BAB I
PENDAHULUAN
1
Departemen pendidikan nasional RI, undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional.
(bandung: citra umbara, 2003), h.7
2
M. Alisuf Sabri, Pengantar psikologi Umum & perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya), Hal. 20-24.
3
Inge Hutagalung, Pengembangan diri Tinjauan Praktis Menuju Pribadi Positif, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2004)
hal. 20-24.
2
yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan memiliki kestabilan emosi yang
mantap. Hal ini bercermin pada:
1. Sikap, perilaku yang bertanggung jawab dan tingkat kepekaan sosial yang tinggi.
2. Cenderung mematuhi peraturan, bertindak sesuai dengan norma-norma
lingkungan.
3. Bertindak rasional, suka menolong, bertanggung jawab pada tugas dan kewajiban
yang dibebankan kepadanya.4
4
Ibid, hal 25.
5
M. Alisuf Sabri, Loc. Cit.
6
Ahmad Fauzi, Psikologi Umum, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1997), Hal 129.
3
dihasilkan oleh madrasah maupun sekolah umum sebagai satuan pendidikan yang tujuan
dasarnya adalah menyiapkan manusia-manusia berkualitas baik dalam kehidupan
masyarakat.
Dalam dunia proses pendidikan, dikenal dengan adanya dua kegiatan yang cukup
mendasar, yaitu kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler. Kegiatan kurikuler merupakan
kegiatan pokok pendidikan, di mana di dalamnya terjadi proses belajar mengajar antara
siswa dan guru untuk mendalami materi-materi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
tujuan pendidikan dan kemampuan yang hendak diperoleh siswa. Sedangkan ekstra
kurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengembangkan aspek-aspek
tertentu apa yang ditemukan pada kurikulum yang sedang dijalankan termasuk yang
berhubungan dengan bagaimana penerapan sesungguhnya dari ilmu pengetahuan yang
dipelajari oleh para siswa sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidup mereka maupun
lingkungan di sekitarnya.7
Kegiatan ekstrakurikuler biasanya dilakukan siswa di luar jam belajar kurikulum
standar. Kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai
universitas. Kegiatan dari ekstrakurikuler ini sendiri dapat berbentuk kegiatan pada kegitan
seni olah raga, kepramukaan, palang merah dan lain-lain.
Pengembangan kepribadian dan keagamaan yang bertujuan positif untuk kemajuan
siswa-siswi itu sendiri. Menurut Sudirjo kegiatan ekstrakurikuler itu adalah "kegiatan di luar
jam biasa bertujuan agar siswa lebih menghayati apa yang dipelajari dalam kegiatan
intrakurikuler”8
Oleh sebab itu, penyelenggaraan program yang ada harus sesuai dengan tujuan
pendidikan melalui kegiatan ekstra kurikuler, siswa dapat mengembangkan potensi dirinya
dan menyalurkan hasrat-hasrat positif untuk tumbuh berkembang. Di samping itu, kegiatan
ekstrakurikuler juga dapat. mengharumkan nama sekolah itu sendiri.
Salah satu pendekatan yang besar dan tidak membuat siswa bosan dalam berkegiatan
pengembangan wawasan siswa tentang pengetahuan Pendidikan Agama Islam di antaranya
adalah melalui ekstra kurikuler Pramuka. Kegiatan ekstra kurikuler ini beragam bentuknya,
7
Alisan, Kurikulum Pengembangan Diri. (Jakarta: Rineka Cipta, 2007) , hal 21
8
Sudirjo, Penelitian Kurikulum (Yogyakarta: Fak Ilmu Pendidikan 1997)
4
Selain Dasa Darma ada juga kehormatan bagi pramuka siaga, pramuka penggalang,
pramuka penegak, pramuka pandega dan anggota dewasa:
TRISATYA
10
Ibid., hal. 47.
6
B. Penegasan Judul
Agar diperoleh kesamaan pengertian dan sekaligus untuk menghindari tafsiran
yang berbeda antara pembaca dan peneliti, maka perlu diberikan definisi operasional
terhadap judul skripsi ini sebagai berikut:
1. Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau
berguna bagi kemanusiaan11 yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik untuk
membentuk manusia yang beriman, bertakwa, berilmu, dan berakhlak mulia, atau
kumpulan dari prinsip-prinsip hidup yang saling terkait serta berisi ajaran-ajaran yang
dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, guna mengembangkan fitrah manusia serta
sumberdaya manusia yang ada untuk menuju terbentuknya manusia seutuhnya.
2. Ekstra Kurikuler adalah suatu kegiatan yang berada di luar program tertulis di dalam
kurikulum12. Maksudnya kegiatan pembelajaran di luar jam pelajaran sekolah yang di
laksanakan di lingkungan sekolah atau diluar sekolah.
3. Kegiatan Kepramukaan adalah proses pendidikan yang praktis, di luar lingkungan
sekolah dan di luar lingkungan keluarga yang dilakukan di alam terbuka dalam bentuk
kegiatan yang menarik, menantang, menyenangkan, sehat, teratur dan terarah dengan
menerapkan Prinsip Dasar kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran
akhirnya adalah terbentuknya watak kepribadian dan akhlak mulia dan memiliki
kecakapan hidup13
11
Kamus lengkap Bahasa Indonesia (KBI-BESAR), Tahun 1997 , hal. 341
12
Ibid., h. 291
13
Jana T. Anggadiredja, dkk, Kursus Mahir Dasar Untuk Pembina Pramuka (Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Tahun 2011, hal. 25-26.
8
C. Rumusan Masalah
Masalah yang akan di teliti dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan Ekstra kurikuler Pramuka di Madrasah Tsanawiyah
Muhammadiyah Mandiangin?
2. Bagaimanakah Nilai-nilai pendidikan Islam dalam kegiatan kepramukaan bagi siswa
Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Mandiangin?
D. Alasan memilih judul
Ada beberapa alasan yang melatar belakangi penulisan untuk menulis judul
diatas:
1. Membuktikan bahwa kegiatan ekstra kurikuler Pramuka juga mempunyai nilai-nilai
Pendidikan Agama Islam didalamnya.
2. Dengan adanya penelitian terhadap kegiatan ini, diharapkan dapat berkembang lagi
minat siswa untuk mengikuti kegiatan ekstra kurikuler pramuka.
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui:
F. Signifikasi Penelitian
Dengan adanyan penelitian ini diharapkan berguna sebagai:
1. Bahan pertimbangan bagi sekolah untuk lebih mendukung lagi kegiatan
ekstra kurikuler pramuka.
2. Bahan masukan bagi dewan guru pendidikan agama islam untuk ikut
sertas meningkatklan pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler pramuka.
3. Bahan masukan bagi siswa dan orang tua bahwa kegiatan ekstra
kurikuler pramuka bukan hanya tentang perkemahan.
G. Sistematika penulisan
9
Sistematika Penulisan Dalam penulisan skripsi dibagi dalam lima bab dengan
sistematika penulisan sebagi berikut:
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu
penulis datang langsung ke lokasi penelitian untuk menggali data yang diperlukan untuk
penyusunan skripsi ini.
2. Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu memaparkan dan menguraikan apa adanya
dari pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler Kepramukaan.
3. Waktu Penelitia
-
4. Lokasi Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam peneliltian ini adalah 1 (satu) orang Pelatih Ekstra kurikuler
Pramuka di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Mandiangin Kecamatan Karang Intan
Kabupaten Banjar.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah pelaksanaan ekstra kurikuler kepramukaan di
Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Mandiangin Kecamatan Karang Intan Kabupaten
Banjar dan nilai-nilai Pendidikan agama islam yang ada didalamnya.
11
a. Data Pokok:
a) Perencanaan.
b) Pelaksanaan.
c) Evaluasi.
2) Nilai-nilai Pendidikan Islam yang ada dalam kegiatan pramuka di Madrasah Tsanawiyah
Muhammadiyah Mandiangin yaitu
a) Nilai Aqidah
b) Nilai Syari‟ah
c) Nilai Akhlak
b. Data Penunjang:
Data penunjang adalah data yang berkenaan dengan gambaran umum lokasi penelitian
yang mengandung data pokok meliputi:
dengan huruf "Y" dan Nilai-nilai Pendidikan Islam yang ada dalam kegiatan pramuka
sebagai variabel bebas (independent variable) yang dilambangkan dengan huruf "X".
Untuk lebih jelasnya tentang hubungan antara dua variabel tersebut, maka penulis
gambarkan dalam bentuk skema sebagai berikut:
15
X1
X2
Y
X3
X4
Keterangan :
Y = Pelaksanaan ektra-kurikuler kegiatan pramuka di Madrasah Tsanawiyah
Muhammadiyah Mandiangin.
X =Nilai-nilai Pendidikan Islam yang ada dalam kegiatan pramuka di Madrasah
Tsanawiyah Muhammadiyah Mandiangin.
X1 = Guru.
X2= Siswa.
X3 = Sarana.
X4 = Waktu.
F. Teknik Pengolahan Data
Ada beberapa teknik yang digunakan dalam pengolahan data, yaitu:
1. Editing, yaitu kegiatan untuk melihat kejelasan, kelengkapan, keabsahan data.
Melalui editing ini akan disunting data yang diperlukan.
2. Koding, yaitu kegiatan yang dilakukan setelah diadakan pengecekan data,
kemudian penulis mengklarifikasi data tersebut sesuai jenis dan keperluannya
masing-masing.
16
Analisis data yang akan dilakukan sesuai dengan pendekatan yang digunakan yakni
analisis deskriptif dengan menggunakan metode induktif, yaitu dari hal-hal yang bersifat
khusus kepada hal-hal yang bersifat umum.
H. Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa prosedur atau tahapan yang
dilalui:
1. Tahapan Pendahuluan
2. Tahapan Persiapan
b. Membuat pedoman wawancara dan angket yang dilanjutkan dengan berkonsultasi dengan
pembimbing.
c. Memohon surat perintah riset kepada IAI Darussalam Martapura untuk disampaikan
kepada pihak yang terkait.
3. Tahapan Pelaksanaan
4. Tahapan akhir
b. Disetujui dan diperbanyak untuk dibawa ke sidang munaqasah untuk diuji dan
dipertahankan.