Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Stroke merupakan penyakit serebrovaskuler yang merupakan gangguan
neurologik mendadak akibat pembatasan atau terhentinya aliran darah
melalui sistem suplai arteri di otak. Stroke juga merupakan penyakit
serebrovaskuler yang menunjukan beberapa kelainan otak baik secara
fungsional maupun struktural yang disebabkan oleh beberapa keadaan
patologis dari pembuluh darah serebral atau dari seluruh pembuluh darah
otak, yang disebabkan robekan pembuluh darah atau oklusi parsial/ total
yang bersifat sementara atau permanen (Dosen Keperawatan Medikal-
Bedah Indonesia, 2016).

Stroke terbagi menjadi 2 jenis, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik.
Stroke iskemik disebabkan oleh sumbatan yang terjadi dari bekuan darah
(baik sebagai trombus maupun embolus), atau dari stenosis pembuluh
yang terjadi akibat penumpukan plak, jenis stroke ini terjadi pada 87% dari
semua stroke (Hickey, 2009). Stroke hemoragik terjadi sekitar 20% dari
seluruh kasus stroke. Stroke hemoragik ini terjadi ketika pembuluh darah
serebral ruptur. Adapun faktor resiko yang menyebabkan stroke adalah
usia, jenis kelamin, ras, keturunan, penyakit jantung bawaan, diabetes
melitus, hipertensi, perokok, peminum alkohol, hiperlipidemia, dan
obesitas (Tarwoto, 2013).

Saat ini stroke menjadi penyebab utama ketiga kematian dan


mengakibatkan disabilitas pada orang dewasa di Amerika Utara, yaitu
hampir 800.000 orang menderita stroke setiap tahun. Diantara 800.000
orang tersebut, 160.000 meninggal dan banyak pasien yang selamat hidup
dengan beberapa jenis gangguan fungsional (LeMone Dll, 2012). Menurut
Riskesdas tahun 2018 sebanyak 713.789 jiwa atau sekitar 10,9 persen
masyarakat Indonesia mengalami stroke, dan khususnya di Provinsi DKI

1
2

Jakarta menduduki urutan ke 7 dari 34 Provinsi di Indonesia dengan kasus


stroke sebanyak 28.985 jiwa atau sekitar 12,2 persen.

Dampak dari terjadinya serangan stroke akan mengakibatkan berbagai


gangguan pemenuhan kebutuhan dasar manusia baik bio, psiko, sosial dan
spiritual. Pada kebutuhan dasar fisiologis gangguan yang akan terjadi
adalah gangguan oksigenasi hal ini terjadi karena penurunan suplai
oksigen ke otak dan masalah keperawatan yang dapat di tegakkan adalah
gangguan perfusi jaringan serebral. Gangguan lain yang dapat terjadi pada
pasien stroke adalah gangguan aktivitas adanya kelemahan fisik akibat
gangguan neuromuskuler mengakibatkan masalah keperawatan hambatan
mobilisasi. Jika gangguan yang terjadi tidak segera di atasi maka akan
menimbulkan berbagai komplikasi hingga sebagai penyebab kematian.
Komplikasi yang dapat di timbulkan dari stroke diantaranya adalah defisit
sensori presepsi, perubahan kognitif dan perilaku, gangguan komunikasi,
defisit motorik dan gangguan eliminasi (Hidayat, 2014).

Untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada pasien stroke,


mencegah komplikasi dan meningkatkan kesembuhan maka diperlukan
peran perawat. Peran perawat vokasi sebagai care giver dan edukator
melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Upaya
promotif adalah memberikan edukasi tentang pencegahan terjadinya stroke
berulang dengan mengatur pola makan dan aktivitas. Upaya preventif
adalah tindakan untuk mencegah terjadinya komplikasi misalnya dengan
memberikan posisi semifowler dan merubah posisi tiap 2 sampai 4 jam
untuk mencegah gangguan integritas kulit. Upaya kuratif adalah
berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat-obatan untuk
meningkatkan sirkulasi darah ke otak seperti koagulan dan antihipertensi.
Upaya rehabilitatif dapat dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki
fungsi-fungsi tubuh yang mengalami gangguan, tindakan yang dapat
dilakukan adalah fisioterapi.

Berdasarkan uraian diatas dimana angka kejadian stroke masih tinggi di


Indonesia kemudian masalah keperawatan yang ditimbulkan serta
3

pentingnya peran perawat dalam melakukan asuhan keperawatan pada


pasien dengan stroke maka penulis tertarik untuk mengaplikasikan asuhan
keperawatan pada pasien stroke khususnya pada Ny. H di Ruang Marwah
Atas Rumah Sakit Islam Jakarta.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tersusunnya karya ilmiah yang mendeskripsikan pengalaman nyata
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pemenuhan kebutuhan
dasar klien dengan gangguan neurologi
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mendeskripsikan hasil pengkajian kebuthan dasar klien
dengan gangguan neurologi: stroke
b. Mampu mendeskripsikan masalah keperawatan kebutuhan dasar
klien dengan gangguan neurologi: stroke
c. Mampu mendeskripsikan rencana tindakan keperawatan
d. Mampu mendeskripsikan tindakan keperawatan kebutuhan dasar
klien dengan gangguan neurologi: stroke
e. Mampu mendeskripsikan hasil evaluasi kebutuhan dasar klien
dengan gangguan neurologi: stroke
f. Mampu mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat antara teori
dan kasus
g. Mampu mengidentifikasi faktor-faktor pendukung, penghambat
serta dapat mencari solusi

C. Lingkup Masalah
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis membatasi pada Asuhan
Keperawatan yang diberikan kepada pasien kelolaan selama 3x24 jam
dengan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien Ny. H dengan gangguan
stroke hemoragic selama tiga hari mulai tanggal 07 Maret 2019 sampai
dengan 09 Maret 2019.
4

D. Metode Penulisan
Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis menggunakan metode deskriptif
dan studi kepustakaan.
1. Studi kepustakaan
Yaitu dengan mempelajari dari buku-buku catatan serta literatur yang
berkaitan dengan judul karya tulis ilmiah ini.
2. Metode deskriptif
Yaitu dengan menjabarkan hasil asuhan keperawatan melalui
pengkajian, menentukan diagnosa, mencatat perencanaan, pelaksanaan,
dan melakukan evaluasi.

E. Sistematika Penulisan
Karya tulis ilmiah ini disusun dengan cara sistematika penulisan yang
terdiri dari 5 BAB antara lain:
BAB I Pendahuluan
Meliputi latar belakang masalah, tujuan penulisan yang
terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus, lingkup
masalah, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Teori

Terdiri dari konsep dasar gangguan sistem neurologi: stroke


dan konsep asuhan keperawatan pada pasien stroke. Konsep
dasar stroke meliputi pengertian, klasifikasi, etiologi,
gangguan pemenuhan kebutuhan dasar, manifestasi klinis,
komplikasi dan penatalaksanaan (keperawatan dan
kolaboratif). Sedangkan asuhan keperawatan pada pasien
stroke meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

BAB III Tinjauan Kasus

Merupakan laporan hasil asuhan keperawatan pada pasien


dengan gangguan sistem neurologi: stroke hemoragic
5

selama 3x24 jam yang terdiri dari pengkajian, diagnosa


keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

BAB IV Pembahasan

Merupakan kesenjangan yang terjadi antara teori dan kasus


dari mulai pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi serta solusi-solusi untuk
mengatasi kesenjangan-kesenjangan yang terjadi.

BAB V Penutup

Meliputi kesimpulan dan saran. Kesimpulan menguraikan


ringkasan asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan sistem neurologi: stroke yang sebelumnya telah
dibahas pada bab IV. Sedangkan saran berisi tentang
harapan dan masukan dari penulis baik untuk Rumah Sakit
maupun pihak yang terkait guna meningkatkan mutu
asuhan keperawatan sesuai dengan kesimpulan dari karya
tulis ilmiah.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai