Anda di halaman 1dari 4

Stanley Marcelino

XII IPS 2 / 25

1.B.J Habibie

Masa pemerintahan B.J Habibie berlangsung selama satu tahun lima bulan mulai dari tanggal 21 Mei
1998 hingga tanggal 20 Oktober 1999. Dalam masa pemerintahan yang relatif singkat tersebut B.J
Habibie mencoba melaksanakan tuntutan reformasi baik dalam bidang politik maupun ekonomi.
Kebijakan politik B.J Habibie diantaranya:

 mengganti 5 paket undang-undang dan 3 di antaranya diubah agar lebih demokratis,


 kebebasan rakyat dalam menyalurkan aspirasi,
 melakukan pencabutan terhadap pembredelan pers,
 jejak pendapat wilayah Timor-timur,
 memberikan abolisi (Hak kepala Negara untuk menghapuskan hak tuntutan pidana) kepada
18 tahanan dan narapidana politik (orang-orang yang pernah mengkritik presiden),
 pengurangan jumlah anggota ABRI di MPR, dari 75 orang menjadi 38 orang,
 polri memisahkan diri dari ABRI menjadi Kepolisian RI. Istilah ABRI berubah menjadi TNI,

Pada bidang ekonomi, B.J. Habibie mencoba untuk mengatasi masalah krisis moneter, melalu
beberapa kebijakan diantaranya:

 merekapitulasi perbankan dan menurunkan inflasi,


 merekonstruksi perekonomian nasional,
 melikuidasi bank-bank bermasalah,
 membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional,
 menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga dibawah Rp 10.000,
 mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli atau persaingan tidak
sehat,
 mengesahkan UU No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.

Kekurangan :

Lepasnya Timor - Timur

2.Abdurahman Wahid

Masa Pemerintahan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Terpilihnya Gus Dur sebagai presiden tidak terlepas dari peran MPR yang pada saat itu menolak
laporan pertanggungjawaban Presiden Habibie. Akhirnya, Gus Dur terpilih deh jadi presiden melalui
dukungan partai-partai islam yang menjadi poros tengah. Sedangkan wakilnya, dimenangkan oleh
Megawati Soekarnoputri yang berhasil mengalahkan Hamzah Haz. Kemudian dilantik pada 21
Oktober 1999.

Setelah menjabat, pemerintahan Presiden Gus Dur mengelurkan beberapa kebijakan politik,
beberapa di antarnya adalah:
 Departemen Penerangan dibubarkan, dianggap mengganggu kebebasan pers.
 Departemen Sosial dibubarkan, dianggap sebagai sarang korupsi.
 Menyetujui penggantian nama Irian Jaya menjadi Papua pada akhir Desember 1999.
 Masyarakat etnis Tionghoa diperbolehkan untuk beribadah dan merayakan tahun baru
imlek.
 Diumumkannya nama-nama menteri Kabinet Persatuan Nasional yang terlibat KKN.
 Pencabutan peraturan mengenai larangan terhadap PKI dan penyebaran Marxisme dan
Leninisme.
 Membekukan MPR dan DPR.

Pada masa pemerintahan Gus Dur, kondisi perekonomian Indonesia mulai membaik dibandingkan
era sebelumnya.

 laju pertumbuhan PDB (nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi negara) mulai
positif,
 laju pertumbuhan ekonomi yang hampir mencapai 5% membuat Indonesia menuju
pemulihan perekonomiannya.

Kekurangan

 pihak yang tidak senang dengan beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh Gus Dur. Banyak
yang menganggap kebijakan Gus Dur terlalu sering menuai kontroversi. Hingga
mengakibatkan kredibilitas Gus Dur perlahan-lahan menurun.

Nah oleh sebab itu, kepemimpinan Gus Dur tidak berlangsung lama. Ia harus mundur dari
jabatannya pada 23 Juli 2001. Puncak jatuhnya itu ketika MPR yang saat itu dipimpin oleh Amin Rais,
atas usulan DPR mempercepat sidang istimewa MPR. MPR menilai Presiden Gus Dur melanggar Tap.
No. VII/MPR/2000 dan atas kebijakan-kebijakannya yang kontroversial. Setelah Gus Dur lengser,
kemudian jabatan presiden digantikan oleh wakilnya, yaitu Megawati Soekarnoputri.

3.Megawati Soekarno P

Pada bidang politik,

 misalnya mendirikan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi,


 mengadakan pemilu yang sifatnya demokratis. 5 tahun sekali

Sementara dalam bidang ekonomi,

 misalnya dilakukan reformasi kebijakan perpajakan,


 efisiensi belanja negara dan privatisasi BUMN
 Turunnya garis kemiskinan
 Menyelamatkan perekonomian RI dari inflasi yang semakin memuncak.
 Hasilnya perekonomian Indonesia stabil dan pertumbuhan ekonomi di masa
pemerintahannya naik hingga mencapai 5 persen.

4.Susilo Bambang Yudhoyono

Masa pemerintahan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dimulai dari tahun 2004-2014. Di masa
pemerintahannya, ada 2 wakil presiden yakni Jusuf Kalla dan Boediono.

Kebijakan politik yang dibuat adalah Kabinet Indonesia Bersatu yang berada di dalam 2 periode,
Kabinet Indonesia Bersatu I dan Kabinet Indonesia Bersatu II. catatan dan refleksi dua periode
kepemimpinan (2014) mengatakan bahwa selama menjabat sebagai presiden, Susilo Bambang
Yudhoyono dianggap sebagai

 presiden yang secara spesifik mengemukakan agenda pemberantasan korupsi.


 Pada zaman SBY, KPK direvitalisasikan dan memiliki posisi politik yang sangat kuat.
 KPK telah membongkar berbagai kasus salah satunya kasus suap Kemenpora Wafid
Muharram atau kasus korupsi Wisma Atlet yang dilakukan oleh Nazaruddin.,
 selama 10 tahun kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono, penegakan atau supremasi
hukum diberikan porsi yang baik dan besar.

 Adanya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)


 Pendidikan wajib 12 tahun
 Pembangunan wilayah juga berjalan baik seiring dengan konektivitas

Meskipun banyak pencapaian yang dibuat oleh Suliso Bambang Yudhoyono, namun banyak isu
kontroversial yang ada di dalam masa pemerintahannya.

 Beberapa di antaranya adalah:


 Kasus Century
 Kriminalisasi KPK atau Komisi Pemberantasan Korupsi
 Kasus mafia pajak yang melibatkan Gayus Tambunan
 Kasus Sekretariat Gabungan Isu jaksa agung yang terkait pengangkatan Jaksa Agung
Hendarman Supandji
 Konflik perbatasan Indonesia dan Malaysia

5.Joko Widodo

Politik:

 Indonesia menjadi pembicara pertama dalam APEC sebagai tanda Indonesia juga memiliki
peranan penting dalam dunia internasional
 melindungi, memajukan, menegakkan, dan memenuhi HAM.
 Menjadi presidensi g20

Ekonomi:

 presiden Jokowi membangun tol laut sebagai bagian dari pemerataan ekonomi di pulau
terluar
 Jokowi mendorong sektor ekonomi hijau. Visi tersebut dilakukan melalui berbagai program
kegiatan.
 "Ekonomi hijau direalisasikan dengan melanjutkan upaya deforestasi yang telah mencapai
75,03%, teknologi industri ramah lingkungan, dan pengurangan emisi," kata Fadjroel.
 Penguruangan emisi dilakukan dengan mendorong energi baru terbarukan (EBT) seperti
biodeisel. Selain itu, Jokowi juga mendorong konservasi lingkungan termasuk restorasi lahan
gambut dan mangrove.
 Jokowi juga mendorong Indoensia untuk melakukan hilirisasi industri sehingga mendapat
nilai tambah. Hilirisasi industri dipacu melalui proyek pembangunan smelter untuk industri
tambang.

Anda mungkin juga menyukai