Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA AN. Y DENGAN DIAGNOSA POLIOMYELITIS

DI RUANG DAHLIA RSUD DR. M. ASHARI PEMALANG

Disusun untuk memenuhi tugas kuliah keperawatan medikal bedah II

Dosen Pembimbing : Ns. Endro Haksara M.Kep. FISQua.

Disusun Oleh

1. Denissa Dewi Shafna Bella (20101440120027)

2. Muhammad Agus Utomo (20101440120058)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

STIKES KESDAM IV/DIPONEGORO SEMARANG

2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. A

I. PENGKAJIAN

Tgl. Pengkajian : 15 Februari 2022 No. Register : 0090xxxx

Jam Pengkajian : 13.00 No. MRS : 0022xxxx

Ruang : Dahlia

A. IDENTITAS
Nama pasien : An. Y Nama : Nn. P
Penunggu

Umur : 3 Tahun 1 Bulan Umur : 40 Tahun

Jenis Kelamin : Laki Laki Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : Belum Sekolah Pekerjaan : Wiraswasta

Pekerjaan :Tidak Bekerja Alamat : Banjardawa, Pemalang

Golongan :- Hubungan : Ibu


Darah dengan klien

Alamat : Banjardawa, Pemalang

Diagnosa : Poliomyelitis
Medis

B. KELUHAN UTAMA

Ibu pasien menyatakan bahwa anaknya tiba-tiba merasa lemas di sekujur tubuhnya, dengan
gejala awal demam (Suhu 38,9 C), kemudian disertai pusing, hingga sekarang tidak mampu
berdiri dan berjalan. Imunisasi polio (-).
C. RIWAYAT KESEHATAN

a. Riwayat Penyakit Sekarang

pasien merasa lemas di sekujur tubuhnya.

b. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien pernah diberikan vaksin Hepatitis B-1 diberikan waktu 12 jam setelah lahir, BCG
diberikan saat lahir, Polio oral belum pernah diberikan
c. Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada riwayat penyakit keluarga

D. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI

a. Pola Nutrisi

Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan anaknya makan 3x sehari dan minum
sebanyak 8x sehari, mengkonsumsi susu formula dan tidak mengalami masalah dalam
minum susu, pasien menghabiskan susunya.
Selama sakit : nafsu makan berkurang, BB : 10 kg, TB : 80 cm.

b. Pola Eliminasi

Sebelum sakit : BAB normal 1X sehari, warna kulit kecoklatan, tekstur lunak, aroma
terapik. BAK normal, warna kunimg, aromatik
Selama sakit : BAB konstipasi, BAK normal, warna kuning, aromatik.
c. Pola Tidur dan Istirahat

Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan tidur kurang lebih 10 jam pada malam hari,
dan 2 jam saat siang hari
Selama sakit : Keluarga pasien mengatakan bahwa selama sakit ini anaknya tidur kurang
lebih 8 – 9 jam. Sering terbangun karena ingin BAB
d. Pola Aktivitas dan Latihan

e. Kemampuan Perawatan 0 1 2 3 4
Diri
Kemampuan melakukan ROM √
Kemampuan Mobilitas di tempat tidur √
Kemampuan makan/minum √
Kemampuan toileting √
Kemampuan Mandi √
Kemampuan berpindah √
Kemampuan berpakaian √

Ket. : 0 = Mandiri
1 = Menggunakan alat bantu
2 = dibantu orang lain
3 = Dibantu orang lain dan alat
4 = Tergantung Total
f. Pola Persepsi Sensori dan Kognitif

Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan tidur kurang lebih 10 jam pada malam hari,
dan 2 jam saat siang hari
Selama sakit : Keluarga pasien mengatakan bahwa selama sakit ini anaknya tidur kurang
lebih 8 – 9 jam. Sering terbangun karena ingin BAB
g. Pola Peran dan Hubungan

Sebelum sakit : Keluarga mengatakan klien sangat menyukai keluarga besarnya.


Selama sakit : Keluarga klien merasa sangat sedih saat anaknya sakit dan harus dirawat
di rumah sakit.
h. Pola Toleransi-Koping Stress

Keluarga klien selalu berfikir positif jika anaknya akan sembuh.


i. Pola Nilai dan Keyakinan

Keluarga mengatakan menganut agama Islam dan selalu sholat 5 waktu.

E. PEMERIKSAAN FISIK

1. Pemeriksaan Umum (KU) : Sedang

2. Kesadaran : Composmentis

3. Pemeriksaan Vital Sign :

a. Tekanan Darah : 100/90 mmhg

b. Nadi : 88 kali/menit

c. Suhu : 38,9º C

d. RR : 20 kali/menit

e. TB : 80 CM

f. BB : 10 Kg

g. Sp O2 : 98%

4. Pemeriksaan Wajah

a. Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)

b. Hidung : Simetris dan posisi septum nasi berada di garis tengah


c. Mulut : Keadaan lidah An.Y simetris dan berada pada garis tengah
dan berwarna merah pudar.

d. Telinga : Simetris dan kembali setelah dilipat.

5. Pemeriksaan Kepala dan Leher

Bentuk kepala mesochepal, tidak terdapat pembesaran klenjar thyroid dan kelenjar limfe.
6. Pemeriksaan Thoraxs/Dada

Paru

Inspeksi : dada tampak simetris


Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : tidak terdapat bunyi napas tambahan..
Jantung
Inspeksi : IC tak tampak
Perkusi : pekak
Palpasi : IC teraba pada mid clavucula interkosta 4-5
Auskultasi : BJ I & II lup dup
7. Pemeriksaan Abdomen

Inspeksi : bentuk simetris


Perkusi : tympani
Auskultasi : bising usus hyperaktif
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
8. Pemeriksaan Genetalia dan Rektal

Tidak ada kelainan

9. Pemeriksaan Ekstrimitas/Muskuloskeletal

Ekstremitas Atas : tidak ada kelainan


Ekstremitas Bawah : tungkai kanan mengalami kelumpuhan, pasien tidak mampu
berdiri dan berjalan, kaki kiri klien nampak bengkok
10. Pemeriksaan Kulit/Integumen

Tidak terdapat lesi, tidak terdapat nyeri tekan, tugor kulit kering, dan temperatur kulit
hangat.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL FLAG SATUAN
NORMAL

HEMATOLOGI

Hemoglobin 14.1 g/dL 13.0-18.0

Hematokrit 41 % 40-54

Lekosit 7.9 ribu/ul 4.0-12.0

Trombosit 156 ribu/ul 150-450

Eritrosit 4.98 juta/ul 4.0-5.50

ELEKTROLIT DARAH

Natrium 138.8 mmol/l 135.0-148.0

Kalium 3.83 mmol/l 3.50-5.50

Klorida 104.0 mmol/l 98.0-108.0

SERO-IMUNOLOGI

Rapid Ag SARS Cov-2 Negatif - Negatif

MIKROSKOP

Bakteri Positif Negatif

G. PENATALAKSANAAN OBAT
1. Aqua Pro Inj. 25 Ml 5. Citicolin inj. 500 mg
2. Asering 500cc 6. Mecobalamin inj. 500 mg
3. Omeprazole Inj. 7. Ceftriaxone 1 gram
4. Ranitidine inj. 50 mg

I. ANALISA DATA
NO. DATA PENUNJANG PROBLEM ETIOLOGI TTD
1. DS : Hipertermia Proses Penyakit Denissa
 Ibu pasien mengatakan (D.0130) & Agus
anaknya pusing
DO :
 Suhu tubuh 38,9ºC

 Kulit terasa hangat

 TTV
Nadi : 88 kali/menit

Suhu : 38.9º C

RR : 20 kali/menit

TD : 100/90 mmhg

SpO2 : 98%

2. DS : Defisit Nutrisi Ketidakmampuan Denissa


 Ibu pasien mengatakan (D.0019) menelan & Agus
nafsu makan anak makanan
menurun

 Ibu pasien mengatakan


berat badan pasien
menurun 5Kg

DO :
 Bising usus hyperaktif

 Otot menelan lemah

 TTV
Nadi : 88 kali/menit

Suhu : 38.9º C

RR : 20 kali/menit

TD : 100/90 mmhg

SpO2 : 98%
BB : 10 Kg
TB : 80 Cm
IMT : 15.6
3. DS : Gangguan Gangguan Denissa
 Ibu pasien mengatakan Mobilitas Fisik muskuloskeletal & Agus
badan pasien lemas (D.0054)
disekujur tubuhnya,
tungkai kanan sulit
digerakkan
DO :

 Gerakan terbatas

 Fisik lemah

 TTV
Nadi : 88 kali/menit

Suhu : 38.9º C

RR : 20 kali/menit

TD : 100/90 mmhg

SpO2 : 98%
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertermia b.d. proses penyakit d.d. suhu tubuh diatas nilai normal (D.0130)

2. Defisit nutrisi b.d. ketidakmampuan menelan makanan d.d. otot menelan lemah
(D.0019)

3. Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan muskuloskeletal d.d. tungkai kanan sulit
digerakkan (D.0054)

III. INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI TTD


KEPERAWATAN KRITERIA HASIL

Hipertermia b.d. proses Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipertermia Denis


penyakit d.d. suhu keperawatan 2x24 jam (I.15506) sa &
tubuh diatas nilai diharapkan termoregulasi Agus
normal (D.0130) membaik dengan kriteria Observasi
hasil :  Monitor TTV
 Suhu tubuh dari 2 Terapeutik
cukup memburuk ke 4
cukup membaik  Sediakan lingkungan
yang dingin
 Suhu kulit dari 2 cukup
memburuk ke 4 cukup Edukasi
membaik
 Anjurkan tirah baring
 Pucat dari 2 cukup
Kolaborasi
menurun ke 4 cukup
meningkat Kolaborasi pemberian
cairan dan terapi
Defisit nutrisi b.d. Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi Denis
ketidakmampuan keperawatan 2x24 jam (I.03119) sa &
menelan makanan d.d. diharapkan status nutrisi Agus
otot menelan lemah membaik dengan kriteria Observasi
(D.0019) hasil :  Identifikasi status nutrisi
 Kekuatan otot menelan  Identifikasi alergi dan
dari 2 cukup menurun intoleransi makanan
ke 4 cukup meningkat
 Monitor berat badan
 Berat badan dari 2
cukup memburuk ke 4  Identifikasi perlunya
cukup membaik penggunaan selang
nasogastrik
 IMT dari 3 sedang ke 4
cukup membaik Terapeutik

 Bising usus dari 2  Lakukan oral hygiene


cukup memburuk ke 4 sebelum makan, jika
cukup membaik perlu

 Hentikan pemberian
makan melaui selang
nasogastrik jika asupan
oral dapat ditoleransi

Edukasi

 Anjurkan diet yang


diprogramkan

Kolaborasi

 Kolaborasi dengan ahli


gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan,
jika perlu

Gangguan mobilitas Setelah dilakukan tindakan Dukungan Ambulasi Denis


fisik b.d gangguan keperawatan 3x24 jam (I.06171) sa &
muskuloskeletal d.d. diharapkan gerakan fisik Agus
tungkai kanan sulit meningkat dengan kriteria Observasi
digerakkan (D.0054) hasil :  Identifikasi adanya nyeri
atau keluhan fisik
 Pergerakan extremitas lainnya
dari 1 menurun ke 3 Terapeutik
sedang  Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
 Kelemahan fisik dari 2 meningkatkan ambulasi
cukup meningkat ke 4
Edukasi
cukup menurun
 Anjurkan ambulasi
sederhana yang harus
dilakukan
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

TGL/ NO DX IMPLEMENTASI EVALUASI TINDAKAN TTD


JAM

16/2/2 1  Observasi TTV S : Pasien mengatakan Deni


022/0 kepalanya pusing ssa
8.00 &
O : pasien tampak lemah Agus
TTV

T = 38.00C

N = 80x per menit

RR = 21 x per menit

TD = 101/90 mmHg

08.30
 Sediakan lingkungan yang S : pasien mengatakan
dingin nyaman dengan posisi yang
diberikan dan mengatakan
 Anjurkan tirah baring lebih rileks setelah di
injeksi obat
 Kolaborasi pemberian cairan
dan terapi O : pasien tampak lebih
nyaman dan rileks
 Inf. Asering 20 tpm

 Memberikan paracetamol
500 mg

 Memberikan ondansentron
4 mg

 Memberikan ceftriaxone 1
gram
09.15 2  Identifikasi alergi dan
intoleransi makanan
S : ibu pasien mengatakan
anaknya sulit menelan
makanan

O : klien tampak lemah

S : ibu pasien mengatakan


 Monitor berat badan bahwa klien mengalami
penurunan berat badan
kurang lebih 5 kg

O :klien terlihat kurus dan


lemah

 Identifikasi perlunya S : ibu pasien bersedia


09.20
penggunaan selang nasogastrik anaknya dipasangkan
selang NGT

O : klien terpasang NGT

S : ibu pasien bersedia


 Anjurkan diet yang bahwa pasien diberikan
09.30 diprogramkan susu dari rs
O : klien diberikan diet
 Kolaborasi dengan ahli gizi
RGRL melalui sonde 200cc
untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang
dibutuhkan, jika perlu

10.00 3  Identifikasi adanya nyeri atau


keluhan fisik lainnya S : ibu klien mengatakan
bahwa klien tampak lemah

O : klien tampak lemah dan


sulit menggerakan
ekstremitas

13.00
 Memberikan obat injeksi S : ibu klien bersedian klien
intravena di injeksi obat
 Ranitidine inj 50 mg
 Citicolin inj. 500 mg O : pasien kooperatif
 Mecobalamin inj. 500 mg

 Libatkan keluarga untuk S : keluarga klien


membantu pasien dalam mengatakan bersedia
meningkatkan ambulasi membantu aktivitas pasien
 Anjurkan ambulasi sederhana
yang harus dilakukan O : keluarga pasien
membantu aktivitas pasien

16/2/2 1  Observasi TTV S : Pasien mengatakan Deni


022/0 pusing berkurang ssa
8.00 &
O : pasien tampak lemah Agus
TTV

T = 37.50C

N = 88x per menit

RR = 20 x per menit

TD = 110/90 mmHg

 Mengedukasi klien untuk S : pasien mengatakan


08.15 memperbanyak minum air nyaman dengan posisi yang
 Anjurkan tirah baring diberikan dan mengatakan
lebih rileks setelah di
 Kolaborasi pemberian cairan injeksi obat
dan terapi
O : pasien tampak lebih
 Inf. Asering 20 tpm nyaman dan rileks

 Memberikan paracetamol
500 mg

 Memberikan ondansentron
4 mg

 Melakukan oral hygiene


08.30 2 S : ibu klien bersedia klien
dibersihkan area mulutnya

O : klien kooperatif

 Memberikan nutrisi melalui S : ibu pasien bersedia


NGT bahwa pasien diberikan
susu dari rs
O : klien diberikan diet
RGRL melalui sonde 200cc

 Memberikan obat injeksi S : ibu klien bersedian klien


intravena di injeksi obat
13.00 3  Ranitidine inj 50 mg
 Citicolin inj. 500 mg O : pasien kooperatif
 Mecobalamin inj. 500 mg

 Anjurkan ambulasi sederhana


yang harus dilakukan S : ibu pasien bersedia
bahwa klien menerima
teknik progresif dari
perawat

O :klien tampak kooperatif


ketika digerakan miring
kanan dan dan kiri
V. EVALUASI

TGL/JAM NO. EVALUASI TTD


DX

Selasa, 15 1 S : pasien mengatakan kepala terasa pusing dan badan lemas Denis
Februari sa &
2022 O : pasien demam tinggi Agus

A : masalah hipertermi belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

S : ibu klien mengatakan bhawa klien lemas, mendapatkan


2
diet RGRL, ibu klien mengatakan bahwa selama sakit klien
mengalami penurunan berat badan sebanyak 5 kg

O : klien diberikan nutrisi diet RGRL 1500kkal melalui


NGT sebanyak 6x200cc, klien tampak lemas dan kurus

A : masalah defisit nutrisi belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

S : ibu klien mengatakan bahwa klien lemas


3
O : klien lemah dan tidak bisa menggerakan exstremitas

A : masalah gangguan mobilitas belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

Rabu, 16 1 S : ibu pasien mengatakan klien masih lemah Denni


Februari ssa
2022 O : demam berkurang &Agu
s
A : masalah hipertermi teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi

2 S : ibu klien mengatakan bhawa klien masih lemah, klien


masih mendapatkan diet RGRL

O : klien diberikan nutrisi diet RGRL 1500kkal melalui


NGT sebanyak 6x200cc

A : masalah defisit nutrisi belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

3 S : klien sudah diberikan tekni latihan otot progresif

O : klien kooperatif melakukan gerakan miring kanan/kiri

A : masalah gangguan mobilitas belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai