seperti:
2. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 58 Tahun
2020 tentang Tata Kerja Pegawai Negeri Sipil Negara pada Orde Baru Normal;
Peraturan tersebut dibuat menjadi dasar bagi perusahaan untuk melaksanakan pekerjaan dari
rumah untuk melindungi mereka dan menghindari risiko penularan di tempat kerja.
2) Tentang Upah
Karyawan sakit,
Karyawati sakit karena haid pada hari pertama dan kedua,
Karyawan menikah, menikahkan, mengkhitankan, membaptiskan
anaknya, isteri melahirkan atau keguguran, suami/ isteri/ anak/
menantu/ orang tua/ mertua/ anggota keluarga dalam satu rumah
meninggal dunia,
Sedang menjalankan kewajiban terhadap negara,
Karyawan menjalankan ibadah agamanya,
Karyawan telah bersedia melakukan pekerjaan yang dijanjikan
tetapi pengusaha tidak mempekerjakannya, baik karena kesalahan
sendiri maupun halangan yang seharusnya dapat dihindari
pengusaha,
Karyawan melaksanakan hak istirahat,
Karyawan melaksanakan tugas serikat pekerja/serikat buruh atas
persetujuan pengusaha,
Karyawan melaksanakan tugas pendidikan dari perusahaan.
3) Tentang Lembur
Pasal 77 UU Ketenagakerjaan mengatur waktu kerja karyawan, yaitu
selama 40 jam/minggu (7 jam/hari untuk 6 hari kerja, atau 8 jam/hari
untuk 5 hari kerja). Selebihnya, perusahaan diwajibkan membayar upah
lembur kepada karyawan. Meskipun begitu, UU tersebut juga membatasi
waktu kerja lembur karyawan, yaitu maksimal selama 3 jam/ hari dan 14
jam/minggu. Jangan lupa, penugasan untuk bekerja lembur ini pun harus
atas persetujuan karyawan yang bersangkutan.
4) Tentang Cuti dan Instirahat
Resume Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 58
Tahun 2020 tentang Tata Kerja Pegawai Negeri Sipil Negara pada Orde Baru Normal
Dengan adanya Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 58 Tahun 2020 tentang Tata Kerja Pegawai Negeri Sipil Negara pada Orde Baru Normal ini
dimaksudkan sebagai pedoman/panduan bagi Kementrian/Lembaga/Daerah dalam
penyelenggaraan pemerintahan untuk beradaptasi dengan tatanan normal baru produkftif dan
aman Covid-19.
Adaptasi terhadap tatanan normal baru produktif dan aman Covid-a19 di lingkungan
Kementrian/Lembaga/Daerah meliputi Penyesuaian Sistem Kerja, Dukungan Sumber Daya Manusia
Aparatur, Dukungan Infrastruktur, dengan memperhatikan protokol kesehatan.
3) Dukungan Infrastruktur
Yaitu dengan:
a. Mempersiapkan dukungan sarana dan prasarana yang dibutuhkan pegawai ASN dalam
pelaksanaan tugas
b. Memastikan dalam penyelenggaraan teknologi informasi sesuai dengan pedoman
c. Menyesuaikan lingkungan kerja dalam rangka pengendalian penyebaran Covid-19
Surat edaran tersebut ditetapkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, yang mana
Pejabat Pembina Kepegawaian pada Kementrian/Lembaga/Daerah bertanggungjawab dalam
melakukan pelaksannaannya dan melakukan evaluasi terhadap surat edaran tersebut.
Explaining The Basis Regulations of Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 58 Tahun 2020 tentang Tata Kerja Pegawai Negeri Sipil Negara
pada Orde Baru Normal
Surat edaran ini dibuat karena adanya pandemi Covid-19 sebagai bencana nasional. Karena
adanya pandemi tersebut, maka dibuatlah surat edaran ini yang bertujuan untuk penyusunan
tatanan normal baru yang mnedukung produktivitas kerja namun tetap memprioritaskan
kesehatan dan keselamatan masyarakat, sehingga perlu dilakukan perubahan sistem kerja
Pegawai Aparatur Sipil Negara agar dapat beradaptasi terhadap perubahan tatanan normal baru
produkti dan aman Covid-19. Surat edaran ini juga ditetapkan oleh Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19. Sehingga mau tidak mau Pegawai Aparatur Sipil Negara harus menaati
surat edaran demi kepentingan dan keselamatan bersama, serta agar tercapainya sasaran yang
telah ditetapkan sebelumnya walaupun dengan kondisi terbatas.