Anda di halaman 1dari 17

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan memiliki peran yang sangat sentral dalam membentuk suatu karakter
bangsa, dengan pendidikan pulalah upaya meningkatkan kualitas bangsa dapat dilakukan,
peran ini telah di maktubkan oleh pemerintah dalam Undang- Undang Republik Indonesia
No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa:
Pendidikan dilakukan agar mendapatkan tujuan yang telah digariskan bersama yaitu:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat. berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1
Sebagaimana yang dikatakan di atas, karakter bangsa sangat diutamakan dalam
pendidikan. Menurut Dennis Coon, dalam psikologi pengertian kepribadian ini dibedakan
dengan watak (character) dari perangai/temperament. Watak merupakan kepribadian yang
bernilai baik (baik menurut standar moral dan kode etik) seperti: ramah tamah, bersemangat,
tabah, tulus hati, terbuka, penyayang dan sebagainya. 2
Menurut Gordon Allport yang dikutip oleh Inge Hutagalung, seorang psikolog
Jerman yang merupakan pakar kepribadian, kepribadian adalah organisasi dinamis dalam
individu sebagai sistem psikofisik yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan
diri terhadap lingkungan. (Personality is the dynamic organization within the individual of
those psychophysical systems 3 that determine his unique adjustment to his environment).3
Kepribadian, bukanlah semata-mata faktor bawaan sejak lahir, tetapi juga merupakan
hasil pembelajaran hidup. Kepribadian, senantiasa dapat dikembangkan ke arah yang lebih
baik melalui proses belajar. Seorang yang memiliki kepribadian menarik adalah individu

1
Departemen pendidikan nasional RI, undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional.
(bandung: citra umbara, 2003), h.7
2
M. Alisuf Sabri, Pengantar psikologi Umum & perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya), Hal. 20-24.
3
Inge Hutagalung, Pengembangan diri Tinjauan Praktis Menuju Pribadi Positif, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2004)
hal. 20-24.
2

yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan memiliki kestabilan emosi yang
mantap. Hal ini bercermin pada:
1. Sikap, perilaku yang bertanggung jawab dan tingkat kepekaan sosial yang tinggi.
2. Cenderung mematuhi peraturan, bertindak sesuai dengan norma-norma
lingkungan.
3. Bertindak rasional, suka menolong, bertanggung jawab pada tugas dan kewajiban
yang dibebankan kepadanya.4

Sedangkan temperament, merupakan bahan mentah/dasar pembentuk kepribadian,


yang berkaitan dengan sikap dan tingkah laku emosi seseorang, seperti: sensitif/mudah
perasa, cepat mereaksi/cepat marah, modus mengatasi dan modus ragu-ragu dan sebagainya.
Dalam hubungannya dengan kepribadian, temperament/perangai inilah yang semata-mata
bersifat pembawaan, sedangkan aspek-aspek kepribadian lainnya diperoleh individu melalui
belajar dan pengalaman sepanjang hidupnya (Kepribadian setiap individu, bersifat menetap-
berubah dan unik sebagai akibat belajar dan pengalaman).
Dalam mempelajari “kepribadian" kita perlu mengetahui bagaimana sifat- sifat/ciri-
ciri kepribadian itu terbentuk dan bagaimana proses perkembangannya. Dalam hubungan ini
ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan/perkembangan kepribadian, yaitu:
Heredity/pembawaan, pengalaman-pengalaman yang aktual bagi individu dan kebudayaan.
Totalitas kepribadian individu terbentuk melalui interaksi ketiga faktor-faktor tersebut.5
Keluarga berperan sebagai pembentuk utama kepribadian. Kepribadian tumbuh dan
berkembang sepanjang hidup manusia, terutama sejak lahir sampai masa remaja yang selalu
berada di lingkungan keluarga, diasuh oleh orang tua dan bergaul dengan anggota keluarga
lainnya. Setiap hari berada di rumah dan hanya beberapa jam saja berada di sekolah atau
tempat lainnya di luar rumah. Karena itu, dapat dipahami cukup besar pengaruh dan peranan
keluarga serta orang tua dalam membentuk/menempa pribadi seorang anak. 6
Sejalan dengan semakin pesatnya tingkat perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi saat ini, maka tuntutan akan ketersediaan sumber daya manusia juga semakin
tinggi. Dengan demikian, kualitas yang memadai dari out-put merupakan suatu yang harus

4
Ibid, hal 25.
5
M. Alisuf Sabri, Loc. Cit.
6
Ahmad Fauzi, Psikologi Umum, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1997), Hal 129.
3

dihasilkan oleh madrasah maupun sekolah umum sebagai satuan pendidikan yang tujuan
dasarnya adalah menyiapkan manusia-manusia berkualitas baik dalam kehidupan
masyarakat.
Dalam dunia proses pendidikan, dikenal dengan adanya dua kegiatan yang cukup
mendasar, yaitu kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler. Kegiatan kurikuler merupakan
kegiatan pokok pendidikan, di mana di dalamnya terjadi proses belajar mengajar antara
siswa dan guru untuk mendalami materi-materi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
tujuan pendidikan dan kemampuan yang hendak diperoleh siswa. Sedangkan ekstra
kurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengembangkan aspek-aspek
tertentu apa yang ditemukan pada kurikulum yang sedang dijalankan termasuk yang
berhubungan dengan bagaimana penerapan sesungguhnya dari ilmu pengetahuan yang
dipelajari oleh para siswa sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidup mereka maupun
lingkungan di sekitarnya.7
Kegiatan ekstrakurikuler biasanya dilakukan siswa di luar jam belajar kurikulum
standar. Kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai
universitas. Kegiatan dari ekstrakurikuler ini sendiri dapat berbentuk kegiatan pada kegitan
seni olah raga, kepramukaan, palang merah dan lain-lain.
Pengembangan kepribadian dan keagamaan yang bertujuan positif untuk kemajuan
siswa-siswi itu sendiri. Menurut Sudirjo kegiatan ekstrakurikuler itu adalah "kegiatan di luar
jam biasa bertujuan agar siswa lebih menghayati apa yang dipelajari dalam kegiatan
intrakurikuler”8
Oleh sebab itu, penyelenggaraan program yang ada harus sesuai dengan tujuan
pendidikan melalui kegiatan ekstra kurikuler, siswa dapat mengembangkan potensi dirinya
dan menyalurkan hasrat-hasrat positif untuk tumbuh berkembang. Di samping itu, kegiatan
ekstrakurikuler juga dapat. mengharumkan nama sekolah itu sendiri.
Salah satu pendekatan yang besar dan tidak membuat siswa bosan dalam berkegiatan
pengembangan wawasan siswa tentang pengetahuan Pendidikan Agama Islam di antaranya
adalah melalui ekstra kurikuler Pramuka. Kegiatan ekstra kurikuler ini beragam bentuknya,

7
Alisan, Kurikulum Pengembangan Diri. (Jakarta: Rineka Cipta, 2007) , hal 21
8
Sudirjo, Penelitian Kurikulum (Yogyakarta: Fak Ilmu Pendidikan 1997)
4

seperti yang dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Mandiangin,


Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar.

Gerakan pramuka sebagai organisasi kepanduan yang berkecimpung dalam dunia


pendidikan yang bersifat non formal berusaha membantu pemerintah dan masyarakat dalam
membangun masyarakat dan bangsa. Hal ini di lihat dari prinsip dasar metodik pendidikan
pramuka yaitu yang tertera dalam Dasa Darma pramuka:

1) Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.


2) Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3) Patriot yang sopan dan kesatria.
4) Patuh dan suka bermusyawarah.
5) Rela menolong dan tabah.

6) Rajin terampil dan gembira.


7) Hemat, cermat dan bersahaja.
8) Disiplin, berani dan setia.
9) Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
10) Suci dalam pikiran dan perkataan9

Selain Dasa Darma ada juga kehormatan bagi pramuka siaga, pramuka penggalang,
pramuka penegak, pramuka pandega dan anggota dewasa:
TRISATYA

Demi kehormatan aku berjanji akan bersungguh-sungguh:


- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan mengamalkan Pancasila
- Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.Menepati
Dasa Darma.10
Dengan adanya Dasa Darma Pramuka dan Trisatya, maka jelaslah
9
Jana T. Anggadiredja dkk, Kursus Mahir Dasar Untuk Pembina Pramuka (Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Tahun 2011, hal. 47.
5

pendidikan pramuka jugaikut andil dalam membangun dan mengembangkan


pendidikan Islam yang ada di Nusantara. Karena dalam kegiatan pramuka di situ
ditulis jelas dalam Dasa Darma pramuka yang pertama seorang pramuka harus
Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dari hasil Observasi yang penulis lakukan serta pengalaman di MTs
Muhammadiyah Mandiangin adalah lembaga pendidikan tingkat menengah yang
bertujuan membantu terbentuk insan cendikia yang bertakwa dan terampil
mengembangkan bakat dan minat siswa serta meningkatkan pengahayatan dan
pengamalan syariat Islam.
Pendidikan kepramukaan MTs Muhammadiyah Mandiangin merupakan
sebuah pendidikan yang dikemas dalam kegiatan menarik dan menyenangkan tetapi
juga mengandung nilai-nilai pendidikan Islam. Kegiatan didalam sekolah meliputi
kegiatan rutin yang diajarkan seperti berdo‟a, uji tanda kecakapan khusus mengaji,
shalat berjama‟ah dan sebagainya. Adapun kegiatan yang dilaksanakan diluar
sekolah seperti kegitan tafakur alam, tadabur alam. Sehingga memberikan unsur
rekreatif untuk peserta didik setelah seharian penuh melalui proses pembelajaran.
Akan tetapi kalau musim hujan tiba kegiatan latihan pramuka itu dilaksanakan di
Aula. Pembina pramuka memberikan materi yang mengandung unsur pendidikan
Islam dan kemudian dilanjutkan dengan permainan kepramukaan.
Pendidikan pramuka yang diselenggarakan di MTs Muhammadiyah
Mandiangin selain dijadikan ekstrakulikuler yang bersifat wajib dan memberikan
materi kepanduan juga memiliki perbedaan dengan sekolah lain yaitu kegiatan
pramuka dilaksanakan setiap satu minggu dua kali pertemuan yaitu hari minggu
khusus untuk Pasukan utama dan hari Sabtu Untuk Siswa umum, kegiatan pramuka
mulai dari jam satu sampai jam empat. Kegiatan pramuka diawali dengan membaca
basmalah, dan berdo‟a, kemudian ketika istrahat tiba seluruh anggota pramuka
melaksanakan shalat asyar berjama‟ah, dan ketika kegiatan pramuka itu selesai
maka kegiatan pramuka ditutup dengan berdo‟a bersama.
Dari observasi dan pengalaman sebagai Pelatih yang saya lakukan di MTs
Muhammadiyah Mandiangin itu banyak yang saya peroleh dan tentunya menarik

10
Ibid., hal. 47.
6

diantaranya MTs Muhammadiyah Mandiangin melaksanakan kegiatan kepramukaan


diawali dengan membaca do‟a, siswanya dikenal dengan sifat yang ramah tamah,
setiap shalat asyar mereka istirahat dan melaksanakan ibadah shalat asyar berjama‟ah
dan yang terakhir ketika kegiatan kepramukaan selesai maka di akhiri dengan
membaca do‟a bersama yang di pimpin langsung oleh Pembina/Pelatih Pramuka.
Maka dari itu peneliti ingin mengetahui lebih lanjut lagi tentang kegiatan
kepramukaan yang ada di MTs Muhammadiyah Mandiangin
Kegiatan Pramuka diMTsMuhammadiyah Mandiangin juga menyelenggarakan
persami (perkemahan sabtu minggu) adapun kegiatan persami itu dilaksanakan dua
kali dalam satu tahun. Persami pertama dilaksanakan untuk penerimaan anggota baru
dan Latdas (Latihan Dasar), dimana dalam perkemahan tersebut ada kegiatan malam
namanya renungan malam yang dilanjutkan dengan qiyamul lail dan ditutup dengan
shalat shubuh berjama‟ah dan dilaksanakan didalam kelas. Adapun persami yang
kedua dilaksanakan untuk kenaikan pangkat dan dilaksanakan di luar kelas.
Dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian di MTs Muhammadiyah Mandiangin, dengan
mengambil judul penelitian “Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Dalam Kegiatan
Ekstra Kurikuler Kepramukaan Bagi Siswa MTs Muhammadiyah Mandiangin”
7

B. Penegasan Judul
Agar diperoleh kesamaan pengertian dan sekaligus untuk menghindari tafsiran
yang berbeda antara pembaca dan peneliti, maka perlu diberikan definisi operasional
terhadap judul skripsi ini sebagai berikut:

1. Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau
berguna bagi kemanusiaan11 yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik untuk
membentuk manusia yang beriman, bertakwa, berilmu, dan berakhlak mulia, atau
kumpulan dari prinsip-prinsip hidup yang saling terkait serta berisi ajaran-ajaran yang
dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, guna mengembangkan fitrah manusia serta
sumberdaya manusia yang ada untuk menuju terbentuknya manusia seutuhnya.
2. Ekstra Kurikuler adalah suatu kegiatan yang berada di luar program tertulis di dalam
kurikulum12. Maksudnya kegiatan pembelajaran di luar jam pelajaran sekolah yang di
laksanakan di lingkungan sekolah atau diluar sekolah.
3. Kegiatan Kepramukaan adalah proses pendidikan yang praktis, di luar lingkungan
sekolah dan di luar lingkungan keluarga yang dilakukan di alam terbuka dalam bentuk
kegiatan yang menarik, menantang, menyenangkan, sehat, teratur dan terarah dengan
menerapkan Prinsip Dasar kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran
akhirnya adalah terbentuknya watak kepribadian dan akhlak mulia dan memiliki
kecakapan hidup13

11
Kamus lengkap Bahasa Indonesia (KBI-BESAR), Tahun 1997 , hal. 341
12
Ibid., h. 291
13
Jana T. Anggadiredja, dkk, Kursus Mahir Dasar Untuk Pembina Pramuka (Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Tahun 2011, hal. 25-26.
8

C. Rumusan Masalah
Masalah yang akan di teliti dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan Ekstra kurikuler Pramuka di Madrasah Tsanawiyah
Muhammadiyah Mandiangin?
2. Bagaimanakah Nilai-nilai pendidikan Islam dalam kegiatan kepramukaan bagi siswa
Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Mandiangin?
D. Alasan memilih judul
Ada beberapa alasan yang melatar belakangi penulisan untuk menulis judul
diatas:
1. Membuktikan bahwa kegiatan ekstra kurikuler Pramuka juga mempunyai nilai-nilai
Pendidikan Agama Islam didalamnya.
2. Dengan adanya penelitian terhadap kegiatan ini, diharapkan dapat berkembang lagi
minat siswa untuk mengikuti kegiatan ekstra kurikuler pramuka.
E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui:

1. Pelaksanaan Ekstra kurikuler Pramuka di Madrasah Tsanawiyah


Muhammadiyah Mandiangin.
2. Nilai-nilai pendidikan Islam dalam kegiatan kepramukaan bagi siswa Madrasah
Tsanawiyah Muhammadiyah Mandiangin.\

F. Signifikasi Penelitian
Dengan adanyan penelitian ini diharapkan berguna sebagai:
1. Bahan pertimbangan bagi sekolah untuk lebih mendukung lagi kegiatan
ekstra kurikuler pramuka.
2. Bahan masukan bagi dewan guru pendidikan agama islam untuk ikut
sertas meningkatklan pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler pramuka.
3. Bahan masukan bagi siswa dan orang tua bahwa kegiatan ekstra
kurikuler pramuka bukan hanya tentang perkemahan.
G. Sistematika penulisan
9

Sistematika Penulisan Dalam penulisan skripsi dibagi dalam lima bab dengan
sistematika penulisan sebagi berikut:

Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, penegasan judul,


alasan memilih judul, perumusan masalah, tujuan dan signifikansi penelitian,
dan sistematika penulisan.

Ban II Landasan teoritis yang berisikan tentang pengertian Pendidikan Agama


Islam, pengertian kegiatan ekstra kurikuler, pengertian pramuka, tujuan gerakan
pramuka, prinsip gerakan kepramukaan, nilai-nilai kepramukaan, metode
kepramukaan, kode kehormatan kepramukaan.
Bab III Metode penelitian yang berisikan jenis, sifat dan lokasi
penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik
pengumpulan data, kerangka dasar penelitian, teknik pengolahan dan analisis
data serta prosedur penelitian.
Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan memuat tentang gambaran
umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. Bab V Penutup yang
berisikan simpulan dan saran.
10

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis, Sifat, Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu
penulis datang langsung ke lokasi penelitian untuk menggali data yang diperlukan untuk
penyusunan skripsi ini.

2. Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu memaparkan dan menguraikan apa adanya
dari pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler Kepramukaan.

3. Waktu Penelitia
-

4. Lokasi Penelitian

Tempat penelitian ini adalah Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Mandiangin


Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar.

B. Subjek dan Objek Penelitian.

1. Subjek Penelitian
Subjek dalam peneliltian ini adalah 1 (satu) orang Pelatih Ekstra kurikuler
Pramuka di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Mandiangin Kecamatan Karang Intan
Kabupaten Banjar.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah pelaksanaan ekstra kurikuler kepramukaan di
Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Mandiangin Kecamatan Karang Intan Kabupaten
Banjar dan nilai-nilai Pendidikan agama islam yang ada didalamnya.
11

C. Data dan sumber data.


1. Data

Data yang digali dalam penelitian ini adalah:

a. Data Pokok:

1) Pelaksanaan ekstra kurikuler Kegiatan Pramuka Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah


Mandiangin

a) Perencanaan.

b) Pelaksanaan.

c) Evaluasi.

2) Nilai-nilai Pendidikan Islam yang ada dalam kegiatan pramuka di Madrasah Tsanawiyah
Muhammadiyah Mandiangin yaitu

a) Nilai Aqidah

b) Nilai Syari‟ah

c) Nilai Akhlak

b. Data Penunjang:

Data penunjang adalah data yang berkenaan dengan gambaran umum lokasi penelitian
yang mengandung data pokok meliputi:

1) Sejarah singkat kepramukaan di dunia dan di Indonesia.


2) Jumlah siswa.
3) Sarana dan prasarana sekolah.
2. Sumber data
a. Responden, yaitu pelatih yang dijadikan subjek dalam penelitian ini.
b. Informan, yaitu kepala madrasah, tata usaha dan siswa.
12

c. Dokumen, yaitu arsip Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Mandiangin yang


berkenaan dengan sekolah tersebut.
D. Tekhnik pengumpulan data
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan
beberapa teknik sebagai berikut:
1. Observasi, yaitu suatu teknik yang digunakan dengan cara melihat langsung ke
lokasi penelitian dan mencatat semua data yang diperlukan.
2. Wawancara, yaitu suatu teknik yang digunakan dalam menggali data yang
diperlukan dengan melakukan tanya jawab dengan responden dan informan secara
lisan.
3. Dokumentasi, yaitu penulis menggali data tentang bentuk format yang
berhubungan dengan arsip dokumen gambaran umum lokasi penelitian, identitas
respondendan informan.
Untuk lebih jelasnya tentang data, sumber data dan teknik pengumpulan
data dilihat pada matriks berikut ini:
13

Matriks: Data, Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan Data.

No Data Sumber TPTD


1 Data Pokok: Responden (pelatih) Observasi dan
a. Pelaksanaan ekstra kurikuler wawancara.
Pramuka di Madrasah
Tsanawiyah Muhammadiyah
Mandiangin:
1) Perencanaan.
2) pelaksanaan.
3) Evaluasi.
Responden (Pelatih) Observasi dan
b. Nilai-nilai Pendidikan Islam
Informan (kepala wawancara
yang ada dalam kegiatan
madrasah dan siswa)
pramuka di Madrasah
Tsanawiyah Muhammadiyah
Mandiangin:
1)Nilai Aqidah
2)Nilai Syari‟ah
3)Nilai Akhlak
2 Data penunjang berupa gambaran Informan (kepala Wawancara dan
umum lokasi penelitian: madrasah dan tata dokumentasi.
a. Sejarah singkat berdirinya usaha)
sekolah.
b. Jumlah tenaga kependidikan.
c. Jumlah siswa.
d. Sarana dan prasarana sekolah

E. Kerangka Dasar Penelitian


Dalam penelitian ini, ada dua data yang akan digali yaitu data tentang
pelaksanaan ektra kurikuler kegiatan pramuka di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah
Mandiangin yang merupakan variabel terikat (dependent variable) yang dilambangkan
14

dengan huruf "Y" dan Nilai-nilai Pendidikan Islam yang ada dalam kegiatan pramuka
sebagai variabel bebas (independent variable) yang dilambangkan dengan huruf "X".
Untuk lebih jelasnya tentang hubungan antara dua variabel tersebut, maka penulis
gambarkan dalam bentuk skema sebagai berikut:
15

Skema: hubungan variable X dan Y.

X1
X2
Y
X3

X4

Keterangan :
Y = Pelaksanaan ektra-kurikuler kegiatan pramuka di Madrasah Tsanawiyah
Muhammadiyah Mandiangin.
X =Nilai-nilai Pendidikan Islam yang ada dalam kegiatan pramuka di Madrasah
Tsanawiyah Muhammadiyah Mandiangin.
X1 = Guru.
X2= Siswa.
X3 = Sarana.
X4 = Waktu.
F. Teknik Pengolahan Data
Ada beberapa teknik yang digunakan dalam pengolahan data, yaitu:
1. Editing, yaitu kegiatan untuk melihat kejelasan, kelengkapan, keabsahan data.
Melalui editing ini akan disunting data yang diperlukan.
2. Koding, yaitu kegiatan yang dilakukan setelah diadakan pengecekan data,
kemudian penulis mengklarifikasi data tersebut sesuai jenis dan keperluannya
masing-masing.
16

G. Teknik Analisis Data

Analisis data yang akan dilakukan sesuai dengan pendekatan yang digunakan yakni
analisis deskriptif dengan menggunakan metode induktif, yaitu dari hal-hal yang bersifat
khusus kepada hal-hal yang bersifat umum.

H. Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa prosedur atau tahapan yang
dilalui:

1. Tahapan Pendahuluan

a. Melakukan penjajakan awal kelokasi penelitian.

b. Menetapkan masalah penelitian.

c. Berkonsultasi dengan pembimbing untuk mengajukan desain proposal.

d. Mengajukan desain proposal penelitian untuk mendapatkan persetujuan dan untuk


kemudian diseminarkan.

2. Tahapan Persiapan

a. Seminar terhadap proposal yang telah disetujui.

b. Membuat pedoman wawancara dan angket yang dilanjutkan dengan berkonsultasi dengan
pembimbing.

c. Memohon surat perintah riset kepada IAI Darussalam Martapura untuk disampaikan
kepada pihak yang terkait.

d. Menyampaikan surat riset ke lokasi penelitian.

3. Tahapan Pelaksanaan

a. Melakukan penelitian di lapangan dengan mengadakan observasi, wawancara kepada


responden dan informan serta menggali dokumen.

b. Mengumpulkan, mengolah, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh dilanjutkan


dengan menuangkan hasil penelitian ke dalam naskah laporan skripsi.
17

4. Tahapan akhir

a. Menghubungi dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II untuk berkonsultasi


mengenai koreksi dan perbaikan.

b. Disetujui dan diperbanyak untuk dibawa ke sidang munaqasah untuk diuji dan
dipertahankan.

Anda mungkin juga menyukai