Disusun
O
L
E
H
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB V KESIMPULAN................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan
hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam,
dan sebagainya.
Air tercemar akan menggangu aktifitas sehari hari, sehingga dilakukan Penjernihan air.
Pencemaran air adalah pristiwa masuk nya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya ke dalam
air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu, di tandai dengan
perubahan bau, rasa, dan warna.
1. Air Permukaan
Jenis air permukaan merupakan air hujan yang mengalir diatas permukaan bumi dikarenakan
tidak
mampu terserap kedalam tanah dikarenakan lapisan tanahnya bersifat rapat air sehingga sebagian
besar air akan tergenang dan cenderung mengalir menuju daerah yang lebih rendah, air
permukaan seperti inilah yang
sering disebut dengan sungai.Air permukaan terbagi menjadi 2 yaitu :
A. Air Sungai
Merupakan jenis air permukaan dengan tingkat kekotoran yang sangat tinggi. Paling sering
digunakan oleh manusia
seperti untuk irigasi, transportasi dan untuk pemenuhan kebutuhan lainnya. Karena derajat
pengotorannya begitu
tinggi sehingga dalam penggunaan-nya untuk air minum perlu melewati proses pengolahan yang
sempurna
sehingga dapat di konsumsi secara aman
B. Air Danau/Telaga
Air permukaan yang mengalir dan menemukan sebuah cekungan akan membentuk danau jika
cekungan tanah dalam skala besar atau jika cenkungan berskala kecil maka akan membentuk
telaga. Danau biasanya memiliki sumber air dari sungai ataupun mata air (pada danau di dataran
tinggi) dan memiliki aliran keluar.
C. Air Laut
1/3 luas bumi adalah lautan, zona laut merupakan zona terluas di bumi, setiap orang tentu
mengetahui laut.
Air laut merupakan penyumbang air terbesar di Bumi. Air laut memiliki rasa yang sangat asin.
Namun sumber air lainnya sebenarnya dapat kita simpulkan berasal dari laut.
2. Air Angkasa
Yaitu air yang asalnya dari udara atau atmosfer yang jatuh ke permukaan bumi.
Perlu diketahui bahwa komposisi air yang yang terdapat di lapisan udara bumi berkisar 0.001
persen dari total air yang ada dibumi.
Menurut bentuknya air angkasa terbagi lagi menjadi:
A. Air Hujan
Matahari berperan dalam mendorong proses terjadinya penguapan uap air yang ada di
permukaan bumi naik hingga atmosfer. Disanalah uap air akan mengalami kodensasi sehingga
berubah wujud menjadi titik air yang akan semakin berat dan akhirnya jatuh kembali ke
permukaan bumi dalam bentuk hujan
B. Air Salju
Memiliki karakteristik yang sama dengan air hujan, hanya saja karena suhu udara disekitar yang
lebih rendah
sehingga titik air berubah menjadi es dan jatuh kembali ke bumi dalam bentuk kepingan es
bertekstur lembut
yang sering disebut dengan salju. Saat jatuh ke permukaan bumi yang suhunya sekitar 0 derajat
Celciu
C. Air Es
Proses pembentukan-nya sama dengan air hujan dan salju, hanya saja udara saat terjadi
kodensasi lebih dingin lagi
sehingga membentuk butiran es yang ukurannya bervariasi. Sebenarnya Es dapat terbentuk pada
suhu yang lebih tinggi
asalkan tekanan udara saat itu juga tinggi. Jika tekanan udara sangat rendah, terkadang air belum
berubah menjadi es
meskipun bersuhu dibawah 0 derajat Celcius.
3. Air Tanah
Merupakan segala macam jenis air yang terletak dibawah lapisan tanah. Menyumbang sekitar 0.6
persen dari total air di bumi. Hal ini menjadikan air tanah lebih banyak daripada air sungai dan
danau bila digabungkan maupun air yang terdapat di atmosfer. Air tanah dapat dikelompokkan
menjadi air tanah dangkal dan air tanah dalam.
Umumnya masyarakat lebih sering memanfaatkan air tanah dangkal untuk keperluan dengan
membuat sumur hingga kedalaman tertentu. Rata rata kedalaman air tanah dangkal berkisar 9
hingga 15 meter dari bawah permukaan tanah. Meskipun volume-nya tidak sebanyak air tanah
dalam, namun sudah sangat mencukupi segala kebutuhan seperti untuk air minum, mandi dan
mencuci.
Berdasarkan letaknya air tanah terbagi menjadi beberapa jenis seperti berikut:
2. Arang 5. Kapas
8. Gunting
4.1 Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan terhadap Penjernihan air maka didapatkan hasil
sebagai berikut:
4.2 Pembahasan
Ternyata dari hasil yang sudah didapatkan diatas dimana air kotor yang berwarna keruh menjadi
lebih jernih. Hal ini dikarenakan bahan dan alat yang digunakan diatas mampu menyaring
material material yang berukuran kecil dan mampu mengubah warna keruh menjadi lebih jernih.
Jika sebelum di filter air sudah tidak dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari dan setelah
kita lakukan penjernihan air sudah dapat dimanfaatkan kembali seperti untuk mencuci atau
keperluan lainnya.
BAB V. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpilkan bahwa Kita bisa mendapatkan
air bersih melalui proses pembuatan alat penyaringan atau Penjernihan air, salah satu nya,
dilakukan dengan metode filtrasi dari benda benda seperti : pasir, arang, batu kerikil, kapas, tisu
yang dapat menyaring kotoran pada air limbah yang menjadikan air lebih jernih.dengan
bahan/benda benda sederhana ini kita bisa merubah air yang sudah tercemar menjadi bermanfaat
lagi.Dari proses penyaringan ini kita juga dapat: menurunkan kekeruhan.mengurangi bau, rasa
dan warna,menurunkan dan mematikan mikroorganisme,mengurangi kadar bahan-bahan yang
terlarut dalam air,menurunkan kesadahan,memperbaiki derajat keasaman (ph).
LAPORAN PRAKTIKUM II. PENGARUH PENCEMARAN TANAH TERHADAP
TUMBUHAN (BIJI KACANG HIJAU).....................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
1.1 Latar Belakang.................................................................................................
1.2 Tujuan Praktikum...........................................................................................
1.3 Manfaat Praktikum.........................................................................................
BAB V KESIMPULAN................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesuburan tanah perlahan-lahan berkurang, membuat tanah tidak cocok untuk pertanian dan
vegetasi lokal apa pun untuk bertahan hidup. Pencemaran tanah menyebabkan lahan yang luas
menjadi berbahaya bagi kesehatan.
Pencemaran Tanah berakibat terhadap kesehatan manusia, tata kehidupan, pertumbuhan flora
dan fauna yang berada dalam jangkauan pencemaran. Karena tanah menghasilkan makanan bagi
makhluk hidup. Gejala pencemaran dapat terlihat pada jangka waktu singkat mauapun panjang,
yaitu pada tingkah laku dan pertumbuhan.
Gejala pencemaran yang terjadi dalam waktu singkat dapat diatasi dengan melihat sumber
pencemaran lalu mengendalikan nya.
b. Struktur
Merupakan gumpalan tanah yang berasal dari partikel-partikel tanah yang saling merekat satu
sama lain karena adanya perekat misalnya eksudat akar, hifa jamur, lempung, humus, dll.
c. Konsistensi
Konsistensi Adalah derajad kohesi dan adhesi antara partikel-partikel tanah dan ketahanan massa
tanah terhadap perubahan bentuk oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang mempengaruhi
bentuk tanah. Konsistensi ditentukan oleh tekstur tanah dan struktur tanah
d. Porositas
Porositas atau pori-pori tanah adalah bagian yang tidak terisi bahan padat tanah (terisi oleh air
dan udara).
e. Warna tanah
Secara langsung mempengaruhi penyerapan sinar matahari dan salah satu faktor penentu suhu
tanah.
Sebagai tempat tumbuhnya berbagai jenis makhluk hidup, tanah terdiri atas beberapa komponen
yaitu bahan padatan (mineral), bahan organik, air dan udara.
Jenis-jenis Tanah Meliputi:
1.Tanah Aluvial
Tanah aluvial merupakan jenis tanah yang terjadi karena endapan lumpur biasanya yang terbawa
karena aliran sungai. Tanah ini biasanya ditemukan dibagian hilir karena dibawa dari hulu.
Tanah ini biasanya bewarna coklat hingga kelabu.
2. Tanah Andosol
Tanah andosol merupakan salah satu jenis tanah vulkanik dimana terbentuk karena adanya
proses vulkanisme pada gunung berapi. Tanah ini sangat subur dan baik untuk tanaman.
3. Tanah Entisol
Tanah entisol merupakan saudara dari tanah andosol namun biasaya merupakan pelapukan dari
material yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi seperti debu, pasir, lahar, dan lapili.
4. Tanah Grumusol
Tanah grumusol terbentuk dari pelapukan batuan kapur dan tuffa vulkanik. Kandungan organic
di dalamnya rendah karena dari batuan kapur jadi dapat disimpulkan tanah ini tidak subur dan
tidak cocok untuk ditanami tanaman.
5. Tanah Humus
Tanah humus merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan tumbuh-tumbuhan. Mengandung
banyak unsur hara dan mineral dan sangat subur.
6. Tanah Inceptisol
Inceptol terbentuk dari batuan sedimen atau metamorf dengan warna agak kecoklatan dan
kehitaman serta campuran yang agak keabu-abuan. Tanah ini juga dapat menopang pembentukan
hutan yang asri.
7. Tanah Laterit
Tanah laterit memiliki warna merah bata karena mengandung banyak zat besi dan alumunium.
Di indonesia sendiri tanah ini sepertinya cukup fimiliar di berbagai daerah, terutama di daerah
desa dan perkampungan.
8. Tanah Latosol
Jenis tanah ini juga salah satu yang terdapat di Indonesia, tanah ini terbentuk dari pelapukan
batuan sedimen dan metamorf.
9. Tanah Litosol
Tanah litosol merupakan tanah yang baru mengalami perkembangan dan merupakan tanah yang
masih muda. Terbentuk dari adanya perubahan iklim, topografi dan adanya vulkanisme.
6. Penggaris
4.1 Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan untuk pengaruh pencemaran tanah terhadap
tumbuhan maka di dapatkan hasil pengamatan selama 1 minggu, yaitu sebagai berikut:
Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpilkan bahwa Tanah yang tercemar
karena kandungan zat kimia limbah masyarat /manusia seperti oli dan minyak yang masuk
kedalam tanah akan sangat sulit untuk bisa ditumbuhi oleh tanaman ,bahkan jika ada yang
tumbuh pada tanah tercemar maka pertumbuhan tanaman tersebut akan terganggu dan cenderung
lambat .Sangat berbeda dengan lingkungan tanah yang masih steril dari pencemaran tanaman
akan tumbuh dengan mudah disertai proses pertumbuhan tanaman yang baik dan tepat waktu.
LAPORAN PRAKTIKUM III. PENGARUH PENCEMARAN AIR TERHADAP HEWAN
(IKAN)...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
1.1 Latar Belakang.................................................................................................
1.2 Tujuan Praktikum...........................................................................................
1.3 Manfaat Praktikum.........................................................................................
BAB V KESIMPULAN................................................................................................
Pewangi yang biasa terkandung dalam deterjen pun, ternyata dapat menyebabkan efek negatif bagi
kesehatan, seperti : iritasi pada kulit dan saluran pernapasan, sakit kepala, bersin, mata berair, alergi,
serta asma.
Limbah jenis ini sangat mudah mencemari air, karena mengandung senyawa yang sulit terurai seperti
contohnya Alkyl Benzene Sulfonates (ABS) yang biasanya ditemukan pada sabun anti noda.Limbah ini
juga dapat mencemari air atau tanah dalam jangka waktu yang lama
Detergen memiliki efek beracun dalam air, karena detergen akan menghancurkan lapisan
eksternal lendir yang melindungi ikan dari bakteri dan parasit. Deterjen juga dapat menyebabkan
kerusakan pada insang. Surfaktan yang terkandung dalam deterjen akan mengurangi kemampuan
perkembangbiakan organisme perairan.dan dalam waktu berkepanjangan dapat menyebabkan
kepunahan .
2. Air mineral
4. Detergen
6. Stopwatch (hp)
1.1 Hasil
Berdasarkan hasil praktikum pengaruh pencemaran air terhadap hewan (ikan) yang telah
dilakukan, maka didapatkan hasil sebagai berikut
4.2 Pembahasan
Ternyata dari hasil pengamatan yang telah didapatkan diatas bahwa pada gelas pertama (gelas 1)
yang tidak terdapat kandungan detergen, ikan dapat melakukan operkulum yang sangat baik
lebih dari 100 kali/menitnya. Hal ini dikarenakan ikan tidsk diberikan perlakuan apapun.
Pada gelas 2 yang terdapat 1 sendok detergen, gerakan operkulum ikan jauh menurun hanya
sekitar 26 kali/ menitnya, sehingga ikan dapat pingsan dalam beberapa saat. Hal ini dikarenakan
kandungan zat kimia dalam detergen yang digunakan berbahaya bagi ketahanan ikan. Sedangkan
pada gelas 3 yang terdapat 2 sendok detergen, gerakan operkulum menurun lagi hanya sekitar 15
kali/menitnya, juga dalam hitungan detik ikan sudah mengalami pingsan, kemudia selang
beberapa menit ikan mengeluarkan lendir dan akhirnya ikan mati lebih awal, ini disebabkan
kandungan detergen pada gelas 3 lebih banyak dari gelas 2.
BAB V. KESIMPULAN
Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan,maka dapat disimpulkan bahwa ketahanan ikan
akan menurun bahkan terancam punah jika menghirup zat atau bahan kimia berlebihan pada
air ,karena zat kimia tersebut bersifat toksik (beracun) jika dihirup ikan atau hewan air
lainnya.jadi deterjen merupakan salah satu penyebab tercemarnya air sebagai lingkungan hidup
ikan,yang menyebabkan terganggunya kehidupan ikan sehingga menyebabkan ikan mati bahkan
punah jika terus terjadi dalam jangka waktu yang berkepanjangan.
"Semakin Tinggi kandungan zat deterjen maka akan semakin menurun ketahanan ikan hidup di
air"(Rizkia.2021 h.3)
"semakin sedikit gerak operkulum ikan maka semakin lemah ikan"(Rizkia 2022 h.2)