang tertera pada nameplate
motor.
Jika arus kerja motor masih dibawah arus nominal yang tertera pada
nameplate atau hasil perhitungan maka motor masih dalam keadaan
baik. Jika arus melebihi arus nominal yang tertera di nameplate
motor. Kita harus periksa beban yang digerakkan oleh motor baik
pompa, kompresor atau apapun. Bisa juga arus lebih dikarenakan
internal motor, misalnya kondisi bearing yang sudah aus sehingga
terjadi gesekan antara rotor dan bearing. Kalau hal ini tidak kita atasi,
akan terjadi Over Heat dan terbakar pada motor karena kegagalan
isolasi dikarenakan arus berlebih yang ditanggung oleh motor induksi
(Jika TOR tidak berfungsi).
2. Insulation resistance Check
Jika motor dalam keadaan mati (standby) kita dapat melakukakan pengecekan berapa
tahanan isolasi yang ada pada motor sekarang dengan menggunakan insulation tester atau
lebih dikenal dengan megger.
3. Temperature Check
Pada nameplate motor selalu tertera insulation class yang menerangkan tentang
ketahanan isolasi motor terhadap suhu kerja. Pengecekan ini bisa kita lakukan dengan
visual check atau akan lebih akurat jika kita menggunakan temperature gun. pengecekan
suhu ini dilakukan untuk memastikan agar motor tidak mengalami overheating saat
dijalankan.
Perawatan Motor Listrik - Breakdown Maintenance
Langkah apa yang dapat kita lakukan jika terjadi kerusakan terhadap motor artinya
motor tersebut mati total dan tidak dapat dijalankan. Pada dasarnya sesuai dengan
prinsip kerja motor bahwa gerakan pada motor dihasilkan dari induksi elektromagnetik
yang terjadi sehingga jika tidak terjadi putaran hal pertama yang perlu kita periksa
adalah apakah lilitan pada motor yang menghasilkan induksi elektromagnetik itu dalam
kondisi baik atau tidak.
Ini merupakan kerusakan yang paling parah yang terjadi pada motor listrik / motor
induksi. Perbaikan yang dapat kita lakukan untuk memperbaiki kerusakan pada
lilitan adalah melilit ulang (rewinding).
Kerusakan seperti ini terjadi jika motor mengalami short circuit pada lilitan, baik
dikarenakan proteksi yang gagal bekerja atau juga kerusakan isolasi akibat kualitas
isolasi yang memburuk karena usia maupun lembab.
2. Penggantian Bearing
Penggnatian bearing dilakukan karena bearing mempunyai lifetime sehingga sebaik apapun
pelumasan yang kita berikan, penggantian bearing tetap dilakukan. lifetime bearing sesuai
dengan ukuran dan speed motor induksi misal 10000 running hour untuk speed 3000 rpm.
Jika kita tidak melakukan penggantian bearing sesuai ketentuan, maka akan bisa
menimpulkan vibrasi pada motor bahkan dapat menyebabkan motor mengalami short circuit
karena putaran rotor yang tidak balance dapat menyentuh lilitan dan merusaknya.
3. Balancing Rotor
Balancing rotor juga diperlukan ketika kita mengganti bearing. Karena bearing yang aus
bisa jadi telah menyebabkan vibrasi dan membuat konstruksi rotor tidak balance lagi. Untuk
itu ketika kita melakukan penggantian bearing, ada baiknya kita juga melakukan balancing
pada rotor sehingga perbaikan yang kita lakukan lebih baik.