PENDAHULUAN
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
termasuk perubahan dalam metode dan strategi pembelajaran yang lebih inovatif.
kodrat yang ada pada anak-anak tersebut agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
1
keterampilan, yang diperlukan dirinya, masyarakat, dan Negara (Haryanto, 2019).
Jadi dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pendudikan
adalah proses pengubahan atau perkembangan sikap dan tata laku seseorang untuk
Dasar (UUD) 1945. Selanjutnya dalam UU No. 2 tahun 1989 ditegaskan lagi
bertaqwa terhadap Tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
Pada saat ini dunia pendidikan telah berkembang dengan sangat pesat. Dari
2
Menengah Kejuruan (SMK) semakin dibuat lebih baik dan nyaman. Proses belajar
mengajar pun terus diusahakan agar dapat berjalan dengan baik dan lancar. Akan
tetapi terkadang, terhambat dengan sarana dan prasarana yang kurang memadai.
Salah satu usaha dari pemerintah untuk dapat mewujudkan itu semua maka
(SMK) sampai Perguruan tinggi negeri maupun swasta. Hal itu sebagai upaya
dalam ranah sikap dan keterampilan untuk bekal terjun di masyarakat. Hal ini
menunjukkan cara dari pemerintah agar seseorang terutama generasi muda bangsa
siswa akan menjadi sadar bahwa dirinya memiliki kelebihan yang harus
Demikian yang terjadi di sekolah saat ini. Siswa merasa jenuh dengan metode
dalam bidang pendidikan, maka semakin beragam media yang digunakan untuk
sebagai satu-satunya media yang ada. Banyak sekali media pembelajaran yang
terdapat di lingkungan yang bisa diperoleh kapan saja dan dapat dibuat.
3
Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah sekolah menengah yang
yang dibutuhkan agar computer bisa berjalan sesuai dengan yang kita inginkan.
untuk memberikan pengetahuan agar siswa dapat mengetahui perangkat apa yang
dibutuhkan dalam merakit sebuah Personal Computer (PC) serta fungsi dari
Random Access Memory (RAM) , Local Area Network (LAN) Card, Video
Graphics Adapter (VGA) Card, dan Power Supply. Berdasarkan hasil observasi di
permasalahan yang meliputi (1) materi yang disampaikan kepada siswa masih
tidak maksimal, dan (4) minat siswa untuk mengikuti pembelajaran tergolong
masih rendah, dibuktikan dengan masih ada siswa yang tidak memperhatikan
4
Pada mata pelajaran perakitan komputer, praktikum secara langsung dapat
menghabiskan banyak biaya dan waktu, dan sering kali disampaikan tanpa
ceramah, sehingga para siswa menjadi pasif yaitu hanya mendengarkan dan
tersebut menjadi kurang efektif dan efisien, karena seorang pendidik menjabarkan
siswa terhadap materi perangkat keras komputer menjadi kurang optimal. Padahal
sekolah menegah kejuruan, keberadaan media yang dapat menjelaskan suatu teori
dengan jelas sangat dibutuhkan. Salah satunya pada mata pelajaran perakitan
komputer yang dipelajari tidaklah dapat dipahami hanya dengan membaca saja.
Akan tetapi perlu adanya suatu penggambaran yang bersifat visual untuk
mata pelajaran komputer dan jaringan dasar terutama pada kompetensi dasar
cara konvensional pendidik masih sebagai pusat pembelajaran dan siswa menjadi
penerima informasi pasif, belum adanya sumber belajar untuk siswa seperti buku
5
pegangan untuk mata pelajaran komputer dan jaringan dasar, minimnya sarana
prasarana praktik di laboratorium , seperti contoh kasus yang terjadi pada saat
praktik perakitan komputer, hanya di sediakan 2 komputer untuk dirakit dan diuji,
dengan kata lain pembelajaran yang terlaksana sangat tidak efektif. Maka dari itu,
keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepada orang lain. Dalam proses
pembelajaran setiap siswa diarahkan agar menjadi peserta didik yang mandiri, dan
untuk menjadi mandiri. Seorang individu harus belajar, sehingga dapat dicapai
dengan beberapa istilah lain di antaranya self regulated learning, self regulated
thinking, self directed learning, self efficacy, dan self-esteem. Pengertian kelima
istilah di atas tidak tepat sama, namun mereka memilki beberapa kesamaan
Hal ini dapat dilihat dari beberapa gejala yang tampak di lapangan
kurang mengetahui cara belajar yang baik yaitu belajar kalau akan menjelang
6
ujian, malas dalam mengerjakan tugas-tugas yang telah diberikan oleh guru,
kurang bisa belajar sendiri, tidak dapat membagi waktu untuk belajar, sering
menyontek hasil pekerjaan temannya, tidak mampu berpikir kritis dan kreatif,
mudah terpengaruh oleh orang lain, menghindari masalah dalam belajar , tidak
mampu memecahkan masalah sendiri tanpa bantuan orang lain, tidak dapat belajar
dengan tekun dan penuh kedisiplinan, tidak bertanggung jawab atas pilihan yang
di ambil, dan mengerjakan tugas pekerjaan rumah saat mengikuti mata Kuliah
yang lain yang mengakibatkan proses belajar mengajar menjadi terganggu. Hal ini
kemandirian belajar mahasiswa yang telah disebutkan diatas belum tampak pada
siswa.
mencapai tujuan yang diharapkan dan keberhasilan belajar tidak dapat dicapai.
baik. Siswa masih banyak yang bergantung pada guru, sehingga kurang inisiatif
pengetahuan, ketermpilan dan sikap yang telah menjadi milik pribadi sesorang
7
dialami oleh siswa dapat disebabkan oleh banyak faktor. Menurut Syah (2017)
(tiga) macam, yaitu (1) faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni
keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa, (2) faktor eksternal (faktor dari luar
diri siswa), yaitu kondisi lingkungan disekitar diri siswa, (3) faktor pendekatan
belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi
strategi dan model yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran
mencapai nilai batas ketuntasan belajar yang ditetapkan. Hal ini bukan berarti
siswa tidak mampu dalam mata pelajaran Perakitan Komputer, tetapi masih
8
18 Suryadi 75 70
19 Taufik Walhidayah 75 70
Wahyu Ramadhani
20 Safitri 75 72
model Problem Based Learning (PBL). Problem Based Learning adalah salah
9
pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai bahan untuk siswa belajar.
Proses pembelajaran tersebut dapat menstimulus siswa untuk aktif di dalam kelas.
Bangun Jaringan kelas X TKJ Di SMK Swasta Paripurna Besitang. Salah satu
pembelajaran yang konvensional. hal ini terbukti dari kenaikan prestasi peserta
didik ketika peserta didik mengerjakan soal-soal yang sudah dipersiapkan guru.
Adapun juga banyak komputer yang rusak dan bermasalah, untuk itu model
Dengan model pembelajaran ini, secara tidak langsung peserta didik diajak untuk
berpikir kritis dan nalar. Lebih lanjut dinyatakan bahwa dalam model ini peran
10
guru adalah mengajukan masalah, mengajukan pertanyaan, memberikan
melakukan penelitian.
kemandirian belajar dan hasil belajar siswa, dengan adanya model Problem Based
Nacional del Servicio Civil, 2021) makanya saya tertarik untuk melalukan
penelitian ini.
Cisco-IT Essential Virtual Desktop Personal Computer (PC) & Laptop adalah
sebuah aplikasi simulasi untuk merakit Personal Computer (PC) dan Laptop
dengan virtual Personal Computer (PC) dan virtual Laptop, karena aplikasi ini
ditujukan untuk itu. Tampilan aplikasi ini sangat mudah dan juga sangat detail dan
hampir sama sepeti aslinya pada gambar hardware-nya. Aplikasi IT Cisco Virtual
komputer di sekolah. Aplikasi program virtual ini mirip dengan hardware aslinya.
Hal tersebut diharapkan, siswa bisa belajar layaknya merakit komputer secara
nyata. Oleh karena itu, media pembelajaran seperti ini diharapkan meningkatkan
proses belajar siswa yang efektif pada mata pelajaran perakitan komputer. (Blaik,
2017)
11
Paripurna Besitang dengan sasaran penelitian ini adalah peserta didik kelas X
Paripurna Besitang pada semester genap tahun ajaran 2021/2022. Peneltian ini
aplikasi pada materi perakitan komputer akan sangat membantu baik guru maupun
siswa. Hal itu dikarenakan kurangnya fasilitas komputer untuk belajar siswa Dari
B. Identifikasi Masalah
berikut:
sekolah.
Besitang
12
4. Rendahnya kemandirian belajar siswa pada materi perakitan komputer
C. Pembatasan Masalah
3. Belum diterapkan model PBL oleh guru SMK Swasta paripurna besitang
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
13
2. Untuk hasil belajar siswa pada materi perakitan komputer melalui model
Problem Based Learning (PBL) lebih tinggi dibanding dengan siswa yang
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dalam penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat
1. Manfaat Teoritis
lainnya yang ingin melakukan penelitian dalam bidang yang sama agar
lebih inovatif.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Sekolah
b) Bagi Guru
Aplikasi hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru sebagai bahan
14
sebai acuan media pembelajaran efektif bagi guru mata pelajaran
produktif.
c) Bagi Siswa
d) Bagi Peneliti
15