Anda di halaman 1dari 4

gimana kalo bayar pajaknya langsung ke rekening kas daerah?

jurnalnya RK-PPKD to kas


bendahara penerimaan

self assesment : pajak hotel, kecuali kalo hotelnya diperiksa pajaknya ternyata ada kurang bayar,
maka muncul SKPKB terbit -> baru diakui sebagai debit piutang to kredit pendapatan pajak hotel

Closing entries
1. Untuk LRA :
⁃ kalo belanja > pendapatan
Pendapatan LRA xxxx
Surplus/Defisit LRA xxxx
Belanja xxxxx
⁃ nutup surplus / defisit LRA
Ekuitas - SAL xxxx
Surplus/Defisit LRA xxxx
⁃ nutup perubahan SAL kalo belanja > pendapatan
Perubahan SAL xxxxx
Ekuitas xxxxx

Ekuitas SAL : bagian dari Ekuitas keseluruhan yang cash basis,kalo yang sisanya berati ekuitas
yang akrual

2. Untuk LO :
⁃ kalo belanja > pendapatan
Pendapatan LO xxxx
Surplus/Defisit LO xxxx
Beban xxxxx
⁃ nutup surplus / defisit LO
Ekuitas xxxx
Surplus/Defisi
PSAK 68-69 ATK
2. kendala : aset2 yg ada di perusahaan tp belum ada di market -> contoh : laporan laba rugi,
ada aset yg perusahaan tp ga tersedia di market terutama bukan aset baru (perusahaan punya
inventory, tapi inventorynya tdk terdapat di market, kondisinya masih setengah jadi, atau sangat
spesifik sehingga tdk ada di market)
3. bisa aja ada perbedaaan antara carrying amount dengan nilai wajarnya, apa yg
membedakan antara penurunan nilai dengan penyusutan -> punya peran sendiri dalam
menetapkan nilai wajar
4. psak 71 untuk instrumen keuangan, karena karakternya beda2 maka penetapan nilai
wjaarnya berbeda2 -> harga di market cenderung fluktuatif & bisa mengikuti pergerakan aset
lainnya -> penetapan nilai wajarnya memrlukan metode tersendiri maka dikeluarkan PSAK
sendiri
⁃ Aset biologis dengan didiamkan pun mengalami transformasi secara fisik -> diikuti
dengan perubahan nilai pasarnya. gada di market yang jual tanaman teh -> menyediakan metode
carrying amount (perusahaan mengakumulasi & kapitalisasi biaya yg dikeluarkan untuk tanaman
tsb)
⁃ at the end asetnya bisa saja berbeda -> idealnya menilai per individu, tp secara teknis ga
praktis -> maka ttp dilakukan penilaian secara average (ttp nilai dalam grup)

⁃ aset agrikultur : pohonnya, sapinya


⁃ produk agrikultur : susu, keju, teh, daging potong

⁃ kebun binatang tdk terkategori psak 69 soalnya dia tidak diperjual belikan, terus tidak
dipotong
⁃ Bagaimana menetapkan nilai aset hewan2 tsb? 69 -> mengcover aset yg tumbuh namun
tidak menghasilkan dgn artian tidak dipanen dan tidak diperjual belikan (tidak bearer ; ada yg
sementara ada yg permanen)
⁃ contoh lain di kayu jati, baru dipanen selama berpuluh2 tahun. selama blm dipanen
terjadi akumulasi biaya terus -> menggunakan carrying amount

3. di perkebunan punya masa panen yg beda2

⁃ pada tiap akhir periode pelaporan dilakukan penilaian -> nilai wajarnya sudah nilai jual,
tp sepanjang aset tsb blm dijual hrs dikembalikan ke costnya, jd nilai wajarnya adalah cost -
biaya untuk menjualnya -> untuk aset yg blm terjual
⁃ tanpa perusahaan mengeluarkan apapun bisa aja nilai wajarnya bertambah seiring
pertambahan umur aset biologis -> mendebit kembali aset tsb dengan sisa penambahannya,
kreditnya gada cash atau a/p, tapi diakui sebagai "keuntungan" perusahaan karena
akresi/pertumbuhan aset tsb
⁃ kelapa sawit : harga dunia, harga komoditi sering kali fluktuatif. Kenapa? ada faktor lain
yg ikut mempengaruhi harga komoditi yaitu supply &demand, jika demandnya turun supply nya
naik harganya jd turun = nilai wajarnya turun -> nilai asetnya hrs dikreditkan sampe ke harga
wajar barunya, debitnya Loss
⁃ psak 69 menuntut untuk mencatat fluktuasi

⁃ ada 2 jenis aset :1. aset yg nilai wajarnya ada di market2. aset yg quoted price nya tdk
tersedia -> pengukurannya dgn caara biaya perolehannya diakumulasikan - (pennyusutan +
akumulasi kerugian) -> menggunakan carrying amount
laba rugi penilaian nilai wajar & penilaiannya

Anda mungkin juga menyukai