Data – data
1. Beton (f’c) : 23 MPa
2. Tebal pelat lantai : 12 cm
3. Tebal pelat atap : 12 cm
4. Dimensi balok induk lantai : 36/54
5. Dimensi balok anak lantai : 29/43
6. Dimensi balok induk atap : 29/43
7. Dimensi balok anak atap : 22/43
8. Kolom : 45/45
9. Berat volume beton : 2400 kg/m3
Pembenanan
1. Beban pada pelat lantai
- Beban tembok lantai 1 : 150 kg/m
FAKULTAS TEKNIK Tugas
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA Konstruksi Beton II
- Beban tembok lantai 2 : 131,25 kg/m
- Beban sendiri : 288 kg/m2
- Beban mati : 181 kg/m2
- Beban hidup : 250 kg/m2
2. Beban pada pelat atap
- Beban sendiri : 288 kg/m2
- Beban mati : 91 kg/m2
- Beban hujan : 20 kg/m2
- Beban hidup : 100 kg/m2
Kombinasi beban
- U = 1.4 D
- U = 1.2 D + 1.6 L + 0.5 R
- U = 1.2 D + 1.6 R + 1.0 L
- U = 1.2 D + 1.0 W + 1.0 L + 0.5 R
- U = 0.9 D + 1.0 W
FAKULTAS TEKNIK Tugas
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA Konstruksi Beton II
Tahapan – Tahapan Pemodelan Pada SAP 2000
1. Untuk membuat model klik File > New Model seperti ilustrasi berikut :
a. Maka akan muncul template/library model Sebagai berikut :
- Klik use custom grid spacing and locate origin lalu klik Edit Grid.
c. Maka akan muncul kotak dialog sebagai berikut:
FAKULTAS TEKNIK Tugas
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA Konstruksi Beton II
2. Klik File > Save, untuk mengurangi resiko kehilangan data yang sudah
dibuat.
9. Membuat balok
- Pilih menu view, Set 2D view, pilih X-Y untuk membuat balok pilih
menu Draw, Draw Frame/Cable/Tendon. Pada top up pilih nama balok
yang akan digunakan pada section.
- Lalu, tariklah garis balok sesuai dengan rencana sehingga membentuk
denah seperti pada gambar.
- Modelkan seluruh balok di setiap lantai
10. Pilih menu Draw, Draw Rectangular Area. Pada Pop up yang muncul pilih
nama pelat yang sudah dibuat pada section seperti pada gambar.
Ada beberapa pilih cara menggambar pelat antara lain:
a. Menggunakan toolbar
Toolbar ini lebih mudah untuk pelat yang tidak beraturan bentuknya.
Cara pemakaiannya klik satu kali pada semua ujung lokasi pelat, klik
kanan untuk berpindah lokasi pelat yang akan digambar.
b. Menggunakan toolbar
Toolbar ini lebih mudah untuk pelat yang bentuknya segi empat. Cara
pemakaiannya klik pada titik ujung lokasi pelat, pindahkan mouse
dengan tetap ditekan pada titik ujung pelat yang lain dan lepaskan
mouse, kemudian bisa langsung pindah ke lokasi pelat lain yang akan
digambar.
c. Menggunakan toolbar
Toolbar ini lebih mudah lagi penggunaanya dari pada toolbar lainnya.
Cara pemakiannya tinggal klik satu pada tengah lokasi pelat yang akan
digambar dan bisa langsung pindah ke lokasi pelat yang lain.
Setelah semua pelat selesai digambar, tekan tombol esc untuk keluar.
-
- Gambar 10 Menentukan jenis perletakan
- Load Pattern Name pilih Dead, pada uniform load isikan 131,25. Klik
OK
- Klik OK
- Akan terlihat beban sendiri telah bekerja pada pelat lantai. Lakukan hal
yang sama untuk beban-beban lainnya.
FAKULTAS TEKNIK Tugas
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA Konstruksi Beton II
16. Analyis
Sebelum memulai menjalanan perhitungan model dengan program
SAP2000, pastikan bahwa model ini dianalisis secara 3D, untuk itu pilih
menu Analyze, Set Analysis Options. Klik gambar space frame yang
artinya model portal akan dilakukan analisis secara 3D.
Sampai di sini model sudah siap dijalankan. Untuk menjalankan pilih
menu Analyze, Run Analysis. Pastikan pada kolom action semua dalam
keadaan Run. Klik Run Now. Akan muncul keterangan tentang model
yang sedang dijalankan.
18. Selesai.