Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan

Dosen Pengampu
Dr. Ida Sugiarti, S. Kep, Ners, M.H.Kes

Disusun Oleh:
Lusi Meida
1A D3 Keperawatan
NIM P20620121011

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA KEMENTRIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA TAHUN AKADEMIK 2021/2022

1
DAFTAR ISI

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hak dan kewajiban merupakan satu-kesatuan yang tidak dapat dipisah atau saling
keterkaitan. Hak merupakan segala sesuatu yang semestinya diterima atau dilakukan dan
dapat terwujud apabila sudah melaksanakan kewajiban, sedangkan kewajiban adalah
segala sesuatu yang harus diselesaikan dengan penuh tanggung jawab. Pada era
globalisasi, warga negara seringkali lebih menuntut hak-haknya untuk dipenuhi oleh
negara, akan tetapi kewajiban sebagai warga negaranya bahkan sering tidak terpenuhi
oleh warga negara.
Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk terpenuhi, begitu pula dengan
hak dan kewajiban sebagai profesi termasuk profesi perawat. Profesi adalah seseorang
yang memperoleh penghasilan dari keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang
dimilikinya. Seorang perawat akan mendapatkan haknya apabila telah terpenuhinya
kewajiban dalam profesinya. Oleh karena itu, apabila hak dan kewajiban sebagai seorang
warga negara dapat terpenuhi dan seimbang, maka kehidupan masyarakat akan aman
sejahtera.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1.2.1 Makna dari hak, kewajiban, dan warga negara.
1.2.2 Hubungan hak dan kewajiban antara warga negara dengan keperawatan

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1.3.1 Untuk mengetahui makna dari hak, kewajiban, dan warga negara serta hubungan hak
dan kewajiban antara warga negara dengan keperawatan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Makna dari Hak, Kewajiban, dan Warga Negara


Hak dan kewajiban memiliki hubungan kausalitas atau sebab-akibat yang menjadikan
antara hak dan kewajiban tidak dapat dipisahkan. Setiap warga negara akan mendapatkan
haknya setelah individu tersebut memenuhi kewajibannya. Hak adalah peluang yang
diberikan kepada setiap individu untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan olehnya yang
timbul setelah individu tersebut melaksanakan kewajibannya. Adapun hak menurut Prof.
RMT Sukamto Notonagoro adalah kuasa menerima atau melakukan sesuatu hal yang
memang seharusnya diterima atau dilakukan. Dalam hal ini tidak bisa dilakukan dan diterima
oleh pihak lainnya.
Hak menurut Curzon dibagi menjadi lima kelompok yaitu hak sempurna yang didapatkan
melalui hukum secara paksa, hak utama dengan hak-hak tambahan, hak publik yang dimiliki
oleh masyarakat, hak positif untuk melakukan segala sesuatu, dan yang terakhir adalah hak
milik yang berkaitan dengan kepemilikan suatu barang atau
kedudukan. Hak-hak warga negara Indonesia diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Adapun rincian pasal-pasal mengenai hak warga negara adalah sebagai berikut :

a. Pasal 27 ayat (2) tentang hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.“Tiap-tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”
b. Pasal 28A tentang hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan.“Setiap orang
berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”
c. Pasal 28B ayat (1) tentang hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan
keturunan.“Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah.”
d. Pasal 28B ayat (2) tentang atas kelangsungan hidup.“Setiap anak berhak atas
kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi.”
e. Pasal 28C ayat (1) tentang hak mengembangkan diri.“Setiap orang berhak
mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat

4
pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat
manusia.”
f. Pasal 28C ayat (2) tentang hak untuk memajukan diri.“Setiap orang berhak untuk
memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun
masyarakat, bangsa dan negaranya.”
g. Pasal 28D ayat (1) tentang hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum.“Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.”
h. Pasal 28I ayat (1) tentang hak asasi manusia.“Hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak untuk kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk
tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk
tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang
tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.”

Adapun hak-hak warga negara menurut perundang-undangan adalah sebagai berikut :


a. Hak perorangan atau kelompok untuk menyampaikan pendapat sebagai perwujudan
hak berdemokrasi (pasal 2 ayat I Undang-Undang nomor 9 tahun 1998).
b. Hak untuk memilih wakilnya di MPR, DPR/DPRD.
c. Hak untuk dipilih sebagai wakil di MPR maupun DPR/DPRD.
d. Hak untuk berusaha.
e. Hak untuk memperoleh perlakuan yang baik.
f. Hak untuk meperoleh bantuan hukum.
g. Hak memilih tempat tinggal.
h. Hak untuk mendapatkan kepastian hukum.
i. Hak untuk memperoleh pelayanan dari pemerintah.
j. Hak memanfaatkan sarana hukum.
k. Hak untuk memperoleh perlindungan dari ancaman kekerasan dan penyiksaan.

Kewajiban adalah segala sesuatu dari keinginan sendiri atau orang lain yang harus
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan juga dapat dipaksakan oleh orang yang
berkepentingan. Adapun menurut Prof. Dr. Notonegoro, kewajiban dapat diartikan sebagai
suatu beban memberikan suatu hal yang sudah semestinya diberikan oleh pihak tertentu.
Dalam hal ini tidak bisa diberikan oleh pihak yang lain dan dapat diturunkan secara paksa

5
jika tidak dipenuhi. Kewajiban juga diartikan sebagai suatu hal yang harus dilakukan. Curzon
juga membagi kewajiban ke dalam lima kelompok, yaitu kewajiban mutlak sebagai
kewajiban diri sendiri, kewajiban publik, kewajiban positif sebagai kewajiban untuk
melakukan sesuatu, kewajiban umum, dan juga kewajiban primer yang tidak timbul apabila
tidak melawan hukum. Kewajiban warga negara juga diatur dalam UUD 1945 dengan pasal-
pasal sebagai berikut :

a. Pasal 27 ayat (1) tentang wajib menaati hukum dan pemerintahan negara.“Segala
warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”
b. Pasal 27 ayat (3) tentang wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.“Setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.”
c. Pasal 28J ayat (1) tentang wajib menghormati hak asasi orang lain.“Setiap orang
wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.”
d. Pasal 28J ayat (2) tentang wajib tunduk kepada pembatasan yang diteteapkan dengan
undang-undang.“Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib
tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud
semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan
orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.”
e. Pasal 30 ayat (1) tentang wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.“Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara.”

Adapun kewajiban sebagai warga negara yang diatur dalam perundang-undangan yaitu
sebagai berikut :
a. Wajib membayar pajak.
b. Wajib menghargai warga negara.
c. Wajib memenuhi panggilan aparat penegak hukum.
d. Wajib memelihara kelestarian lingkungan.
e. Wajib memelihara kesatuan dan persatuan bangsa.
f. Wajib ikut memelihara fasilitas kepentingan umum.

6
Kata warga berasal dari kata “civic”, “citizen” atau “civicus” yang artinya adalah anggota
warga. Secara umum, warga negara dapat diartikan sebagai anggota suatu negara yang
tercatat keanggotaannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang
memiliki kedudukan khusus terhadap negaranya dan memiliki hubungan hak dan kewajiban
sebagai anggota yang bersifat timbal balik tau saling menguntungkan. Adapun menurut
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 26 ayat (1) dan (3) yang menyatakan bahwa warga negara
ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang-undang sebagai warga negara, serta hal-hal mengenai warga negara diatur oleh
undang-undang. Salah satu satu syarat terbentuknya negara adalah adanya warga negara,
sehingga warga negara dapat dikatakan sebagai unsur terpenting dalam pembentukan negara
yang tidak dapat dipisahkan lagi seperti hak dan kewajiban. Warga negara memiliki
kewajiban untuk terus membela dan menjaga nama baik negaranya, dan begitupula negara
juga memiliki kewajiban untuk memenuhi dan mensejahterakan kehidupan warga negaranya.
Dan juga hak-haknya, warga negara memiliki hak kesejahteraan dan penghidupan yang layak
dari negara seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
1945. Begitupun negara memiliki hak pembelaan dan penjagaan nama baik negara. Setiap
warga negara sama kedudukannya didepan hukum dan pemerintahannya, semua berhak
mendapat hukum yang berkeadilan dan juga hak mendapatkan pekerjaan dan penghidupan
yang layak. Untuk itu warga negara juga wajib menjungjung hukum dan pemerintahannya
tersebut. Selain itu, sebagai warga negara juga berhak mendapatkan kemerdekaan berserikat
dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, ikut dalam pembelaan negara serta hak
yang lainnya yang telah ditetapkan dalam undang-undang.

2.2 Hubungan Hak dan Kewajiban antara Warga Negara dan Keperawatan
Perawat sebagai profesi yang keberadaannya diakui oleh negara mempunyai hak-hak
yang patut dipenuhi dan dilindungi baik itu hak-hak profesinya maupun hak asasi sebagai
warga negara. Pengakuan serta penghormatan negara dalam menjunjung tinggi Hak Asasi
Manusia telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
manusia. Secara garis besar, HAM menurut Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia merupakan seperangkat hak yang melekat pada manusia sebagai
anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang wajib dihormati oleh negara demi melindungi
harkat dan martabat manusia. Secara khusus terdapat peraturan perundang-undangan yang
mengatur mengenai profesi keperawatan, yaitu Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 yang

7
didalamnya juga termuat mengenaihak dan kewajiban seorang perawat. Berikut merupakan
hak dan kewajiban perawat berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 BAB VI,
pasal 36 dan 37, yaitu :

1. Pasal 36, perawat dalam melaksanakan praktik keperawatan berhak :


a. Hak memperoleh perlindungan hukum,
b. Hak memperoleh informasi yang benar dan jelas,
c. Hak menerima imbalan atas jasa pelayanan keperawatannya,
d. Hak menolak keinginan klien atau keluarga yang bertentangan dengan etika
keperawatan, dan
e. Hak memperoleh fasilitas kerja sesuai standar

2. Pasal 37, perawat dalam melaksanakan praktik keperawatan berkewajiban :


a. Kewajiban melengkapi sarana prasarana pelayanan keperawatan.
b. Kewajiban memberi pelayanan sesuai dengan kode etik keperawatan.
c. Kewajiban merujuk klien yang tidak dapt ditangani kepada tenaga kesehatan
yang lebih tepat.
d. Kewajiban mendokumentasikan asuhan keperawatan.
e. Kewajiban memberi informasi yang lengkap, jujur dan benar.
f. Kewajiban melaksanakan pelimpahan wewenang yang telah diberikan, dan
g. Kewajiban melaksanakan penugasan khusus.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hak adalah kuasa untuk menerima dan melakukan sesuatu yang bersifat paten dan
merupakan anugerah dari Tuhan YME, sedangkan kewajiban adalah segala hal yang harus
dilakukan untuk mendapatkan hak. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajibannya
masing-masing, sebagai warga Nagara Indonesia, hak dan kewajibannya sudah tercantum
dalam Undang-Undang Dasar 1945 khususnya dalam pasal 26, 27, 28, dan 30.
Hak dan kewajiban di Indonesia mulai tumbuh bertepatan dengan lahirnya organisasi
pergerakan nasional. Adanya satu pandangan nasional untuk merdeka merupakantombak
kesadaran bangsa Indonesia sebagai semangat membebaskan diri dari penjajahan. Dalam
dunia keperawatan, hak dan kewajiban perawat juga begitu diperhatikan. Sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014, hak dan kewajiban perawat Tertuang dalam pasal 36
dan 37.

3.2 Saran
Setelah memahami beberapa kajian teoritis mengenai hak dan kewajiban warga negara,
disarankan agar dapat melaksanakannya di kehidupan sehari-hari. Hak dan kewajiban
merupakan suatu instrumen yang saling terkait, sehingga pelaksanaan hal tersebut harus
dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi ketimpangan yang akan meyebabkan timbulnya
gejolak masyarakat yang tidak diinginkan.

9
DAFTAR PUSTAKA

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA DENGAN UUD 1945. (2015,
Agustus 11). Retrieved Februari 12, 2022, from mkri.id: https://www.mkri.id/index.php?
page=web.Berita&id=11732

Clooney, G. (2019). Hak Azasi Manusia (HAM).


https://doi.org/10.31227/osf.io/9trnz

10

Anda mungkin juga menyukai