Anda di halaman 1dari 17

 

MODUL 4
1. Cara Kerja dan Konfigurasi Osiloskop

Oscilloscope  adalah alat ukur elektronik, digunakan untuk melihat bentuk gelombang dari
tegangan, harga-harga momen tegangan dalam bentuk sinus maupun bukan sinus.

Dengan Oscilloscope  dapat dilihat bentuk gelombang sinyal audio dan video, bentuk 
gelombang Tegangan Listrik Arus Bolak Balik yang berasal dari generator pembangkit tenaga
listrik, maupun Tegangan Listrik Arus Searah yang berasal dari catu daya/baterai. ambar !
memperlihatkan satu bentuk Oscilloscope yang dimaksud.

ambar !. Osiloskop
 

1.1 Kontrol dan Indikator


"erhatikan gambar #. $ni adalah tampilan depan dari Oscilloscope  dual trace. Terdapat kontrol
dan indikator %petun&uk' yang diberi nomor %!-#(' dengan kegunaan masing-masing sebagai
 berikut )

ambar #. Tampilan depan Oscilloskop

!. VERTICAL INPUT *
Ber+ungsi sebagai input terminal untuk channel -A/ saluran A.

#.  AC-GND-DC .
"enghubung input vertikal untuk saluran A. ika tombol A-D-D diletakkan pada
 posisi A, sinyal input yang mengandung komponen D akan ditahan/di-blokir oleh
sebuah kapasitor. ika tombol A-D-D diletakkan pada posisi D, terminal input 
akan terbuka, input yang bersumber dari penguatan internal di dalam Oscilloscope akan
di- rounded . ika tombol A-D-D diletakkan pada posisi D, input terminal akan
terhubung langsung dengan penguat yang ada di dalam Oscilloscope dan seluruh sinyal
input akan ditampilkan pada layar monitor.

!" #ODE  
-A ) untuk tampilan bentuk gelombang channel -A/saluran A.

-B ) untuk tampilan bentuk gelombang channel -B/saluran B.

 DUAL ) pada batas ukur %rane' antara $%& sec'DIV   0 ! msec %(illi second '/D$1, kedua
+rekuensi dari kedua saluran %-A dan -B' akan saling berpotongan pada +rekuensi
sekitar #22k 3.

"ada batas ukur %rane' antara 2,4 msec/D$1 0 2,# 5 sec/D$1 saklar &angkauan ukur 
kedua saluran %channel /' dipakai bergantian.

 ADD ) -A dan -B saling di&umlahkan. Dengan menekan tombol "6LL $178T
akan diperoleh )U* #ODE .

9. VOLT)'DIV  variabel untuk saluran %channel '/-A.


4. VOLT)'DIV   pelemah vertikal %+ertical attenuator ' untuk saluran %channel '/-A. ika
tombol :1A8$ABL7; diputar ke kanan %searah &arum &am', pada layar monitor akan
tergambar tergambar tegangan per :D$1;. "ilihan per :D$1; tersedia dari 4 m1/D$1 0 
#21/D$1.
<. "engatur posisi vertikal untuk saluran %channel '/-A.
=. "engatur posisi horisontal.
(. ),EEP TI#E'DIV .
>. ),EEP TI#E / DIV VARIA*LE .
!2.  ET"TRIG untuk men-trier sinyal input dari luar.
 

!!. CAL untuk kalibrasi tegangan pada 2,4 1  p-p % peak to peak ' atau tegangan dari puncak ke
 puncak.
!#. CO#P"TE)T   saklar untuk merubah +ungsi Oscilloscope  sebagai pengu&i komponen
%co(ponent tester '. 6ntuk mengu&i komponen, tombol ),EEP TI#E'DIV   di :set; pada
 posisi -B untuk mode ?-@. tombol A-D-D pada posisi D.
!. TRIGGERING  LEVEL"
!9. LA"6 $D$CAT8.
!4. )LOPE  %E', %-' penyesuai polaritas slope %bentuk gelombang'.
!<. ).NC  untuk mode pilihan posisi saklar pada* A, F 87, dan T1.
!=. D terminal round /arde/tanah.
!(. )OURCE   penyesuai pemilihan sinyal % s/ncroni0e  sinal selector '. ika tombol S687
 pada posisi )
a' $T ) sinyal dari channel   A %-A' dan channel   B %-B' untuk keperluan
 pen-trier -an/penyulutan saling di&umlahkan,
 b' -A ) sinyal untuk pen-trier -an hanya berasal dari -A,
c' -B ) sinyal untuk pen-trier -an hanya berasal dari -B,
d' A ) bentuk gelombang A akan sesuai dengan sumber sinyal A itu
sendiri,
e'  ET  ) sinyal yang masuk ke ET TRIG dibelokkan/dibengkokkan disesuaikan
dengan sumber sinyal.
12" PO,ER ON-O33"
#2.  3OCU) digunakan untuk menghasilkan tampilan bentuk gelombang yang optimal.
#!.  INTEN)IT. pengatur kecerahan tampilan bentuk gelombang agar mudah dilihat.
##. TRACE ROTATOR digunakan utuk memposisikan tampilan garis pada layar agar tetap
 berada pada posisi horisontal. Sebuah obeng dibutuhkan untuk memutar trace rotator ini.
#. -B PO)ITION  tombol pengatur untuk penggunaaan -B/channel  %saluran' B.
#9. VOLT)'DIV  pelemah vertikal untuk -B.
#4. VARIA*LE .
#<. VERTICAL INPUT  input vertikal untuk -B.
#=. A-D-D untuk -B kegunaannya sama seperti pen&elasan yang terdapat pada
nomor #.
#(. CO#PONET TE)T IN  terminal untuk komponen yang akan diu&i.

Oscilloscope dilengkapi dengan kabel penyidik % pro4e' seperti yang terlihat pada gambar 
 

ambar . Cabel penyidik %"robe' dan kelengkapannya.

1.2 Persiapan Aal


Galau bagaimanapun Oscilloscope adalah alat ukur elektronik yang menggunakan daya listrik 
 bertegangan tinggi %##2 1A', kalau tidak dipakai dengan hati-hati dapat merusak Oscilloscope,
menyakiti badan pemakai, bahkan dapat menimbulkan kematian.
Carena itu sebelum menghidupkan Oscilloscope  perlu diperhatikan persiapan aHal
sebagaimana berikut ini)

!. ubungkan dengan &aringan listrik ##2 1A. Salah satu dari tiga kabel po5er   %yang
terbungkus &adi satu' dihubungkan dengan round   berupa permukaan metal yang ada
 pada casis. ubungkan kabel poHer dari Oscilloscope  dengan stopkontak yang &uga
memiliki sistem :pertanahan; atau la3im disebut  roundin , ini penting untuk 
menghindarkan sengatan arus listrik.
#. Sebelum dihubungkan dengan stopkontak ##21A, pastikan saklar  po5er   dari
Oscilloscope berada dalam posisi O33 .
. ika ingin memperbaiki atau membersihkan Oscilloscope  pastikan bahHa Oscilloscope
tidak terhubung dengan &aringan listrik ##21A.
9. 6ntuk membersihkan Oscilloscope dapat digunakan bensin atau minyak terpentin.

1.! "enis#jenis Oscilloscope


Dilihat dari 3at phospor  yang digunakan, Oscilloscope dapat dibagi men&adi)

1$  Storage Oscilloscope 
"ada Oscilloscope  &enis ini lapisan  phospor   yang digunakan mempunyai si+at simpan
% store', artinya cahaya yang timbul pada phospor bersinar beberapa saat setelah berkas
elektron yang :ditembakkan; dihilangkan.

2$  Regulator  Oscilloscope
"ada scilloscope &enis ini sinar phospor akan menghilang seketika apabila berkas elektron
apabila berkas elektron yang :ditembakkan; dihilangkan.
 

Dilihat dari 6ORI7ONTAL TI#E *A)E  0 nya dapat dibagi men&adi)

1) Sweep Range
"ada scilloscope &enis ini pada setiap posisi tombol pengatur +rekuensi horisontalnya
tertera skala penun&uk &angkauan +rekuensi % 8re9uensi Rane' nya. Sebagai misal pada
 posisi pertama* !2 0 !22 %!2 3 0 !22 3', posisi kedua* !2k 0 !22k %!2k 3 0 !22k 3'.

Dengan Oscilloscope &enis ini akan di&umpai kesulitan ketika Oscilloscope akan digunakan


sebagai penghitung +rekuensi %Oscilloscope sebagai +rekuensi meter'. 6ntuk mengatasinya
digunakan cara membandingkan +rekuensi yang akan dihitung dengan +rekuensi yang telah
diketahui.

2) Sweep Time
"ada Oscilloscope  &enis ini pada setiap posisi tombol pengatur +rekuensi horisontalnya
tertera skala yang menun&ukkan 4ea( %sorotan sinar' Oscilloscope. Oscilloscope &enis ini
dapat langsung digunakan sebagai +rekuensimeter.

2. %ungsi Osiloskop
Oscilloscope  adalah alat ukur elektronik yang kerap digunakan untuk menghitung
 perbedaan +asa dari beberapa gelombang listrik. Cemampuan ini tergantung dari banyaknya
trace  %garis' pada layar monitor. Oscilloscope  dengan  sinle trace  %satu garis' hanya dapat
menghitung perbedaan +asa dari satu gelombang listrik. Oscilloscope dengan dual trace %dua
garis' dapat menghitung perbedaan +asa dua buah gelombang listrik sekaligus. Disamping itu
Oscilloscope &uga digunakan untuk keperluan*

a' mengukur tegangan dan menghitung +rekuensi,


 b' melihat bentuk gelombang,
c' mengukur  A(plitudo #odulasi  yang dihasilkan oleh pemancar radio dan generator 
 pembangkit sinyal,
d' mengukur keadaan perubahan aliran  %phase' dari sinyal input.
e' mengukur +rekuensi yang tidak diketahui.

2.1 Persiapan Aal


"ersiapan aHal yang penting diperhatikan dalam pengoperasian Oscilloscope sebagai alat ukur 
adalah )

1$ &egangan AC

Tegangan A harus memiliki toleransi sebesar !2I dari tegangan standar %!!2-##21A'.
6ntuk tegangan !!2 1A, kalau lebih rendah dari >> 1olt atau lebih tinggi !#! 1olt, gambar 
akan kurang &elas atau akan mengakibatkan terbakarnya catu daya. 6ntuk tegangan ##2 1A,
 

kalau lebih rendah dari !>( 1olt atau lebih tinggi dari #9# 1olt, gambar akan kurang &elas, untuk 
 penggunaan yang lama dapat mengakibatkan terbakarnya catu daya.

2$ Voltage Input Max 

Tegangan yang digunakan untuk berbagai hubungan input tidak boleh melebihi nilai tegangan
seperti yang ditampilkan tabel berikut.
Connector  aJ 1olt  p-p "ada tabel terlihat &elas bahHa tegangan yang
diperbolehkan untuk hubungan input V IN% 6 IN ,
V IN  <22 dan ).NC  berbeda-beda.
Peringatan+   "angan ,eng(u)ungkan input 
 6 IN  !22 connector  ke playback  &-.

).NC IN  2

3) Pen'ega(an &er)akarn*a Ion

Bila 4ea(  %sorotan' pada Cathode Ra/ Tu4e %8T' atau layar monitor menghasilkan gambar 
titik % spot ', ada kemungkinan terbakarnya satu bagian ion. Tombol INTEN)IT. harus digerakkan
untuk menghentikan %mematikan' pi&aran yang dihasilkan oleh gambar titik. Atau gambar titik 
digerak-gerakkan dengan dengan memutar-mutar tombol ),EEP TI#E .

4$ Pengaru( Medan Maknit

Oscilloscope  dapat dipengaruhi oleh medan maknit yang tinggi, karenanya Oscilloscope
hendaklah digunakan di tempat-tempat yang tidak ada medan maknitnya.
Solder &enis Gun T/pe )olderin   %solder listrik yang berbentuk pistol' dapat
menghasilkan medan maknit yang tinggi.

2.2 Pengoperasian aal.

Langkah-langkah aHal dalam pengoperasian Oscilloscope  sebagai alat ukur adalah sebagai
 berikut )

!. Tombol ON-O33  pada posisi O33 


#. "osisikan semua tombol yang memiliki tiga posisi pada posisi tengah.
. "utar tombol INTEN)IT.  pada posisi tengah.
9. Dorong tombol PULL & #AG ke dalam untuk memperoleh posisi normal.
4. Dorong tombol TRIGGERING LEVEL pada posisi AUTO.
<. Sambungkan kabel saluran listrik bolak balik ke stop-kontak A1.
 

=. "utar tombol ON-O33   pada posisi ON . Cira-kira #2 detik kemudian satu &alur garis akan
tergambar pada layar 8T. ika garis ini belum terlihat, putar tombol INTEN)IT.   searah
 &arum &am.
(. Atur tombol 3OCU)  dan INTEN)IT.  untuk memper&elas &alur garis.
>. Atur ulang posisi vertikal dan horisontal sesuai dengan kebutuhan.
!2. Sambungkan  pro4e  ke input saluran-A/channel - A %-A' atau ke input saluran
B/channel -B %-B' sesuai kebutuhan.
!!. Sambungkan pro4es ke terminal AL untuk memperoleh kalibrasi 2,41 p-p.
!#. "utar pelemah vertikal %+ertical attenuator ', saklar VOLT)'DIV   pada posisi !2 m1, dan
 putar tombol VARIA*LE   searah &arum &am. "utar TRIGGERING  )OURCE ke -A,
gelombang persegi empat % s9uare-5a+e' akan terlihat di layar.
!. ika tampilan gelombang persegi empat kurang sempurna, atur tri((er yang ada pada
 pro4e sehingga bentuk gelombang terlihat nyata.
!9. "indahkan pro4e dari terminal CAL 2,41 p-p. Oscilloscope sudah dapat digunakan.

2.! Mengukur &egangan dan Meng(itung %rekuensi.

!. engukur Tegangan A.

ambar 9 berikut memperlihatkan suatu bentuk sinyal dari luar dalam bentuk gelombang sinus.

"osisi kontrol dan indikasi Oscilloscope)


• Tombol ),EEP TI#E'DIV   berada pada
 posisi 4 ()  %4 mili second '.
4 DIV (a) • Tombol VOLT)'DIV   pada posisi #1
%dengan demikian ! kotak/ ! DIV  pada layar 
8T K # 1olt'.
• Tegangan puncak % peak +oltae' K #
 DIV  J #1 K 9 1olt.
• Tegangan dari puncak ke puncak  %peak 
9 D$1 to peak +oltae' K 9 D$1.
• ...%a' K 9 D$1 J # 1olt K ( 1olt.
Gambar 4. Bentuk Gelombang sinus
 

#. enghitung Frekuensi

Dimana) !
 8   =


+ K Frekuensi

T K umlah DIV   pada tegangan puncak ke puncak J nilai Haktu %dalam  second ' yang ditun&uk 
oleh ),EEP TI#E'DIV .

engikuti uraian di atas*

! !
  8   = =
A
  = 42 60 
4()- 9% DIV ' #2 - !2 −

. engukur Tegangan D

ermati gambardisamping ini)


  DC

3 CM
GN
D

(0V)

"etun&uk pelaksanaan) Gambar 5. Hasil engukuran tegangan


DC
!. Setel tombol A-D-D pada posisi D.
#. Setel tombol #ODE  pada -A.
. "asang kabel penyidik % pro4e' ke VERTICAL INPUT   -A/$"6T @.
9. Sambungkan u&ung kabel penyidik  %pro4e' ke sumber tegangan D yang akan diukur.
4. 6ntuk tegangan positip, trace  pada layar akan bergerak ke atas, untuk tegangan negatip,
trace pada layar akan bergerak ke baHah.
<. "osisi kalibrasi %CAL' pada tombol 1LTS/D$1 K !2 m1, hasil pengukuran seperti yang
ditampilkan pada gambar 92 K 2 m1.

9. elihat elombang dari Input  Luar.

Bentuk-bentuk gelombang dari input luar %e:ternal input ' yang dapat dilihat dengan
menggunakan Oscilloscope adalah seperti yang ditampilkan pada gambar 9!.
 

G!"#MB$NG 'IN'

G!"#MB$NG SQUARE D$N RECTANGULAR

G!"#MB$NG GIGI G!%G$&I

G!"#MB$NG STEP D$N PULSE

ambar <. Bentuk elombang dari input Luar %aringan Listrik, T1, dan obil'

4. engukur Amplitudo odulasi

Oscilloscope  &uga dapat dipakai untuk mengukur amplitudo modulasi yang dihasilkan oleh
 pemancar radio. "erhatikan gambar =.
 

Gambar . $m*litu+o
Mo+ulasi
etoda yang sering digunakan untuk mengukur Amplitudo odulasi adalah metoda
amplop %en+elope (ethode'
$B
odulasi %dalam I' K  100
$/B

6ntuk keperluan ini putar tombol ),EEP TI#E   untuk peragaan gelombang A.
Tombol ).NC   pada posisi A. Sinyal dari sumber audio luar masuk melalui 7 AI)   %pada
Oscilloscope  yang men&adi acuan dalam penulisan modul ini, M A?$S terdapat di belakang
Oscilloscope'

<. engukur Ceadaan "erubahan Aliran  %Phase' dari Sinyal Input 

Oscilloscope  dapat digunakan untuk menghitung sudut  phase/sin  %sinus teta'. "erhatikan
gambar (.

 A
Sin  K   Sin  K Sudut  Phase
 *

Sudut +asa % phase' yang dihasilkan sebuah


+rekuensi di titik-titik yang berbeda dari
sebuah rangkaian, dapat ditentukan. Tombol
A-D-D %pada -A dan -B' pada
 posisi D. $nput masuk leHat saluran input
? dan @.
GambarFrekuensi
=. engukur ,. 'u+utyang Tidak Diketahui
-asa
Frekuensi yang belum diketahui dapat diukur dengan cara membandingkannya dengan +rekuensi
yang telah diketahui nilainya %+rekuensi standar'. 6ntuk ini digunakan apa yang disebut
 Lissa;ous Patern #ethode. "erhatikan gambar 99.
 

1 2 3

N  3 6ntuk keperluan ini diperlukan langkah sebagai


 berikut )
1. utar tombol SWEEP TIMEDIV  (no. ,)
1
ke CH6B.
2. Hubungkan 7rekuensi 8ang +iketa9ui
ke INPUT    CH6B
3. 'etel kontrol :ertikal untuk
men;o;okkan am*litu+on8a.
ambar >

 y K !

9. ubungkan +rekuensi yang tidak diketahui ke INPUT   @/-A.

4. Tombol )OURCE pada posisi ET"


<. Frekuensi dapat dihitung dengan rumus )

 N  :
 3 u   =  3  s
 N  /

Dimana,
Fs K Frekuensi yang diketahui %+rekuensi standar'
Fu K Frekuensi yang tidak diketahui
 J K omor simpul di atas &alur 
 y K omor simpul di kiri &alur.
ontoh "enggunaan,
!. Letakkan tombol )OURCE  pada posisi LINE"
#. Tombol A-D-D pada posisi A.
. ubungkan sebuah Audio Varia4el Oscilator  ke ke INPUT   @/-A
9. ubungkan R3 Generator  ke INPUT   ?/ -B
4. erakkan kontrol R3 Generator   pada +rekuensi 42, !22, !42 3 %atau dapat &uga pada
 posisi <2, !#2, !(2 3 dan seterusnya'.
<. "ola dengan simpul !,#, akan tergambar ganda di &alur +rekuensi.
 

%ilter

Filter adalah suatu sistem yang dapat memisahkan sinyal berdasarkan +rekuensinya* ada

+rekuensi yang diterima, dalam hal ini dibiarkan leHat* dan ada pula +rekuensi yang ditolak,

dalam hal ini secara praktis dilemahkan. ubungan keluaran-masukan suatu +ilter dinyatakan

dengan +ungsi alih %trans8er 8unction')

kuantitas  output
+ungsi alih =   = T
kuantitas  input

agnitude %nilai besar' dari +ungsi alih dinyatakan dengan NTN, dengan satuan dalam

desibel %dB'.

Filter dapat diklasi+ikasikan menurut +ungsi yang ditampilkan, dalam term &angkauan

+rekuensi, yaitu pass4and  dan stop4and . Dalam pass 4and  ideal, (anitude-nya adalah ! %K 2

dB', sementara pada stop 4and , (anitude-nya adalah nol %K - ∞  dB'.

Berdasarkan hal ini +ilter dapat dibagi men&adi 9.

!.  Lo5 Pass 3ilter , pass 4and  beraHal dari  K # π+ K 2 radian/detik sampai dengan


ω ω K ω2

radian/detik, dimana ω2 adalah +rekuensi cut-o88 .

#.  6ih Pass 3ilter , berkebalikan dengan loH pass +ilter,  stop 4and   beraHal dari ω  K 2

radian/detik sampai dengan ω K ω2 radian/detik, dimana ω2 adalah +rekuensi cut-o88 .

.  *and Pass 3ilter , +rekuensi dari ω!   radian/detik sampai ω#   radian/detik adalah

dileHatkan, sementara +rekuensi lain ditolak.

9.  *and )top 3ilter , berkebalikan dengan Band "ass +ilter, +rekuensi dari ω!  radian/detik 

sampai ω# radian/detik adalah ditolak, sementara +rekuensi lain diteruskan.

Berikut ini gambaran karakteristik +ilter ideal dalam gra+ik (anitude terhadap +rekuensi

%dalam radian/detik'.
 

  |   |
T| T|
 2 dB  2 dB
 
*as *as
s s
sto* sto*

 0 ω
0  0 ω
0
Low pass filter ideal   | High pass filter ideal
  | ω ω
T| T|
 2 dB 2 dB

*as *as
s s
  sto*
sto*
 0 ω   ω   ω  0 ω   ω   ω
Ban+ *ass1>lter 2i+eal 1 2
bandstop >lter i+eal

Gambar 1. ?arakteristik -ilter I+eal

Carakter +ilter riil tidaklah sama dengan karakter +ilter ideal. Dalam +ilter riil, +rekuensi cut-
o88   mempunyai (anitude - dB, bukan 2 dB. "ada +ilter riil &uga terdapat apa yang disebut
 pita transisi %transititon 4and ', yang kemiringannya dinyatakan dalam dB/oktav atau
dB/dekade.

    |T|   |T|
"o< *ass Hig9
 0  0
+B
*ass
+B

 63  63
 =ransisi +B
+B

0 ω
0
  ω 0 ω   ω

  |T|   |T| 0

Ban+ Ban+
 0   0 +B
*ass sto*
+B
 63 +B
 63
+B
0 ω
1
  ω 2 0 ω   ω 2
1

ambar #. Carakteristik Filter 8iil


 

enurut pemakaian komponen akti+, +ilter dapat dibedakan men&adi +ilter pasi+ dan +ilter

akti+.

!. Filter "asi+ 

@aitu +ilter yang tidak menggunakan komponen akti+. Componen +ilter hanya terdiri dari
komponen-komponen pasi+ ) tahanan %8', induktor %L' dan kapasitor %', 8, L atau
8L. Filter ini mempunyai beberapa kelemahan, antara lain)

a.  peka terhadap masalah kesesuaian impedansi

b. relati+ berukuran besar dan berat, khususnya +ilter yang menggunakan induktor %L'

c. non linieritas, khususnya untuk +rekuensi rendah atau untuk arus yang cukup besar 

#. Filter Akti+ 

@aitu +ilter yang menggunakan komponen akti+, biasanya transistor atau penguat operasi
%op-a(p'. Celebihan +ilter ini antara lain)

a. untuk +rekuensi kurang dari !22 k3, penggunaan induktor %L' dapat dihindari

b. relati+ lebih murah untuk kualitas yang cukup baik, karena komponen pasi+ yang
 presisi harganya cukup mahal

Beberapa macam +ilter yang termasuk ke dalam +ilter akti+ adalah )

a.  Low ass !ilter 


Suatu +ilter lolos baHah orde satu dapat dibuat dari satu tahanan dan satu kapasitor seperti
 pada ambar . Filter orde satu ini mempunyai pita transisi dengan kemiringan -#2
dB/dekade atau 0< dB/oktav. "enguatan tegangan untuk +rekuensi lebih rendah dari
+rekuensi cut o88  adalah)

Av K - 8 # / 8 !

sementara besarnya +rekuensi cut o88  didapat dari)

+  K ! / %# π8 #!'
 

Gambar 3. Low Pass !"t#r $rd# %

b.  6ih Pass 3ilter 

Suatu high pass +ilter orde satu dapat dibuat dari satu tahanan dan satu kapasitor seperti
 pada ambar 9 %perhatikan perbedaannya dengan ambar  pada penempatan  !'. Filter 
orde satu ini mempunyai pita transisi dengan kemiringan #2 dB/dekade atau < dB/oktav.
"enguatan tegangan untuk +rekuensi lebih tinggi dari +rekuensi cut o88  adalah)

  Av K - 8 # / 8 !

sementara besarnya +rekuensi cut o88  didapat dari)

+  K ! / %# π8 !!'

%atatan ) perhatikan perbedaan dengan rumus pada +ilter lolos baHah'.


 

Gambar (. )!*+ Pass !"t#r $rd# %

c. and Pass %ilter

'uatu ban+ *ass >lter +a*at +isusun +engan menggunakan +ua


ta9a*@ *ertama a+ala9 9ig9 *ass >lter +an ke+ua a+ala9 lo<
*ass >lter se*erti *a+a gambar berikutA

Gambar &. 'and Pass !"t#r 

"enguatan tegangan untuk band pass adalah)


 

  Av K %-8 # / 8 !' %-8 9 / 8 '

Besarnya +rekuensi cut o88  atas didapat dari)

+  K ! / %#π8 !!'

Besarnya +rekuensi cut o88  baHah didapat dari)

+ L K ! / %#π8 9#'

Anda mungkin juga menyukai