Anda di halaman 1dari 38
TENTARA NASIONAL INDONESIA MARKAS BESAR ANGKATAN UDARA AU-6.0-05 BUKU PETUNJUK INDUK TNI AU TENTANG LOGISTIK TAHUN 2010 PENGESAHAN: BERLAKU EFEKTIF: PERATURAN KEPALA STAF ANGKATAN UDARA TANGGAL — OKTOBER 2010 NOMOR PERKASAU/ 86 /X/2010 TANGGAL 28 OKTOBER 2010 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i-ii Peraturan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Perkasau/86/X/2010 tanggal 28 Oktober 2010 tentang Buku Petunjuk Induk TNI AU Tentang Logistik BAB I PENDAHULUAN Umum. Maksud dan Tujuan. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Landasan. 7 Kedudukan. Pengertian. WORNN| BAB Il KETENTUAN UMUM Umum Tujuan, Sasaran. Kebijakan Dasar. Asas-Asas. Prinsip-Prinsip. Noaaan BAB iit POKOK-POKOK PENYELENGGARAAN LOGISTIK TNI AU Umum... Tugas TNI Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Elemen Dasar Logistik TNI AU. Fungsi Logistik TNI AU. Fungsi Manajemen. Hubungan Logistik TNI AU Dengan Logistik TNI... oooonn 3 BAB IV PEMBINAAN LOGISTIK TNI AU "1 1 "1 Pembinaan Elemen Dasar Logistik... 12 Fungsi Pembinaan Logistik... 13, BAB V PENYELENGGARAAN DUKUNGAN LOGISTIK TNI AU Umum... Sasaran Metode. Logistik Dipusatkan. Logistik Organi... 7 17 18 18 Logistik Bina Tunggal. Logistik Dukungan Silang, Dukungan Logistik Untuk Pembinaan Kekuatan. Dukungan Logistik Pembekalan. . Dukungan Logistik Pemeliharaan. Dukungan Logistik Fasilitas Dan Konst Dukungan Logistik Angkutan. Dukungan Logistik Kesehatan... Dukungan Logistik Untuk Penggunaan Kekuatai Penyelenggaraan Dukungan Logistik BAB VI TATARAN KEWENANGAN Umum... Wewenang dan Tanggung Jawab Pembinaan Logistik. ‘Wewenang dan Tanggung Jawab Dukungan Logistik. BAB VII PENUTUP. DAFTAR DISTRIBUSI 24 24 27 29 TENTARA NASIONAL INDONESIA. MARKAS BESAR ANGKATAN UDARA. ES BESAR ANGKATAN UDARA Menimbang Mengingat PERATURAN KEPALA STAF ANGKATAN UDARA, Nomor: Perkasau /86/X/2010 tentang BUKU PETUNJUK INDUK TNI AU TENTANG LOGISTIK KEPALA STAF ANGKATAN UDARA 1 Bahwa untuk mewujudkan penyelenggaraan dukungan materiil, fasilitas, jasa, secara cepat, tepat, dan benar dalam mendukung penyelenggaraan tugas TNI AU secara maksimal dengan berdayaguna dan berhasilguna, perlu adanya pembinaan khususnya di bidang logistik. 2. Bahwa untuk dapat menyatukan/menjamin keterpaduan dan kesamaan pola pikir, pola sikap, pola tindak dalam melaksanakan pembinaan maupun dukungan logistik, perlu menetapkan Buku Petunjuk Induk TNI AU Tentang Logistik yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaannya. 3. Bahwa Surat Keputusan Kasau Nomor Skep/474/xII/2006 tanggal 10 Desember 2006 tentang Naskah Sementara Bujukin TNIAU Tentang Logistik sudah tidak sesuai dengan keadaan saat ini, oleh karena itu perlu disusun Buku Petunjuk Induk TNI AU Tentang Logistik. 1. Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002 tanggal 8 Januari 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4169). Menetapkan: 2. Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tanggal 16 Oktober 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4439) 3. Keputusan Presiden RI Nomor 49/TNI/Tahun 2009 tanggal 6 November 2009 tentang Pemberhentian Dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan Kepala Staf Angkatan Darat, Kepala Staf Angkatan Laut dan Kepala Staf Angkatan Udara. 4. Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/3/IV/2007 tanggal 12 April 2007 tentang Penyempurnaan Pokok-Pokok Organisasi dan Prosedur TNI Angkatan Udara. 5. Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/90/Xil/2009 tanggal 21 Desember 2009 tentang Buku Petunjuk Induk Tentang Logistik TNI 6. Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Nomor Kep/3/IV/2007 tanggal 9 April 2007 tentang Doktrin TNI Angkatan Udara Swa Bhuwana Paksa. 7. Peraturan Kepala taf Angkatan Udara Nomor Perkasau/141/X1/2009 tanggal 30 Desember 2009 tentang Stratifikasi Doktrin dan Pokok-Pokok Pembinaan Buku Petunjuk TNI AU. 8. ‘Surat Keputusan Kasau Nomor Skep/474/X1I/2006 tanggal 10 Desember 2006 tentang Naskah Sementara Bujukin TNI AU Tentang Logistik. MEMUTUSKAN Buku Petunjuk Induk TNI AU Tentang Logistik dengan ketentuan sebagai berikut: Pasal 1 Buku Petunjuk Induk TNI AU Tentang Logistik sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini, Pasal 2 Buku Petunjuk Induk dimaksud pasal 1 peraturan ini digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pembinaan Logistik di lingkungan TNI AU. Pasal 3 Buku Petunjuk Induk dimaksud pasal 1 peraturan ini setiap saat dapat ditinjau kembali untuk disesuaikan dengan perkembangan keadaan. Pasal 4 Dengan berlakunya peraturan ini, maka Surat Keputusan Kasau Nomor Skep/474/XIV/2006 Tanggal 10 Desember 2006 tentang Naskah Sementara Bujukin TNI AU Tentang Logistik dan ketentuan/peraturan lain yang bertentangan dengan peraturan ini dinyatakan tidak berlaku. Pasal 5 1 Hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam peraturan ini apabila diperlukan akan diatur tersendiri 2. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal ¢8 Oktober 2010 TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran Peraturan Kasau MARKAS BESAR ANGKATAN UDARA Nomor Perkasau/86/X/2010 irene enerannrannranraas Tanggal 28 Oktober 2010 BUKU PETUNJUK INDUK TNI AU TENTANG LOGISTIK BAB I PENDAHULUAN 4. Umum. a. TNI AU sebagai bagian integral TNI adalah komponen inti kekuatan pertahanan negara yang bertugas melaksanakan upaya pertahanan negara di udara dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan nasional. Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, TNI AU melaksanakan pembinaan tethadap seluruh potensi nasional aspek udara untuk diwujudkan menjadi kekuatan yang memiliki kemampuan menegakkan kedaulatan dan hukum di wilayah udara dalam yurisdiksi nasional. Pelaksanaan tugas tersebut mengharuskan TNI AU memiliki kemampuan untuk menyiapkan, menggunakan dan mengerahkan unsur-unsur kekuatan serta mampu berperan dalam mengembangkan potensi nasional aspek udara menjadi kekuatan pertahanan negara di udara b. Dihadapkan dengan perkembangan lingkungan_ strategis, muncul berbagai tantangan, kendala dan permasalahan dalam penyelenggaraan logistik, baik pembinaan maupun dukungannya. Oleh Karena itu perlu dikembangkan manajemen logistik yang inovatif, menyangkut solusi dan jalan keluamya. Hal itu diupayakan agar supaya penyelenggaraan logistik dapat dikelola dan ditangani secara terpadu, terkoordinasi, terarah, dan_ berkesinambungan Tercapainya pengentasan berbagai kendala dan permasalahan logistik secara efektif dan efisien ikut menentukan keberhasilan tugas-tugas TNI AU, c. Untuk mewujudkan kemampuan tersebut, TNI AU memerlukan suatu sistem logistik yang dapat diandalkan baik dari segi penyelenggaraan pembinaan maupun penyelenggaraan dukungannya. Sistem logistik tersebut harus mampu menyediakan dan mendayagunakan materiil, fasilitas, dan jasa, untuk mendukung tugas TNI AU, sehingga diperlukan suatu ketentuan yang menyangkut hal-hal pokok dalam melaksanakan fungsi logistik berupa Buku Petunjuk Induk TNI AU Tentang Logistik yang merupakan penjabaran dari Doktrin TNI AU Swa Bhuwana Paksa. 2. Maksud dan Tujuan. a. Maksud. Buku Petunjuk Induk TNI AU Tentang Logistik ini dimaksudkan sebagai pedoman yang memuat ketentuan-ketentuan dalam pembinaan dan dukungan logistik untuk mendukung tugas-tugas TNI AU. 3. b. Tujuan. Agar dapat menyatukan/menjamin keterpaduan dan kesamaan pola pikir, pola sikap, pola tindak dalam melaksanakan pembinaan maupun_ dukungan logistik yang mampu menyediakan dan mendayagunakan materi, faiitas, dan jasa, sehingga dapat mendukung terselenggaranya tugas NIAU. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang Lingkup Buku Petunjuk Induk TN! AU Tentang Logistik ini meliputi pokok-pokok penyelenggaraan logistik TNI AU, pembinaan, dan penyelenggaraan dukungan logistik serta tataran kewenangan dan tanggung jawab dengan tata urut sebagai_berikut: 4. a Bab | Pendahuluan b. Bab Il Ketentuan Umum. c. Bab Ill Pokok-Pokok Penyelenggaraan Logistik TNI AU. d. Bab IV Pembinaan Logistik TNI AU. e. Bab V__Penyelenggaraan Dukungan Logistik TNI AU f. Bab VI Tataran Kewenangan g. Bab VII Penutup Dasar. __Dasar yang digunakan dalam penyusunan Buku Petunjuk Induk TNI AU Tentang Logistik ini adalah: a. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor Per/O6/M/VII/2006 tanggal 6 Juli 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Militer di Lingkungan Departemen Pertahanan dan Tentara Nasional indonesia b. _ Peraturan Menteri_ Pertahanan RI Nomor Per/18/X/2007 tanggal 29 Oktober 2007 tentang Pokok-Pokok Pembinaan Materiil Pertahanan Negara di Lingkungan Departemen Pertahanan dan TNI. c. _ Peraturan Menteri Pertahanan RI Nomor Kep/19/M/X/2007 tanggal 30 Oktober 2007 tentang Pokok-Pokok Penyelenggaraan Perbendaharaan Materill di Lingkungan Departemen Pertahanan dan TNI d. Peraturan Menteri Pertahanan RI Nomor 28 Tahun 2008 tanggal 17 November 2008 tentang Pembinaan Pengadaan Materil Pertahanan Negara di Lingkungan Departemen Pertahanan dan TNI. e. Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/SO/XII/2009 _ tanggal 21 Desember 2009 tentang Buku Petunjuk Induk Tentang Logistik TNI. f. Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Nomor Kep/3/lV/2007 tanggal 9 April 2007 tentang Doktrin TNI Angkatan Udara Swa Bhuwana Paksa. 5. g. Peraturan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Perkasau/141/Xil/2009 tanggal 30 Desember 2009 tentang Stratifikasi Doktrin dan Pokok-Pokok Pembinaan Buku Petunjuk TNI AU. h./ Surat Keputusan Kasau Nomor Skep/474/XII/2006 Tanggal 10 Oktober 2006 tentang Naskah Sementara Bujukin TNI AU Tentang Logistik. Kedudukan. Buku Petunjuk Induk TNI AU Tentang Logistik ini berkedudukan satu tingkat di bawah Doktrin TNI AU Swa Bhuwana Paksa dan merupakan sumber perumusan seluruh petunjuk bidang logistik pada strata di bawahnya. Pengertian. Untuk memperoleh kesamaan persepsi terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam Buku Petunjuk Induk TNI AU Tentang Logistik, perlu diberikan batasan pengertian beberapa istilah yang digunakan sebagai berikut: a. Logistik TNI Adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penyediaan serta pemenuhan kebutuhan materiil, fasilitas dan jasa secara tepat agar fungsi pelaksanaan dukungan logistik dapat diselenggarakan secara efektif dan efisien b. Pembinaan Logistik TNI AU Pembinaan logistik TNI AU adalah segala usaha tindakan, kegiatan yang terpadu dan terarah, berhubungan dengan penentuan kebijaksanaan, perencanaan, pengorganisasian, penggiatan/ pelaksanaan, dan pengendalian/pengawasan yang mencakup pembinaan materill TNI AU dan pembinaan fungsi-fungsi logistik yang dapat diandalkan secara berdaya guna dan berhasil guna, menganut tatanan strategis, dukungan, dan operasional ¢. _ Dukungan Logistik TNI AU. Dukungan logistik TNI AU adalah tatanan kegiatan yang meliputi penentuan kebijakan, perencanaan, pengorganisasian, penggiatan/pelaksanaan dan pengendalian/ pengawasan fungsi dalam lingkup logistik TNI Angkatan Udara yang bertujuan untuk — mendaya- gunakan/mengerahkan materil, fasilitas, dan jasa yang tersedia, sehingga dapat memenuhi kebutuhan logistik komponen TNI Angkatan Udara dalam rangka pelaksanaan pembinaan dan penggunaan kekuatan. d. Logistik Wilayah. Logistik Wilayah adalah sumber daya alam dan sumber daya buatan, sarana dan prasarana sera cadangan materill strategis yang ada di wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung_ sistem pertahanan semesta (perang berlarut) e. Materiil, Materiil adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban anggaran pendapatan dan belanja negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah dan merupakan satuan tertentu yang dapat dihitung, diukur, dan ditimbang. f. Bekal. Adalah setiap jenis materiil yang diperlukan untuk kegiatan operasi, latihan dan pemeliharaan guna melengkapi dan mendukung satuan- satuan TNI dimana materiil tersebut dapat rusak, aus, hilang atau habis dalam pemakaian dan harus disiapkan penggantinya 7 g. Bina Tunggal. —_Meliputi wewenang yang diberikan kepada salah satu angkatan, dalam rangka penyelenggaraan pengelolaan alat atau materiil yang digunakan oleh angkatan. h. Logistik Pasukan. Logistik pasukan adalah logistik yang bersumber dan bertumpu pada kemampuan dukungan logistik yang tersedia dalam jajaran TNI sendiri i. Logistik Bina Tunggal. Logistik bina tunggal adalah merupakan penyelenggaraan pembinaan dan dukungan logistik yang terpadu dan terarah atas suatu jenis komoditi dan atau jasa tertentu, dilaksanakan oleh salah satu unit organisasi bagi kepentingan unit organisasi lainnya berdasarkan pelimpahan wewenang dari Panglima TNI atas pertimbangan konsep pemakai terbanyak, penguasaan teknis maupun pertimbangan-pertimbangan tertentu lainnya demi tercapainya efektivitas dan efisiensi. i. _ Dukungan Silang. Dukungan silang adalah dukungan logistik yang dilaksanakan antar angkatan dalam rangka penyelenggaraan logistik terpadu, berdasarkan kebijakan Mabes TNI, sebagai salah satu kelanjutan dari proses pembinaan logistik organik k. Industri Strategis. Industri strategis adalah industri-industri_ yang berilai strategis dan memiliki kemampuan untuk memproduksi alutsista TNI termasuk materiil, fasilitas, dan jasa yang dibutuhkan TNI AU dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya. BABII KETENTUAN UMUM Umum. —Penyelenggaraan ogistik TNI AU ditujukan pada upaya tersedianya dukungan logistik secara efektif dan efisien. Dalam penyelenggaraan logistik maka perlu dipahami ketentuan umum yang mencakup tujuan dan sasaran, kebijakan dasar, asas-asas, dan metode. 8. Tujuan dan Sasaran. a. Tujuan, Logistik TNI AU bertujuan mewujudkan_ tercapainya dukungan materi, fasilitas, jasa, secara cepat, tepat, dan benar dalam mendukung penyelenggaraan tugas TN! AU secara maksimal dengan berhasil dan berdaya guna, sesuai ketentuan yang berlaku. b. — Sasaran. —_Logistik TNI AU merupakan rangkaian upaya dari seluruh fungsi logistik yang bersifat cepat tanggap, tepat waktu, dan tepat guna, untuk mewujudkan kesiapan operasional yang maksimal dari unsur-unsur kekuatan TNIAU 9, Kebijakan Dasar. Kebijakan dasar yang menjadi pedoman penyelenggaraan pembinaan dan dukungan logistik dalam rangka mendukung tugas-tugas TNI AU tersusun secara terpadu dan terintegrasi meliputi: a. Perencanaan jangka pendek mengacu kepada: 1) Rancangan Rencana Kerja Tahunan. 2) Rencana Kerja Tahunan. 3) Rencana Kerja Anggaran dan Kementerian/Lembaga TNI AU. 4) Program Kerja TNI AU b. _ Perencanaan jangka sedang mengacu kepada: 1) Rancangan Rencana Strategis TNI AU. 2) _ Rencana Strategis TNI AU . _ Perencanaan jangka panjang mengacu kepada: 4) Rancangan Postur TNI. 2) Postur TNI AU. 10. Asas-Asas. Asas-asas yang dipergunakan dalam penyelenggaraan logistik ‘TNI AU meliputi: a. Asas Keahlian. Maksud dari asas keahlian yaitu orang yang me- nangani dan melakukan pengelolaan logistik harus benar-benar_memilki kompetensi dan teknis operatif yang memadai dalam penyelenggaraan logistik. b. Asas Kreativitas. © Maksud dari asas kreativitas yaitu orang yang senantiasa mampu memberikan alternatif tindakan dan solusi permasalahan berkaitan dengan kegiatan manajerial maupun kegiatan operasional guna ‘mendukung efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan organisasi. c. AsasKetelitian. Maksud dari asas_ketelitian yaitu orang yang menangani dan melakukan penyelenggaraan logistik harus orang yang teliti, baik berkaitan dengan kegiatan perencanaan dan penentuan kebutuhan perbekalan, pengadaan, pencatatan, penyimpanan, pendistribusian, perawatan, maupun penghapusan perbekalan sehingga dapat memberikan data/informasi yang tepat dan benar. 4. Asas Ketertiban dan Kedisiplinan. Maksud dari_asas_ketertiban, yaitu orang yang mampu mengelola tugas tugas utamanya maupun mengelola waktu, baik berkaitan dengan kegiatan perencanaan dan penentuan kebutuhan perbekalan, pengadaan, pencatatan, penyimpanan, pendistribusian, perawatan, maupun penghapusan perbekalan sehingga tidak sampai terjadi penundaan Pekerjaan maupun terhambatnya pelaksanaan kegiatan operasional suatu organisasi. e. _ Asas Kualitas Pelayanan. Maksud dari asas kualitas pelayanan, yaitu orang yang menangani tidak hanya mempertimbangkan pencapaian tujuan dalam setiap kegiatan administrasi perbekalan dan efisiensi secara finansial, tetapi juga _harus _mempertimbangkan kepuasan beberapa pihak yang berkepentingan (stakeholder) dan dilayani, baik terhadap pengguna (user) maupun pemasok (supplier) f. Asas Kesempurnaan Watak. — Maksud dari asas kesempumaan watak, yaitu orang yang menangani dan melakukan pengelotaan logistik harus memiliki sifat-sifat sikap mental dan moralitas yang baik, terutama sikap rasa memiliki, jujur, dan penuh tanggung jawab. g. Asas Efektivitas. Maksud dari asas efektivitas yakni segala aktivitas yang dilakukan dalam penyelenggaraan logistik mulai dari _perencanaan Perbekalan, pengadaan, pencatatan, pendistribusian, pemeliharaan dan Penghapusan maupun dalam penggunaan perbekalan harus senantiasa diorientasikan untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi h. Asas Efisiensi. Maksud dari asas efisiensi, yaitu dalam setiap kegiatan penyelenggaraan logistik harus selalu memperhatikan dan menerap kan pertimbangan seminimum mungkin biaya yang dikeluarkan baik berkaitan dengan finansial, material, waktu, tenaga, maupun pikiran i, Pemanfaatan Serta Pendayagunaan Cadangan dan Potensi Nasional. Memanfaatkan kemampuan cadangan dan seluruh potensi nasional dengan jalan: : 1) Memanfaatkan kemampuan dan kemungkinan sumber daya yang tersedia diseluruh wilayah nasional. 2) Menjadikan wilayah sebagai sumber bahan pokok atas dasar swasembada masyarakat. 3) Menjadikan wilayah sebagai pangkalan basis logistik. j._ Penyebaran Fasilitas/Instalasi. _Fasilitas/instalasi logistik TNI AU disebar dibeberapa tempat untuk memperpendek jarak dengan pengguna, menghindari kehancuran total serta dapat dialokasikan sesuai spesifikasi kebutuhan pengguna. k. Rencana Jauh ke Depan. —_Perencanaan materiil atau peralatan berorientasi pada perencanaan jauh kedepan, baik dalam aspek teknologi maupun sumber daya. 1. Pengamanan. —_ Pengamanan terhadap logistik TNI AU adalah mutlak untuk mempertahankan kemampuan dukungan logistik yang berlanjut. 11. _Prinsip-Prinsip Logistik. _Prinsip-prinsip yang digunakan dalam penyeleng- garaan logistik TNI AU adalah sebagai berikut: a. __Responsif. _Yaitu menyediakan dukungan yang tepat pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat. b, Kesederhanaan. —_Yaitu_ menghindari_kerumitan dalam persiapan, Perencanaan dan pelaksanaan operasi logistik. c. Fieksibilitas. Yaitu mengadaptasi dukungan logistik terhadap setiap Perubahan kondisi, baik perubahan lingkungan, perubahan misi, maupun perubahan konsep operasi. d.__Ekonomis. Yaitu penggunaan kemampuan dukungan logistik secara fektif dan pemanfaatan yang ekonomis. e. Daya memperoleh dukungan logistik pokok minimum untuk memulai Operasi pertempuran. f. Daya dukung dalam penyediaan logistik untuk jangka waktu operasi. g. _ Ketahanan logistik terutama infrastruktur logistik BAB Ill POKOK-POKOK PENYELENGGARAAN LOGISTIK TNI AU 12. Umum Penyelenggaraan Logistik TNI AU adalah upaya menciptakan kesiapan elemen dasar logistik yang berupa materi, fasilitas dan jasa dengan cepat, tepat dan benar agar mampu mendukung tugas TNI AU. Upaya-upaya tersebut dilaksanakan sesuai dengan fungsi pembinaan dan dukungan logistik guna menunjang kesiapan alutsista serta unsur kekuatan TNI AU lainnya dalam setiap kegiatan sebagai penjabaran dari tugas TNI AU. Agar _penyelenggaraan pembinaan dan dukungan logistik dapat tercapai secara optimal maka perlu dipahami hal-hal_mendasar yang mencakup tugas TNI AU, hakikat dan tujuan, asas logistik, faktor-faktor yang mempengaruhi, elemen dasar logistik, fungsi logistik, fungsi manajemen, dan hubungan logistik TNI AU dengan TNI. 13. Tugas TNIAU. —TNI AU bertugas: a. Melaksanakan tugas TNI matra udara di bidang pertahanan. b, _ Menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah udara yurisdiksi Nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum intemasional yang telah diratifikasi. . _ Melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra udara 14. d. —_Melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan udara Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. — Penyelenggaraan pembinaan dan dukungan logistik TNI AU dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bersumber dari dalam maupun luar negeri, metiputi: 15. a. Geografi. Kondisi geografi Indonesia terdiri tas pulau-pulau, gunung-gunung yang memiliki kondisi cuaca yang cepat berubah, iklim tropis dan perkembangan yang belum merata sangat berpengaruh tethadap penyelenggaraan logistik TNI AU khususnya dalam _penggelaran, pendistribusian, dan penyimpanan di gudang satuan kerja TNI AU. b. Demografi. _Kepadatan dan tingkat pendidikan penduduk yang tidak homogen, mempengaruhi sumber daya manusia sebagai subyek dalam penyelenggaraan logistik khususnya di bidang pembekalan dan penyediaan jasa c. Politik. Sebagian besar alutsista yang dimiliki TNI AU buatan luar negeri dengan dukungan logistiknya masih sangat tergantung dari negara produsen. Dukungan logistik sangat ditentukan oleh faktor stabilitas politik dalam negeri dan hubungan politik luar negeri yang mantap. Oleh karena itu faktor politik sangat mempengaruhi penyelenggaraan logistik TNI AU. d. Hukum. Pada kegiatan pembinaan dan dukungan logistik perlu adanya legalitas yang sesuai dengan perkembangan hukum nasional dan hukum intemasional seiring perkembangan global e. Ekonomi. Penyelenggaraan logistik memeriukan dukungan_berasal dari anggaran/APBN yang cukup besar. Sedangkan sumber anggaran/APBN sangat — tergantung dari kemampuan perekonomian negara. Sehingga kemampuan ekonomi negara akan sangat berpengaruh terhadap penyeleng- garaan logistik TNI AU. f. Sosial Budaya, _Tingkat kemajuan dan perkembangan sosial budaya masyarakat Indonesia khususnya tingkat pendidikan, akan mempengaruhi penyediaan sumber daya manusia dalam rangka penyelenggaraan logistik TNI g. __Iimu Pengetahuan dan Teknologi. Pesatnya_perkembangan_ilmu pengetahuan dan teknologi militer mempengaruhi setiap upaya kegiatan logistik TNI AU, sehingga harus peka dan tanggap secara cepat dan tepat terhadap perkembangan teknologi h. Industri Strategis Pertahanan. Kemampuan Industri strategis pertahanan dalam negeri di dalam menyediakan kebutuhan komponen alutsista TNI AU sangat berpengaruh terhadap suksesnya penyelenggaraan logistik khususnya dalam mendukung elemen dasar logistik TNI AU bidang materii. Elemen Dasar Logistik TNI AU. __Elemen dasar logistik TNI AU merupakan objek penyelenggaraan logistik TNI AU yang harus dipersiapkan. Tidak adanya kelengkapan salah satu elemen dasar dimaksud akan berakibat terganggunya kegiatan logistik secara keseluruhan. _Elemen dasar tersebut adalah: a, Materiil b. Fasilitas. c. dasa, 16. Fungsi Logistik TNI AU. __ Upaya penyediaan dan pendayagunaan elemen dasar logistik diwujudkan dengan kegiatan-kegiatan yang dapat dikelompokkan ke dalam fungsi-fungsi logistik. Berdasarkan analisis kebutuhan yang ada fungsi logistik dapat dikelompokkan kedalam: a. Fungsi Pembinaan Logistik. Pembinaan logistik mencakup kegiatan penentuan kebijakan, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian/pengawasan yang bertujuan untuk mewujudkan tersedianya materii, fasilitas dan jasa yang siap dan mampu memenuhi kebutuhan TNI AU. Pembinaan logistik TNI AU dijabarkan sebagai berikut: 1) Organik. 2) Perencanaan Program dan Anggaran. 3) Fungsi Terkait. b. Fungsi Dukungan Logistik. Dukungan logistik mencakup kegiatan penentuan kebijakan, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian/pengawasan yang bertujuan untuk mendayagunakan dan mengerahkan materiil, fasilitas, dan jasa yang tersedia, sehingga dapat memenuhi kebutuhan TNI AU dalam rangka pelaksanaan pembinaan dan penggunaan kekuatan TNI AU. — Dukungan logistik TNI AU meliputi 1) Pembekalan. 2) Pemeliharaan. 3) __ Fasilitas dan Konstruksi 4) Angkutan. 5) Kesehatan. 47. Fungsi Manajemen. — Fungsi_ manajemen yang diterapkan dalam penyelenggaraan logistik TNI AU pada dasarnya adalah fungsi-fungsi manajemen yang bersifat umum, meliputi a. Perencanaan. -—- Perencanaan logistik merupakan dasar_untuk pengerahan dan pengoordinasian dalam pembinaan sumber daya dan pedoman bagi setiap kegiatan logistik. Secara umum perencanaan logistik didasarkan pada: 10 1) Renstra dan kepentingan tugas TNI AU, 2) Penyebaran/pemusatan kekuatan. 3) _ Hasil evaluasi data masukan dari satuan bawah dan fungsi-fungsi terkait. b. — Pengorganisasian. _Pengorganisasian setiap kegiatan logistik harus merupakan suatu sistem yang berorientasi pada tugas dan program yang jelas namun harus kenyal. Secara umum pengorganisasian dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Diselenggarakan metalui pendekatan fungsi komodit 2) Rentang kendali sependek mungkin. 3) Mengikuti struktur organisasi TNI AU yang berlaku yaitu oleh Penanggungjawab fungsi di Mabes TNI AU, kotama, dan satker-satker. c. Pelaksanaan. —_ Secara umum pelaksanaan diselenggarakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Berdasarkan hasil perencanaan yang telah ditetapkan. 2) Memperhatikan skala prioritas berkaitan dengan situasi taktis dan kendala sumber daya yang tersedia 3) Mengutamakan produk dan jasa dalam negeri. d. Pengawasan dan Pengendalian. Pengawasan dan pengendalian merupakan hal penting untuk mencocokkan pelaksanaan kegiatan terhadap rencana yang telah ditetapkan. Tujuannya agar dapat mengurangi penyimpangan-penyimpangan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan. Secara Umum pengawasan dan pengendalian diseleng-garakan dengan memperhatikan fhal-hal sebagai berikut: 4) Dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah ditetapkan 2) Pengawasan dilaksanakan melalui jalur pengawasan struktural maupun fungsional 3) Pengendalian dilaksanakan terpusat sesuai strata, demi tercapainya kesatuan dan keterpaduan upaya. 48. Hubungan Logistik TNI AU Dengan Logistik TNI. Logistik TNI AU merupakan subsistem dari logistik TNI. Dalam pelaksanaannya terdapat hal-hal yang berkaitan antara logistik TNI AU dengan logistik TNI yang meliputi: a. Pembinaan dan pengembangan kemampuan. b. _ Pengerahan kekuatan. 1 cc. Logistik dukungan sitang. d. Logistik bina tunggal. e. Logistik wilayah. BAB IV PEMBINAAN LOGISTIK TNI AU 19. Umum. — Pembinaan logistik TNI AU pada dasarnya merupakan suatu proses menyiapkan dan mewujudkan materil, fasilitas, dan jasa melalui segenap upaya, tindakan, kegiatan terpadu, dan terarah yang berhubungan dengan penentuan kebijakan, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian/ pengawasan yang mencakup pembinaan fungsi-fungsi logistik secara sentralisasi atau desentralisasi dengan tujuan untuk mewujudkan tersedianya materiil, fasilitas, dan jasa sebagai elemen dasar logistik yang siap dan mampu untuk mendukung tugas-tugas TNI AU. Dalam membina kesiapan unsur-unsur kekuatan, TNI AU mempunyai citi khas sejalan dengan kekhususan sista udara. Oleh karena itu diperlukan adanya proses kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pengadaan, pendistribusian yang mencakup sasaran, metode, pembinaan materiil, fasilitas, dan jasa serta pelaksanaannya. 20. Sasaran. Sasaran pembinaan logistik adalah tersedianya materi, fasilitas, dan jasa secara efektif dan efisien dalam rangka memenuhi kebutuhan logistik TNI AU. 21. Metode. Metode yang digunakan dalam penyelenggaraan pembinaan logistik TNI AU, meliputi: a. Dipusatkan. —_Meliputi penyelenggaraan pembinaan fungsi-fungsi yang ditinjau dari segi efisiensi, efektivitas dan kepentingan TNI AU yang dapat dikategorikan sebagai berikut: 1) Kebijakan yang bersifat umum dan mencakup kepentingan seluruh jajaran TNI AU 2) Pembinaan atas komoditi yang digunakan bersama (Common Used Items). b. Organik. —_Meliputi penyelenggaraan pembinaan fungsi-fungsi yang ditinjau dari segi efisiensi, efektivitas dan kepentingan TNI AU yang dapat dikategorikan sebagai berikut 1) Kebijakan yang bersifat pelaksanaan dan teknis. 2) Pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang mendukung pembinaan dan penggunaan kekuatan 3) Pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang mendukung kebijakan komando atas.

Anda mungkin juga menyukai