0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan1 halaman
Teori bifurkasi dalam konteks Arab menjelaskan bagaimana konstanta-konstanta yang saling berkaitan mengubah citra Arab dari sekadar perkumpulan orang menjadi tanah Arab dengan orang-orangnya yang menggunakan bahasa Arab untuk memproduksi budaya dan sastra.
Teori bifurkasi dalam konteks Arab menjelaskan bagaimana konstanta-konstanta yang saling berkaitan mengubah citra Arab dari sekadar perkumpulan orang menjadi tanah Arab dengan orang-orangnya yang menggunakan bahasa Arab untuk memproduksi budaya dan sastra.
Teori bifurkasi dalam konteks Arab menjelaskan bagaimana konstanta-konstanta yang saling berkaitan mengubah citra Arab dari sekadar perkumpulan orang menjadi tanah Arab dengan orang-orangnya yang menggunakan bahasa Arab untuk memproduksi budaya dan sastra.
Teori bifurkasi (bifurcation theory) adalah studi tentang perubahan, yaitu suatu
perubahan terhadap nilai parameter dari suatu sistem yang menyebabkan perubahan 'kualitatif' atau perubahan topologis. Istilah bifurkasi ini pertama kali diperkenalkan oleh Henri Poincaré pada tahun 1885 di dalam makalah matematikanya Dalam sastra Arab, teori bifurkasi digunakan secara substansial yang dibentuk oleh sejumlah konstanta yang saling berrkaitan satu sama lain. Misalnya, dalam konteks negara Arab, hal yang paling umum dikenal di Barat adalah "negara orang Arab" dan bahkan kata "negara" diartikan jamak sehingga frasa ini oleh Barat diterjemahkan sebagai "pemukiman orang-orang Arab". Bagaimanapun, tanah (negara) itu dikaitkan dengan orang-orang, bukan orang-orang yang dikaitkan dengan tanah (negara). Selanjutnya, kata “Arab” ada yang mengasosiasikan sebagai kata benda kolektif yang berasal dari akar kata yang paling sering menunjukkan artikulasi atau ekspresi. Seorang wanita yang memakai simbol hati di lengan bajunya, misalnya, dikatakan arub, yaitu orang- orang Arab yang pada mulanya adalah mereka yang bisa membuat diri mereka mengerti dan mengenal dirinya sendiri. Oleh karena itu, orang Arab dikenali satu sama lain bukanlah melalui unsur geografis atau fitur etnis, tetapi melalui bahasa, yaitu bahasa Arab. Jadi, teori bifurkasi dalam konteks Arab ini adalah konstanta-konstanta yang mengubah citra Arab dari hanya sekedar “perkumpulan orang-orang Arab” menjadi tanah atau negara Arab dengan orang-orangnya yang menggunakan bahasa Arab sehingga mereka bisa memproduksi budaya dan sastra Arab.
Referensi: Cachia, Pierre. Arabic Literature, An Overview. 2002. First published in by RoutledgeCurzon 11 New Fetter Lane, London EC4P 4EE.