Anda di halaman 1dari 3

Nama : A.A.

Ayu Gita Surya Pramita


NIM : 2017051087
Kelas : 3C

Resume Kelompok 9
A. Karakteristik Pendapatan dan Belanja
 Karakteristik Pendapatan
1. Pendapatan menambah suatu entitas.
2. Pendapatan timbul karna adanya penyerahan barang dan jasa
3. Pendapatan muncul dari kegiatan – kegiatan dalam mencari laba.
4. Pendapatan bersifat berulang – ulang atau berkesinambungan.
 Karakteristik Belanja
1. Belanja mengurangi nilai ekuitas dana dan nilai kekayaan.
2. Digunakan untuk pembelian barang atau jasa.
3. Digunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintah.
B. Gambaran Umum Pendapatan dan Belanja
Yang pertama ada pendapatan, pendapatan merupakan penerimaan oleh
bendara umum negara/daerah/ oleh entitas pemerintah lainnya yang menambah
ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang
menjadi hak pemerintah yang tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
Pendapatan secara umum dibedakan menjadi dua yaitu Pendapatan LO dan
Pendapatan LRA. Pengklasifikasian pendapatan berdasarkan tempat terjadinya
ada dua yaitu pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Pendapatan pemerintah pusat yaitu pendapatan pajak, pendapatan negara
bukan pajak dan pendapatan hibah. Sedangkan Pendapatan Daerah yaitu
pendapatan asli daerah, pendapatan transfer dan pendapatan lain yang
dianggap sah.
Sedangkan belanja adalah semua pengeluaran bendaharan umum
negara/daerah yang engurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh kembali pembayarannya
oleh pemerintah. Belanja dapat diklasifikasikan menurut ekonomi ( jenis belanja),
organisasi dan fungsinya. Klasifikasi ekonomi meliputi belanja pegawai, barang,
bunga, modal, subsidi, hibah, bantuan social, dan lain – lain. Unyuk klasifikasi
organisasi klasifikasi berdasarkan unit organisasi penggunaan anggaran
( pemerintah pusat, belanja perkementrian/ Lembaga beserta unit organisasi
dibawahnya. Klasifikasi berdasarkan fungsinya adalah belanja pelayanan umum,
pertahanan, ketertiban dan keamanan, ekonomi, perlindungan lingkungan hidup,
perumahan dan permukiman, kesehatan, pariwisata dan budaya, agama dan
Pendidikan.
C. Standar Akuntansi Pemerintah Pendapatan dan Belanja
 SAP Pendapatan
1. PP No.71 Tahun 2010 tentang SAP : Pendapatan dibedakan menjadi
dua macam yaitu Pendapatan LO dan Pendapatan LRA.
2. PP No. 71 Tahun 2010 tentang SAP Lampir 1 : Standar akuntansi
pemerintahan yang digunakan yaitu berbasis akuntansi akrual.
3. Praktik Standar Akuntansi Pemerintahan ( PSAP ) : PSAP menunjukan
masih terdapat penafsiran yang berbeda dalam mengakui, mengukur,
menyajikan dan melaporkan pos – pos dalam laporan keuangan
berbasis akrual.
 SAP Belanja
1. Standar Akuntansi Pemerintahan ( SAP ) : Klasifikasi belanja yang
digunakan dalam penyusunan anggaran berbeda dengan klasifikasi
yang digunakan dalam laporan keuangan.
2. Paragraph 34 PSAP Nomor 02 : Belanja diklasifikasikan berdasarkan
klasifikasi ekonomi ( jenis belanj ), organisasi, dan fungsinya.
3. Paragraph 39 PSAP Nomor 02 : Klasifikasi belanja menurut ekonomi
( jenis belanja ) yang dikelompokkan menjadi belanja oprasi, belanja
modal dan belanja lainnya yang tak terduga.
D. Sistem Akuntansi Pendapatan Dan Belanja
Dalam pendapatan terdapat dua Sistem Akuntansi yaitu :
1. Pengakuan Prendapatan :
a. Diperoleh: ketika entitas telah menyelesaikan secara substansional apa
yang menjadi kewajibannya.
b. Sudah/dapat direalisasikan : ketika kas/hak tagih ( piutang ) sudah
diterima atas penyerahan barang atau jasa.
2. Pengukuran Pendapatan
Pendapatn dapat diukur berdasarkan nilai dan produk atau jasa yang
dipertukarkan dalam transaksi wajar. Niali ini merupakan nilai kas bersih atau
nilai uang yang diterima dalam pertukaran barang/jasa yang ditransfer
perusahaan pada pelanggannya. Berdasarkan konsep tersebut, pengurang
apapun dalam harga tetap harus dikurangi ketika menghitung pendapatan.
Dalam belanja terdapat dua Sistem Akuntansi yaitu :
1. Pengakuan Belanja
a. Pengeluaran belanja melalui pengeluaran rekening kas umum
negara/daerah diakui ketika terjadi arus kas keluar dari rekening tersebut.
b. Pengeluaran belanja melalui kas dibendahara pengeluaran diakui pada
saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit
yang memiliki fungsi perbendaharaan atau dengan kata lain ketika SPJ
Pengeluaran dinyatakan nihil.
2. Pengukuran Belanja
Pengukuran belanja yang menggunakan basis aktrual diakui dalam laporan
keuangan sebesar nilai wajar yang akan dibayarkan. Nilai wajar tersebut
adala nilai yang srharusnya dibayarkan atau yang akan dibayarkan.
E. Pelaporan Pendapatan dan Belanja Pemerintah
1. Laporan Operasional ( LO )
Laporan ini merupakan pelaporan pendapatan dan belanja dalam laporan
oprasional di Pemerintah Pusat. Laporan ini menyediakan informasi
mengenai seluruh kegiatan oprasional keuangn entitas pelapor yang
tercerminkan dalam pendapatan LO , beba, dan surplus deficit operasional
dari suatu entitas pelaporan.
2. Laporan Realisasi Anggaran ( LRA )
Pelaporan pendapatan dan ebban dalam laporan realisasi anggaran di
pemerintah pusat. Laporan ini menyajikan informasi realisasi pendapatan,
belanja, transfer, surplus/deficit dan pembiayaan, yang masing – masing
diperbandingkan dengan anggaran dalam satu periode.

Anda mungkin juga menyukai