Anda di halaman 1dari 13

KAPITA SELEKTA

HUKUM Oleh : Sunardi Purwanda


PENGERTIAN
Kapita Selekta : adalah kumpulan karangan
yang masing-masing menguraikan sesuatu
persoalan, tetapi persoalan yang diuraikan itu
termasuk dalam lingkungan sesuatu ilmu
pengetahuan. (J.C.T. Simorangkir, Kamus
Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2002).

Kapita Selekta : pada hakikatnya merupakan


kumpulan aneka masalah-masalah terpilih
(selected problem/issues). (Barda Nawawi
Arief, Kapsel Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2013).
TUJUAN
Secara umum: sebagai bahan pembelajaran
dan pengetahuan mengenai masalah-
masalah hukum terpilih.

Secara khusus: sebagai bahan pertimbangan


dan gambaran dalam menetapkan judul
skripsi kedepannya.
RUANG LINGKUP
 Menurut Isi Hukum
1. Hukum Publik
2. Hukum Privat
 Menurut Masanya
1. Ius Constitutum (hukum positif)
2. Ius Constituendum (hukum yg dicita-citakan)

Masalah-masalah Hukum Pidana, Hukum


Perdata, HTN/HAN, dan masalah-masalah
hukum pada umumnya sesuai dengan
kebutuhan mahasiswa FH Institut Andi Sapada
MASALAH-MASALAH PIDANA

MASALAH ASAS LEGALITAS

“NULLUM DILICTUM NULLA POENA SINE


PRAEVIA LEGE POENALI”
ASAS LEGALITAS
MASALAH ASAS LEGALITAS DI KUHP
➢ Perumusan Asas LEGALITAS atau
Non-retroaktif (Pasal 1 Ayat 1
KUHP)
PASAL 1 AYAT 1 KUHP
Asas LEGALITAS/Non-retroaktif
“Tiada suatu perbuatan dapat dipidana
kecuali atas kekuatan aturan pidana dalam
perundang-undangan yang telah ada,
sebelum perbuatan dilakukan”
MASALAH ASAS LEGALITAS
Pasal 4 UU 39/99 (HAM)
“Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku
surut, termasuk salah satu HAM yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apa pun dan oleh siapa pun”
Penjelasan Pasal 4
“Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku
surut dapat dikecualikan dalam hal pelanggaran berat
terhadap HAM yang digolongkan ke dalam kejahatan
terhadap kemanusiaan”
Pasal 43 UU 26/2000 (P HAM)
“Pelanggaran HAM berat yang terjadi sebelum
diundangkannya undang-undang ini, diperiksa dan diputus
oleh Pengadilan HAM ad hoc”
Atas dasar
HAM

Pasal 4 UU 39/99 (HAM) “Tiada suatu perbuatan dapat


dipidana kecuali atas kekuatan
“Hak untuk tidak dituntut atas dasar
aturan pidana dalam
hukum yang berlaku surut, termasuk perundang-undangan yang
salah satu HAM yang tidak dapat telah ada, sebelum perbuatan
dikurangi dalam keadaan apa pun dilakukan”
dan oleh siapa pun”
Pasal 1 (1)
KUHP

Kejahatan
Dikecualikan
Penjelasan Pasal 4 UU 39/99 (HAM)
“Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut dapat
dikecualikan dalam hal pelanggaran berat terhadap HAM yang
digolongkan ke dalam kejahatan terhadap kemanusiaan”
PASAL 1 (1) DAPAT DIINGKARI?

Pasal 1 Ayat 2 KUHP (Asas Subsidiaritas/Retroaktif)


“Jika sesudah perbuatan dilakukan ada perubahan
perundang-undangan, dipakai aturan yang paling ringan
bagi terdakwa”

• Aturan Peralihan (Atper) Umum


Pasal 1 Ayat 2 KUHP
1. Prinsipnya mengatur tentang hukum yang berlaku
dalam masa transisi
2. Istilah retroaktif memberi kesan bahwa UU baru yang
diberlakukan surut, padahal UU lama pun tetap dapat
diberlakukan apabila menguntungkan/meringankan
terdakwa
KUNCI PERMASALAHAN
ASAS LEGALITAS (MEMBERIKAN KEPASTIAN HUKUM)
TIDAK MAMPU MEMBERIKAN KEPASTIAN HUKUM!
MELEMAHNYA ASAS LEGALITAS DI KUHP
Terdapat dalam KUHP sendiri, melunak pada Pasal 1
Ayat 2 KUHP
Dalam praktik dan perkembangan teori dikenal
ajaran sifat melawan hukum materiel
Legalitas tidak semata-mata nullum delictum sine
lege tetapi juga diartikan sebagai nullum delictum
sine ius
Pengakuan global ke arah legalitas materiel (Pasal 15
Ayat 2 ICCPR)
Adanya perkembangan mengenai pengampunan
atau permaafan hakim terhadap terdakwa
Dinamika kejahatan yang sudah merambah ke dunia
maya (cyber crime)
ANALISIS YURIDIS PELEMAHAN
ASAS LEGALITAS DALAM SISTEM
HUKUM DI INDONESIA
1. Mengapa asas legalitas dalam pengaturan pasal
1 ayat 1 KUHP belum mampu memberi nilai
kepastian hukum dalam sistem hukum di
Indonesia?

2. Apa penyebab melemahnya asas legalitas di


KUHP yang belum mampu memberi nilai kepastian
hukum dalam sistem hukum di Indonesia?

Anda mungkin juga menyukai