Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup. Berbicara mengenai Rangkaian Listrik, tentu tidak dapat dilepaskan dari pengertian dari rangkaian itu sendiri, dimana rangkaian adalah interkoneksi dari sekumpulan elemen atau komponen penyusunnya ditambah dengan rangkaian penghubungnya dimana disusun dengan cara-cara tertentu dan minimal memiliki satu lintasan tertutup. Dengan kata lain hanya dengan satu lintasan tertutup saja kita dapat menganalisis suatu rangkaian. Arus digambarkan dengan simbol i (berasal dari bahasa Prancis intensite), didefenisikan sebagai perubahan kecepatan muatan terhadap waktu. Dalam pengertian lain arus adalah muatan yang mengalir dalam satuan waktu. Jadi, arus sebenarnya adalah muatan yang bergerak. Arus searah (Direct Current/DC) adalah arus yang mempunyai nilai polaritas yang tetap atau konstan terhadap satuan waktu, artinya dimana pun kita meninjau arus tersebut pada waktu berbeda akan mendapatkan nilai polaritas yang sama. Nilai polaritas bisa selalu bernilai positif atau pun selalu bernilai negatif. Besar-besaran utama yang menjadi perhatian dalam listrik arus searah adalah kuat arus (I) dan beda tegangan (V). Yang bekerja pada komponen resesif dengan sumber arus/tegangan konstan.
Gambar 1.1 Salah satu bentuk arus DC
Suatu rangkaian listrik dapat dibangun oleh kombinasi dari berbagai
komponen-komponen elektronik, baik komponen elektronik aktif maupun komponen elektronik pasif. Sumber tegangan dan sumber arus merupakan komponen elektronik aktif. Pembatasan elemen atau komponen listrik pada Rangkaian Listrik dapat dikelompokkan ke dalam elemen atau komponen aktif
TEKNIK ELEKTRO S1 ALGHIFARI
2020310033 Praktikum Rangkaian Listrik INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE4371 dan pasif. Elemen aktif adalah elemen yang menghasilkan energi dalam hal ini adalah sumber tegangan dan sumber arus. Elemen lain adalah elemen pasif dimana elemen ini tidak dapat menghasilkan energi, dapat dikelompokkan menjadi elemen yang hanya dapat menyerap energi dalam hal ini hanya terdapat pada komponen resistor atau banyak juga yang menyebutkan tahanan atau hambatan dengan simbol R, dan komponen pasif yang dapat menyimpan energi juga diklasifikasikan menjadi dua yaitu komponen atau elemen yang menyerap energi dalam bentuk medan magnet dalamhal ini induktor atau sering juga disebut sebagai lilitan, belitan atau kumparan dengan simbol L, dan kompone pasif yang menyerap energi dalam bentuk medan magnet dalam hal ini adalah kapasitor atau sering juga dikatakan dengan kondensator dengan symbol C. Resistor adalah suatu komponen elektronika yang fungsinya untuk menghambat arus listrik. Resistor yang ada dipasaran memiliki ukuran daya dan nilai resistansi. Nilai daya resistor yang ada dipasaran diantaranya 1/16W, 1/8W, 1/4 W, 1/2W, 1W, 2W, 5W, 10W dan 20W. Sedangkan nilai resistansi suatu resistor dituliskan dengan 2 cara, untuk resistor dengan ukuran fisik besar dan resistor dengan fisik SMD dituliskan dengan kode angka dipermukaan fisiknya. Pada suatu resistor Bentuk pada umum adalah tabung dengan dua kaki di kiri dan kanan. Pada badan resistor terdapat lingkaran membentuk cincin kode warna untuk mengetahui besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association). Perbedaan cara penulisan nilai resistansi dengan kode warna dalam resistor tersebut yang mana nilai dari kode warna resistor dapat dilihat pada tabel dibawah. Tabel 1.1 Nilai Warna pada Resistor Kode Gelang 1 Gelang 2 Gelang 3 Gelang 4 warna (Pengali) (Tolerasnsi) Hitam 0 0 100 Coklat 1 1 101 1% Merah 2 2 102 2% Jingga 3 3 103 Kuning 4 4 104
TEKNIK ELEKTRO S1 ALGHIFARI
2020310033 Praktikum Rangkaian Listrik INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE4371 Hijau 5 5 105 0.5% Biru 6 6 106 0.20% Ungu 7 7 107 0.10% Abu-abu 8 8 108 Putih 9 9 109 Emas 5% Perak 10% Tak 20% berwana Besaran resistansi suatu resistor dibaca dari posisi cincin yang paling kiri ke arah cincin toleransi. Cincin toleransi berada pada badan resistor yang paling kanan atau yang lebarnya lebih menonjol dari lebar cincin yang lainnya, sedangkan posisi cincin pertama agak sedikit menjorok kedalam. Setelah dapat menentukan urutan dari pada cincin maka akan dapat membaca nilai resistansinya. Nilai resistansi dihitung sesuai urutan warna. Mulai dari urutan cincin I, cincin II, cincin III adalah merupakan angka I, angka II, dan angka III. Pada cincin ketiga adalah faktor pengali, dan pada cincin kelima adalah nilai toleransi. Arti dari toleransi itu sendiri adalah batasan resistansi minimum dan maksimum yang dimiliki oleh resistor. Rangkaian resistor ada dua yaitu rangkaian seri dan rangkaian paralel. Rangkaian seri adalah sebuah rangkaian yang menggabungkan dua atau lebih resistor yang dideret sedemikian rupa, sehingga nilai hambatan totalnya menjadi lebih besar. Hal ini dikarenakan hambatan total merupakan hasil penjumlahan dari semua resistor pembentuknya. Sedangkan rangkaian paralel adalah sebuah rangkaian yang menggabungkan dua atau lebih resistor yang dijajar sedemikian rupa sehingga nilai hambatan totalnya menjadi lebih kecil dari nilai resistor terkecil yang membentuknya.
TEKNIK ELEKTRO S1 ALGHIFARI
2020310033 Praktikum Rangkaian Listrik INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE4371 1.2 ALAT DAN BAHAN 1. APD 2. Sumber DC 3. Multimeter 4. Bread board 5. Jumper 6. Resistor
1.3 LANGKAH KERJA
1.3.1 KEGIATAN PRATIKUM 1 1. Bersihkan tempat kerja untuk menimalisir bahaya kerja. 2. Buat rangkaian percobaan dan minta persetujuan kepada asisten. 3. Pastikan power suplay berada pada posisi minimum sebelum dihubungkan kerangkaian. 4. Gunakan multimeter dengan batas ukur yang paling besar terlebih dahulu. 5. Gambarkan diagram pengkabelan dan buat rangkaian percobaan dari gambar berikut. 6. Lakukan pengukuran. 7. Hubungkan rangkaian ke sumber sesuai dengan gambar yang telah disetujui. 8. Jika selesai matikan power suplay dan rapikan kembali meja kerja
1.3.2 KEGIATAN PRATIKUM 2
1. bersihkan tempat kerja untuk menimalisir bahaya kerja. 2. buat rangkaian percobaan dan minta persetujuan kepada asisten. 3. Pastikan power suplay berada pada posisi minimum sebelum dihubungkan kerangkaian. 4. Lakukan percobaan Part A dan Part B. 5. Gunakan multimeter dengan batas ukur yang paling besar terlebih dahulu. 6. Lakukan pengukuran. 7. Hubungkan rangkaian ke sumber sesuai dengan gambar yang telah disetujui. 8. Jika selesai matikan power suplay dan rapikan kembali meja kerja
TEKNIK ELEKTRO S1 ALGHIFARI
2020310033 Praktikum Rangkaian Listrik INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE4371 1.4 GAMBAR PERCOBAAN
Gambar 1.2 Gambar Percobaan 1
Gambar 1.3 Gambar Percobaan 2
TEKNIK ELEKTRO S1 ALGHIFARI
2020310033 Praktikum Rangkaian Listrik INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ELE4371 DAFTAR PUSTAKA 1. https://www.scribd.com/document/257534877/Laporan-Praktikum-Hukum- OHM , Diakses Tanggal 21 Februari 2022, Pukul 14:45 WIB. 2. https://www.scribd.com/doc/190055927/Laporan-Praktikum-Fisika-Dasar- Rangkaian-Paralel , Diakses Tanggal 21 Februari 2022, Pukul 14:50 WIB. 3. https://Www.Academia.Edu/31367349/Laporan_Praktikum_Rangkaian_Listrik , Diakses Tanggal 21 Februari 2022, Pukul 14:55 WIB.