Machine Translated by Google

Preferensi dan Kepatuhan Pasien Dovepress

membuka akses ke penelitian ilmiah dan medis

Artikel Teks Lengkap Akses Terbuka Tinjauan

Definisi, varian, dan penyebab ketidakpatuhan dengan

pengobatan: tantangan untuk intervensi yang
disesuaikan

Jacqueline G Hugtenburg1 Latar Belakang: Ketidakpatuhan minum obat merupakan masalah kesehatan yang kompleks dan multidimensi.
Lonneke Timmers1 Penyebabnya mungkin terkait dengan pasien, pengobatan, dan/atau penyedia layanan kesehatan. Akibatnya,
sejumlah besar pasien tidak mendapatkan manfaat optimal dari farmakoterapi, mengakibatkan peningkatan
Petra JM Elders2
Marcia Vervloet3 morbiditas dan mortalitas serta peningkatan biaya sosial. Beberapa intervensi dapat berkontribusi untuk
meningkatkan kepatuhan. Namun, sebagian besar intervensi hanya memiliki efek sederhana. Jadi, terlepas dari
Liset van Dijk3
banyak upaya yang telah dilakukan, hanya ada sedikit kemajuan yang dicapai dalam mengatasi masalah
1 Institut EMGO+ dan Departemen Farmakologi Klinis dan Farmasi,
ketidakpatuhan.
Kedokteran Universitas VU
Metode: Makalah ini merangkum definisi dan taksonomi kepatuhan minum obat, serta jenis dan penyebab
2
Pusat, Amsterdam, ANH-VUmc,
ketidakpatuhan. Selain itu, intervensi yang ditujukan untuk perbaikan
Pusat Medis Universitas VU,
3 kepatuhan dibahas.
Amsterdam, LEVEL, Belanda
Lembaga Penelitian Pelayanan Kesehatan, Kesimpulan: Tidak hanya ada satu solusi untuk masalah ketidakpatuhan yang cocok untuk semua pasien.
Utrecht, Belanda
Kebanyakan intervensi untuk meningkatkan kepatuhan ditujukan pada semua pasien terlepas dari apakah
mereka patuh atau tidak. Baru-baru ini, sejumlah intervensi yang disesuaikan telah dijelaskan dalam literatur.
Teknik modern berguna. Kotak pil elektronik yang dikombinasikan dengan pengingat Layanan Pesan Singkat
dirancang khusus untuk meningkatkan kepatuhan yang tidak disengaja dan telah menghasilkan peningkatan
kepatuhan isi ulang pada pasien diabetes dengan kepatuhan yang kurang optimal. Intervensi Internet yang
disesuaikan adalah kemungkinan untuk mempengaruhi perilaku pasien dalam menggunakan obat dan
menunjukkan hasil yang menjanjikan. Intervensi konseling yang disesuaikan yang ditargetkan pada penyebab
utama ketidakpatuhan tampaknya merupakan metode yang menarik untuk mendukung pasien dengan
penggunaan obat-obatan mereka. Namun, terlepas dari kerangka teoretis yang masuk akal, data tentang efek
kesehatan jangka panjang dari berbagai intervensi tidak tersedia. Untuk meningkatkan kepatuhan secara efektif,
diperlukan pendekatan yang disesuaikan berdasarkan jenis dan penyebab ketidakpatuhan serta kebutuhan spesifik pasien.
Kata kunci: kepatuhan, kepatuhan, kesesuaian, intervensi yang disesuaikan

pengantar
Ketidakpatuhan dengan pengobatan adalah masalah perawatan kesehatan yang kompleks dan
multidimensi. Kepatuhan didefinisikan sebagai sejauh mana pasien dapat mengikuti rekomendasi untuk
perawatan yang ditentukan. Pasien mungkin tidak patuh selama tahap pengobatan yang berbeda.1
Mereka mungkin memutuskan untuk tidak mengisi resep mereka di apotek dan tidak memulai
Korespondensi: Jacqueline G
pengobatan sama sekali. Pasien mungkin menggunakan lebih atau kurang dari pengobatan yang
Hugtenburg
Departemen Farmakologi Klinis dan ditentukan atau menggunakan obat mereka pada waktu yang salah. Mereka juga dapat menghentikan
Farmasi, Pusat Medis Universitas VU,
De Boelelaan 1117, 1081 HV Amsterdam,
pengobatan sebelum waktunya. Alasan pasien untuk menyimpang dari rencana pengobatan (disepakati)
Belanda beragam dan mungkin disengaja atau tidak disengaja.2-4 Penyebab ketidakpatuhan mungkin terkait
Telepon +31 20 444 3524
Faks +31 20 444 3525
dengan pasien, pengobatan, dan/atau penyedia layanan kesehatan.
Email jg.hugtenburg@vumc.nl Misalnya, pasien mungkin tidak percaya bahwa pengobatan itu perlu,5 pengobatan yang kompleks

kirimkan naskah Anda | www.dovepress.com Preferensi dan Kepatuhan Pasien 2013: 7 675–682 675
Dovepress © 2013 Hugtenburg dkk, penerbit dan pemegang lisensi Dove Medical Press Ltd. Ini adalah artikel Akses Terbuka
http://dx.doi.org/10.2147/PPA.S29549
yang mengizinkan penggunaan nonkomersial tanpa batas, asalkan karya asli dikutip dengan benar.
Machine Translated by Google
Hugtenburg dkk
rencana dapat meningkatkan risiko ketidakpatuhan,6,7 dan mungkin ada
komunikasi yang tidak memadai antara pasien dan penyedia.8,9
Sebuah meta-analisis dari 569 studi kepatuhan pengobatan
mengungkapkan tingkat ketidakpatuhan rata-rata 25%.10 Kepatuhan
tertinggi pada pasien dengan infeksi virus defisiensi manusia, radang
sendi, gangguan gastrointestinal, atau kanker, dan terendah pada pasien
dengan penyakit paru, diabetes mellitus, atau gangguan tidur. Secara
umum dianggap bahwa beratnya penyakit memotivasi pasien untuk minum
obat persis seperti yang ditentukan
Pasien kanker tampaknya memiliki tingkat kepatuhan yang serupa
dengan pasien dengan penyakit lain.12 Karena harapan hidup yang sering
pendek, sebagian besar agen antikanker oral digunakan untuk waktu yang
relatif singkat. Namun, pengobatan pada penyakit ganas kronis seperti
leukemia myeloid kronis digunakan selama beberapa tahun. Studi tentang
kepatuhan minum obat untuk leukemia myeloid kronis menyoroti masalah
serius, dengan seperempat hingga sepertiga pasien tidak patuh,13-15
yang disertai dengan penurunan respon molekuler.
Farmakoterapi hormonal adjuvant untuk pasien dengan kanker payudara
adalah contoh lain dari pengobatan jangka panjang dari penyakit serius
dengan masalah kepatuhan.16,17
Sebagai konsekuensi dari ketidakpatuhan, sejumlah besar pasien
tidak mendapatkan manfaat optimal dari pengobatan, mengakibatkan
peningkatan morbiditas dan mortalitas serta peningkatan biaya sosial.18-23
Pada tahun 2006, Simpson et al melaporkan meta-analisis studi
observasional dan kelompok kontrol uji klinis acak pada hubungan antara
non-
kepatuhan dan mortalitas.24 Delapan studi termasuk pasien dengan infark
miokard baru-baru ini, tujuh studi dilaporkan pada pasien dengan infeksi
virus defisiensi manusia, dan studi yang tersisa termasuk sebagian besar
pasien dengan penyakit kardiovaskular selain infark miokard. Hasil
penelitian berdasarkan data observasional menunjukkan bahwa pasien
yang patuh dengan pengobatan bertahan lebih lama secara signifikan,
yaitu 1462 dari 31.439 (4,7%) pasien patuh meninggal, dibandingkan
dengan 1317 dari 15.408 (8,5%) pasien dengan kepatuhan yang kurang
optimal ( rasio odds [OR] 0,56, interval kepercayaan 95% [CI] 0,50-0,63).
Pada kelompok kontrol dari uji coba secara acak, kepatuhan juga dikaitkan
dengan mortalitas yang secara signifikan lebih rendah (OR 0,56, 95% CI
0,43-0,74).
Para penulis menyarankan bahwa kepatuhan dikaitkan dengan perilaku
sehat secara umum, yang dikenal sebagai “efek penganut yang sehat”.
Lansia merupakan kelompok pasien yang rentan terhadap hasil kesehatan
yang negatif karena kurangnya kepatuhan. Karena pasien yang lebih tua
sering menggunakan berbagai obat untuk sejumlah penyakit kronis,
konsekuensi dari ketidakpatuhan mungkin:
676 kirimkan naskah Anda | www.dovepress.com
Dovepress
Dovepress
lebih serius, tetapi ketidakpatuhan mungkin kurang mudah dideteksi dan
diselesaikan dibandingkan pada kelompok usia yang lebih muda
Beberapa intervensi dapat berkontribusi untuk meningkatkan
kepatuhan, sehingga menghasilkan keuntungan kesehatan dan pengurangan biaya.
Komplikasi dapat dihindari, pasien tidak perlu beralih ke perawatan yang
lebih mahal, dan perawatan kesehatan yang lebih sedikit dapat
dimanfaatkan. Selain itu, karena pasien yang patuh mungkin lebih sehat,
produktivitas kerja mereka dapat meningkat
Namun, beberapa ulasan yang merangkum efektivitas intervensi yang
mempromosikan kepatuhan mengungkapkan bahwa hanya setengah dari
intervensi yang dikaitkan dengan peningkatan kepatuhan yang signifikan
dan bahkan lebih sedikit lagi yang melaporkan peningkatan hasil
pengobatan.10,27-31 Bahkan intervensi yang paling efektif
tions hanya memiliki efek sederhana.
Jadi, meskipun banyak upaya, sedikit kemajuan telah dibuat dalam
mengatasi masalah ketidakpatuhan. Selain itu, intervensi mungkin juga
telah diterapkan pada pasien yang tidak cocok untuk mereka. Intervensi
sering ditujukan pada semua pasien, terlepas dari apakah mereka patuh
atau tidak. Selain itu, tidak efisien dan mahal untuk memasukkan pasien
yang tidak memiliki atau hanya memiliki masalah kecil dalam kepatuhan
dengan pengobatan mereka, dan penggunaan intervensi yang sembarangan
melemahkan efeknya.
Meskipun mungkin sulit untuk mengidentifikasi pasien yang tidak patuh,
upaya harus dilakukan, karena pasien ini akan mendapat manfaat paling
besar dari intervensi peningkatan kepatuhan.32 Selanjutnya, beberapa
intervensi telah disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing
pasien. Tampaknya tidak hanya ada satu solusi untuk masalah
ketidakpatuhan yang cocok untuk semua pasien, dan ada kebutuhan untuk
pendekatan yang disesuaikan berdasarkan jenis dan penyebab
ketidakpatuhan.32,33 Makalah ini merangkum definisi dan taksonomi
kepatuhan, sebagai serta jenis dan penyebab ketidakpatuhan. Selain itu,
intervensi yang ditujukan untuk peningkatan kepatuhan pengobatan juga
dibahas. Kami fokus khususnya pada intervensi yang disesuaikan.
Definisi kepatuhan
“Kepatuhan”, “kepatuhan”, “ketekunan”, dan “kesesuaian” adalah istilah
yang berkaitan dengan kurang optimalnya konsumsi obat oleh pasien.
Meskipun sering digunakan secara bergantian, mereka memaksakan
pandangan yang berbeda tentang hubungan antara pasien dan profesional
perawatan kesehatan, pengumpulan obat-obatan dari apotek, dan asupan
yang tepat. Kepatuhan dapat didefinisikan sebagai sejauh mana pasien
mengikuti rekomendasi dari pemberi resep. Dalam situasi klasik ini, pemberi
resep memberi tahu pasien cara menggunakan obat.34
Kepatuhan adalah sejauh mana perilaku minum obat
sesuai dengan rekomendasi dari penyedia layanan kesehatan.33,35
Kepatuhan pasien dan kepatuhan pengobatan
Preferensi dan Kepatuhan Pasien 2013: 7
Machine Translated by Google
Dovepress
sebelumnya telah didefinisikan sebagai sinonim.36 Namun, dalam beberapa
tahun terakhir, kepatuhan telah dilihat oleh banyak orang memiliki konotasi
negatif bahwa pasien tunduk pada resep, dan istilah "kepatuhan dengan
pengobatan" sekarang menjadi terminologi yang lebih disukai.1 Sebaliknya ,
konkordansi mengacu pada kesepakatan antara pemberi resep dan pasien
tentang tujuan dan penggunaan obat. Namun, istilah ini semakin sering
digunakan untuk menunjukkan kesesuaian perilaku asupan obat.37
Konkordansi kadang-kadang salah digunakan sebagai sinonim untuk
"kepatuhan" atau "kepatuhan". Kegigihan adalah jangka waktu antara dosis
pertama dan terakhir, yang berlaku jika pasien menghentikan pengobatan.38
Sementara ketekunan mengacu pada berapa lama pasien bertahan dalam
pengobatan, kepatuhan mengacu pada seberapa baik mereka menerapkan
rejimen yang ditentukan. Pasien sering berhenti relatif segera setelah
memulai pengobatan. Untuk antidepresan, ditunjukkan bahwa pasien yang
telah diberi resep obat ini tidak memulai pengobatannya sama sekali pada
4,2% kasus dan 23,7% memenuhi
hanya satu resep.39
Taksonomi kepatuhan
Vrijens et al baru-baru ini merangkum sejarah dan literatur tentang taksonomi
kepatuhan.1 Sekitar 400 SM, Hippocrates adalah orang pertama yang
mencatat bahwa beberapa pasien tidak minum obat sesuai resep, dan
kemudian mengeluh bahwa pengobatan mereka tidak membantu. Untuk
pertama kalinya dalam pengobatan modern, Robert Koch pada tahun 1882
berkomentar bahwa pasien tuberkulosis yang tidak patuh adalah “konsumtif
yang kejam, ceroboh dan/atau tidak bertanggung jawab.” Pada akhir tahun
tujuh puluhan, dasar untuk penelitian kepatuhan saat ini dilakukan. Pada
saat itu, hanya istilah kepatuhan yang digunakan dan penelitian difokuskan
pada efek ketidakpatuhan pada hasil pengobatan dalam uji klinis. Itu
perspektif pasien belum diakui. Studi selanjutnya membahas cara resep
dihasilkan, pengaruh pasien pada proses ini, dan asupan obat dalam
kehidupan sehari-hari. Sejalan dengan perkembangan ini, istilah kepatuhan
semakin digantikan dengan kepatuhan. Secara bertahap, gagasan
kerjasama dan kesepakatan antara pemberi resep dan pasien dimasukkan
ke dalam kepatuhan, sedangkan kepatuhan mengacu pada instruksi yang
diberikan oleh pemberi resep. Perubahan ini akhirnya mengarah pada
usulan penggunaan istilah "konkordansi" oleh kelompok kerja bersama yang
diselenggarakan oleh Royal Pharmaceutical Society of UK.40 Meskipun
resep dan pasien mungkin memiliki pandangan yang berbeda, secara luas
diakui bahwa perilaku minum obat yang tepat adalah tergantung pada
kesepakatan antara pasien dan pemberi resep.
Preferensi dan Kepatuhan Pasien 2013: 7
Intervensi yang disesuaikan untuk ketidakpatuhan dengan pengobatan
Kesediaan pasien untuk menggunakan obat memegang peranan
penting dalam kepatuhan. Harus dipertimbangkan bahwa kepatuhan,
kepatuhan, dan ketekunan, tetapi bukan kesesuaian, adalah istilah yang
dapat digunakan untuk menggambarkan tingkat penggunaan obat yang
tidak tepat.
Ketidakpatuhan yang disengaja versus
ketidakpatuhan yang tidak disengaja
Yang sangat penting untuk pengembangan solusi yang disesuaikan untuk
ketidakpatuhan adalah kesadaran akan disengaja dan tidak disengaja
ketaatan. Ketidakpatuhan yang disengaja dapat dianggap sebagai
proses di mana pasien secara aktif memutuskan untuk tidak menggunakan
pengobatan atau mengikuti rekomendasi pengobatan. Ini biasanya
mencerminkan proses pengambilan keputusan yang rasional di mana
pasien mempertimbangkan pro dan kontra dari pengobatan.2 Keyakinan
pasien dan tingkat kognisi merupakan faktor penting dalam proses ini.2-5
Ini mungkin sulit bagi pasien. Misalnya, berdasarkan selebaran informasi
pasien, pasien mungkin menjadi skeptis tentang pengobatan mereka karena
efek samping dan kerugian lainnya, seperti ketergantungan obat,
penyembunyian penyakit lain, atau penurunan kemanjuran jangka panjang.
Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu dapat menstigmatisasi atau
mengingatkan pasien bahwa mereka sakit.33 Faktor-faktor ini dapat
menyebabkan kurangnya motivasi untuk menggunakan obat-obatan yang diperlukan.
Komunikasi dengan pasien dapat memberikan para profesional kesehatan
wawasan tentang norma subjektif pasien ini.
Konseling pasien dapat meningkatkan kepatuhan setelah menjelajahi norma-
norma ini.
Ketidakpatuhan yang tidak disengaja mengacu pada perilaku yang
tidak direncanakan dan kurang terkait erat dengan keyakinan dan tingkat
kognisi daripada ketidakpatuhan yang disengaja.2-5 Kepatuhan yang tidak
disengaja mungkin merupakan hasil dari kelupaan dan tidak tahu persis
bagaimana menggunakan obat -obatan.2-4 Dengan demikian, sebuah
proses pasif yang secara khusus terkait dengan kompleksitas rejimen
pengobatan dan memori pasien (baik lupa minum obat pada waktu yang
ditentukan atau mengingat instruksi yang buruk).3,41 Intervensi untuk
mengatasi jenis ketidakpatuhan ini mungkin perlu difokuskan pada
menyederhanakan rejimen, mengingatkan pasien untuk minum obat, dan
mendukung pasien dalam menjadikan asupan obat sebagai bagian dari
rutinitas sehari-hari.
Penggunaan beberapa obat (polifarmasi) dikaitkan dengan peningkatan
risiko skema dosis yang kompleks. Kebutuhan untuk mengelola potensi
interaksi obat-obat juga dapat mengakibatkan skema dosis yang kompleks.
Misalnya, kebutuhan untuk mengonsumsi tetrasiklin atau bifosfonat secara
terpisah dari kalsium, aluminium, magnesium, atau garam besi. Bifosfonat
dan hormon tiroid harus diminum setidaknya setengah jam
kirimkan naskah Anda | www.dovepress.com 677
Dovepress
Machine Translated by Google
Hugtenburg dkk
sebelum sarapan. Di sisi lain, beberapa obat tidak boleh diminum dengan
perut kosong, tetapi dengan makan, menyiratkan jadwal yang rumit untuk
diikuti oleh pasien.
Prediktor ketidakpatuhan dapat berkontribusi pada deteksi dan jenis
ketidakpatuhan. Gender dan status sosial ekonomi tampaknya tidak
mempengaruhi ketidakpatuhan. Di sisi lain, beberapa penelitian
menunjukkan penurunan kepatuhan pada etnis
minoritas.39,42 Faktor yang dapat memprediksi ketidakpatuhan termasuk
kelupaan, buta huruf, ketidakmampuan untuk memahami tujuan pengobatan,
tidak menganggap pengobatan sebagai perlu, kurangnya kepercayaan
dalam pengobatan, dan kurangnya pengetahuan tentang efek pengobatan.
Selain itu, masalah kejiwaan, termasuk depresi, keterbatasan kognitif,
kunjungan yang hilang, dan hubungan yang buruk dengan penyedia
layanan kesehatan juga telah ditemukan berkontribusi terhadap
ketidakpatuhan. Beberapa di antaranya
faktor terkait dengan ketidakpatuhan yang disengaja, sementara yang lain
lebih mungkin berkorelasi dengan ketidakpatuhan yang tidak disengaja.33
Intervensi untuk meningkatkan kepatuhan
Beberapa intervensi telah dilaporkan dalam literatur untuk meningkatkan
ketidakpatuhan. Sejumlah intervensi ini dibahas di sini.
Intervensi untuk ketidakpatuhan yang
tidak disengaja
Intervensi diarahkan pada ketidakpatuhan yang tidak disengaja
ence termasuk penyederhanaan rejimen dosis, pengingat, peningkatan
komunikasi antara pasien dan dokter, dan pengenalan atau peningkatan
konseling pasien. Sebuah analisis meta dari 76 penelitian menunjukkan
bahwa kepatuhan menurun dengan frekuensi rejimen, yaitu, 72% pasien
dengan rejimen sekali sehari mematuhi pengobatan, 69% dengan rejimen
dua kali sehari, 65% dengan rejimen tiga kali sehari, dan 51% dengan
rejimen empat kali sehari.27 Kepatuhan dapat ditingkatkan dengan
menggunakan bentuk kemasan obat tertentu. Dalam hal ini, kotak mingguan
dan lepuh dosis tunggal dengan indikasi hari dan waktu biasanya
digunakan. Zedler dkk mempelajari efek kemasan kalender dalam sepuluh
percobaan, termasuk total 1.045 pasien. Dalam tujuh penelitian, kemasan
kalender digunakan sebagai intervensi kepatuhan tunggal. Enam dari studi
ini melaporkan efek positif pada kepatuhan
Teknologi modern
dan ketidakpatuhan yang tidak disengaja
Upaya untuk meningkatkan kepatuhan semakin menggunakan teknologi
modern. Sejauh ini, kebanyakan dari mereka telah diarahkan untuk
meningkatkan ketidakpatuhan yang tidak disengaja. Saat sekarang,
678 kirimkan naskah Anda | www.dovepress.com
Dovepress
Dovepress
Internet dan telepon seluler sering digunakan dalam intervensi untuk
meningkatkan kepatuhan. Dengan jumlah koneksi ponsel yang sekarang
melebihi enam miliar di seluruh dunia,44 pengingat pasien untuk minum
obat melalui Layanan Pesan Singkat (SMS) semakin banyak digunakan.
SMS memungkinkan pengiriman pesan teks singkat secara instan ke
individu kapan saja, di mana saja, dan di tempat. Dengan demikian,
pengingat SMS adalah metode sederhana dengan gangguan rendah dan
biaya relatif rendah.45
Sebuah tinjauan sistematis dari 13 studi oleh Vervloet dkk menunjukkan
efek positif pada kepatuhan menggunakan sistem pengingat elektronik,
termasuk SMS.31 Empat studi menyelidiki efek pengingat SMS, tujuh
sistem pengingat audiovisual yang bersangkutan, dan dua menyelidiki
pesan teks elektronik. Bukti ditemukan untuk efektivitas jangka pendek dari
elektronik
pengingat, dengan peningkatan yang signifikan dalam kepatuhan ditemukan
di semua kecuali dua penelitian yang mengikuti pasien untuk periode
kurang dari enam bulan. Hanya tiga penelitian yang mengikuti pasien untuk
jangka waktu lebih dari enam bulan, salah satunya menemukan efek
signifikan pada kepatuhan sebagai akibat dari pengingat SMS. Dengan
demikian, efektivitas jangka panjang dari pengingat elektronik masih belum diketahui.
Semua penelitian yang termasuk dalam tinjauan ini menyelidiki efek
pengingat pada titik waktu tertentu, terlepas dari apakah obat itu diminum
atau tidak. Moni pengobatan waktu nyata
toring baru-baru ini diperkenalkan. Mirip dengan Medication Event
Monitoring System® yang terkenal, pemantauan obat waktu nyata adalah
kotak obat elektronik yang mencatat tanggal dan waktu kotak dibuka
(Simpil; Evalan, Amster dam, Belanda). Dengan cara ini, catatan rinci
asupan obat dapat dihasilkan. Menggunakan server pusat, pengambilan
obat dapat diikuti secara real time, menawarkan kesempatan untuk
mengirim SMS jika pasien tidak membuka kotak dalam jangka waktu
tertentu. Sebuah penelitian yang melibatkan pasien dengan diabetes
mellitus tipe 2 dan kepatuhan pengisian ulang yang kurang optimal
menunjukkan bahwa pemantauan obat waktu nyata yang dikombinasikan
dengan pengingat SMS menghasilkan asupan obat yang lebih teratur dan
tingkat pengisian ulang obat yang lebih baik.46
Intervensi perilaku untuk
ketidakpatuhan yang disengaja
Intervensi yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang
penyakit dan pengobatannya dan mengatasi kekhawatiran atau ketakutan
pasien tentang potensi efek samping dapat memberikan solusi untuk
ketidakpatuhan yang disengaja. Wawancara motivasi adalah metode yang
digunakan untuk mengeksplorasi alasan hambatan asupan obat. Ini
membantu pasien untuk mengeksplorasi ambivalensi mereka dan dapat
memotivasi mereka untuk menyelesaikan masalah mereka serta mencegah
masalah asupan di masa depan. Ini adalah metode komunikasi yang
berpusat pada pasien dan dimaksudkan untuk merangsang
Preferensi dan Kepatuhan Pasien 2013: 7
Machine Translated by Google
Dovepress
perubahan perilaku.47 Berkenaan dengan kepatuhan, pasien didukung
untuk mengklarifikasi potensi hambatan penggunaan obat dan
merumuskan solusi mereka sendiri. Dengan demikian, wawancara
motivasi adalah keseimbangan antara mengarahkan, menasihati, dan
mendukung pasien di satu sisi dan mendorong pasien untuk menemukan
solusi yang mungkin di sisi lain. Sebuah tinjauan sistematis dari 72 studi
melaporkan bahwa wawancara motivasi mengungguli saran tradisional
dalam 80% kasus.48 Namun, penting untuk menghindari komunikasi
yang berpusat pada penyedia karena ini mempengaruhi partisipasi
pasien secara negatif. Menginterupsi pasien adalah contoh komunikasi
yang berpusat pada penyedia. Meskipun terkadang penting dalam
urutan
untuk menjaga kontrol, menyela juga dapat mencegah pasien dari
partisipasi aktif dalam konsultasi. Interupsi harus dijaga seminimal
mungkin. Dialog antara pasien dan penyedia sangat penting, khususnya
ketika membahas kepatuhan. Penyedia layanan kesehatan tidak boleh
berasumsi bahwa pasien patuh. Menanyakan pasien tentang kebiasaan
penggunaan obat juga dianjurkan, dan teknik wawancara dapat
ditingkatkan dalam praktik klinis. Dalam sebuah penelitian oleh Van
Dulmen dan Van Bijnen, dokter umum diperlihatkan kaset video
konsultasi mereka sendiri.9 Setelah itu, mereka ditanya mengapa
mereka tidak mengajukan pertanyaan tertentu atau mengapa beberapa
pertanyaan pasien diabaikan. Dokter umum sering menyebut kurangnya
waktu sebagai alasan, tetapi ada juga unsur anggapan bahwa pasien
patuh.
Efek intervensi yang disesuaikan pada
hasil kesehatan
Haynes et al meninjau efek intervensi yang ditujukan untuk meningkatkan
kepatuhan.27 Untuk perawatan jangka pendek, empat dari 10 intervensi
yang dilaporkan dalam sembilan uji coba terkontrol secara acak
menunjukkan efek pada kepatuhan dan setidaknya satu
hasil klinis, sedangkan intervensi dalam satu uji coba terkontrol secara
acak menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam kepatuhan
pasien tetapi tidak meningkatkan hasil klinis.
Berkenaan dengan pengobatan jangka panjang, 36 dari 81 intervensi
yang dilaporkan dalam 69 uji coba terkontrol secara acak dikaitkan
dengan peningkatan kepatuhan, tetapi hanya 25 intervensi yang
mengarah pada peningkatan setidaknya satu hasil pengobatan. Hampir
semua intervensi yang efektif dalam perawatan jangka panjang bersifat
kompleks. Mereka termasuk kombinasi perawatan yang lebih nyaman,
informasi, pengingat, pemantauan diri, penguatan, konseling, terapi
keluarga, terapi psikologis, intervensi krisis, tindak lanjut telepon
manual, dan perawatan suportif. Meskipun penelitian terlalu heterogen
untuk menilai efeknya secara kuantitatif, penulis Cochrane . ini
Preferensi dan Kepatuhan Pasien 2013: 7
Intervensi yang disesuaikan untuk ketidakpatuhan dengan pengobatan
tinjauan menyimpulkan bahwa bahkan intervensi yang paling efektif
tidak mengarah pada peningkatan substansial dalam kepatuhan atau
hasil pengobatan.
Kemungkinan alasan untuk hasil yang buruk ini mungkin karena
sebagian besar intervensi bersifat kompleks. Hal ini mungkin
menghambat implementasinya dalam praktik sehari-hari karena
kelayakan telah terbukti menjadi faktor penting yang berkontribusi pada
keberhasilan intervensi.
Alasan lain untuk hasil yang buruk mungkin karena sebagian besar
intervensi yang digunakan tidak disesuaikan dengan kebutuhan
pasien individu. Intervensi biasa ditujukan untuk semua pasien terlepas
dari apakah mereka patuh atau tidak. Tidak hanya tidak efisien dan
mahal untuk mengikutsertakan pasien yang tidak memiliki atau sedikit
masalah kepatuhan tetapi ada juga pengurangan efek intervensi karena
pasien ini tidak memiliki atau sedikit ruang untuk perbaikan.31 Pada
tahun 2003, Organisasi Kesehatan Dunia menekankan kebutuhan untuk
menyesuaikan intervensi dengan kebutuhan
pasien karena ketidakpatuhan adalah masalah multidimensi.33 Oleh
karena itu, penting untuk mengetahui pendorong utama ketidakpatuhan.
DiMatteo et al49 baru-baru ini menyajikan pendekatan klinis sederhana
berdasarkan pengakuan atas alasan ketidakpatuhan berikut: pasien
tidak mengerti apa yang harus mereka lakukan; pasien tidak termotivasi;
dan pasien tidak memiliki strategi untuk mengikuti rekomendasi
pengobatan.
Jika pasien tidak mengerti apa yang harus mereka lakukan, penting
untuk memberi tahu mereka tentang apa yang harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga mereka memahami dan mengingat informasi
tersebut. Strategi promosi recall yang dapat digunakan termasuk
mengulang informasi dan menawarkan materi pendukung. Ketika pasien
tidak termotivasi, mereka mengalami hambatan persepsi untuk minum
obat mereka karena mereka meragukan perlunya pengobatan atau
khawatir tentang efek negatifnya.2 Strategi komunikasi yang bertujuan
untuk mengurangi hambatan persepsi tersebut termasuk teknik
wawancara motivasi tetapi juga menunjukkan pemahaman dengan
menggunakan komunikasi afektif strategi.
Jika pasien tidak memiliki strategi untuk diikuti, strategi harus
dikembangkan sedemikian rupa sehingga cocok dengan pasien.
Misalnya, jika pasien mengalami kesulitan mengingat untuk minum
obat, sistem pengingat mungkin dapat membantu.
Agar dapat menyesuaikan intervensi dengan kebutuhan
pasien, penting untuk memberi sinyal ketidakpatuhan, mendeteksi
alasan ketidakpatuhan, dan mendiskusikan solusi potensial dengan
pasien. Sejauh ini, belum banyak penelitian di bidang kepatuhan yang
mengikuti pendekatan ini. Salah satu contoh adalah studi oleh Herborg
et al50 di mana kotak peralatan intervensi dikembangkan, memungkinkan
staf farmasi dan dokter umum untuk menyesuaikan program konseling
untuk pasien individu.
Alat-alat ini dibagi dalam lima kelompok: mengevaluasi obat-obatan
kirimkan naskah Anda | www.dovepress.com 679
Dovepress
Machine Translated by Google
Hugtenburg dkk
dan masalah terkait obat (misalnya, memeriksa interaksi, rejimen dosis, dan
reaksi yang merugikan); konseling dan pembinaan pasien (misalnya, teknik
wawancara motivasi); pendidikan dan informasi pasien (misalnya, tertulis,
video, dan sumber informasi berbasis Internet); teknologi pengingat
(misalnya, pengingat SMS, pengingat telepon); dan alat komunikasi.
Mereka berpendapat bahwa untuk menggunakan kotak peralatan ini dengan
cara yang rasional, "penting untuk tidak kembali ke model sederhana, tetapi
memiliki rutinitas profesional untuk menemukan alat yang tepat untuk setiap
pasien". Dengan demikian, komunikasi pasien-penyedia yang kuat adalah
dasar untuk setiap pendekatan yang disesuaikan.
Hal ini juga diakui oleh Adhien et al, yang mengembangkan intervensi
berbasis farmasi modular yang disesuaikan untuk apoteker komunitas untuk
mendukung pasien diabetes yang tidak patuh dengan asupan obat mereka.51
Intervensi untuk masing-masing pasien disesuaikan dengan penyebab yang
mendasari ketidakpatuhan. Untuk mendapatkan wawasan tentang
penyebabnya, wawancara pasien terstruktur dilakukan oleh teknisi farmasi.
Dengan menggunakan panduan intervensi, apoteker dipandu ke salah satu
intervensi berikut: mengatasi motivasi pasien untuk minum obat melalui
wawancara motivasi; mengatasi masalah "pengobatan saat ini tidak berhasil"
dengan berkonsultasi dengan dokter umum, sehingga dosis atau obat lain
dipilih, dan/atau menasihati pasien tentang efek pengobatan; mengatasi
masalah “efek samping” dengan berkonsultasi dengan dokter umum, dosis
yang lebih rendah, obat lain, dan/atau konseling pasien; intervensi untuk
memudahkan menelan obat, seperti tablet dalam kapsul kosong atau tablet
yang digiling menjadi bubuk; dan menawarkan alat untuk membantu pasien
"mengingat" minum obat mereka tepat waktu. Intervensi tampaknya layak,
tetapi efektivitasnya belum ditunjukkan dalam uji coba terkontrol secara acak
Internet juga dapat digunakan untuk mempromosikan kepatuhan.
Dalam tinjauan 13 studi, Linn dkk menyimpulkan bahwa intervensi e-health
mungkin efektif dalam mempromosikan kepatuhan.30 Intervensi Internet
yang disesuaikan berbeda dalam
tingkat kecanggihan yang digunakan untuk pengiriman pesan.52 Beberapa
intervensi hanya melibatkan bentuk penilaian online (kecanggihan rendah),
sedangkan yang lain menggunakan penilaian online, umpan balik yang
disesuaikan (misalnya, informasi yang secara khusus menangani kebutuhan
informasi pasien tertentu), dan pencocokan konten ( kecanggihan sedang).
Terakhir, ada intervensi yang memberikan umpan balik instan dan
program kesehatan yang dirancang secara kompleks dengan beberapa alat
dan aktivitas yang memungkinkan pasien mencapai tujuan kesehatan mereka
(kecanggihan tinggi). Semua intervensi yang dijelaskan dalam tinjauan oleh
Linn et al cukup atau
680 kirimkan naskah Anda | www.dovepress.com
Dovepress
Dovepress
sangat canggih. Para penulis menyimpulkan bahwa: “Tinjauan ini
menunjukkan hasil yang menjanjikan pada efektivitas intervensi Internet
untuk meningkatkan kepatuhan pasien terhadap obat jangka panjang yang
diresepkan. Meskipun ada bukti menurut sintesis data, hasilnya harus
ditafsirkan dengan hati-hati karena pengukuran kepatuhan berkualitas
rendah.”
Kesimpulan
Ketidakpatuhan dengan pengobatan adalah masalah perawatan kesehatan
yang kompleks dan multidimensi. Beberapa tinjauan yang meringkas
keefektifan intervensi yang mempromosikan kepatuhan menunjukkan bahwa
hanya setengah dari intervensi ini yang menghasilkan peningkatan kepatuhan
dengan pengobatan dan bahkan lebih sedikit lagi yang melaporkan
peningkatan hasil pengobatan. Bahkan intervensi yang paling efektif hanya
memiliki efek sederhana.
Intervensi ditujukan untuk semua pasien dengan memperhatikan
apakah mereka patuh atau tidak, dan hanya sedikit yang disesuaikan dengan
kebutuhan spesifik pasien. Jelas bahwa tidak hanya ada satu solusi untuk
masalah ketidakpatuhan yang cocok untuk semua pasien. Oleh karena itu,
ada kebutuhan mendesak untuk pendekatan yang disesuaikan berdasarkan
jenis dan penyebab ketidakpatuhan. Sejumlah intervensi yang disesuaikan
telah dijelaskan dalam literatur terbaru. Waktu sebenarnya
pemantauan pengobatan dikombinasikan dengan pengingat SMS telah
menghasilkan peningkatan kepatuhan isi ulang yang nyata pada pasien
diabetes dengan kepatuhan suboptimal. Jenis intervensi ini secara khusus
dirancang untuk meningkatkan kepatuhan yang tidak disengaja. Intervensi
Internet yang disesuaikan
adalah strategi lain untuk mempengaruhi perilaku minum obat pasien dan
telah menunjukkan hasil yang menjanjikan. Intervensi berbasis apoteker
yang disesuaikan dengan target penyebab utama ketidakpatuhan tampaknya
menjadi metode yang menarik
untuk mendukung pasien dalam penggunaan obat. Namun, terlepas dari
kerangka teoritis yang masuk akal untuk intervensi untuk meningkatkan
kepatuhan, data tentang hasil kesehatan jangka panjang tidak tersedia.
Penyingkapan
Para penulis melaporkan tidak ada konflik kepentingan dalam pekerjaan ini.
Referensi
1. Vrijens B, De Geest S, Hughes DA, dkk. Taksonomi baru untuk menggambarkan
dan mendefinisikan kepatuhan terhadap pengobatan. Br J Clin Pharmacol.
2012;73(5):691–705.
2. Wroe AL. Ketidakpatuhan yang disengaja dan tidak disengaja: sebuah studi tentang keputusan
pembuatan sion. J Perilaku Med. 2002;25(4):355–372.
3. Lehane E, McCarthy G. Ketidakpatuhan pengobatan yang disengaja dan tidak
disengaja: kerangka kerja komprehensif untuk penelitian dan praktik klinis?
Sebuah makalah diskusi. Int J Nurs Stud. 2007;44(8):1468–1477.
Preferensi dan Kepatuhan Pasien 2013: 7
Machine Translated by Google
Dovepress
4. Lowry KP, Dudley TK, Oddone EZ, Bosworth HB. Ketidakpatuhan yang disengaja dan
tidak disengaja terhadap obat antihipertensi.
Ann Farmakoter. 2005;39(7–8):1198–1203.
5. Clifford S, Barber N, Horne R. Memahami keyakinan berbeda yang dianut oleh penganut,
nonadherers yang tidak disengaja, dan nonadherers yang disengaja: penerapan
Kerangka Kekhawatiran Kebutuhan. J Psikosom Res. 2008;64(1):41–46.
6. Bangalore S, Kamalakannan G, Parkar S, Messerli FH. Kombinasi dosis tetap
meningkatkan kepatuhan pengobatan: meta-analisis. Apakah J Med. 2007;120(8):713–
719.
7. Claxton AJ, Cramer J, Pierce C. Sebuah tinjauan sistematis dari hubungan antara
rejimen dosis dan kepatuhan pengobatan. Klinik Ada. 2001; 23(8):1296-1310.
8. Linn AJ, van Weert JC, Smit EG, Schouten BC, Van Bodegraven A, Van Dijk L. Kata-
kata yang membuat pil lebih mudah ditelan: tipologi komunikasi untuk mengatasi
hambatan praktis dan persepsi terhadap perilaku minum obat. Pasien Lebih Suka
Kepatuhan. 2012;6:871–885.
9. van Dulmen S, van Bijnen E. Apa yang membuat mereka (tidak) berbicara tentang
penggunaan obat yang tepat dengan pasien mereka? Analisis determinan komunikasi
GP menggunakan praktik reflektif. Int J Pers Cent Med. 2011;1:
27–34.
10. van Dulmen S, Sluijs E, van Dijk L, de Ridder D, Heerdink R, Bensing J.
Kepatuhan pasien terhadap perawatan medis: ulasan ulasan. Layanan Kesehatan
BMC Res. 2007;7:55.
11. Nilsson JLG, Andersson K, Bergkvist A, Bjorkman I, Brismar A, Moen J. Refill kepatuhan
untuk mengulang resep obat kanker untuk pasien rawat jalan. Perawatan Kanker Eur
J (Inggris). 2006;15(3):235–237.
12. Ruddy K, Mayer E, Partridge A. Kepatuhan dan ketekunan pasien dengan pengobatan
antikanker oral. CA Kanker J Clin. 2009;59(1):56–66.
13. Noens L, van Lierde MA, De Bock R, dkk. Prevalensi, determinan, dan hasil dari
ketidakpatuhan terhadap terapi imatinib pada pasien dengan leukemia myeloid kronis:
studi ADAGIO. Darah. 2009;113(22): 5401–5411.
14. Marin D, Bazeos A, Mahon F, dkk. Kepatuhan adalah faktor penting untuk mencapai
respons molekuler pada pasien dengan leukemia myeloid kronis yang mencapai
respons sitogenetik lengkap pada imatinib.
J Clin Oncol. 2010;28(14):2381–2388.
15. Jabbour EJ, Kantarjian H, Eliasson L, Cornelison AM, Marin D. Kepatuhan pasien
terhadap terapi inhibitor tirosin kinase pada leukemia myeloid kronis. Am J Hematol.
2012;87(7):687–691.
16. Partridge AH, Archer L, Kornblith AB, dkk. Kepatuhan dan ketekunan dengan kemoterapi
ajuvan oral pada wanita yang lebih tua dengan kanker payudara stadium awal di
CALGB 49907: studi pendamping kepatuhan 60104. J Clin Oncol. 2010;28(14):2418–
2422.
17. Ruddy KJ, Partridge AH. Kepatuhan dengan terapi hormonal adjuvant untuk kanker
payudara. Ann Onkol. 2009;20(3):401–402.
18. Sokol MC, McGuigan KA, Verbrugge RR, Epstein RS. Dampak kepatuhan minum obat
terhadap risiko rawat inap dan biaya kesehatan. Perawatan Medis. 2005;43(6)::521–
530.
19. Roebuck MC, Liberman JN, Gemmill-Toyama M, Brennan TA.
Kepatuhan obat menyebabkan penggunaan dan biaya perawatan kesehatan yang lebih
rendah meskipun pengeluaran obat meningkat. Kesehatan (Millwood). 2011;30(1):91–99.
20. Dragomir A, Cote R, Roy L, dkk. Dampak kepatuhan terhadap agen antihipertensi pada
hasil klinis dan biaya rawat inap.
Dengan hati-hati. 2010; 48 (5): 418–425.
21. Faught RE, Weiner JR, Guerin A, Cunnington MC, Duh MS. Dampak ketidakpatuhan
terhadap obat antiepilepsi pada pemanfaatan dan biaya perawatan kesehatan: temuan
dari studi RANSOM. Epilepsi. 2009;50(3):501–519.
22. Esposito D, Bagchi AD, Verdier JM, Bencio DS, Kim MS. Penerima Medicaid dengan
gagal jantung kongestif: asosiasi kepatuhan pengobatan dengan penggunaan dan
biaya perawatan kesehatan. Am J Manag Care. 2009;15(7): 437–445.
23. Halpern R, Becker L, Iqbal SU, Kazis LE, Macarios D, Badamgarav E.
Asosiasi kepatuhan terhadap terapi osteoporosis dengan patah tulang, semua
penyebab biaya medis, dan semua penyebab rawat inap: analisis klaim retrospektif
dari pendaftar rencana kesehatan wanita dengan osteoporosis.
J Manag Care Farmasi. 2011;17(1):25–39.
Preferensi dan Kepatuhan Pasien 2013: 7
Intervensi yang disesuaikan untuk ketidakpatuhan dengan pengobatan
24. Simpson SH, Eurich DT, Majumdar SR, dkk. Sebuah meta-analisis dari hubungan antara
kepatuhan terhadap terapi obat dan kematian. BMJ. 2006;333(7557):15.
25. Steinman MA, Handler SM, Gurwitz JH, Schiff GD, Covinsky KE.
Di luar resep: pemantauan obat dan kejadian obat yang merugikan pada orang dewasa
yang lebih tua. J Am Geriatr Soc. 2011;59(8):1513–1520.
26. Booz&co. KNMP – Potensi pelayanan farmasi yang bermutu.
Tersedia dari: http://www.knmp.nl/downloads/nieuws/booz-co-the potential-for-
pharmaceutical-quality-services. Diakses pada 11 April 2013.
27. Haynes RB, Ackloo E, Sahota N, McDonald HP, Yao X. Intervensi untuk meningkatkan
kepatuhan pengobatan. Sistem Basis Data Cochrane Rev.
2008;2:CD000011.
28. McDonald HP, Garg AX, Haynes RB. Intervensi untuk meningkatkan kepatuhan pasien
terhadap resep obat: tinjauan ilmiah. JAMA. 2002;288(22):2868–2679.
29. Kripalani S, Yao X, Haynes RB. Intervensi untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan
dalam kondisi medis kronis: tinjauan sistematis. Arch Intern Med. 2007;167(6)::540–
550.
30. Linn AJ, Vervloet M, Van Dijk L, Smit EG, van Weert JC. Efek intervensi eHealth pada
kepatuhan pengobatan: tinjauan sistematis dari semua literatur. J Med Internet Res.
2011;13(4):103.
31. Vervloet M, Linn AJ, van Weert JC, de Bakker DH, Bouvy ML, van DL. Efektivitas
intervensi menggunakan pengingat elektronik untuk meningkatkan kepatuhan terhadap
pengobatan kronis: tinjauan sistematis literatur. J Am Med Menginformasikan Assoc.
2012;19(5):
696–704.
32. van Dulmen S, Sluijs E, van Dijk L, dkk. Melanjutkan kepatuhan pasien: makalah posisi
forum pakar internasional tentang kepatuhan pasien berdasarkan diskusi forum
internet. Layanan Kesehatan BMC Res. 2008;8:47.
33. Sabaté E. Kepatuhan terhadap Terapi Jangka Panjang. Bukti untuk Tindakan.
Jenewa, Swiss: Organisasi Kesehatan Dunia; 2003.
34. Haynes RB, Taylor DW, Sackett DL. Kepatuhan dalam Perawatan Kesehatan, 1st ed.
Baltimore, MD: Pers Universitas John Hopkins; 1979.
35. Tim Proyek ABC. Memastikan hambatan untuk kepatuhan: kebijakan untuk penggunaan
obat-obatan yang aman, efektif dan hemat biaya di Eropa. Laporan akhir proyek ABC.
Tersedia dari: http://abcproject.eu/img/
ABC%20Final.pdf. Diakses pada 11 April 2013.
36. Cramer JA, Roy A, Burrell A, dkk. Kepatuhan dan ketekunan pengobatan: terminologi
dan definisi. Nilai Kesehatan. 2008;11(1): 44–47.
37. Bell JS, Airaksinen MS, Lyles A, Chen TF, Aslani P. Kesesuaian tidak identik dengan
kepatuhan atau kepatuhan. Br J Clin Pharmacol. 2007;64(5):710–711.
38. Urquhart J, Vrijens B. Temuan baru tentang kepatuhan pasien terhadap rejimen dosis
obat yang diresepkan: pengantar pharmionics. Eur J Hosp Pharm Sci. 2005;11:103–
106.
39. van Geffen EC, Gardarsdottir H, van Hulten R, van Dijk L, Egberts AC, Heerdink ER.
Inisiasi terapi antidepresan: apakah pasien mengikuti resep dokter umum? Praktek Br
J Gen. 2009;59(559):81–87.
40. Royal Pharmaceutical Society of Great Britain dan Merck Sharp dan Dohme. Kemitraan
dalam Pengambilan Obat: Sebuah Dokumen Konsultasi.
London, Inggris: Royal Pharmaceutical Society of Great Britain dan Merck Sharp and
Dohme; 1996.
41. Horne R, Weinman J, Barber N, Elliot R, Morgan M. Kepatuhan dan Kepatuhan dalam
Pengambilan Obat. Laporan Pusat Koordinasi Nasional untuk NHS Service Delivery
and Organization R and D (NCCSDO).
Tersedia dari: http://www.sdo.lshtm.ac.uk/files/project/76-final report.pdf. Diakses
pada 11 April 2013.
42. van Dijk L, Heerdink ER, Somai D, dkk. Profil risiko pasien dan variasi praktik dalam
ketidakpatuhan terhadap antidepresan, antihipertensi, dan hipoglikemik oral. Layanan
Kesehatan BMC Res. 2007;7:51.
43. Zedler BK, Kakad P, Colilla S, Murrelle L, Shah NR. Apakah pengemasan dengan fitur
kalender meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan yang diberikan sendiri untuk
penggunaan jangka panjang? Sebuah tinjauan sistematis. Klinik Ada. 2011; 33(1):62–
73.
kirimkan naskah Anda | www.dovepress.com
681
Dovepress
Machine Translated by Google
Hugtenburg dkk
44. Ericsson. Laporan Lalu Lintas dan Pasar. Pada Pulse Jaringan Masyarakat.
Tersedia dari: http://www.ericsson.com/res/docs/2012/traffic_and_
market_report_june_2012.pdf. Diakses pada 11 April 2013.
45. Cocosila M, Archer N. Kerangka kerja untuk layanan kesehatan keliling menjawab
ketidakpatuhan pasien rawat jalan yang sakit kronis. Informasikan Perawatan
Prima. 2005;13(2):145-152.
46. Vervloet M, van Dijk L, Santen-Reestman J, dkk. Pengingat SMS meningkatkan
kepatuhan minum obat pada pasien diabetes tipe 2 yang dipantau secara
elektronik waktu nyata. Int J Med Menginformasikan. 2012;81(9): 594–604.
47. Rollnick S, Butler CC, Kinnersley P, Gregory J, Mash B. Motivasi
wawancara. BMJ. 2010;340:c1900.
48. Rubak S, Sandbaek A, Lauritzen T, Christensen B. Wawancara motivasi: tinjauan
sistematis dan meta-analisis. Praktek Br J Gen. 2005;55(513):305–312.
Preferensi dan Kepatuhan Pasien
Publikasikan karya Anda di jurnal ini
Preferensi dan Kepatuhan Pasien adalah jurnal internasional, peer-review, akses
terbuka yang berfokus pada semakin pentingnya preferensi dan kepatuhan
pasien di seluruh rangkaian terapi. Kepuasan pasien, penerimaan, kualitas hidup,
kepatuhan, ketekunan dan peran mereka dalam mengembangkan modalitas dan
senyawa terapeutik baru untuk
Kirimkan naskah Anda di sini: http://www.dovepress.com/patient-preference-and-adherence-journal
682 kirimkan naskah Anda | www.dovepress.com
Dovepress
Dovepress
49. DiMatteo MR, Haskard-Zolnierek KB, Martin LR. Meningkatkan kepatuhan pasien:
model tiga faktor untuk memandu praktik. Health Psychol Rev. 2012;6(1):74–91.
50. Herborg H, Haugbolle LS, Sorensen L, Rossing C, Dam P. Mengembangkan
program kepatuhan individual yang generik untuk pengguna obat kronis. Praktek
Farmasi. 2008;6(3):148–157.
51. Adhien P, Van Dijk L, Vegter M, Westein M, Nijpels G, Hugtenburg JG.
Intervensi yang disesuaikan pada pasien diabetes yang tidak setia pada
pengobatan; penelitian kualitatif kelayakan intervensi. Mingguan Farmasi.
2012;147(1):2–6. Jerman.
52. Lustria ML, Cortese J, Noar SM, Glueckauf RL. Intervensi kesehatan yang
disesuaikan dengan komputer disampaikan melalui web: tinjauan dan analisis
komponen utama. Jumlah Pendidikan Pasien. 2009;74(2):156-173.
Dovepress
mengoptimalkan hasil klinis untuk keadaan penyakit yang ada adalah bidang
minat utama. Jurnal ini telah diterima untuk pengindeksan di PubMed Central.
Sistem manajemen manuskrip sepenuhnya online dan mencakup sistem peer-
review yang sangat cepat dan adil. Kunjungi http://www.dovepress.com/
testimonials.php untuk membaca kutipan nyata dari penulis yang diterbitkan.
Preferensi dan Kepatuhan Pasien 2013: 7