Anda di halaman 1dari 2

Bersama waktu

Oleh: Reni Suryani

Engkau adalah sisa dari aroma yang pernah melekat di pundak ini

Sepenggal kisah di penghujung cerita tuan dan puan

Di kala penjajahan hati yang beralasan cinta.

Tak lagi seperti yang diharapkan

Melukis temu dalam pekatnya malam yang terbelenggu secangkir kopi coklat,

Lamunan panjang di sunyinya malam.

Detak jantung melemahkan raga

Jam dinding mulai bising yang mengisyaratkan malam telah lengang.

Awan mulai meriuh pertanda air tuhan akan turun ke bumi,

Bintang tak mampu lagi bercahaya di sunyinya malam

Bulan yang sedari tadi setia ikut terpejam.

Angin sembilir mengusik roma

Membelai mesra rambut panjangnya,

Hanya dia yang tahu kegusaran yang sedang di rasakan,

Apakah hati masih berperang melawan ketidaknyataan.


Bengkulu, 31 Oktober 2021

Biodata penulis

Reni Suryani, Mahasiswi Universitas Dehasen Bengkulu yang hobi menulis dan melukis
sejak duduk di bangku SMP. Beralamat di desa Jayakarta dusun 1, kecamatan talang empat,
kabupaten Bengkulu Tengah, kota Bengkulu. Memiliki nama pena Iner dan memiliki jasa
layanan menulis di akun Instagram @layananmenulis dan Instagram pribadinya @reenyy21.

Anda mungkin juga menyukai