Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

A
DENGAN HYSTERECTOMY ATAS INDIKASI CA SERVIKS
DI RUANG KAMAR BEDAH RUMAH SAKIT HERMINA
PASTEUR
RIKA KARLINA
17109205

RUMAH SAKIT HERMINA PASTEUR


PROGRAM DIKLAT
BEDAH 2
TAHUN 2021
 Latar Belakang
 Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim. Kanker serviks menunjukkan
adanya sel- sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel jaringan yang tumbuh terus- menerus dan tidak
terbatas pada bagian leher rahim (Ariani, 2015 ). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah
berumur, tetapi bukti statistik menunjukkan bahwa kanker serviks dapat juga menyerang wanita yang
berumur antara 20 sampai 30 tahun (Prawirohardjo, 2014).
 Tujuan Umum
 Tujuan umum penulisan laporan ini adalah agar mampu melakukan Asuhan Keperawatan pada pasien
dengan Hysterectomy atas indikasi ca serviks di Kamar Bedah Rumah Sakit Hermina Pasteur.
 Tujuan Khusus
 Mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan Hysterectomy atas indikasi ca serviks
 Mampu menentukan Diagnosa Keperawatan pada pasien dengan dengan Hysterectomy atas
indikasi ca serviks.
 Mampu merencanakan Intervensi Keperawatan pada pasien dengan Hysterectomy atas indikasi
ca serviks
 Mampu melaksanakan Implementasi Keperawatan pada pasien dengan Hysterectomy atas
indikasi ca serviks
 Mampu melakukan Evaluasi Keperawatan pada pasien Hysterectomy atas indikasi ca serviks.
TINJAUAN TEORI
 Definisi
 Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim atau
serviks yang terdapat pada bagian terendah rahim yang menempel pada
puncak vagina (Diananda, 2008). Kanker ini biasanya paling sering terjadi
pada wanita yang berumur 35 tahun, tetapi bukti statistik menunjukkan
bahwa kanker serviks dapat juga menyerang wanita yang berumur antara 20
sampai 30 tahun (Ariani, 2015 ), sedangkan menurut Mitayani (2011) Kanker
Serviks adalah perubahan sel-sel serviks dengan karakteristik histologi. Proses
perubahan pertama menjadi tumor ini mulai terjadi pada sel-sel
squamocolummar junction. Kanker serviks ini terjadi paling sering pada usia
30 tahun sampai 45 tahun,tetapi dapat terjadi pada usia dini yaitu 18 tahun.
 Etiologi
 Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui, namun ada beberapa faktor
resiko tertentu yang lebih besar kemungkinannya untuk menderita kanker
serviks menurut Ariani (2015) dan Diananda (2008) sebagai berikut :
 Usia
 Sering bergantian pasangan
 Merokok
 Hygiene dan Sirkumsisi
 Status sosial ekonomi
 Terpapar virus
 Faktor genetik
 Klasifikasi Pertumbuhan Sel Kanker Serviks
 Menurut padila (2015) Klasifikasi pertumbuhan sel kanker serviks sebagai
berikut :
Mikroskopis
 Displasia
 Stadium karsinoma insitu
 Stadium karsionoma mikroinvasif
 Stadium karsinoma invasive
 Bentuk kelainan dalam pertumbuhan karsinoma serviks Pertumbuhan eksofilik
Markroskopis
 Stadium preklinis
 Stadium permulaan
 Stadium setengah lanjut
 Stadium lanjut
 Patofisiologi Kanker Serviks
 Karsinoma sel skuamosa biasanya muncul pada taut epitel skuamosa dan epitel kubus
mukosa endoserviks (persambungan skuamokolumnar atau zona transformasi). Pada zona
transformasi serviks memperlihatkan tidak normalnya sel progresif yang akhirnya berakhir
sebagai karsinoma servikal invasif. Displasia servikal dan karsinoma in situ (HSIL)
mendahului karsinoma invasif. Karsinoma seviks invasif terjadi bila tumor menginvasi
epitelium masuk ke dalam stroma serviks. Kanker servikal menyebar luas secara langsung ke
dalam jaringan para servikal. Pertumbuhan yang berlangsung mengakibatkan lesi yang dapat
dilihat dan terlibat lebih progresif pada jaringan servikal. Karsinoma servikal invasif dapat
menginvasi atau meluas ke dinding vagina, ligamentum kardinale dan rongga endometrium,
invasi ke kelenjar getah bening dan pembuluh darah mengakibatkan metastase ke bagian
tubuh yang jauh.
Tanda dan Gejala Kanker Serxiks
 Ada bercak atau pendaran setelah berhubungan seksual,
 Ada bercak atau pendarahan di luar masa haid,
 Ada bercak atau pendarahan pada masa menopause,
 Mengalami masa haid yang lebih berat dan lebih panjang dari biasanya, atau
 Keluarnya bau menyengat yang tidak bisa dihilangkan walaupun sudah diobati.

 Jika kanker servik sudah tingkat stdium lanjut maka gejalanya adalah :
 Munculnya rasa sakit dan pendarahan saat berhubungan intim (contact bleeding)
 Keputihan yang berlebihan dan tidak normal
 Pendarahan diluar siklus menstruasi
 Penurunan berat badan yang drastis
 Apabila kanker sudah menyebar kepanggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri
punggung
 Hambatan dalam berkemih.
 Penatalaksanaan Kanker Serviks
 Operasi atau pembedahan
 Radioterapi

 Kemoterapi
LAPORAN KASUS
 Pengkajian

 1. Identitas Pasien dan Penanggung Jawab

a. Identitas Pasien

 Nama : Ny.A

 Tanggal Lahir : 13 Pebruari 1991

 Alamat : Pajagalan Regency RT 012 RW 01

 Jenis Kelamin : Perempuan

 Pendidikan : S1

 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

 Agama : Islam

 Status Pernikahan : Menikah

 Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia

 Diagnosa Medis : Hysterectomy atas indikasi ca serviks

 No. RM : G.30.76.44

 Tanggal Masuk RS : 26 April 2021

 Tanggal Pengkajian : 27 April 2021


2. Keluhan Utama
Ny.A mengatakan takut akan dilakukan operasi
3. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Ny.A mengatakan takut akan dilakukan operasi, tingkat kecemasan Ny.H berada pada tingkat
kecemasan ringan. Cemas berkurang saat Ny.A ditemani dan berdo’a.
b .Riwayat Penyakit Dahulu
Ny.A mengatakan pernah mengalami keputihan, pasien mengatakan pernah mengalami masa haid
yang lebih berat dan lebih panjang dari biasanya
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Ny.A mengatakan dalam keluarga tidak ada yang memiliki penyakit yang sama dengan beliau.
4. Pemeriksaan Fisik
KU : baik
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4V5M6
b.Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36 0C
BB : 74kg
TB : 160 cm
5. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaa Laboratorium tanggal 27/04/2021

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan Ket


HEMATOLOGI
HEMATOLOGI
RUTIN 1
Hemoglobin 12.9 11.7-15.5 d/dL
Hematokrit 40.6 35.0-47.0 %
Leukosit 7.100 3.600-11.000 /uL
Trombosit 323.000 150.000-440.000 /uL
HEMATOSIS
Masa
Perdarahan 2’00” <3 Menit
Masa
Pembekuan 12’00” 5-19 Menit
Glukosa Sewaktu 84 Prematur 54-100 mg/dL
Neonatus > 6
jam 40-60
Neonatus > 5
hari 50-80 d/dL
% /uL /uL Menit
Menit mg/dL 38
1-2 tahun 33-
111 3-4 tahun
52-90 5-6 tahun
69-100 Dewasa:
< 100 bukan DM
100-199 belum
pasti DM >= 200
kemungkinan
DM
 2. Diagnosa Keperawatan

 a. Diagnosa Keperawatan Pre Operatif


 1. Ansietas berhubungan dengan pembedahan yang akan dilakukan.

 b. Diagnosa Keperawatan Intra Operatif


 1. Resiko cidera berhubungan dengan pemasangan alat alat elektromedik.
 2. Resiko perdarahan berhubungan dengan efek samping terkait pembedahan

 c. Diagnosa Keperawatan Post Operatif


 1. Resiko Pola Nafas Tidak Efektif berhubungan dengan post general anastesi
 2. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontiunitas jaringan
 3. Resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan integritas kulit akibat pembedahan
Evaluasi Keperawatan

S : Pasien mengatakan nyeri luka post operasi


O : Ku Sedang, Kes Composmentis, Akral hangat, TD: 110/70 N: 78x/menit R:20x/menit S:
36,2 C, Skala Nyeri 3, Luka operasi tertutup dermavix dan tidak ada rembesan
A : Dx I: Ansietas teratasi
Dx II: Resti cidera tidak terjadi
Dx III: Resti perdarahan tidak terjadi
Dx IV: Resti Pola nafas tidak terjadi
Dx V: Nyeri belum teratasi
Dx VI: Resti infeksi belum teratasi
P : -Observasi Skala nyeri
-Observasi tanda-tanda infeksi
-Ajarkan teknik relaksasi
PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan membahas terkait Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan
Hysterectomy atas indikasi Ca Serviks di Ruang kamar Bedah Rumah Sakit
Hermina Pasteur. Penulis membandingkan teori dengan temuan kasus di
lapangan, menganalisa faktor-faktor yang ada serta alternatif pemecah masalah
dalam memberikan asuhan keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosa
keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi, serta evaluasi.
 4.1 Pengkajian
 Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan yang bertujuan
untuk mengumpulkan data. Kegiatan yang dilakukan penulis dalam tahap
pengkajian antara lain wawancara, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, serta observasi. Hasil pengkajian pada tanggal 27 April 2021 jam
07.00 WIB, Ny. A berusia 30 tahun dengan rencana tindakan Hysterectomy
atas indikasi Ca Serviks.
 Pada saat dikaji, Ny. A mengatakan takut karena mau dilakukan operasi
karena belum pernah operasi sebelumnya dan takut bagaimana nantinya
setelah operasi. Selama dilakukan pengkajian, Ny. A kooperatif dan merespon
dengan baik sehingga memudahkan penulis dalam melakukan proses awal
asuhan keperawatan.
 4.2 Diagnosa Keperawatan
 Diagnosa keperawatan yang penulis dapat dari hasil pengkajian melalui
wawancara, pemeriksaan fisik, serta observasi dibagi kedalam 3 diagnosa,
yaitu diagnosa pre operatif, intra operatif, dan post operatif. Pada diagnosa
keperawatan pre operatif penulis mengangkat diagnosa ansietas berhubungan
dengan pembedahan yang akan dilakukan, karena pada saat dikaji Ny. A
mengatakan takut mau operasi. Pada intra operatif, penulis mengangkat
diagnosa resiko cidera berhubungan dengan pemasangan alat alat
elektromedik dan resiko perdarahan berhubungan dengan efek samping
terkait pembedahan. Pada post operatif mengangkat diagnosa Resiko pola
nafas tidak efektif berhubungan dengan general anastesi,nyeri akut
berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan, dan resiko infeksi
berhubungan dengan kerusakan integritas kulit akibat pembedahan.
 Sedangkan kesesuain dengan teori, hanya terdapat 3 kesamaan diagnose,
yaitu : ansietas berhubungan dengan tindakan operasi yang akan dilakukan,
Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan. Dan resiko
infeksi berhubungan dengan kerusakan integritas kulit akibat pembedahan.
 4.3 Intervensi Keperawatan
 Dalam pelaksanaan intervensi keperawatan, dilakukan sesuai dengan
intervensi yang telah disusun menurut teori yang didapat dan merujuk pada
diagnosa keperawatan. Kemudian tindakan yang dilakukan didokumentasikan
dalam catatan keperawatan. Pada Ny. A, intervensi yang dilakukan sesuai
dengan diagnosa keperawatan yang diangkat.
 4.4 Implementasi Keperawatan
 Setelah menyusun intervensi keperawatan, penulis mengimplementasikan
intervensi yang telah disusun. Pada kasus, penulis memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan 5 aspek yang memang harus dilakukan sebagai
seorang tenaga medis khusunya perawat, yaitu tindakan mandiri seperti
mengajarkan teknik relaksasi agar nyeri berkurang, melakukan observasi
mulai dari pre operatif sampai post operatif, melibatkan keluarga dalam
memberikan support mental maupun mendampingi pasien dalam pemenuhan
ADLs, memberikan edukasi terkait perawatan luka post operasi serta
kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi.
 4.5 Evaluasi Keperawatan
 Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan selama 1 x 8 jam, penulis
melakukan pendokumentasian dengan cara SOAP (Subjektive, Objective,
Assesment, Planning). Pada kasus, terdapat beberapa diagnosa keperawatan
yang belum teratasi sepenuhnya sehingga masih perlu untuk dievaluasi
kembali.
 KESIMPULAN DAN SARAN
 5.1. Kesimpulan
 Berdasarlam asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada Ny. A dari mulai
pasien masuk ke ruang pre operatif sampai post operatif, diperoleh beberapa
kesimpulan, antara lain:
 Pada tahap pengkajian, penulis mengumpulkan data dengan cara wawancara,
observasi, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang seperti hasil
laboratorium.
 Pada tahap diagnosa keperawatan, penulis menganalisa data sesuai dengan
data yang didapat saat pengkajian dan menyesuaikan dengan teori sehingga
didapat suata diagnosa keperawatan.
 Pada tahap intervensi keperawatan, penulis menyusun intervensi sesuai
dengan diagnosa yang diangkat sesuai dengan teori.
 Pada tahap implementasi, penulis mengimplementasikan asuhan keperawatan
sesuai dengan intervensi yang telah dibuat sesuai dengaan teori.
 Pada tahap evaluasi, penulis melakukan evaluasi dengan teknik SOAP.
 5.2 Saran
 5.2.1 Bagi Tenaga Medis
 Diharapkan tenaga medis khusunya perawat dapat melakukan asuhan
keperawatan dengan baik dan sesuai dengan etika keperawatan dan teori
yang ada sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan serta
mampu menerapkan komunikasi yang efektif.
 5.2.2 Bagi Rumah Sakit
 Diharapkan Rumah Sakit dapat mendukung kegiatan pemberian asuhan
keperawatan maupun asuhan medis dan memberikan pelayanan kesehatan
pada seluruh pasien dengan optimal sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan Rumah Sakit dan mendapat kepuasan dari pasien dan keluarga
serta tenaga medis.
 SPO yang terkait dengan kasus yang penulis angkat :

 Penjadwalan operasi cito


 Persetujuan tindakan medic
 Menghubungi tim operasi
 Cuci tangan bedah
 Penggunaan alat pelindung diri (APD)
 Anastesi umum
 Monitoring anastesi
 Teknik aseptic area operasi
 Drapping
 Pengoprasian alat-alat di OK
 Time out di Kamar Operasi
 Pengelolaan kassa, instrument dan jarum operasi
 Pembalutan luka operasi
 Monitoring anastesi
 Pengiriman bahan PA
PRE OPERASI

PENGKAJIAN DIAGNOSA RENCANA TINDAKAN IMPLEMENTASI EVALUASI


KEPERAWATAN

Jam : 12.00 1. AktualResti Cemas  Lakukan interaksi social  Memperkenalkan diri sebagai Ya Tidak
 Cek kelengkapan dokumen operasi staff ruang operasi
1. Pernafasan :  Lakukan orientasi pra operasi dan  Melakukan serah terima pasien
prosedur pendidikan kesehatan dan kelengkapan status
2.Aktual/ Resti Gangguan Lengkap Tidak
Alat bantu nafas : Ya Tidak  Observasi tanda-tanda vital dan  Memberikan orientasi dan
pertukaran gas keadaan umum pasien informasi lingkungan dan
Oksigen : Ya Tidak  Siapkan instrument dan obat prosedur operasi
Nasal ltr/mnt 3.Aktual/Resti Gangguan anestesi  Melakukan observasi keadaan
Mobilitas fisik  Kolaborasi pemberian umum dan tanda- tanda vital
Sungkup… ltr/mnt premedikasi dan antibiotic pasien Ya Tidak
 Observasi efek pemberian obat  Melakukan persiapan alat
Lain-lain…………… 4. Aktual/Resti Gangguan  Lakukan sign in anestesi
integritas kulit
RR : 20x/mnt SPO2 : 100%  Melakukan persiapan
instrument dan obat anestesi
1. Darah : 5. Aktual/Resti  Memberikan premedikasi dan Stabil Tidak
antibiotic
Capilary refill Kulit  Melakukan observasi pemberian
obat
< 2 detik hangat  Melakukan sign in
> 2 detik dingin Siap Tidak
Lain-lain
Perdarahan : Ya Tidak Aktif
Siap Tidak
terbuka ± ml
Gangguan komunikasi
Aktif Tertutup ±………ml TD
verbal
Ya Tidak
mmHg
RR 20x/mnt
6. Aktual/Resti Gangguan
Sh 36oC Pola Pernafasan Ya Tidak

GDS 84mg/dl

3. Otak 7. Aktual/Resti Koping Ya Tidak


individu tidak efektif
Kesadaran GCS : E4 M6 V5

Composmentis Delirium 8. Aktual/Resti Kurang


Stupor Apatis pengetahuan
Somnolen Koma Skala
9. Aktual Resti Infeksi
nyeri 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10. Aktual Resti Kelemahan
3. Kandung Kemih
fisik
Pasang Kateter 11. Aktual Resti
Jumlah Urin ml
…………………….
Lain-lain ……………..
12. Aktual Resti
3. Pencernaan

BB: 74Kg TB Cm
Puasa Kembung Mual
Muntah
6. Tulang

Elastisistas Kulit ……… ……

Patah Tulang : Ya Tidak

INTRA OPERASI

PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN IMPLEMENTASI EVALUASI

Jam masuk OK : 12.00 Resti  Siapkan ruang operasi  Mempersiapkan ruang operasi Siap Tidak
1. Aktual
 Mempersiapkan selimut
Jam keluar OK : 17.30
 Siapkan selimut penghangat
Infeksi  Siapkan pasien dimeja operasi penghangat
 Observasi tanda-tanda vital
 Mempersiapkan pasien dimeja
Jam mulai anestesi : 12.05 operasi Ya Tidak
 Siapkan instrument dan linen  Mengobservasi tanda- tanda
Jam selesei anestesi : 17.20 Resti  Bantu pelaksanaan prosedur anestesi
1. Aktual vital
 Berikan posisi pasien sesuai jenis operasi  Mempersiapkan instrument dan
Type operasi : elektif Cidera  Siapkan sebelum operasi (cuci linen Ya Tidak
tangan,penggunaan APD, pakai sarung  Membantu pelaksanaan prosedur
darurat tangan) anestesi
Operasi ODC Resti  Mempersiapkan lokasi  Memberikan posisi pasien sesuai jenis
1. Aktual pembedahaan operasi Stabil Tidak
 Lakukan time out  Mempersiapkan sebelum operasi
Hiphotermi
 Lakukan sign out (cuci tangan
Jenis Anestesi : Spinal Local  ………………… bedah,penggunaan APD,Penggunaan
Resti  ………………… sarung tangan) Siap Tidak
1. Aktual  …………………  Mempersiapkan lokasi
Nervus Blok Umum/ general pembedahan
Cemas  Melakukan time out
anestis  Melakukan sign out Ya Tidak

………………. 1. Aktual Resti

Posisi Operasi : Terlentang Lithotomi Ya Tidak


Tengkurap
Lateral Kanan/ Kiri Kerusakan Integritas kulit

Ya Tidak
Pemakaian Couter : Ya 6. Aktual Resti
Tidak
Ketidak efektifan
jalan nafas

1. Pernafasan

Otot bantu nafas : Ya 6. Aktual


Tidak Resti
Rongga dada : Ya Resiko luka bakar dari
Tidak
alat cauter Ya Tidak

Kulit

Emphysema 6. Aktual Resti Ya Tidak

Tulang …………………… Ya Tidak


RR : 2 0 x/mnt
SPO2 : 100%
6. Aktual Resti

1. Darah ……………………

Capilary refill Kulit

< 2 detik hangat

> 2 detik dingin


Lain …………….

Perdarahan : Ya Tidak

TD: 110/70 mmHg


RR: 20x/mnt

S: 36oC

GDS: 84mg/dl

3. Otak

Kesadaran : GCS : 15

Cmposmentis Eye 4
Verbal 5 Motorik 6
Skala nyeri : 3

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4. Kandung Kemih

Pasang kateter
Jumlah Urin 200 ml

Lain-lain : ……………..

4. Pencernaan :

BB : 74Kg TB: 160Cm

Puasa Kembung Mual


Muntah

4. Tulang

Elastisistas Kulit …………….

Patah Tulang : Ya Tidak

4. Pemakaian Impalan Ya
Tidak

4. Pemakaian Drain Ya
Tidak
9. Pemakaian Tampon Ya
Tidak

Bila Ya, Jenis …………

Rencana
dilepas……...oleh……

9. Spesimen

PA/Hystologi ( Jenis )

Kultur ( Jenis )

Sitologi ………………………

Lain-lain …………………….

Jenis jaringan : ………………

Spesimen diberikan ke pasien,


jenis Jaringan …………….

Jumlah Spesimen …………….

POST OPERASI

PENGKAJIAN DIAGNOSA RENCANA TINDAKAN IMPLEMENTASI EVALUASI


KEPERAWATAN

Jam masuk RR : 17.40  Observasi tanda-tanda vital  Melakukan observasi tanda- Ya Tidak
1. Aktual Resti
 Berikan posisi yang sesuai seperti tanda vital
1. Pernafasan yang diinstruksikan oleh spesialis  Memberikan posisi yang sesuai
Kecemasan
(Dokter) seperti yang diinstruksikan
Otot Bantu nafas : Ya Ya Tidak
 Berikan selimut penghangat oleh spesialis (Dokter)
Tidak
1. Aktual Resti  Berikan terapi oksigen  Memberikan selimut
Dinding dada Intact : Ya  Operkan dengan perawat penghangat
Tidak Gangguan pertukaran ruang pemulihan  Memberikan terapi
gas  ………………………….. oksigen
 …………………………..  Melakukan operan
Kulit Empysema 1. Aktual Resti dengan perawat ruang
pemulihan Ya Tidak
Tulang Gangguan mobilitas
fisik

Suara nafas R : Ya Tidak L : Ya Ya Tidak


Tidak
1. Aktual Resti
RR 20x/mnt
Gangguan integritas Ya Tidak
SPO2 100%
kulit

1. Darah
1. Aktual Resti
Capilary refill Kulit
Gangguan komunikasi
< 2 detik hangat verbal
> 2 detik dingin
1. Aktual Resti
Gangguan pertukaran
Lain ……………. gas

7. Aktual Resti
Perdarahan : Ya Tidak
Koping individu tidak
TD 120/70 mmHg
efektif
RR 20x/mnt

S 36oC

GDS 84 mg/dl 7. Aktual Resti

Resiko terjadi

3. Otak infeksi

Kesadaran : GCS : 15

Cmposmentis Eye 7. Aktual Resti

Delirium Verbal Injury

Stupor Motorik
7. Aktual Resti
Apatis
Resiko kurang volume
Somnolen cairan

Koma 7. Aktual Resti


Skala nyeri : ……………………
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4. Kandung Kemih

Pasang kateter

Jumlah Urin Lain-

lain
5. Pencernaan :

BB : 74Kg TB: 160Cm

Puasa Kembung Mual


Muntah

4. Tulang

Elastisistas Kulit
Patah Tulang : Ya Tidak

4. Asesemen Resiko Jatuh :

Skala Hamty
Damty/Morse/Geriatri/Pasca
Tindakan

Score : 11
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai