Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA LINGKUNGAN

Disusun
O
L
E
H

RIZKIA PUTRI HASIBUAN


Npm:20120003

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Institut Pendidikan Tapanuli Selatan
Tahun 2021/2022
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puju syukur atas kehadirat Tuhan Yang maha Esa atas segala
kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikanNya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
percobaan Fisika Lingkungan yang berjudul ‘’Praktikum 1: Penjernihan Air, Praktikum 2:
Pengaruh Pencemaran Tanah Terhadap Tumbuhan, Praktikum 3: Pengaruh Pencemaran
Air Terhadap Hewan’’. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang saya alami dalam
proses pengerjaannya, tapi saya berhasil menyelesaikannya dengan baik. Tak lupa saya
mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu saya dalam
mengerjakan laporan ini. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa
yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan
laporan ini. Karena itu saya berharap semoga laporan ini dapat menjadi sesuatu yang berguna
bagi kita bersama. Dalam penyusunan laporan percobaan ini, Saya menyadari pengetahuan dan
pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaat .Akhir
kata, penulis ucapkan semoga Tuhan yang maha Esa selalu membalas budi baik Anda semua.

Sitinjak, 2 Januari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................

LAPORAN PRAKTIKUM 1. PENJERNIHAN AIR................................................


BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................................................
1.2 Tujuan Praktikum............................................................................................
1.3 Manfaat Praktikum..........................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................


2.1 Pengertian Air..................................................................................................
2.2 Proses Penjernihan Air...................................................................................

BAB III CARA KERJA................................................................................................


3.1 Waktu dan Tempat..........................................................................................
3.2 Alat dan Bahan.................................................................................................
3.3 Prosedur Percobaan........................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................


IV.1 Hasil................................................................................................................
IV.2 Pembahasan...................................................................................................

BAB V KESIMPULAN................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan
hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam,
dan sebagainya.
Air tercemar akan menggangu aktifitas sehari hari, sehingga dilakukan Penjernihan air.
Pencemaran air adalah pristiwa masuk nya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya ke dalam
air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu, di tandai dengan
perubahan bau, rasa, dan warna.

1.2 Tujuan Praktikum


1.Menemukan cara mendaur ulang air yang tercemar agar jernih dan dapat dimanfaatkan lagi
2. Untuk mengetahui salah satu cara Penjernihan air
3. Untuk mengetahui cara pembuatan alat Penjernihan air dengan tekhnik saring air sederhana
4. menurunkan kekeruhan,mengurangi bau,rasa dan warna dll .

1.3 Manfaat Praktikum


1.Agar Mahasiswa dapat mengatasi situasi lingkungan dengan air yang sudah tercemar
2. Agar Mahasiswa mengetahui salah satu cara penjernihan air
3.Agar mahasiswa mengetahui cara pembuatan alat penjernihan air dengan tekhnik saring air
sederhana

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Air
Air merupakan sebuah zat pelarut yang memiliki fungsi penting dalam kehidupan makhluk
hidup. Hal tersebut karena sifat kimia air yang bersifat melarutkan sehingga berperan penting
dalam proses metabolisme makhluk hidup. Secara sederhana, air juga bisa diartikan sebagai
sebuah sumber kehidupan dan tanda kehidupan.
Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik tersedia di
Bumi.

Jenis – jenis air

1. Air Permukaan
Jenis air permukaan merupakan air hujan yang mengalir diatas permukaan bumi dikarenakan
tidak
mampu terserap kedalam tanah dikarenakan lapisan tanahnya bersifat rapat air sehingga sebagian
besar air akan tergenang dan cenderung mengalir menuju daerah yang lebih rendah, air
permukaan seperti inilah yang
sering disebut dengan sungai.Air permukaan terbagi menjadi 2 yaitu :

A. Air Sungai
Merupakan jenis air permukaan dengan tingkat kekotoran yang sangat tinggi. Paling sering
digunakan oleh manusia
seperti untuk irigasi, transportasi dan untuk pemenuhan kebutuhan lainnya. Karena derajat
pengotorannya begitu
tinggi sehingga dalam penggunaan-nya untuk air minum perlu melewati proses pengolahan yang
sempurna
sehingga dapat di konsumsi secara aman

B. Air Danau/Telaga
Air permukaan yang mengalir dan menemukan sebuah cekungan akan membentuk danau jika
cekungan tanah dalam skala besar atau jika cenkungan berskala kecil maka akan membentuk
telaga. Danau biasanya memiliki sumber air dari sungai ataupun mata air (pada danau di dataran
tinggi) dan memiliki aliran keluar.

C. Air Laut
1/3 luas bumi adalah lautan, zona laut merupakan zona terluas di bumi, setiap orang tentu
mengetahui laut.
Air laut merupakan penyumbang air terbesar di Bumi. Air laut memiliki rasa yang sangat asin.
Namun sumber air lainnya sebenarnya dapat kita simpulkan berasal dari laut.

2. Air Angkasa
Yaitu air yang asalnya dari udara atau atmosfer yang jatuh ke permukaan bumi.
Perlu diketahui bahwa komposisi air yang yang terdapat di lapisan udara bumi berkisar 0.001
persen dari total air yang ada dibumi.
Menurut bentuknya air angkasa terbagi lagi menjadi:

A. Air Hujan
Matahari berperan dalam mendorong proses terjadinya penguapan uap air yang ada di
permukaan bumi naik hingga atmosfer. Disanalah uap air akan mengalami kodensasi sehingga
berubah wujud menjadi titik air yang akan semakin berat dan akhirnya jatuh kembali ke
permukaan bumi dalam bentuk hujan

B. Air Salju
Memiliki karakteristik yang sama dengan air hujan, hanya saja karena suhu udara disekitar yang
lebih rendah
sehingga titik air berubah menjadi es dan jatuh kembali ke bumi dalam bentuk kepingan es
bertekstur lembut
yang sering disebut dengan salju. Saat jatuh ke permukaan bumi yang suhunya sekitar 0 derajat
Celciu

C. Air Es
Proses pembentukan-nya sama dengan air hujan dan salju, hanya saja udara saat terjadi
kodensasi lebih dingin lagi
sehingga membentuk butiran es yang ukurannya bervariasi. Sebenarnya Es dapat terbentuk pada
suhu yang lebih tinggi
asalkan tekanan udara saat itu juga tinggi. Jika tekanan udara sangat rendah, terkadang air belum
berubah menjadi es
meskipun bersuhu dibawah 0 derajat Celcius.

3. Air Tanah
Merupakan segala macam jenis air yang terletak dibawah lapisan tanah. Menyumbang sekitar 0.6
persen dari total air di bumi. Hal ini menjadikan air tanah lebih banyak daripada air sungai dan
danau bila digabungkan maupun air yang terdapat di atmosfer. Air tanah dapat dikelompokkan
menjadi air tanah dangkal dan air tanah dalam.
Umumnya masyarakat lebih sering memanfaatkan air tanah dangkal untuk keperluan dengan
membuat sumur hingga kedalaman tertentu. Rata rata kedalaman air tanah dangkal berkisar 9
hingga 15 meter dari bawah permukaan tanah. Meskipun volume-nya tidak sebanyak air tanah
dalam, namun sudah sangat mencukupi segala kebutuhan seperti untuk air minum, mandi dan
mencuci.
Berdasarkan letaknya air tanah terbagi menjadi beberapa jenis seperti berikut:

a. Air Tanah Freatik


Merupakan air tanah dangkal yang berada tidak jauh dari permukaan tanah.
Cara mendapatkan air tanah freatik sangatlah mudah, cukup dengan membuat sumur hingga
kedalaman antara 9 hingga 15 meter biasanya sudah muncul airnya.
Air tanah dangkal umumnya bening, namun pada beberapa tempat air tanah freatik ini dapat juga
tercemar seperti memiliki kandungan Fe dan Mn yang tinggi.
b.Air Tanah Dalam (Artesis)
Terletak dibawah lapisan tanah kedap air pertama, untuk mengambil air tanah dalam tidak
semudah air tanah dangkal. Air Artesis terletak pada kedalaman antara 80 meter hingga 300
meter dari permukaan tanah. Sehingga untuk mendapatkan air tanah dalam ini harus
mengunakan pompa air kapasitas besar dan tidak bisa menggunakan pompa air biasa. Namun
jika tekanan air tanah dalam ini besar maka air akan keluar dengan sendirinya, yang disebut
dengan sumur artesis.

c. Air Tanah Meteorit (Vados)


Merupakan air tanah yang berasal dari hujan/ presipitasi yang mana sebelumnya terjadi proses
kodensasi air di atmosfer dan tercampur dengan debu meteor. Perlu diketahui sebelumnya bahwa
setiap saat sebenarnya meteor berukuran kecil bergesekan dengan atmosfer dan habis sebelum
mencapai permukaan bumi.

d. Air Tanah Magma (Juvenil)


Merupakan air yang terbentuk secara kimiawi didalam tanah karena intrusi dari magma pada
kedalaman tertentu. Biasa ditemukan pada daerah didekat gunung berapi. Air Juvenil muncul ke
permukaan bumi dalam bentuk air panas atau jika tekanan didalamnya sangat tinggi air juvenil
bisa menjadi Geyser dan terletak di dekat gunung berapi.

E. Air Konat (Tersengkap)


Merupakan air tanah yang terjebak didalam batuan selama ribuan tahun hingga jutaan tahun
sehingga sering disebut dengan air purba. Umumnya memiliki kadar garam yang lebih tinggi
dibandingkan air laut dan tercampur dengan senyawa/ mineral dari batuan yang melingkupinya
dalam waktu lama.

2.2 Proses Penjernihan Air


Penyaringan atau filtrasi merupakan proses pemisahan padatan yang terlarut di dalam air. Pada
proses ini, filter berfungsi memisahkan air dari partikel-partikel padatan.
penjernihan air ialah merupakan proses perubahan sifat fisik, kimia dan biologi air baku agar
memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum atau hanya untuk keperluan sehari-hari.
Proses dapat dilakukan secara sederhana ataupun dengan menggunakan teknik modern.

BAB III. CARA KERJA

3.1 waktu dan tempat


Hari : Rabu, 11 Desember 2021
Jam. : 11:00
Tempat : Laboratorium Fisika Institusi Pendidikan Tapanuli Selatan

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan

1. Pasir 4. Botol Aqua besar


7. Air keruh

2. Arang 5. Kapas

8. Gunting

3. Batu kecil dan kerikil


6. Tisu
9. Pisau / cutter

3.3 Prosedur Percobaan


1. Siapkan Aqua botol bekas
2. Lalu bagi dua Aqua (belah)
3. Masukkan tisu ke dalam Aqua yang sudah di belah
4. Masukkan pasir diatas tisu
5. Kemudian masukkan kerikil kecil diatas pasir
6. Masukkan batu kecil diatas kerikil
7. Masukkan arang diatas batu kecil
8. Masukkan kapas diatas arang
9. Setelah itu tuangkan air keruh ke dalam Aqua tersebut
10. Kemudian amati perubahan yang terjadi pada air keruh.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan terhadap Penjernihan air maka didapatkan hasil
sebagai berikut:

Alat penyaring sederhana

Sebelum Penjernihan:. Sesudah Penjernihan:

4.2 Pembahasan
Ternyata dari hasil yang sudah didapatkan diatas dimana air kotor yang berwarna keruh menjadi
lebih jernih. Hal ini dikarenakan bahan dan alat yang digunakan diatas mampu menyaring
material material yang berukuran kecil dan mampu mengubah warna keruh menjadi lebih jernih.
Jika sebelum di filter air sudah tidak dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari dan setelah
kita lakukan penjernihan air sudah dapat dimanfaatkan kembali seperti untuk mencuci atau
keperluan lainnya.
BAB V. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpilkan bahwa Kita bisa mendapatkan
air bersih melalui proses pembuatan alat penyaringan atau Penjernihan air, salah satu nya,
dilakukan dengan metode filtrasi dari benda benda seperti : pasir, arang, batu kerikil, kapas, tisu
yang dapat menyaring kotoran pada air limbah yang menjadikan air lebih jernih.dengan
bahan/benda benda sederhana ini kita bisa merubah air yang sudah tercemar menjadi bermanfaat
lagi.Dari proses penyaringan ini kita juga dapat: menurunkan kekeruhan.mengurangi bau, rasa
dan warna,menurunkan dan mematikan mikroorganisme,mengurangi kadar bahan-bahan yang
terlarut dalam air,menurunkan kesadahan,memperbaiki derajat keasaman (ph).
LAPORAN PRAKTIKUM II. PENGARUH PENCEMARAN TANAH TERHADAP
TUMBUHAN (BIJI KACANG HIJAU).....................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
1.1 Latar Belakang.................................................................................................
1.2 Tujuan Praktikum...........................................................................................
1.3 Manfaat Praktikum.........................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................


2.1 Pengertian Tanah.............................................................................................
2.2 Pengaruh Pencemaran Tanah Terhadap Biji Kacang Hijau......................

BAB III CARA KERJA................................................................................................


3.1 Waktu dan Tempat..........................................................................................
3.2 Alat dan Bahan.................................................................................................
3.3 Prosedur Percobaan........................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................


IV.1 Hasil................................................................................................................
IV.2 Pembahasan...................................................................................................

BAB V KESIMPULAN................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesuburan tanah perlahan-lahan berkurang, membuat tanah tidak cocok untuk pertanian dan
vegetasi lokal apa pun untuk bertahan hidup. Pencemaran tanah menyebabkan lahan yang luas
menjadi berbahaya bagi kesehatan.
Pencemaran Tanah berakibat terhadap kesehatan manusia, tata kehidupan, pertumbuhan flora
dan fauna yang berada dalam jangkauan pencemaran. Karena tanah menghasilkan makanan bagi
makhluk hidup. Gejala pencemaran dapat terlihat pada jangka waktu singkat mauapun panjang,
yaitu pada tingkah laku dan pertumbuhan.
Gejala pencemaran yang terjadi dalam waktu singkat dapat diatasi dengan melihat sumber
pencemaran lalu mengendalikan nya.

1.2 Tujuan Praktikum


1.Mahasiswa dapat mengetahui cara mempertahankan kesuburan tanah untuk masa kedepannya.
2.Mahasiswa mengetahui pengaruh pencemaran tanah terhadap hambatan pertumbuhan tanaman
3.Mahasiswa dapat membandingkan faktor penyebab tanaman sulit dan lambat
perkembangannya

1.3 Manfaat Praktikum


1. Mahasiswa mengetahui faktor penyebab pencemaran tanah
2.Mahasiswa mengetahui perbandingan proses tumbuh tanaman pada berbagai jenis tanah yang
tercemar dan tanah yang masih steril.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Tanah


Tanah adalah kulit bumi tempat tumbuhan hidup”. mineral dan bahan organik. bumi karena
tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai
penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar
untuk bernafas dan tumbuh. anah adalah penyedia dan penyimpan unsur hara dan air, media
pengatur tata air, dan sebagai sistem penyangga kehidupan secara lestari.

Karakteristik Tanah Meliputi:


a. Tekstur
Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (separate) yang dinyatakan
sebagai perbandingan proporsi (%) relative antara fraksi pasir (sand), debu (silt), dan liat (clay).

b. Struktur
Merupakan gumpalan tanah yang berasal dari partikel-partikel tanah yang saling merekat satu
sama lain karena adanya perekat misalnya eksudat akar, hifa jamur, lempung, humus, dll.

c. Konsistensi
Konsistensi Adalah derajad kohesi dan adhesi antara partikel-partikel tanah dan ketahanan massa
tanah terhadap perubahan bentuk oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang mempengaruhi
bentuk tanah. Konsistensi ditentukan oleh tekstur tanah dan struktur tanah

d. Porositas
Porositas atau pori-pori tanah adalah bagian yang tidak terisi bahan padat tanah (terisi oleh air
dan udara).

e. Warna tanah
Secara langsung mempengaruhi penyerapan sinar matahari dan salah satu faktor penentu suhu
tanah.
Sebagai tempat tumbuhnya berbagai jenis makhluk hidup, tanah terdiri atas beberapa komponen
yaitu bahan padatan (mineral), bahan organik, air dan udara.
Jenis-jenis Tanah Meliputi:

1.Tanah Aluvial
Tanah aluvial merupakan jenis tanah yang terjadi karena endapan lumpur biasanya yang terbawa
karena aliran sungai. Tanah ini biasanya ditemukan dibagian hilir karena dibawa dari hulu.
Tanah ini biasanya bewarna coklat hingga kelabu.
2. Tanah Andosol
Tanah andosol merupakan salah satu jenis tanah vulkanik dimana terbentuk karena adanya
proses vulkanisme pada gunung berapi. Tanah ini sangat subur dan baik untuk tanaman.

3. Tanah Entisol
Tanah entisol merupakan saudara dari tanah andosol namun biasaya merupakan pelapukan dari
material yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi seperti debu, pasir, lahar, dan lapili.

4. Tanah Grumusol
Tanah grumusol terbentuk dari pelapukan batuan kapur dan tuffa vulkanik. Kandungan organic
di dalamnya rendah karena dari batuan kapur jadi dapat disimpulkan tanah ini tidak subur dan
tidak cocok untuk ditanami tanaman.

5. Tanah Humus
Tanah humus merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan tumbuh-tumbuhan. Mengandung
banyak unsur hara dan mineral dan sangat subur.

6. Tanah Inceptisol
Inceptol terbentuk dari batuan sedimen atau metamorf dengan warna agak kecoklatan dan
kehitaman serta campuran yang agak keabu-abuan. Tanah ini juga dapat menopang pembentukan
hutan yang asri.

7. Tanah Laterit
Tanah laterit memiliki warna merah bata karena mengandung banyak zat besi dan alumunium.
Di indonesia sendiri tanah ini sepertinya cukup fimiliar di berbagai daerah, terutama di daerah
desa dan perkampungan.

8. Tanah Latosol
Jenis tanah ini juga salah satu yang terdapat di Indonesia, tanah ini terbentuk dari pelapukan
batuan sedimen dan metamorf.

9. Tanah Litosol
Tanah litosol merupakan tanah yang baru mengalami perkembangan dan merupakan tanah yang
masih muda. Terbentuk dari adanya perubahan iklim, topografi dan adanya vulkanisme.

10. Tanah Kapur


Seperti dengan namanya tanah kapur berasal dari batuan kapur yang mengalami pelapukan.

2.2 Pengaruh Pencemaran Tanah Terhadap Tumbuhan


Tanah yang sudah tercemar akan menjadi tidak subur karena zat- zat polutan sudah merusak
jaringan kesuburan tanah tersebut. Akibatnya, banyak tanaman yang tidak akan bisa tumbuh
dengan baik. Masih serangkaian dengan dampak pencemaran tanah yang akan menurunkan
tingkat kesuburan. Hal ini juga akan berakibat pada masa hidup serta perkembangan tanaman.
BAB III. CARA KERJA
3.1 Waktu dan Tempat
Hari : Rabu, 11 Desember 2021
Jam. : 11:00
Tempat : Laboratorium Fisika Institusi Pendidikan Tapanuli Selatan

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan

1. Botol aqua gelas 5 buah 4.Minyak goreng bekas


5. Spido
l

2. Tanah 4. Biji kacang hijau

6. Penggaris

3. Oli bekas 5. Air mineral


3.3 Prosedur Percobaan
1. Siapakan 5 botol Aqua gelas bekas (beri label)
Botol Aqua 1 (1 sendok oli bekas)
Botol Aqua 2 (2 sendok oli bekas)
Botol Aqua 3 (1 sendok minyak goreng bekas)
Botol Aqua 4 (2 sendok minyak goreng bekas)
Botol Aqua 5 (control)
2. Masukkan tanah pada semua botol Aqua (sama rata)
3. Setelah itu masukkan juga biji kacang hijau ke semua Aqua secara keliling
4. Masukkan 1 sendok oli bekas pada Aqua 1
5. Masukkan 2 sendok oli bekas pada Aqua 2
6. Masukkan 1 sendok minyak bekas pada Aqua 3
7. Masukkan 2 sendok minyak bekas pada Aqua 4
8. Selanjutnya siram semua botol Aqua dengan air
9. Lakukan pengamatan selama 1 Minggu
10. Kemudian ukur hasilnya
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan untuk pengaruh pencemaran tanah terhadap
tumbuhan maka di dapatkan hasil pengamatan selama 1 minggu, yaitu sebagai berikut:

Har Kontrol 1 sendok 2 sendok 1 sendok oli 2 sendok oli


i minyak minyak
2 5cm 0 0 0 0
4 15,5cm 6cm 0 10cm 0
6 26cm 12cm 0 22,5cm 0
4.2 Pembahasan
Ternyata dari hasil yang sudah didapatkan diatas dimana kondisi saat tanah tercemar maka ada
perbedaan tinggi tumbuhan dari beberapa biji kacang hijau. Setelah diamati dalam kurun waktu 1
minggu. Tumbuhan yang paling panjang ada pada hari ke 6 saat keadaan tanah tercemar oleh 1
sendok oli yaitu 22,5cm. Adapun tumbuhan panjang lainnya ada pada hari ke 6 saat keadaan
tanah tercemar oleh 1 sendok minyak bekas yaitu 12cm. Kemudian pada bagian tanah yang
diberi 2 sendok minyak bekas dan 2 sendok oli tidak mengalami pertumbuhan sama sekali,
sedangkan pada bagian kontrol, biji kacang hijau semua mengalami pertumbuhan, hal itu
dikarenakan pada bagian kontrol tanah tidak tercemar oleh cairan apapun.
BAB V. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpilkan bahwa Tanah yang tercemar
karena kandungan zat kimia limbah masyarat /manusia seperti oli dan minyak yang masuk
kedalam tanah akan sangat sulit untuk bisa ditumbuhi oleh tanaman ,bahkan jika ada yang
tumbuh pada tanah tercemar maka pertumbuhan tanaman tersebut akan terganggu dan cenderung
lambat .Sangat berbeda dengan lingkungan tanah yang masih steril dari pencemaran tanaman
akan tumbuh dengan mudah disertai proses pertumbuhan tanaman yang baik dan tepat waktu.
LAPORAN PRAKTIKUM III. PENGARUH PENCEMARAN AIR TERHADAP HEWAN
(IKAN)...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
1.1 Latar Belakang.................................................................................................
1.2 Tujuan Praktikum...........................................................................................
1.3 Manfaat Praktikum.........................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................


2.1 Pengertian Detergen .......................................................................................
2.2 Pengaruh Pencemaran Air Terhadap ikan...................................................

BAB III CARA KERJA................................................................................................


3.1 Waktu dan Tempat..........................................................................................
3.2 Alat dan Bahan.................................................................................................
3.3 Prosedur Percobaan........................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................


IV.1 Hasil................................................................................................................
IV.2 Pembahasan...................................................................................................

BAB V KESIMPULAN................................................................................................

BAB VI DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................


BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin tinggi akumulasi detergen maka semakin rendah pula suplai oksigen terlarut di dalam
air. Hal ini menyebabkan terganggunya proses respirasi pada ikan. Sehingga dampak yang paling
buruk adalah kematian pada ikan. Kematian yang terjadi dikarenakan berhentinya fungsi kerja
organ-organ tubuh pada ikan.Jika terjadi dalam waktu berkepanjangan tidak menutup
kemungkinan akan mengalami kepunahan.

1.2 Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa mengetahui cara mencegah terjadinya kepunahan hewan air terutama ikan
2.Mahasiswa mengetahui bahaya kandungan zat kimia detergen bagi ekosistem air

1.3 Manfaat Praktikum


1. Mengetahui cara menghindari hal-hal yang dapat merusak lingkungan air
2.Mahasiswa mengetahui salah satu pengaruh pencemaran air terhadap ikan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Detergen
Detergen adalah campuran berbagai bahan yang digunakan untuk pembersihan. Detergen juga
terbuat dari bahan bahan turunan minyak bumi.dan sudah menjadi bagian penting dalam
kebutuhan sehari-hari dan hampir semua penduduk bumi pernah menggunakan ini dalam
kegiatan mencuci pakaian dll.

Bahaya serta dampak negatif detergen yaitu:


detergen sangat berbahaya bagi lingkungan dan ekosistem karena dapat memicu eutrofikasi.
Menyebabkan pencemaran air .Serta mengandung bahan yang sulit terurai dan Mengancam ekosistem
air laut.

Pewangi yang biasa terkandung dalam deterjen pun, ternyata dapat menyebabkan efek negatif bagi
kesehatan, seperti : iritasi pada kulit dan saluran pernapasan, sakit kepala, bersin, mata berair, alergi,
serta asma.

Limbah jenis ini sangat mudah mencemari air, karena mengandung senyawa yang sulit terurai seperti
contohnya Alkyl Benzene Sulfonates (ABS) yang biasanya ditemukan pada sabun anti noda.Limbah ini
juga dapat mencemari air atau tanah dalam jangka waktu yang lama

2.2 Pengaruh Pencemaran Air Terhadap Ikan

Detergen memiliki efek beracun dalam air, karena detergen akan menghancurkan lapisan
eksternal lendir yang melindungi ikan dari bakteri dan parasit. Deterjen juga dapat menyebabkan
kerusakan pada insang. Surfaktan yang terkandung dalam deterjen akan mengurangi kemampuan
perkembangbiakan organisme perairan.dan dalam waktu berkepanjangan dapat menyebabkan
kepunahan .

BAB III. CARA KERJA


3.1 Waktu dan Tempat
Hari : Rabu, 11 Desember 2021
Jam. : 11:00
Tempat : Laboratorium Fisika Institusi Pendidikan Tapanuli Selatan

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan
1. Botol aqua gelas 3 buah

3. Ikan kecil 3 ekor


5. spidol

2. Air mineral

4. Detergen
6. Stopwatch (hp)

3.3 Prosedur Percobaan


1. Siapkan 3 buah aqua gelas (beri label)
Aqua 1 (air biasa)
Aqua 2 (1 sendok detergen)
Aqua 3 (2 sendok detergen)
2. Masukkan air mineral pada masing-masing Aqua
3. Masukkan detergen pada aqua 2 (1 sendok)
4. Masukkan detergen Pada aqua 3 (2 sendok)
5. Masukkan ikan pada setiap botol aqua tersebut
6. Kemudian Amati masing-masing ikan, dengan menggunakan stopwacht (hp

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Hasil
Berdasarkan hasil praktikum pengaruh pencemaran air terhadap hewan (ikan) yang telah
dilakukan, maka didapatkan hasil sebagai berikut

NO 1 Sendok 2 Air Biasa


detergen Sendok
detergen
Waktu ikan mati 50 detik (mati) 34 detik (mati) Ikan tidak mati

4.2 Pembahasan
Ternyata dari hasil pengamatan yang telah didapatkan diatas bahwa pada gelas pertama (gelas 1)
yang tidak terdapat kandungan detergen, ikan dapat melakukan operkulum yang sangat baik
lebih dari 100 kali/menitnya. Hal ini dikarenakan ikan tidsk diberikan perlakuan apapun.
Pada gelas 2 yang terdapat 1 sendok detergen, gerakan operkulum ikan jauh menurun hanya
sekitar 26 kali/ menitnya, sehingga ikan dapat pingsan dalam beberapa saat. Hal ini dikarenakan
kandungan zat kimia dalam detergen yang digunakan berbahaya bagi ketahanan ikan. Sedangkan
pada gelas 3 yang terdapat 2 sendok detergen, gerakan operkulum menurun lagi hanya sekitar 15
kali/menitnya, juga dalam hitungan detik ikan sudah mengalami pingsan, kemudia selang
beberapa menit ikan mengeluarkan lendir dan akhirnya ikan mati lebih awal, ini disebabkan
kandungan detergen pada gelas 3 lebih banyak dari gelas 2.

BAB V. KESIMPULAN
Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan,maka dapat disimpulkan bahwa ketahanan ikan
akan menurun bahkan terancam punah jika menghirup zat atau bahan kimia berlebihan pada
air ,karena zat kimia tersebut bersifat toksik (beracun) jika dihirup ikan atau hewan air
lainnya.jadi deterjen merupakan salah satu penyebab tercemarnya air sebagai lingkungan hidup
ikan,yang menyebabkan terganggunya kehidupan ikan sehingga menyebabkan ikan mati bahkan
punah jika terus terjadi dalam jangka waktu yang berkepanjangan.

BAB VI. DAFTAR PUSTAKA


Ahmad.A (2009) BIOLOGI academia .edu. Diakses pada 2Januari 2021,dari
https://www.academia.edu/31646597/2_BIOLOGI_polusi_air_docx

Daud.S (2006) Lingkungan Hidup Diakses pada 2 Januari 2022


http://digilib.unimed.ac.id/22150/9/3111331004%20%289%29%20BAB%20I.pdf

"Semakin Tinggi kandungan zat deterjen maka akan semakin menurun ketahanan ikan hidup di
air"(Rizkia.2021 h.3)
"semakin sedikit gerak operkulum ikan maka semakin lemah ikan"(Rizkia 2022 h.2)

Anda mungkin juga menyukai