Anda di halaman 1dari 2

Kesejahteraan Rakyat Budget Issue Brief Vol 01, Ed 17, September 2021 ISSN 2775-7994 1

Komisi VIII KESEJAHTERAAN RAKYAT

Pembatalan Ibadah Haji dan Upaya Persiapan


Penyelenggaraan Ibadah Haji 2022
Sesuai dengan amanat Pasal 107 Undang-Undang No 8 tahun
HIGHLIGHTS 2019 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah,
menyebutkan bahwa penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas
nasional dan menjadi tanggung jawab Pemerintah. Pasal 46 Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
• Pemerintah membatalkan dan Umrah, mengamanatkan bahwa “Menteri menyampaikan
Pelaksanaan Ibadah Haji tahun usulan besaran BPIH kepada DPR RI untuk keperluan BPIH. Usulan
2021 dikarenakan beberapa BPIH disampaikan oleh Menteri kepada DPR RI paling lama 30 (tiga
pertimbangan seperti kesehatan, puluh) Hari setelah penyampaian laporan hasil evaluasi
penyelenggaraan Ibadah Haji tahun sebelumnya”.
keselamatan dan keamanan
jamaah haji dapat terancam Keputusan pembahasan Panitia Kerja Biaya Penyelenggaraan
karena adanya pandemi Covid Ibadah Haji (BPIH) dilakukan pada Rapat Kerja tanggal 2 Juni 2021
19. dengan agenda “Kebijakan Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun
2021” dengan kesimpulan pemerintah mengumumkan secara resmi
• Dengan adanya pembatalan
keputusan mengenai Pembatalan Keberangkatan Calon Jemaah Haji
pelaksanaan ibadah haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2021 seiring dengan
menimbulkan adanya dikeluarkannya Keputusan Menteri Agama RI Nomor 660.
penumpukan jamaah yang
Alasan Pemerintah Membatalkan Ibadah Haji 2021
terdaftar, dan permasalahan Pemerintah membatalkan Pelaksanaan Ibadah Haji tahun
lainnya. 2021 dikarenakan beberapa pertimbangan seperti kesehatan,
• Sebaiknya pemerintah keselamatan dan keamanan jamaah haji dapat terancam karena
melakukan beberapa upaya adanya pandemi Covid 19. Lebih lanjut, pembatalan pelaksanaan
seperti peningkatan presentase ibadah haji juga sesuai dengan ajaran islam bahwa kita harus
vaksinasi dan membangun menjaga salah satu dari 5 maqasyiq syariah yaitu menjaga jiwa.
Dalam melaksanakan perannya sudah seharusnya Pemerintah
hungungan diplomasi yang lebih
bertanggung jawab dalam penanggulangan wabah dan keselamatan
baik dengan pemerintah arab jiwa yang merupakan aspek yang wajib diutamakan untuk
saudi untuk penambahan kuota mencegah terjadinya kemudharatan yang lebih besar bagi Jemaah
haji. Haji, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji dan Warga Negara
Indonesia pada umumnya. Sehingga Pemerintah menetapkan
Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji pada Penyelenggaraan
Ibadah Haji Tahun 2021 melalui Keputusan Menteri Agama
Republik Indonesia Nomor 660 sudah tepat.
PUSAT KAJIAN ANGGARAN Dampak Pembatalan Ibadah Haji pada Tahun 2021
Badan Keahlian DPR RI Dengan adanya pembatalan pemberangkatan calon Jamaah
Penanggung Jawab Haji ini akan berimbas kepada pemberangkatan Jemaah Haji
Dr. Asep Ahmad Saefuloh, S.E
Redaktur: berikutnya dikarenakan sebagaimana Pelaksana Tugas (Plt)
Slamet Widodo · Marihot Nasution · Martha Carolina ·
Mutiara Shinta Andini · Savitri Wulandari
Direktur Jenderal Haji dan Umrah Kemenag, Khoirizi mengatakan
untuk jamaah yang batal berangkat, maka jadwal keberangkatan
Penulis
Anna Pratiwi – Farah F – Irvan Dani – M Syauki Abrar – akan bergeser. Imbas pandemi Covid-19, keberangkatan jemaah haji
Novia Permatasari – Nyak Umi Angiani – Satya Aulia W
menjadi ditunda selama dua tahun atau hingga 2022 nanti. Dengan

www.puskajianggaran.dpr.go.id puskajianggaran @puskajianggaran


2 Kesejahteraan Rakyat Budget Issue Brief Vol 01, Ed 17, September 2021 ISSN 2775-7994

demikian, calon jemaah haji Indonesia telah 2 kali berturut-turut mendapatkan penundaan
keberangkatan, setelah pada 2020 lalu, hal serupa juga terjadi. Semakin bertambahnya animo
masyarakat dan terbatasnya kuota haji menyebabkan daftar tunggu menjadi lebih lama bahkan saat
ini bisa lebih 20-30 tahun. Selain itu, dengan adanya pandemi Covid -19, kebijakan teknis terkait
pemberangkatan haji berubah. Hal ini disebabkan oleh penerapan protokol kesehatan (prokes) bagi
jamaah haji saat pandemi COVID-19 seperti adanya kewajiban Tes PCR, Karantina, dan perubahan
kebijakan akomodasi yaitu kapasitas orang di penginapan. Hal ini tentunya akan membebani
masyarakat yang akan melaksanakan ibadah haji karena harus mengeluarkan tambahan ongkos naik
haji.
Kebijakan atau Upaya Pemerintah di Tahun 2022
Dalam mendukung pelayanan kesehatan Kemenag melalui Keputusan Menteri Agama Nomor
936 Tahun 2021 membentuk Tim Manajemen Krisis Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Perjalanan
Ibadah Umrah Tahun 2022. Tim ini beranggotakan 57 orang, terdiri atas pengarah, ketua, wakil ketua.
Kemudian sekretaris, dan anggota yang berasal dari berbagai unsur yakni Kementerian Agama,
Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Luar Negeri. Tim ini bertugas
merancang, menyiapkan, dan mengkoordinasikan kebijakan dan rencana mitigasi krisis pada
penyelenggaraan ibadah haji dan perjalanan ibadah umrah tahun 2022. Adapun upaya yang telah
dilakukan oleh Kemenag, antara lain adalah berkoordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi. Kemudian,
penyiapan vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan jemaah umrah, pembukaan akses data vaksinasi
jemaah umrah, dan penyiapan skema keberangkatan dan kepulangan jemaah umrah. Serta,
mengkoordinasikan kebijakan teknis ibadah umrah dengan kementerian/lembaga bersama asosiasi
Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan maskapai penerbangan, dan terakhir membahas
biaya referensi penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah di masa pandemi. Maskapai Penerbangan
Garuda pada tahun 2021 telah sepakat untuk menurunkan biaya penerbangan sebesar 5 juta rupiah.
Yang awalnya mengajukan 31 juta rupiah menjadi 26 juta. Namun, karena tidak ada pemberangkatan
haji tahun 2021, kebijakan ini tertunda. Diharapkan pada Haji tahun 2022, Garuda tetap menerapkan
kebijakan biaya tersebut.
Rekomendasi

Dengan berbagai permasalahan yang sudah disebutkan diatas, adapun sebaiknya Pemerintah
melakukan percepatan vaksinasi selama satu tahun kedepan, mengingat tingkat vaksinasi di indonesia
masih rendah, yaitu 38%. Dengan meningkatnya persentase vaksinasi di Indonesia hal tersebut dapat
memperbaiki citra indonesia di kancah dunia. Terkait masalah daftar tunggu keberangkatan Haji yang
menjadi semakin lama akibat adanya pembatalan Ibadah Haji pada tahun 2021, diperlukan peran
Kementerian Luar Negeri untuk melakukan diplomasi terhadap Pemerintah Arab Saudi terkait
koordinasi penambahan kuota jemaah Ibadah Haji sehingga setidaknya dapat mengurangi masa daftar
tunggu jemaah Haji di Indonesia. Terkait adanya kenaikan ongkos keberangkatan Haji (ONH),
diperlukan peran pemerintah pusat sebagai penanggung jawab penyelenggaraan Ibadah Haji untuk
melakukan subsidi terhadap biaya untuk Tes PCR, Karantina, dan perubahan kebijakan akomodasi
yaitu kapasitas orang di penginapan.

www.puskajianggaran.dpr.go.id puskajianggaran @puskajianggaran

Anda mungkin juga menyukai