Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Hakikat Manusia
Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah:
Ilmu Budaya Dasar (IBD)
Dosen pengampu:
Fitri Umardiyah, M.Pd

Oleh:
1. Ade Ilud Nabila (1904120094)
2. Firda Nur Laili (1904120104)
3. Siti Istinganah (1904120108)

SEMESTER 1 JURUSAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH

2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang membahas tentang Hakikat Manusis
yang digunakan untuk melengkapi materi pelajaran Ilmu Budaya Dasar. Tetapi, makalah ini
disusun bukan hanya sebagai pelengkap materi pelajaran, namun juga untuk dapat menambah
wawasan masyarakat umum yang juga membaca makalah ini.

Berdasarkan penulisan makalah ini, tidak sedikit hambatannya. Oleh karenanya, laporan ini
selesai bukan karena kemampuan penulis semata, tetapi juga bantuan dari pihak pihak lain.

Sehubungan dengan itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Fitri
Umardiyah, M.Pd, selaku Dosen Pengampu Ilmu Budaya Dasar (IBD) yang telah membimbing
penulis, dan tak lupa kepada teman satu kelompok yang telah membantu mengerjakan penulisan
mulai awal hingga akhir penulisan laporan ini.

Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah berpartisipasi baik melalui dukungan moril maupun material sehingga terselesainya
makalah ini dengan tepat waktu.

Jombang, 9 Oktober 2019

Penulis Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang...................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................. 1
1.3. Tujuan................................................................................................................... 2
1.4. Manfaat................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................ 3
2.1. Esensi Makhluk Majemuk Tunggal ..................................................................... 3
2.2. Makhluk Dwi Tunggal......................................................................................... 3

2.3. Struktur kodrat..................................................................................................... 5


2.4. Sifat kodrat.......................................................................................................... 6
2.5. Keududukan kodrat............................................................................................... 6

BAB III PENUTUP................................................................................................................ 7


3.1. Kesimpulan........................................................................................................... 7
3.2. Saran......................................................................................................................
7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
ISBD merupakan singkatan dari Ilmu Sosial Budaya Dasar dimana didalamnya
mempelajari tentang ilmu-ilmu sosial (masyarakat) dan juga tentang ilmu-ilmu budaya dasar.
Pengetahuan yang diharapkan ini dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan. Istilah ISBD dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah
basic humanitiesm yang berasal dari istilah Bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah
humanities itu sendiri berasal dari Bahasa latin humnus yang artinya manusia, berbudaya, dan
halus. Maka dari itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan mempelajari the humanities
diharapkan seseorang bisa menjadi lebih manusiawi, berbudaya dan lebih halus.
Setiap bangsa darimanapun mereka berasal pasti memiliki kebudayaan juga jiwa sosial.
Banyak cara yang mereka lakukan untuk menunjukkan ciri khas budayanya. Kebudayaan ini bisa
ada berkat akal budi manusia yang dipergunakan untuk memenuhi kehidupan jasmani dan
rohaninya. Ada banyak cakupan kebudayaan disini, ada kelompok ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, dan sebagainya. Dasar segi politis, Indonesia adalah sesuatu yang utuh. Akan
tetapi dari dalam keanekaragaman budayanya secara jujur diakui masih terdapat jarak
komunikasi diantara kelompok etnis. Oleh karena itu, kita harus mampu mengenali kebudayaan
lain yang ada di Indonesia ini. Sikap toleransi antar budaya sangat diperlukan disini, jika
memang kerukunan antar budaya ini terwujud maka akan berperan penting dalam usaha-usaha
pembangunan modernisasi.
Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk yang
lain. Mereka mempunyai naluri, nalari dan nurani. Dengan adanya sifat nalari ini , manusia dapat
melakukan penalaran berdasarkan pemikirannya yang bersifat logis. Berbeda halnya dengan
hewan, mereka hanya menggunakan nalurinya saja untuk mendapatkan makanan tanpa
menggunakan nalari untuk berfikir terlebih dahulu. Rasa ingin tahu manusia mengenai suatu hal
terus berkembang, sedangkan makhluk yang lain rasa keingintahuannya tidak akan berkembang.
Maka dari itu, didalam maakalah ini penulis akan membahas tentang hal-hal yang
berkaitan dengan “Hakikat Manusia” terutama tentang hal-hal yang berkaitan dengan Esensi

1
Makhluk Majemuk Tunggal/ Monoplural, Makhluk Dwi Tunggal, Struktur Kodrat, Sifat Kodrat
dan Kedudukan Kodrat.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan esensi makhluk majemuk tunggal atau monoplural?
2. Apa yang dimaksud dengan makhluk dwi tunggal atau monodualis?
3. Apa itu struktur kodrat manusia?
4. Apa yang dimaksud dengan sifat kodrat manusia?
5. Bagaimana kedudukan kodrat manusia?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari esensi makhluk hidup majemuk tunggal atau
monoplural
2. Untuk mengetahui maksud dari makhluk dwi tunggal atau monodualis
3. Untuk mengetahui struktur kodrat manusia
4. Untuk mengetahui sifat kodrat manusia
5. Untuk mengetahui kedudukan kodrat manusia
1.4. Manfaat
1. Memberikan pengetahuan baru bagi para mahasiswa tentang ilmu sosial budaya
dasar
2. Menjadikan mahasiswa terampil dalam hal mengolah kata maupun kalimat

disaat membuat sebuah makalah


3. Menambah wawasan tentang struktur,sifat dan kodrat manusia

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Esensi Makhluk Majemuk Tunggal / Monoplural
Makhluk monopluralis artinya makhluk tersebut merupakan satu kesatuan unsur yang
tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Makhluk monopluralis terdiri dari struktur
(susunan) kodrat, sifat kodrat, serta sebuah kedudukan kodrat. Struktur (susunan) kodrat meliputi
rokhani (jiwa ) dan jasmani (raga), sifat kodrat manusia meliputi manusia berperan sebagai
makhluk individu dan makhluk sosial, dan untuk kedudukan kodrat manusia meliputi manusia
sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri (pribadi) dan makhluk Tuhan. Hakikat manusia menurut
Pancasila adalah makhluk monopluralis. Monopluralis berarti terdiri dari banyak segi tetapi
merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Kodrat manusia monopluralis mempunyai ciri-ciri antara lain:

a. Susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga.


b. Sifat kodrat manusia sebagai individu dan sosial.
c. Kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk tuhan.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa makhluk monopluralis


adalah manusia. Maksudnya disini adalah manusia mempunyai banyak segi namun merupakan
satu kesatuan.

2.2. Makhluk Dwi Tunggal / Monodualis


Manusia di dalam pergaulan hidupnya selain sebagai mahkluk individu ditakdirkan pula
sebagai makhluk sosial. Aristoteles seorang filsuf yunani mengatakan bahwa manusia itu
makhluk yang bernegara atau manusia yang berpolitik atau nonpolitik. Sebagai makhluk
individu, manusia mempunyai keperluan, kepentingan, atau cita – cita yang berbeda – beda
dalam satu hal, sedangkan ciri manusia sebagai makhluk social antara lain adalah hidup
berkelompok, kemampuan berkomunikasi, kesamaan rasa atau bekerja sama yang dirangkum
dalam nilai kesatuan, nilai solidaritas, nilai kebersamaan, dan nilai berorganisasi. Persamaan

3
nilai tersebut akan membentuk kelompok yanglebih besar yaitu kehidupan bernegara. Dengan
kata lain, manusia adalah makhluk “monodualis" artinya manusia mempunyai dua kedudukan
yaitu sebagai makhluk individu dan juga sebagai makhluk sosial.

1. Manusia Sebagai Makhluk Individu


Manusia Sebagai Makhluk Individu diartikan sebagai person atau perorangan atau
sebagai diri pribadi. Sebagai diri pribadi, manusia merupakan makhluk Tuhan yang Maha
Esa yang paling sempurna. Kalau kita cermati benda – benda ciptaan Tuhan mempunyai
unsur benda, hidup, naluri, dan akal budi.

Sebagai makhluk individu manusia mempunyai hak asasi yang melekat pada
dirinya sejak ia lahir, seperti:

a. Hak Hidup
b. Hak Milik
c. Hak Kebebasan
Disamping hak, manusia juga memiliki kewajiban yang harus diemban dalam
hidupnya, yaitu sebagai berikut:

a. Kewajiban terhadap Tuhan, yaitu menyembah dan beribadah sesuai dengan agama
dan keyakinanya.
b. Kewajiban pada diri sendiri, yaitu dengan menjaga kesehatan, menjaga keimanan,
dan sebagainya.
c. Kewajiban pada sesama makhluk hidup, yaitu dengan menjaga kerukunan umat
beragama, menjalin kerja sama yang baik, dan sebagainya.
d. Kewajiban dalam berbangsa dan bernegara, yaitu dengan ikut serta dalam usaha bela
negara dengan mengikuti organisasi-organisasi desa yang mengarah ke usaha bela
negara, menjaga sarana prasarana umum, dan lain sebagainya.

2. Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Selain sebagai makhluk individu, manusia juga merupakan makhluk sosial yakni
makhluk yang juga membutuhkan orang lain dalam menyelesaikan suatu hal, atau garis
besarnya adalah makhluk yang juga membutuhkan bantuan dari orang lain. Adapun yang
medorong manusia untuk hidup bermasyarakat antara lain:
4
a. Keinginan untuk memenuhi makan dan minum.
b. Keinginan untuk membela diri.
c. Keinginan untuk melanjutkan keturunanya.
d. Persamaan senasib sepenanggungan.
e. Persamaan agama dan kepercayaan.
f. Persamaan ideologi.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa makhluk monodualis


merupakan makhluk yang selain menjadi seorang makhluk individu bisa juga menjadi seorang
makhluk sosial.

2.3. Struktur Kodrat


Jika struktur merupakan kata yang sama dengan susunan. Maka, kodrat sendiri
merupakan suatu hal yang dapat disamakan dengan nama takdir. Contoh kecil dari kata kodrat
disini adalah jika seseorang sudah dikodratkan menjadi seorang perempuan, maka itu berarti
takdir dia adalah menjadi seorang perempuan yang utuh. Ada beberapa struktur kodrat manusia,
yaitu:
a. Raga
Raga disini sama halnya dengan tubuh manusia yang bersifat kebendaan, dapat
diraba, dan bersifat real. Raga terdiri atas unsur:
 Benda mati
Unsur benda mati yaitu unsur yang bersifat fisis, unsur-unsur yang terdapat dalam
benda mati yaitu gejala fisis dan kimiawi. Misalnya disini adalah apabila suatu benda
terkena suhu tertentu, panas ataupun dingin misalnya maka benda tersebut akan
mengalami perubahan, sama halnya dengan hal yang ditimbulkan oleh tubuh
manusia.
 Unsur tumbuhan
Unsur tumbuhan yang juga ada di dalam diri manusia yaitu terletak pada
kemampuannya dalam tumbuh dan berkembang biak, serta kemampuannya
memperbanyak diri.
 Unsur binatang

5
Unsur binatang yang juga ada dalam diri manusia yakni mempunyai mempunyai
gejala tentang berkeinginan, berinsting, dapat menyesuaikan diri dengan tempat dan
lingkungan yang baru.
b. Jiwa
Jiwa merupakan unsur-unsur hakikat manusia yang bersifat atau merujuk pada
kerohanian. Jiwa disini tidak nampak jika dipandang dari luar tubuh manusia karena
memang ruang lingkup jiwa hanya terletak pada hal-hal yang dapat ditangkap oleh
indra manusia, meliputi: akal, rasa, dan kehendak.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa struktur kodrat manusia
meliputi: raga dan jiwa.

2.4. Sifat Kodrat


Sifat kodrat manusia yaitu sebagai makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial.
Pada hakikatnya manusia tidak hidup dalam kesendirian, maka manusia perlu bersosialisasi
dengan sesamanya atau berhubungan dengan manusia lain. Meskipun banyak konsekuensi-
konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Akan tetapi konsekuensi-konsekuensi
ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia, ataupun biasa juga akibat dari
pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antar individu. Manusia sebagai makhluk sosial
memiliki naluri untuk saling tolong-menolong, setia kawan, dan toleransi, serta simpati dan
empati terhadap sesamanya menjadikan suatu masyarakat yang baik, harmonis dan rukun.
Timbul lah norma, etika, dan kesopan santunan yang dianut oleh masyarakat.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sifat kodrat manusia adalah
ingin menjadi makhluk individu juga menjadi makhluk sosial. Karena pada dasarnya manusia
juga membutuhkan bantuan orang lain atau juga membutuhkan orang lain untuk melengkapi
kehidupannya, maka tak cukup menjadi seorang makhluk individu namun juga butuh menjadi
makhluk sosial.

2.5. Kedudukan Kodrat


Kedudukan kodrat manusia menjelaskan bahwa manusia merupakan makhluk pribadi dan
juga makhluk Tuhan, maksudnya adalah selain manusia hidup untuk dirinya sendiri manusia
juga mempunyai kewajiban kepada penciptanya yaitu dengan beribadah kepada Allah SWT
dengan melaksanakan sholat serta menajauhi larangan-larangan-Nya, karena pada dasarnya kita

6
hidup bukan cuma didunia saja akan tetapi ada dunia lain setelah kita tiada yaitu alam akhirat.
Tujuan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa diperlukan suatu ilmu melalui pendidikan, agar
manusia dapat mengenal siapa Tuhannya. Manusia bisa berpikir, bertindak, berusaha, dan bisa
menentukan mana yang benar dan tidak benar. Pertama, memakmurkan bumi. Kedua,
memelihara bumi dari upaya-upaya perusakan yang datang dari pihak manapun.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kedudukan kodrat


manusia adalah menjadi makhluk pribadi dan juga menjadi makhluk Tuhan. Maksudnya adalah
selain menjadi seorang manusia yang hidup untuk dirinya sendiri, manusia juga perlu untuk
hidup untuk beribadah pada Tuhannya.

7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Makhluk monopluralis adalah manusia. Maksudnya disini adalah manusia
mempunyai banyak segi namun merupakan satu kesatuan.
2. Makhluk monodualis merupakan makhluk yang selain menjadi seorang makhluk
individu bisa juga menjadi seorang makhluk sosial.
3. Struktur kodrat manusia meliputi: raga dan jiwa.
4. Sifat kodrat manusia adalah ingin menjadi makhluk individu juga menjadi makhluk
sosial. Karena pada dasarnya manusia juga membutuhkan bantuan orang lain atau
juga membutuhkan orang lain untuk melengkapi kehidupannya, maka tak cukup
menjadi seorang makhluk individu namun juga butuh menjadi makhluk sosial.
5. Kedudukan kodrat manusia adalah menjadi makhluk pribadi dan juga menjadi
makhluk Tuhan. Maksudnya adalah selain menjadi seorang manusia yang hidup
untuk dirinya sendiri, manusia juga perlu untuk hidup untuk beribadah pada
Tuhannya.
3.2. Saran
Berdasarkan penjelasan diatas, kami menyarankan untuk menjadi seorang manusia harus
mempunyai beberapa sikap. Selain menjadi seorang manusia individu, manusia dalam konteks
ini harus bisa menjadi seorang manusia sosial. Manusia diciptakan oleh Allah SWT untuk saling
membutuhkan, jika didunia ini kita bersikap individual maka kita tidak akan bisa bertahan hidup
dan kita tidak akan bisa memenuhi kebutuhan hidup yang lain.

8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/10702591/Manusia_Sebagai_Makhluk_Monopluralis_dan_Mono
dualis

https://www.google.com/search?q=pengetahuan+tentang+ISBD

https://viapurwawisesasiregar.blogspot.com/2014/01/makalah-tentang-hakikat-
manusia.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai