TD: 110/59 mmhg, HR: 116 x/I, RR: 26 x/I, SaO2: 100%.
Alat yang terpasang O2 Ventilasi Mekanik siMV12, Fro2: 40 %, VT: 390, Peep: 5,
PS: 14, TI: 1-6, R.epi 2 cc/jam, Do6o 2 cc/jam
Vital sign:
TD: 87/52 mmhg, HR: 123 x/I, RR: 27x/I, SaO2: 100%
Vital sign:
Vital sign:
- Produksi urine: 0 cc
HD
- Memasang tranfusi PRC kolf ke 21
Vital sign:
TD: 171/80 mmhg, HR: 125 x/I, RR: 26 x/I, SaO2: 97%
Vital sign:
S; penurunan kesadaran
O: k/u jelek
Kes. E1VTM2:GCS 3T hemodinamik relative stabil
Pupil (isokor 8mm/8mm) dilatasi maksimal RCL (-/-) O2 ventilasi mekanik:
F1O2:4, 5, VT: 390, peep: 5, ps: 7,9, T1: 1,8.
- Syringe pump furosemide, stop
- Syringe pump dobutamine, stop
- Syringe pump norepineprine, 1cc/jam
- CVC, Hari ke-2
- Doublelumen hari ke-2
- NGT terbuka, terpasang, residu warna kuning
- Urine, produksi (-)
- Bab (+), warna kehitaman cair
- Pendarahan pervaginan (+), luka dicubitus mukul terjadi
- Ivfd NACL 0,9%. 20
- Vital sign: TD: 112/78mmhg, TEMP:38, HR: 123x/i, S1O2: 100%
- Oedem labiya mayora (+)
- Posisi head up 30
- HD pertama sudah pada tgl: 06-11-2019
A:
- Gangguan perfusi jaringan cerebral
- Ketidakefektifan perfusi jaringan renal
- Resiko kerusakan integritas kulit
- Post sc 6 hari yang lalu
P:
- Pantau k/u pasien
- Pantau hemodinamik, GCS, UOP
- Kaji ulang tingkat kesadaran
- Pantau produksi cairan lambung kolaborasi dalam pemberian therapy dan diet.