Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

FS. EMBUNG KELURAHAN WATES

3.1. ADMINISTRATIF
Secara administratif, kawasan kajian yaitu Kelurahan Wates merupakan bagian dari
wilayah Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Wilayah
Kelurahan Wates, dibatasi oleh Kelurahan Gondoriyo dan Bringin di sebelah Utara,
Kelurahan Pesantren di sebelah Selatan, Kelurahan Podorejo di sebelah Barat, dan
Kelurahan Ngaliyan di sebelah Timur (lihat Gambar 3.1).

Gambar 3.1. Batas Kelurahan Wates

CV. LEMLIT GLOBAL RISET


Hal : 3-1
LAPORAN PENDAHULUAN
FS. EMBUNG KELURAHAN WATES

3.2. TATA GUNA LAHAN


Penggunaan lahan di Kelurahan Wates masih didominasi oleh lahan terbuka hijau,
yaitu sawah tadah hujan (220 ha), hutan (130 ha), pekarangan (38,28 ha), tegal
(28,42 ha), dan lapangan (0,22 ha).

Gambar 3.2. Persentase Penggunaan Lahan Kelurahan Wates.

Gambar 3.3. Peta Tata Guna Lahan Kelurahan Wates.

CV. LEMLIT GLOBAL RISET


Hal : 3-2
LAPORAN PENDAHULUAN
FS. EMBUNG KELURAHAN WATES

3.3. JENIS TANAH


Jenis tanah di Kelurahan Wates didominasi oleh Latosol Coklat Kemerahan, sedikit
sekali Latosol Coklat. Tanah latosol atau tanah insepticol merupakan tanah yang
mempunyai lapisan solum. Lapisan solum yang dimiliki oleh tanah latosol ini
cenderung tebal dan bahkan sangat tebal. Lapisan solum tanah ini antara 130 cm
hingga 5 meter dan bahkan lebih.

Gambar 3.4. Peta Jenis Tanah Kelurahan Wates.

Karakteristik tanah latosol adalah tanahnya berwarna merah, coklat, hingga


kekuning- kuningan, tekstur tanah pada umumnya adalah liat, struktur tanah pada
umumnya adalah remah dengan konsistensi gembur. Disamping itu tanah latosol
mempunyai laju infiltrasi agak cepat hingga agak lambat, dan potensi erosi tanah
relatif kecil.

3.4. STRUKTUR GEOLOGI


Sebagian kawasan Kelurahan Wates berdiri di atas endapan permukaan alluvium,
sebagian di atas endapan vulkanik, sebagian di atas batuan vulkanik, dan sebagian
lagi berdiri di atas batuan breksi sedimen dasar.

CV. LEMLIT GLOBAL RISET


Hal : 3-3
LAPORAN PENDAHULUAN
FS. EMBUNG KELURAHAN WATES

Batuan breksi adalah batuan sedimen klastik yang tersusun atas butiran-butiran
fragmen dengan diameter lebih besar dari 2 mm dan membentuk sudut-sudut
fragmen yang angular.

Gambar 3.5. Peta Struktur Geologi Kelurahan Wates.

Batuan breksi sedimentary adalah jenis batuan breksi yang terbentuk sudut-sudut
subangular yang dipengaruhi oleh pergerakan acak dari fragmen-fragmen endapan.
Fragmen-fragmen penyusun batuan breksi sedimentary belum bergerak terlalu jauh
dari intinya, hal ini bisa dilihat pada sudut-sudut fragmennya yang berbentuk angular.
Batuan breksi sedimentary biasanya ditemukan di sepanjang aliran sungai. kekuatan
aliran sungai tempatnya berada berpengaruh pada ukuran butiran fragmen yang
menyusun batuan breksi.

3.5. GEOLOGI GERAKAN TANAH


Jika dilihat dari Peta Geologi Gerakan Tanah, maka kawasan Kelurahan Wates
merupakan kawasan dengan gerakan tanah yang sangat rendah dan rendah.

CV. LEMLIT GLOBAL RISET


Hal : 3-4
LAPORAN PENDAHULUAN
FS. EMBUNG KELURAHAN WATES

Gambar 3.6. Peta Geologi Gerakan Tanah.

3.6. KELERENGAN TANAH


Jika dilihat dari kelerengan tanah, maka kelerengan tanah di kawasan Kelurahan
Wates relatif kecil sampai sedang, yaitu berkisar antara 0% sampai 15%..

Gambar 3.7. Peta Kelerengan Kelurahan Wates.

Kelerengan atau kemiringan lahan adalah perbandingan antara jarak vertical (beda
tinggi) dengan jarak horizontal (jarak mendatar). Kelerengan yang relatif kecil
menunjukkan potensi erosi yang relatif kecil juga.

CV. LEMLIT GLOBAL RISET


Hal : 3-5
LAPORAN PENDAHULUAN
FS. EMBUNG KELURAHAN WATES

3.7. DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)


Sebagian besar kawasan Kelurahan Wates merupakan bagian dari DAS Bringin,
hanya sebagian kecil saja merupakan bagian dari DAS Plumbon (di bagian barat
laut).

Gambar 3.8. Peta DAS Kelurahan Wates.

Hal ini berarti bahwa sebagian besar aliran permukaan kawasan Kelurahan Wates
akan bermuara ke Sungai Bringin, dan hanya sebagian kecil aliran permukaan
bermuara ke Sungai Plumbon. DAS Bringin dibatasi oleh DAS Plumbon di sebelah
barat dan DAS Silandak dan DAS Banjir Kanal Barat di sebelah timur. DAS Plumbon
dibatasi oleh DAS Blorong di sebelah barat, dan DAS Bringin di sebelah timur. Sesuai
Keputusan Presiden No.12 Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai, DAS
Bringin dan DAS Plumbon menjadi tanggung jawab pengelolaan Balai Besar Wilayah
Sungai Pemali Juana.

3.8. PRODUKTIVITAS AIR TANAH


Berdasarkan peta produktivitas air tanah, maka lapisan tanah lokasi kawasan kajian
merupakan akuifer produktif sedang, dengan debit lebih besar dari 10 lt/dt. Peta
Produktivitas Air Tanah adalah peta yang menggambarkan informasi sebaran akuifer
yang menghasilkan air bawah tanah dalam jumlah tertentu.

CV. LEMLIT GLOBAL RISET


Hal : 3-6
LAPORAN PENDAHULUAN
FS. EMBUNG KELURAHAN WATES

Gambar 3.9. Peta Produktivitas Air Tanah.

3.9. RENCANA POLA RUANG


Berdasarkan Peta Rencana Pola Ruang RTRW Kota Semarang Tahun 2011-2031,
sebagian kecil lokasi kawasan Kelurahan Wates merupakan kawasan peruntukan
perumahan. Sebagian besar kawasan merupakan ruang terbuka hijau (RTH).
Berdasarkan Undang-Undang No. 26 Thn 2007 tentang Penataan Ruang dan
Peraturan Menteri PU No.05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan disebutkan bahwa
pengertian Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area memanjang/jalur dan atau
mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman,
baik yang tumbuh tanaman secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Dalam
UU No. 26 Tahun 2007, secara khusus mengamanatkan perlunya penyediaan dan
pemanfaatan ruang terbuka hijau, yang proporsi luasannya ditetapkan paling sedikit
30 (tiga puluh) persen dari luas wilayah kota. Sehingga kawasan Kelurahan Wates
memenuhi persyaratan UU No 26 Tahun 2007.

CV. LEMLIT GLOBAL RISET


Hal : 3-7
LAPORAN PENDAHULUAN
FS. EMBUNG KELURAHAN WATES

Gambar 3.10. Peta Rencana Pola Ruang Kelurahan Wates.

CV. LEMLIT GLOBAL RISET


Hal : 3-8

Anda mungkin juga menyukai