Anda di halaman 1dari 8

Mikroskop

A. Pengertian

           Mikroskop (bahasa yunani: Micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk
melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil
dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak
mudah terlihat oleh mata. Mikroskop ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek. Mikroskop terdiri
atas dua buah lensa cembung. Lensa yang dekat dengan benda atau objek disebut lensa
objektif, sedangkan lensa yang berada dekat mata pengamat disebut lensa okuler. Jarak fokus lensa
objektif mikroskop lebih kecil daripada jarak fokus lensa okulernya. Perbesaran bayangan pada
mikroskop dilakukan secara bertingkat. Perbesaran total mikroskop merupakan perkalian perbesaran
kedua lensa, yaitu perbesaran lensa objektif dan perbesaran lensa okuler. Perbesaran secara bertingkat
inilah yang menyebabkan sebuah mikroskop dapat digunakan untuk mengamati benda-benda renik
atau benda-benda yang ukurannya sangat kecil

B. Mengenal bagian-bagian mikroskop dan fungsinya

Mikroskop cahaya modern yang biasa digunakan di sekolah memiliki bagian utama
berupa lensa objektif yang letaknya dekat dengan obyek yang akan diamati. Lensa obyektif
melekat pada bagian yang disebut revolver. Revolver ini dapat diputar, dan berguna sebagai alat
pemindah lensa. Jenis lensa yang lain adalah lensa okuler terletak dekat dengan mata pada saat
mikroskop digunakan. Lensa obyektif ada beberapa buah, dan memiliki pembesaran masing-
masing 5X, 10X, 45X, dan 100X. Sedangkan lensa okuler hanya 1 buah atau 2 buah, dan
mempunyai pembesaran 5X, 10X, atau 15X. Kedua lensa pada mikroskop dihubungkan oleh
suatu bagian berbentuk tabung. Mikroskop yang memiliki sebuah lensa okuler,
disebutmikroskop  monokuler. Mikroskopyang memiliki dua lensa okuler, dinamakanmikroskop
binokuler. Mikroskop binokuler, monokuler, dan mikroskop elektron Contoh image beresolusi
tinggi hasil scanning mikroskop elektron bisa dilihat di sini. Untuk mengatur jarak objek dengan
lensa sehingga diperoleh bayangan yang jelas, lensa objektif dapat dinaikkan menjauhi objek
ataupun diturunkan mendekati objek. Untuk menggerakkan lensa objektif ini digunakan bagian
mikroskop yang disebut pemutar. Ada dua macam pemutar yaitu pemutar halus dan pemutar
kasar. Pemutar halus digunakan untuk menggerakkan lensa objektif secara pelan, sedangkan
pemutar kasar digunakan untuk menggerakkan lensa objektif secara cepat.
Berikut ini bagian-bagian mikroskop :

1. Lensa okuler adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata observer. Lensa ini berfungsi
untuk membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar dari lensa objektif.
2. Lensa objektif adalah lensa yang berada dekat dengan objek yang diamati. Lensa ini 
berfungsi untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar. Pembesaran dari lensa
objektif dapat diatur oleh bagian revolver yang ada pada mikroskop.
3. Tabung mikroskop atau tubus adalah bagian mikroskop berbentuk tabung yang berfungsi
mengatur fokus serta menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.
4. Makrometer atau pemutar kasaradalah bagian mikroskop yang berfungsi menaik-turunkan
tabung mikroskop dengan cepat.
5. Mikrometer atau pemutar halus adalah bagian mikroskop yang berfungsi menaik-turunkan
tabung mikroskop dengan lambat. Ukurannya umumnya lebih kecil dibanding makrometer.
6. Revolver adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur perbesaran lensa objektif.
7. Reflektor adalah bagian mikroskop yang berfungsi memantulkan cahaya dari cermin ke
objek yang diamati melewati lubang yang ada di meja objek. Reflektor terdiri dari dua jenis
cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung. Cermin datar digunakan saat cahaya yang
dibutuhkan terpenuhi, sedangkan cermin cekung digunakan saat kondisi kurang cahaya.
Cermin cekung berfungsi mengumpulkan cahaya.
8. Diafragma adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur sedikit banyaknya cahaya
yang masuk.
9. Kondensor adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengumpulkan cahaya. Alat ini bisa
putar dan dinaik-turunkan.
10. Meja kerja atau meja mikroskop adalah bagian mikroskop yang berfungsi untuk meletakkan
objek yang diamati.
11. Penjepit kaca berfungsi sebagai pelapis objek agar tidak bergeser-geser ketika diamati.
12. Lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop.
13. Kaki mikroskop berfungsi penyangga atau penopang mikroskop.
14. Sendi inklinasi atau pengatur sudut adalah alat atau bagian dari mikroskop yang berfungsi
untuk mengatur sudut tegaknya mikroskop
TIPE-TIPE SAYATAN

Pada prinsipnya ada tiga macam sayatan berdasarkan bidang pemotongan, yaitu :
1. Irisan melintang (cross section, biasanya disingkat c.s atau x.s) adalah irisan dengan
arah tegak lurus sumbu horizontal dari objek.

Berikut ini langkah-langkah dalam membuat irisan melintang.

1. Ambil bahan yang akan dibuat irisannya, misalnya: akar, batang, atau daun.
Potonglah menjadi bagian-bagian kecil.
2. Siapkan gabus atau empulur ubi kayu, dan belah salah satu ujungnya menjadi dua,
kemudian selipkan potongan bahan pada belahan gabus.
3. Pegang gabus di dekat belahan dengan erat, kemudian iris ujung belahan gabus
dengan silet setipis mungkin. Buatlah beberapa irisan agar bisa dipilih yang terbaik.
4. Letakkan irisan pada gelas objek yang telah diberi setetes air murni sebagai medium.
5. Dengan bantuan jarum franke, letakkan gelas penutup dengan posisi kira-kira 45º dari
gelas objek menyentuh tepi medium. Dengan perlahan-lahan, geser jarum franke
sehingga gelas penutup menutupi medium dan harus dijaga agar tidak terbentuk
gelembung udara di bawah gelas penutup.
6. Periksa sediaan yang dibuat di bawah mikroskop dan bandingkan dengan sediaan
awetan sejenis.

2. Irisan membujur (longitudinal section, biasanya disingkat l.s) adalah irisan sejajar
dengan sumbu horizontal dari objek.

Berikut ini adalah langkah-langkah membuat irisan membujur.

1. Ambil pensil yang buat atau dapat juga menggunakan jari tangan anda sendiri.
2. Balutkan helaian daun yang akan dibuat irisannya pada pensil atau jari telunjuk anda,
kemudian buatlah sayatan setipis mungkin dengan arah sejajar permukan helaian
daun.
3. Letakkan sayatan pada gelas objek yang telah diberi setetes air murni sebagai medium
dan selanjutnya prosesnya sama seperti membuat irisan melintang.

3. Irisan tengah (median section,biasanya disingkat med.atau m.)adalah irisan sejajar dengan
atau tegak lurus pada bagian tengah suatu objek.
PERBEDAAN PREPARAT

Preparat terbagi menjadi 2 macam jenis yaitu : Preparat Basah dan Preparat awetan.

1. Preparat Basah biasanya dilakukan pada waktu praktikum struktur tumbuhan dan
preparat yang dihasilkan tidak dapat tersimpan lama.
2. Preparat Awetan dikerjakan pada waktu melakukan praktikum mikroteknik tumbuhan
dan preparat  yang dihasilkan dapat disimpan cukup lama

Ditinjau dari lama ketahanannya dan cara membuatnya, preparat dibedakan sebagai berikut :

1. Preparat sementara
Preparat sementara ialah preparat yang tidak diawetkan dengan menggunakan proses apapun.
Kaca penutup diletakkan begitu saja di atas benda yang akan diamati tanpa menggunakan perekat
balsem kanada ataupun perekat lain. Benda yang diamati biasanya terendam dalam medium cair atau
untuk maksud-maksud tertentu dapat digunakan gliserin sebagai medium.
Kaca penutup hanya berfungsi sebagai pelindung lensa objektif agar terhindar dari cairan medium dan
berguna untuk mengurangi laju penguapan medium, sehingga preparat dapat lebih lama dipelajari.

2. Preparat permanen
Preparat jenis ini melibatkan berbagai peralatan dan persiapan yang terencana. Secara umum
proses pembuatan preparat permanen melalui tahap-tahap mematikan, mencuci, menghilangkan air,
menghilangkan alkohol, pewarna, penjernihan dan perekatan. Sedangkan bahan kimia yang
diperlukan juga bermacam-macam, misalnya alkohol, xilol, dan zat warna lainnya. Preparat permanen
dibuat dengan tujuan agar selalu tersedia bahan untuk praktikum. Misalnya histologi, anatomi
tumbuhan.

3. Preparat utuh / whole mount


Preparat utuh merupakan preparat dari benda utuh atau bagian-bagian tertentu dari benda
tanpa dijadikan irisan dan tipis. Misalnya preparat cacing hati, protozoa, ganggang dan sebagainya.

4. Preparat hapusan / smear


Preparat hapusan merupakan lapisan tipis atau film. Bahan yang digunakan untuk membuat
preparat ini biasanya berupa cairan / larutan yang dihapuskan di atas kaca benda sehingga diperoleh
lapisan yang tipis. Misalnya smear darah, smear faeces yang mengandung telur-telur parasit, smear
sperma. Preparat jenis ini banyak dibuat di laboratorium diagnostik dengan tujuan mendiagnosis
penyakit.

5. Preparat pejetan / squash


Preparat ini dibuat dengan cara menekan benda yang diamati di atas kaca benda, sehingga
diperoleh lapisan tipis. Penekanan dan pemejetan dilakukan dengan maksud agar benda yang
berwujud jaringan sel-selnya menyebar sehingga diperoleh lapisan yang cukup tipis. Penekanan /
pemejetan daapat dilakukan dengan menggunakan ibu jari atau benda lainnya yang gilig misalnya
pensil.
Untuk memperoleh sebaran sel yang bagus tidak hanya tergantung pada cara penekanannya saja,
namun juga ditentukan pula oleh proses sebelumnya, yaitu proses pelunakan jaringan. Misalnya
preparat squash mitosis ujung akar Allium cepa , preparat pejetan meiosis serbuk sari, preparat
pejetan kromosom pada kelenjar ludah larva Drosophyla.

6. Preparat irisan
Preparat ini dibuat dari irisan-irisan tipis yang tembus cahaya dari suatu organ tubuh mahluk
hidup. Pengirisan dilakukan apabila organ yang akan dibuat preparat cukup tebal. Pengirisan dapat
dilakukan dengan tangan atau bantuan alat yang disebut mikrotom. Preparat irisan biasanya dari
batang, akar, daun, otot, jantung, hati, syaraf, tulang rawan dan sebagainya.

7. Preparat isolasi / pemisahan


Preparat isolasi / pemisahan merupakan preparat yang dibuat dari bagian-bagian organ tubuh
mahluk hidup tanpa melakukan pengirisan, dengan tujuan agar bagian tersebut dapat dipelajari secara
lebih mendalam. Misalnya preparat dari alt-alat mulut serangga.

8. Maserasi
Maserasi adalah suatu bentuk pembusukan buatan, dimana bagian-bagian organisme tetentu
menjadi lunak dan dihilangkan, sedangkan bagian-bagian lain yang tahan terhadap larutan maserator
akan tetap bertahan dan utuh. Misalnya maserasi pada jaringan pengangkut tumbuhan, yaitu
memisahkan sel-sel unsur jaringan pengangkut, sehingga sel-sel pengangkutan terpisah satu terhadap
yang lain.
RUMUS PERBESARAN MIKROSKOP

1. Perbesaran pada lensa objektif (Mob) dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:
Mob = Perbesaran lensa objektif
Sob = Jarak benda terhadap lensa objektif
Sob’ = Jarak bayangan yang dibentuk oleh lensa Objektif

2. Perbesaran pada lensa okuler (Mok), untuk mata berakomodasi maksimum:

Keterangan:
Mok = Perbesaran lensa okuler
Sn = Jarak benda terhadap lensa okuler
fok = Jarak titik fokus lensa okuler

Untuk mata tidak berakomodasi, perbesaran lensa okulernya dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:
Mok = Perbesaran lensa okuler
Sn = Jarak benda terhadap lensa okuler
fok = Jarak titik fokus lensa okuler

Perbesaran total yang terjadi pada mikroskop (M) adalah:

Keterangan:
M = Perbesaran mikroskop
Mob = Perbesaran lensa objektif
Mok = Perbesaran lensa okuler
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, A. Neil. dkk. 2010. Biologi .Penerbit Erlangga: Jakarta

Sutarno, nono. 2011. Biologi Umum Lanjutan I. Universitas Terbuka: Jakarta

Tim Pengajar. 2012. Penuntun Biologi dasar. Jurusan Biologi FMIPA UNM: Makassar.

Yatim, Wildan. 2003. Biologi Modern Biologi sel. Tarsito: Bandung


TUGAS

TEKNIK LABORATORIUM DAN LAPANGAN

OLEH :

PURNAMA ESATRIA NASRI (1610421018)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2016

Anda mungkin juga menyukai