Kalor yang berasal dari suhu benda tinggi secara alamiah akan mengalir
menuju benda bersuhu lebih rendah yang bersentuhan dengannya.
Perpindahannya bisa secara tidak menyeluruh. Namun, jika kedua benda
dengan suhu berbeda ini ada dalam sistem tertutup, perpindahannya bisa
secara keseluruhan.
Sebaliknya, jika dalam contoh peletakan air panas dalam ember terbuka
dengan es batu, sebagian suhu tinggi tersebut akan mengudara, sehingga
tidak semua suhu tingginya terserap oleh suhu rendah es batu.
Berdasarkan penyataan azas black, total kalor yang dilepas oleh suhu
tinggi ke suhu rendah berbanding lurus atau sama dengan total kalor
yang diserap oleh benda bersuhu tinggi.
Tujuan Praktikum
Azas black sendiri ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama James Black.
Fungsi penggunaan azas black ini sendiri adalah untuk mengidentifikasi
suhu campuran dari 2 benda yang memiliki suhu berbeda. Jika dilihat
secara matematis, perumusan azas black dapat digambarkan sebagai
berikut:
Q lepas= Q terima
Dimana Q lepas adalah jumlah kalor yang dilepaskan oleh zat, sementara
Q terima adalah jumlah kalor yang diterima oleh zat.
Kalor dapat diartikan sebagai suatu energy mengalir dengan cara yang
sangat spontan. Jalan mengalirnya adalah dari benda dengan suhu tinggi
menuju benda dengan suhu yang lebih rendah. Kalor yang mengalir ini
dapat terjadi jika kedua benda dengan perbedaan suhu tersebut saling
berkontak atau bersentuhan.
Azas black telah menjelaskan bahwa kalor akan terlepas dari suhu tinggi
ke rendah, dan bukan sebaliknya. Dari sini dapat diperoleh jumlah kalor
terlepas memiliki kadar yang sama dengan kalor yang diterima.
Sejauh ini, masih dirasa sulit untuk membuat sistem dapat terisolasi
secara sempurna. Hal ini disebabkan oleh materi yang digunakan untuk
proses isolasi di luar lingkungan tersebut menyerap kalor. Dalam sistem
tertutup, perpindahan kalor suhu tinggi bisa secara menyeluruh terserap
oleh suhu rendah.
Maksud dari sistem tertutup adalah jika tidak ada proses pertukaran
energy dengan lingkungan sekitar. Energy dari suhu tinggi yang dilepas ke
suhu rendah, nilainya sama dengan energy yang diterima oleh suhu
rendah. Atau bisa juga dipahami bahwa jumlah kalor terlepas = jumlah
kalor diterima.
Jika ditulis dalam rumus, maka Qi = Qm. Qi merupakan total kalor dari
benda bersuhu tinggi yang dilepas. Sedangkan Qm merupakan total kalor
dari benda bersuhu renda yang dilepas.
Jika kalor suatu benda yang dilepas atau diterima hanya menghasilkan
perubahan suhu benda tersebut, maka jumlah kalornya dapat
dirumuskan dengan Q = m C deltaT. Q dapat didefinisikan dengan kalor
terserap atau dilepas.
M merupakan massa zat, biasanya menggunakan satuan gram. Delta T
merupakan perubahan suhu, dalam hal ini satuannya adalah derajat
Celsius. Sedangkan C merupakan kalor jenis zat (kalori/ gram derajat
Celsius).
Raksa 140
Perak 230
Tembaga 390
Kaca 670
Aluminium 900
udara 1000
Kayu 1700
Es padat 2100
Alcohol 2400
Air 4200
Sama dengan Benjamin Franklin, Black berasal dari sebuah keluarga biasa
yang lumayan besar. Jumlah saudara sebanyak 13 orang. Namun nasib
Black lebih beruntung karena meskipun jumlah saudaranya banyak
namun masih sempat menikmati bangku kuliah.
Pada saat Black memanaskan magnesia alba, Black justru tertarik pada ciri
kalor (panas) berbagai zat. Karena itulah Black mempelajari kemampuan
berbagai zat dalam. Karena itulah Black mempelajari kemampuan
berbagai zat dalam menyerap atau melepaskan kalor (panas).
Kemampuan untuk menyerap (menerima) atau melepaskan kalor itu
Dalam hal ini yang dimaksuk kalor jenis adalah kalor yang diperlukan
suatu zat untuk manaikkan suhu dari satu kg suatu zat sebanyak 1 kelvin
atau 10C. Dengan kata lain kalor jenis suatu zat menunjukkan kemampuan
suatu zat itu dalam menyerap kalor.
Perumusan kalor
Dalam perumusan kalor ada dua jenis yaitu Kalor jenis (c) atau Kapasitas
Kalor (C)
Kalor jenis
Q = m . c . ∆t atau c = Q / m . ∆t
Kapasitas kalor
Q = C . ∆t atau C = Q / ∆t
Keterangan
Q = kalor (Joule)
∆t = t2 – t1
Kalor laten sendiri terdapat dua jenis yaitu kalor laten lebur sering disebut
kalor lebur saja dan kalor laten didih (kalor didih). Kalor lebur jika
mengubah wujud dari padat ke cair pada suhu 0 0C sedangkan kalor didih
untuk mengubah zat cair menjadi uap pada suhu 100 0C
Q = m . L atau L = Q / m
Keterangan :
Q = kalor (Joule)
Eksperimen lain yang tak kalah menark dari Black adalah perumusannya
tentang Asas Black. Saat itu Black mencoba mencampurkan dua zat yang
beratnya sama namun memiliki perbedaan panas. Ternyata kedua benda
memiliki temperature akhir yang sama atau sering disebut
dengan temperature keseimbangan.
Secara garis besarnya Asas Black dirumuskan sebaga berikut “jumlah
kalor yang dilepas suatu zat sama dengan jumlah kalor yang diterima
zat lain”.
Qlepas = Qserap
Keterangan: