Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR DAN ANTROPOLOGI KESEHATAN

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi nilai mata kuliah Ilmu
Sosial Dasar Dan Antropologi Kesehatan

Dosen Pengajar: Widia Natalia, SST.,M.Tr.,Keb

Disusun Oleh:

1. Anisa Fadilah 0450462005001

2. Cici Septiani 0450462005002

3. Daniyah Hidaya 0450462005003

4. Dina Nurshina 0450462005005

5. Erina Septiani 0450462005006

6. Fikra N H 0450462005008

7. Heni Indriani 0450462005009

8. Anisa Fadilah 0450462005001

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

POLITEKNIK BHAKTI ASIH PURWAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2021-2022


KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat serta

salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad

SAW, atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada penulis. Atas

izin-Nya lah penulis dapat dapat menyelesaikan Makalah Ilmu Sosial Dasar Dan

Antropologi Kesehatan. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memenuhi nilai mata kuliah Ilmu Sosial Dasar Dan Antropologi Kesehatan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan Makalah ini dapat

terselesaikan berkat adanya bantuan dan bimbingan dari dosen pengajar. Untuk

itu, pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih

kepada yang terhormat Ibu Widia Natalia, SST.,M.Tr.,Keb selaku dosen pengajar

mata kuliah Ilmu Sosial Dasar Dan Antropologi Kesehatan.

Purwakarta, 16 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3

A. Latar Belakang..............................................................................................3

BAB II TINJAUANPUSTAKA...............................................................................5

A. Definisi Ilmu Sosial Dasar dan Antropologi Kesehatan...............................5

B. Latar Belakang Ilmu Sosial Dasar................................................................6

C. Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar................................................................9

BAB III PENUTUP...............................................................................................13

A. Kesimpulan.................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Latar belakang diberikannya ISD adalah banyaknya kritik yang

ditujukan pada sistem pendidikan oleh sejumlah para cendikiawan,

terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap

sistem pendidikan ini berbau colonial, dan masih merupakan warisan

sistem pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan politik balas budi

yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore van Deventer.

Ketika baru dilahirkan, semua tingkah laku manusia yang baru

lahir tersebut digerakkan olen insting dan naluri. Insting atau naluri ini

tidak termasuk dalam kebudayaan, tetapi mempengaruhi kebudayaan.

Contohnya adalah kebutuhan akan tempat tinggal,dulu manusia hanya

hidup berpindah-pindah atau nomaden. Mereka hanya mencari

perlindungan di goa atau di bawah pohon-pohon besar agar tidak diserang

oleh binatang buas, tetapi sekarang tempat tinggal adalah kebutuhan dasar

yang tidak termasuk dalam kebudayaan. Bagaimana kebutuhan itu

dipenuhi;dengan cara apa agar kebutuhan itu terpenuhi adalah bagian dari

kebudayaan. Semua manusia perlu tempat tinggal yang bersih dan nyaman

bagi kehidupannya,agar tidak diserang penyakit tetapi kebudayaan yang

berbeda dari kelompok kelompoknya menyebabkan manusia melakukan

kegiatan itu dengan cara yang berbeda.

Sebagai contoh adanya kepercayaan masyarakat Jawa memiliki

budaya mencuci kaki selepas bepergian dengan alasan kepercayaan

3
menghindari musibah dan gangguan makhluk halus. Meskipun memiliki

alasan yang tidak ilmiah, namun budaya tersebut secara langsung

mempengaruhi kesehatan masyarakat Jawa. Contoh lainnya adalah budaya

sumpah-serapah dalam keluarga di beberapa daerah di Indonesia. Budaya

ini lebih jauh dapat mempengaruhi kesehatan kejiwaan anggota keluarga.

Hal ini semua terjadi karena manusia mempelajari atau mencontoh sesuatu

yang dilakukan oleh generasi sebelumya atau lingkungan disekitarnya

yang dianggap baik dan berguna dalam hidupnya. Sehingga dalam

mensosialisasikan kesehatan pada masyarakat luas dapat lebih terarah

yang implikasinya adalah naiknya derajat kesehatan masyarakat.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Ilmu Sosial Dasar dan Antropologi Kesehatan

Ilmu sosial dasar adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,

menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia tentang masalah

sosial, dan juga membicarakan hubungan timbal balik antara manusia

dengan lingkungannya. Khususnya kehidupan masyarakat Indonesia

dengan menggunakan pengertian-pengertian. Ilmu sosial bukanlah suatu

bidang keahlian ilmu-ilmu sosial tertentu, tetapi berasal berbagai bidang

pengetahuan dalam berbagai ilmu-ilmu sosial seperti, sosiologi, sejarah ,

antropologi, psikologi sosial.

Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan 3 golongan :

1. Kenyataan-kenyataan social yang ada dala mmasyarakat, yang secara

bersama-sama merupakan masalah social tertentu.

2. Konsep-konsep social atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-

kenyataan social dibatasi pada konsep dasar atau elemnter saja yang

sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah social yang

dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.

3. Masalah-masalh yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat

dalam berbagai kenyataan-kenyataan social yang antara yang satu

dengan yang lainnya berbeda.

Antropologi kesehatan menurut Landy yaitu mengkombinasikan

dalam satu disiplin ilmu pendekatan-pendekatan ilmu biologi, ilmu sosial,

dan humaniora dalam menstudi manusia, dalam proses perkembanganya

5
merupakan perpaduan antara aspek biologi dan aspek sosio-budaya. Foster

dan Anderson mendefinisikan antropologi kesehatan adalah suatu disiplin

biobudaya yang memperhatikan aspek-aspek biologis dan budaya

berkenaan dengan perilaku manusia, khususnya bagaimana cara kedua

aspek ini berinteraksi sehingga berpengaruh terhadap kesehatan dan

penyakit. Selain itu Mc Elroy dan Townsend juga mendefinisikan

antropologi kesehatan merupakan studi bagaimana faktor-faktor sosial dan

lingkungan mempengaruhi kesehatan dan mengetahui tentang cara-cara

alternatif untuk mengerti dan merawat penyakit.

B. Latar Belakang Ilmu Sosial Dasar

Latar belakang diberikannya mata kuliah ISD di perguruan tinggi

yaitu banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan Indonesia

oleh sejumlah cendekiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial, dan

kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan kita berbau kolonial,

dan masih merupakan warisan sistem pendidikan Pemerintah Belanda,

yaitu kelanjutan dari politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad

Theodhore van Deventer. Sistem ini bertujuan menghasilkan tenaga-

tenaga terampil untuk menjadi “tukang-tukang” yang mengisi birokrasi

mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik, dan keahlian lain,

dengan tujuan mengeksploitasi kekayaan negara. Ternyata sekarang masih

dirasakan banyaknya tenaga ahli yang berpengetahuan keahlian khusus

dan mendalam sehingga wawasannya sempit. Padahal sumbangan

pemikiran dan adanya komunikasi ilmiah antar disiplin ilmu diperlukan

6
dalam memecahkan berbagai masalah sosial masyarakat yang demikian

kompleks.

Latar belakang lainnya, sistem pendidikan kita menjadi sesuatu

yang “elite” bagi masyarakat kita sendiri, kurang akrab dengan lingkungan

masyarakat, dan tidak mengenali dimensi-dimensi lain di luar disiplin

keilmuannya. Perguruan tinggi seolah-olah menara gading yang banyak

menghasilkan sarjana-sarjana “tukang” yang tidak mau peka terhadap

denyut kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan masyarakat.

Pendidikan tinggi hanya dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang

mempunyai seperangkat pengetahuan di bidang tertentu saja.

Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi

diharapkan mempunyai tiga kemampuan, yaitu personal, akademis dan

profesional.

1. Kemampuan Personal

Tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan

sikap yang mencerminkan kepribadian Indonesia, mengenal dan

memahami nilai agama, masyarakat, pancasila serta pandangan luas

terhadap berbagai masalah masyarakat Indonesia

2. Keampuan Akademik

Kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun

tulisan dan mampu berpikir logis, kritis, sistematis dan analitis.

Memiliki kemampuan untuk mengedintifikasi dan merumuskan

masalah yang sedang dihadapi.

7
3. Kemampuan profesional

Kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan.

Dan mereka diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan yang

tinggi dalam profesinya.

Sejalan dengan harapan di atas, Ilmu Sosial Dasar bertujuan untuk :

1. Membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian agar

memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas.

2. Memahami dan menyadari kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-

masalah yang ada di dalam masyarakat.

3. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap ikut serta dalam

usaha-usaha menanggulanginya.

4. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam

masyarakat selalu bersifat kompleks dan kita hanya dapat

mendekatinya serta mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner.

5. Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain

dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka

menanggulangi masalah-masalah sosial yang terjadi di dalam

masyarakat.

Wujud perkembangan ilmu sosial di Indonesia, setelah bangsa

Indonesia mendapat kemerdekaan adalah sebagai berikut:

1. Didirikannya akademi ilmu politik di Yogyakarta.

2. Didirikan pula Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada pada tanggal 17

Februari 1946.

8
3. Didirikannya akademi kepolisian

Peran ilmu sosial dasar adalah:

1. Mempunyai pandangan tentang cara bersosialisasi dengan masyarakat

dalam ruang lingkup yang lebih luas,

2. Menambah wawasan tentang hidup bermasyarakat dengan baik

3. Lebih mengerti tentang keadaan alam dan jalan pikiran manusianya,

4. Memahami ilmu sosial yang menunjang kehidupan bersosialisasi,

5. Pandangan hidup selanjutnya menjadi lebih terarah,

6. Mengetahui cara hidup sebagai mahluk sosial,

7. Lebih mencintai alam dan mengerti arti sejarah,

8. Menjadi lebih mengerti masalah yang terjadi di masyarakat dan dapat

membantu menyelesaikan masalah sosial.

9. Dapat memanfaatkan ilmu-ilmu yang ada dalam ilmu sosial dasar

untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

10. Membangkitkan rasa ikut serta dalam menyelesaikan masalah sosial.

11. Memudahkan beradaptasi dengan lingkungan masyarakat yang lebih

luas.

12. Membantu perkembangan cara pola pikir dalam menyikapi masalah.

C. Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar

Ada dua masalah yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan ruang lingkup pembahasan mata kuliah ilmu sosial

dasar, yaitu :

9
1. Ada berbagai aspek pada kenyataan yang merupakan suatu masalah

sosial. Biasanya, masalah sosial dapat ditangggapi dengan

pendekataan yang berbeda-beda oleh bidang- bidang pengetahuan

keahlian yang berbeda-beda pula, baik sebagai pendekatan tersendiri,

mapupun gabungan (antar bidang).

2. Adanya berbagai golongan dan kesatuan sosial dalam masyarakat

yang masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-

pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku sendiri, tetapi memilki

banyak persamaan kepentingan kebutuhan serta persamaaan dalam

pola-pola pemikran dan tingkah laku yang menyebabkanadanya

pertentangan maupun hubungan-hubungan setia kawan dan kerja sama

dalam masyarakat itu.

3. ISD meliputi dua kelompok utama; studi manusia dan masyarakat dan

studi lembaga-lembaga sosial. Kelompok yang pertama terdiri atas

psikologi, sosiologi, dan antropologi, sedang kelompok yang kedua

terdiri atas ekonomi dan politik.

Sasaran studi Ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah aspek-aspek yang

paling dasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial

dan masalah-masalah yang terwujud dari padanya.

Materi pembahasan dalam ISD terdiri atas masalah-masalah sosial.

Untuk dapat menelaah masalah-masalah sosial, hendaknya terlebih dahulu

kita dapat mengindentifikasi kenyataan-kenyataan sosial dan memahami

sejumlah konsep sosial tertentu. Sehingga dengan demikian bahan

pelajaran ISD dapat dibedakan ke dalam tiga pembahasan yaitu:

10
1. Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara

bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu. Kenyataan-

kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para

ahli ilmu-ilmu sosial, karena adanya perbedaan latar belakang disiplin

ilmu atau sudut pandangannya. Dalam ISD kita menggunakan

pendekatan interdisiplin/multidisiplin

2. Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-

kenyataan sosial yang dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja

yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial

yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan sosial. Sebagai contoh dari

konsep dasar semacam itu misalnya konsep “keanekaragaman” dan

kosep “Kesatuan sosial”. Bertolak dari kedua konsep tersebut di atas,

maka dapat kita pahami dan sadari bahwa di dalam masyarakat selalu

terdapat :

a. Persamaan dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku,

baik secara individual maupun kelompok/golongan

b. Persamaan dan perbedaan kepentingan. Persamaan dan perbedaan

itulah yang menyebabkan sering timbulnya pertentangan/konflik,

kerjasama, dan kesetiakawanan antar individu/golongan

c. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya

terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara

satu dengan lainnya saling berkaitan

Konsorsium Antar Bidang telah menetapkan bahwa perkuliahan

ISD terdiri dari 8 (delapan) pokok bahasan. Dari kedelapan Pokok

11
Bahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan ISD diharapkan

mempelajari dan memahami adanya :

1. Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan

perkembangan masyarakat dan kebudayaan.

2. Masalah individu, keluarga dan masyarakat.

3. Masalah pemuda dan sosialisasi.

4. Masalah hubungan antara warga negara dan negara.

5. Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.

6. Masalah masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.

7. Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi.

8. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan

kesejahteraan masyarakat.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

lmu Sosial Dasar memberikan pengetahuan umum dan

pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk

melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi, dan

penalaran kita dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan

sehingga lebih peka terhadapnya. llmu Sosial Dasar bukan merupakan

gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan, karena masing-masing

sebagai disiplin ilmu memiliki obyek dan metode ilmiahnya sendiri-

sendiri yang tidak mungkin dipadukan. Ilmu Sosial Dasar juga bukan

merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena Ilmu Sosial Dasar tidak

mempunyai obyek dan metode ilmiah tersendiri dan juga tidak

mengembangkan suatu penelitian sebagaimana suatu disiplin ilmu,

seperti ilmu-ilmu sosial di atas.

Latar belakang diberikannya mata kuliah ISD di perguruan tinggi

yaitu banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan Indonesia

oleh sejumlah cendekiawan, dimana masih dirasakan banyaknya tenaga

ahli yang berpengetahuan keahlian khusus dan mendalam sehingga

wawasannya sempit. Padahal sumbangan pemikiran dan adanya

komunikasi ilmiah antar disiplin ilmu diperlukan dalam memecahkan

berbagai masalah sosial masyarakat yang demikian kompleks.

13
Latar belakang lainnya, sistem pendidikan kita menjadi sesuatu

yang “elite” bagi masyarakat kita sendiri, kurang akrab dengan

lingkungan masyarakat, dan tidak mengenali dimensi-dimensi lain di luar

disiplin keilmuannya.

Ruang lingkup pembahasan ISD dapat dibedakan ke dalam tiga

bagian yaitu:

1. Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara

bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu

2. Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-

kenyataan sosial yang dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja

yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial

yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan sosial.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://gubernurassalam.wordpress.com/2014/01/27/makalah-ilmu-sosial-

dasar-dan-latar-belakangnya/

https://mustafatanjong.blogspot.com/2016/06/makalah-antropologi-dan-

kesehatan.html

https://nuryuwandalinda.wordpress.com/2012/10/02/makalah-ilmu-sosial-

dasar/

15

Anda mungkin juga menyukai