Anda di halaman 1dari 6

Praktikum Rangkaian Listrik

INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE4371


JOBSHEET I
HUKUM DASAR RANGKAIAN LISTRIK

1.1 DASAR TEORI


Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang
saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu
lintasan tertutup. Berbicara mengenai Rangkaian Listrik, tentu tidak dapat
dilepaskan dari pengertian dari rangkaian itu sendiri, dimana rangkaian adalah
interkoneksi dari sekumpulan elemen atau komponen penyusunnya ditambah
dengan rangkaian penghubungnya dimana disusun dengan cara-cara tertentu dan
minimal memiliki satu lintasan tertutup. Dengan kata lain hanya dengan satu
lintasan tertutup saja kita dapat menganalisis suatu rangkaian.
Arus digambarkan dengan simbol i (berasal dari bahasa Prancis intensite),
didefenisikan sebagai perubahan kecepatan muatan terhadap waktu. Dalam
pengertian lain arus adalah muatan yang mengalir dalam satuan waktu. Jadi, arus
sebenarnya adalah muatan yang bergerak. Arus searah (Direct Current/DC) adalah
arus yang mempunyai nilai polaritas yang tetap atau konstan terhadap satuan
waktu, artinya dimana pun kita meninjau arus tersebut pada waktu berbeda akan
mendapatkan nilai polaritas yang sama. Nilai polaritas bisa selalu bernilai positif
atau pun selalu bernilai negatif. Besar-besaran utama yang menjadi perhatian
dalam listrik arus searah adalah kuat arus (I) dan beda tegangan (V). Yang bekerja
pada komponen resesif dengan sumber arus/tegangan konstan.

Gambar 1.1 Salah satu bentuk arus DC

Suatu rangkaian listrik dapat dibangun oleh kombinasi dari berbagai


komponen-komponen elektronik, baik komponen elektronik aktif maupun
komponen elektronik pasif. Sumber tegangan dan sumber arus merupakan
komponen elektronik aktif. Pembatasan elemen atau komponen listrik pada
Rangkaian Listrik dapat dikelompokkan ke dalam elemen atau komponen aktif

TEKNIK ELEKTRO S1 ALGHIFARI


2020310033
Praktikum Rangkaian Listrik
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE4371
dan pasif. Elemen aktif adalah elemen yang menghasilkan energi dalam hal ini
adalah sumber tegangan dan sumber arus. Elemen lain adalah elemen pasif
dimana elemen ini tidak dapat menghasilkan energi, dapat dikelompokkan
menjadi elemen yang hanya dapat menyerap energi dalam hal ini hanya terdapat
pada komponen resistor atau banyak juga yang menyebutkan tahanan atau
hambatan dengan simbol R, dan komponen pasif yang dapat menyimpan energi
juga diklasifikasikan menjadi dua yaitu komponen atau elemen yang menyerap
energi dalam bentuk medan magnet dalamhal ini induktor atau sering juga disebut
sebagai lilitan, belitan atau kumparan dengan simbol L, dan kompone pasif yang
menyerap energi dalam bentuk medan magnet dalam hal ini adalah kapasitor atau
sering juga dikatakan dengan kondensator dengan symbol C.
Resistor adalah suatu komponen elektronika yang fungsinya untuk
menghambat arus listrik. Resistor yang ada dipasaran memiliki ukuran daya dan
nilai resistansi. Nilai daya resistor yang ada dipasaran diantaranya 1/16W, 1/8W,
1/4 W, 1/2W, 1W, 2W, 5W, 10W dan 20W. Sedangkan nilai resistansi suatu
resistor dituliskan dengan 2 cara, untuk resistor dengan ukuran fisik besar dan
resistor dengan fisik SMD dituliskan dengan kode angka dipermukaan fisiknya.
Pada suatu resistor Bentuk pada umum adalah tabung dengan dua kaki di kiri
dan kanan. Pada badan resistor terdapat lingkaran membentuk cincin kode warna
untuk mengetahui besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter.
Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA
(Electronic Industries Association). Perbedaan cara penulisan nilai resistansi
dengan kode warna dalam resistor tersebut yang mana nilai dari kode warna
resistor dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel 1.1 Nilai Warna pada Resistor
Kode Gelang 1 Gelang 2 Gelang 3 Gelang 4
warna (Pengali) (Tolerasnsi)
Hitam 0 0 100
Coklat 1 1 101 1%
Merah 2 2 102 2%
Jingga 3 3 103
Kuning 4 4 104

TEKNIK ELEKTRO S1 ALGHIFARI


2020310033
Praktikum Rangkaian Listrik
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE4371
Hijau 5 5 105 0.5%
Biru 6 6 106 0.20%
Ungu 7 7 107 0.10%
Abu-abu 8 8 108
Putih 9 9 109
Emas 5%
Perak 10%
Tak 20%
berwana
Besaran resistansi suatu resistor dibaca dari posisi cincin yang paling kiri ke
arah cincin toleransi. Cincin toleransi berada pada badan resistor yang paling
kanan atau yang lebarnya lebih menonjol dari lebar cincin yang lainnya,
sedangkan posisi cincin pertama agak sedikit menjorok kedalam. Setelah dapat
menentukan urutan dari pada cincin maka akan dapat membaca nilai resistansinya.
Nilai resistansi dihitung sesuai urutan warna. Mulai dari urutan cincin I, cincin II,
cincin III adalah merupakan angka I, angka II, dan angka III. Pada cincin ketiga
adalah faktor pengali, dan pada cincin kelima adalah nilai toleransi. Arti dari
toleransi itu sendiri adalah batasan resistansi minimum dan maksimum yang
dimiliki oleh resistor.
Rangkaian resistor ada dua yaitu rangkaian seri dan rangkaian paralel.
Rangkaian seri adalah sebuah rangkaian yang menggabungkan dua atau lebih
resistor yang dideret sedemikian rupa, sehingga nilai hambatan totalnya menjadi
lebih besar. Hal ini dikarenakan hambatan total merupakan hasil penjumlahan dari
semua resistor pembentuknya. Sedangkan rangkaian paralel adalah sebuah
rangkaian yang menggabungkan dua atau lebih resistor yang dijajar sedemikian
rupa sehingga nilai hambatan totalnya menjadi lebih kecil dari nilai resistor
terkecil yang membentuknya.

TEKNIK ELEKTRO S1 ALGHIFARI


2020310033
Praktikum Rangkaian Listrik
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE4371
1.2 ALAT DAN BAHAN
1. APD
2. Sumber DC
3. Multimeter
4. Bread board
5. Jumper
6. Resistor

1.3 LANGKAH KERJA


1.3.1 KEGIATAN PRATIKUM 1
1. Bersihkan tempat kerja untuk menimalisir bahaya kerja.
2. Buat rangkaian percobaan dan minta persetujuan kepada asisten.
3. Pastikan power suplay berada pada posisi minimum sebelum dihubungkan
kerangkaian.
4. Gunakan multimeter dengan batas ukur yang paling besar terlebih dahulu.
5. Gambarkan diagram pengkabelan dan buat rangkaian percobaan dari
gambar berikut.
6. Lakukan pengukuran.
7. Hubungkan rangkaian ke sumber sesuai dengan gambar yang telah
disetujui.
8. Jika selesai matikan power suplay dan rapikan kembali meja kerja

1.3.2 KEGIATAN PRATIKUM 2


1. bersihkan tempat kerja untuk menimalisir bahaya kerja.
2. buat rangkaian percobaan dan minta persetujuan kepada asisten.
3. Pastikan power suplay berada pada posisi minimum sebelum dihubungkan
kerangkaian.
4. Lakukan percobaan Part A dan Part B.
5. Gunakan multimeter dengan batas ukur yang paling besar terlebih dahulu.
6. Lakukan pengukuran.
7. Hubungkan rangkaian ke sumber sesuai dengan gambar yang telah
disetujui.
8. Jika selesai matikan power suplay dan rapikan kembali meja kerja

TEKNIK ELEKTRO S1 ALGHIFARI


2020310033
Praktikum Rangkaian Listrik
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE4371
1.4 GAMBAR PERCOBAAN

Gambar 1.2 Gambar Percobaan 1

Gambar 1.3 Gambar Percobaan 2

TEKNIK ELEKTRO S1 ALGHIFARI


2020310033
Praktikum Rangkaian Listrik
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE4371
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.scribd.com/document/257534877/Laporan-Praktikum-Hukum-
OHM , Diakses Tanggal 21 Februari 2022, Pukul 14:45 WIB.
2. https://www.scribd.com/doc/190055927/Laporan-Praktikum-Fisika-Dasar-
Rangkaian-Paralel , Diakses Tanggal 21 Februari 2022, Pukul 14:50 WIB.
3. https://Www.Academia.Edu/31367349/Laporan_Praktikum_Rangkaian_Listrik
, Diakses Tanggal 21 Februari 2022, Pukul 14:55 WIB.

TEKNIK ELEKTRO S1 ALGHIFARI


2020310033

Anda mungkin juga menyukai