Anda di halaman 1dari 15

USAHA PRAKTIK MANDIRI

TUGAS AKHIR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

DISUSUN OLEH:

NAMA: Dini Eka Sephia

NIM: P17240213040

KELAS: 1B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

D-III KEPERAWATAN TRENGGALEK

2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr Wb

Syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga


makalah “Usaha Praktik Mandiri” dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas akhir mata kuliah kewirausahaan. Penulis berharap makalah ini
dapat menjadi referensi bagi masyarakat terutama kepada mahasiswa
keperawatan.

Penulis menyadari makalah bertema usaha dalam bidang keperawatan ini


masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan. Penulis
terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih baik.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan
maupun konten, penulis memohon maaf.

Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Wr Wb

Trenggalek, 30 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

1. Cover…………………………………………………………………………………………(1)
2. Kata pengantar……….……………………………………………………………..……(2)
3. Daftar isi………………………………………………………………………………….…(3)
4. Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang………………………….………………………………………….(4)
1.2 Tujuan……………………………………….……………………………..………..(5)
5. Bab II Ide Usaha dan Peluang Usaha
2.1 Identifikasi ida usaha………………………….………………………...……..…(6)
2.2 Analisis SWOT………….………………………………………..…………..………(9)
6. Bab III STP (Strategi, Targeting, Positioning)…………….……………….…..(10)
7. Bab IV Produksi dan Proyeksi Keuangan…………………………………….….(11)
8. Bab V Penutup………………………………………………………………….………..(13)

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sebagai salah satu tenaga kesehatan, perawat merupakan bagian integral


dari pelayanan kesehatan. Asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat ikut
mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan. Dalam UU No.38 tahun 2014 tentang
Keperawatan, disebutkan perawat menjalankan praktik berbentuk pelayanan yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan pada individu, keluarga,
kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit. Pelayanan Keperawatan
yang di berikan ini adalah pelayanan komprehensif yang meliputi bio-psiko-sosio-
spiritual.

Melalui praktik keperawatan mandiri ini sebenarnya perawat dapat lebih


menunjukkan sisi profesionalismenya. Menurut Catalano (2003), profesionalisme
adalah demonstrasi karakteristik pribadi, etika, dan keterampilan tingkat tinggi
dari anggota suatu profesi. Di praktik mandiri ini perawat relatif lebih independen
dalam mengendalikan kebijakan dan kegiatan (otonomi) pelayanan keperawatan,
dimana hal ini merupakan karakteristik yang penting bagi sebuah profesi.

Sebagai sebuah profesi, perawat memberikan pelayanan keperawatan secara


holistik kepada klien berdasarkan pada standar praktik yang berlaku. Pelayanan
keperawatan yang diberikan dapat melalui fasilitas pelayanan kesehatan baik di
praktik mandiri maupun di luar praktik mandiri. Sikap profesionalisme perawat
dalam menjalankan praktik keperawatan dapat meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan. Sedangkan beban kerja perawat yang tinggi di fasilitas pelayanan
kesehatan seperti rumah sakit, membuat perawat sering mengesampingkan sikap
profesionalisme dalam memberikan asuhan keperawatan. Sehingga melalui praktik
mandiri, perawat dapat lebih independen serta dapat lebih menunjukkan sikap
profesionalismenya. Oleh karena itu, sebagai calon perawat profesional praktik
keperawatan mandiri harus lebih kita kembangkan dan tingkatkan lagi .

4
1.2 TUJUAN

Tujuan membuka praktik mandiri dibidang keperawatan yaitu


mengupayakan kesehatan dilingkungan sekitar, peningkatan kesehatan pada
pasien, keluarga dan masyarakat, perawatan terhadap diri. Praktik keperawatan
meliputi area yang terkait dengan Kesehatan yaitu:

1. Peningkatan Kesehatan
2. Pencegahan penyakit
3. Pemeliharaan Kesehatan
4. Pemulihan Kesehatan

Usaha praktik mandiri yang diupayakan bertempat dirumah sendiri,


dikerjakan secara mandiri dalam arti semua proses dilakukan sendiri, dalam tahap
awal belum ada tim yang membantu. Usaha praktik mandiri didirikan karena
pengamalan ilmu yang didapat dan untuk membantu orang-orang sekitar
lingkungan rumah mengenai begitu pentingnya Kesehatan, pemberi pertolongan
pertama ketika jauh dari rumah sakit, pencegahan terhadap penyakit dan
pemulihan kesehatan.

5
BAB II IDE USAHA DAN PELUANG USAHA

2.1 IDENTIFIKASI IDE USAHA

seorang wirausahawan harus berfikir secara positif dan kreatif di antaranya:

1. Harus percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnis bisa berjalan dengan
lancar.

2. Harus menerima gagasan baru di dalam dunia usaha atau bisnis.

3. Harus pandai berkomunikasi.

4. Harus mempunyai etos kerja yang tinggi.

5. Harus mendengarkan dan menghargai saran orang lain.

Tindakan mengidentifikasi sebuah peluang merupakan pekerjaan yang sangat sulit


untuk dimulai. Yang harus diperhatikan sebelum memulai usaha adalah pemilihan
bidang usaha, hal ini dilakukan agar kita mengenal seluk beluk usaha dan mampu
mengelolanya. Pemilihan bidang usaha disesuaikan dengan beberapa faktor,
diantaranya:

1. Minat dan bakat seseorang.

Minat atau bakat seseorang ada dan dapat timbul dari dalam diri seseorang.
Artinya, ketertarikan pada suatu bidang sudah tertanam dalam dirinya. Karena ini
merupakan salah satu faktor penentu dalam menjalankan usaha.

2. Modal

Modal berarti uang, Karena diperlukan sejumlah uang untuk memulai usaha.
Dalam arti sempit, modal berarti keahlian seseorang.

3. Waktu

Masa seseorang untuk menikmati hasil dari usahanya, Setiap usaha memiliki
waktu yang berbeda-beda. Ada yang dalam jangka waktu pendek, menengah, dan
jangka panjang.

4. Laba

6
Yaitu jumlah keuntungan yang akan diperoleh dalam menjalankan usaha baru.

5. Pengalaman

Pengalaman pribadi pengusaha atau pengalaman orang lain yang telah berhasil
dalam melakukan usaha. Dimana hal ini dapat dijadikan pedoman untuk
meminimalisir kesalahan. Selain itu seorang entrepreneur memiliki sifat :

 Berhasrat mencapai prestasi


 Seorang Pekerja keras
 Ingin bekerja untuk dirinya
 Mencapai kualitas
 Berorientasi kepada Reward dan Kesempurnaan
 Optimis
 Berorganisasi
 Berorientasi kepada keuntungan

Secara konseptual Nursepreneur memiliki ciri sebagai berikut :

1. Pengerahan Diri: Pendisiplinan diri dan secara menyeluruh merasa nyaman


bekerja untuk diri sendiri.

2. Pengasuhan Diri: Antusiasme tak terbatas untuk ide-ide saat tak seorang pun
memilikinya.

3. Orientasi pada Tindakan :

 Hasrat menyala untuk memujudkan, mengaktualisasikan dan mengubah ide-ide


Anda menjadi kenyataan.

4. Energi Tingkat Tinggi : Mampu bekerja dalam waktu lama secara emosional,
mental dan fisik.

5.     Toleransi atas Ketidakmenentuan : Secara psikologis mampu menghadapi


resiko.

Agar konsep Entrepeneur dapat dipahami lebih jauh dalam kaitannya dengan
konsep nursepreneur, akan dicakup lima ciri entrepeneur unggulan (Paulus
Winarto, 2005):

1. Berani mengambil risiko.

7
Perawat berani memulai sesuatu yang serba tidak pasti dan penuh risiko.
Tentu tidak semua risiko diambil melainkan risiko yang telah diperhitungkan
dengan cermat (calculated risk).
2. Menyukai tantangan.
Segala sesuatu dilihat sebagi tantangan, bukan masalah. Perubahan yang
terus terjadi dan jaman yang terus berubah menjadi motivasi kemajuan
bukan menciutkan nyali seorang perawat entrepreneur unggulan. Dengan
demikian, ia akan terus memacu dirinya untuk maju, mengatasi segala
hambatan.
3. Punya daya tahan yang tingg.
Seorang entreprenur harus banyak akal, kretaif dan tidak mudah putus asa.
Ia harus selalu mampu bangkit dari kegagalan serta tekun.
4. Punya visi jauh ke depan.
Segala yang dilakukan perawat punya tujuan jangka panjang meski dimulai
dengan langkah yang amat kecil. Ia punya target untuk jangka waktu
tertentu. Bagaimana tahun berikutnya, 5 tahun lagi, 10 tahun lagi, dan
seterusnya. Usahanya bukan letupan-letupan sesaat dan bukan pula karena
latah (ikut–ikutan).
5. Selalu berusaha memberikan yang terbaik.
Perawat entrepreneur akan mengerahkan semua potensi yang dimilikinya.
Jika itu dirasa kurang, maka ia akan merekrut orang-orang yang lebih
berkompeten agar dapat memberikan yang terbaik kepada pelanggannya.

Jadi yang terpenting dari seorang Nursepreneur adalah inovasi dan


keberanian untuk mengambil risiko serta siap bekerja keras mencapai tujuan
dengan optimis. Inilah yang membuat entreprenur selalu tampil dengan gagasan
baru yang segar, melawan arus pemikiran orang banyak atau kreatif. Bahkan
terkadang dicap gila pada awal kemunculannya karena bertentangan dengan
kebiasaan umum.

8
2.1 ANALISIS SWOT

A. Strength (Kekuatan)
 Harga terjangkau
 Menjadi home care yang dibutuhkan untuk merawat lansia
 Menjadi home care yang dibutuhkan untuk perawatan luka
B. Weakness (Kelemahan)
 Belum adanya tim yang lain
 Dana pengembangan juga terbatas
 Tempatnya masih kecil
C. Opportunity (Peluang)
Banyaknya yang membutuhkan perawat untuk lansia dan perawatan luka
sehingga peluang untuk home care semakin besar
D. Threats (Ancaman)
 Tempat yang dekat puskesmas
 Ketersediaan obat juga belum banyak

9
BAB III STP (SEGMENTASI, TARGETING, POSITIONING)

 SEGMENTASI
a. Usaha praktik mandiri ini bertempat dirumah sendiri yaitu lingkungan
di desa sehingga menciptakan suasana tenang
b. Usaha ini ditujukkan keseluruh kalangan terutama untuk perawatan
lansia
c. Home care ini untuk semua kalangan ekonomi baik pendapatan kecil
ataupun besar
d. Home care ini juga melayani konsultasi Kesehatan dan pemeriksaan
Kesehatan.

 TARGETING
Target dalam usaha praktik ini adalah semua kalangan, terutama yang
membutuhkan jasa peratwatan lansia dan perawatan luka. Selain itu juga
untuk memeriksakan Kesehatan yang dialami, konsultasi dengan tentang
Kesehatan yang dialaminya.

 POSITIONING
Dalam usaha buka praktik ini menggunakan logo tersendiri atau
menggunakan sejenis kartu nama yang mencantumkan praktik mandiri
dilengkapi dengan nomor whatsapp atau media yang lainnya dengan
menuliskan jasa apa saja yang di tawarkan. Untuk harga memilih harga
yang relatif terjangkau dengan pelayanan sebaik mungkin. Jika ketersediaan
obat tidak ada atau tidak memadai maka menuliskan resep agar klien dapat
memperoleh obat tersebut di apotik yang menyediakan.
Berdasarkan pesaing disekitar tempatnya terdapat puskesmas serta klinik
yang lumayan besar sehingga sebaiknya pelayanan yang diberikan dapat
memuaskan sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

10
BAB IV PRODUKSI DAN PROYEKSI KEUANGAN

1. Penjelasan Usaha
Usaha praktik mandiri/home care ini bertempat dirumah atau bisa
menghubungi terlebih dahulu agar mempermudah bisa juga datang kerumah
klien. Apabila tidak adanya ketersediaan obat maka klien diberi resep agar
dapat membeli di apotik. Akibat peralatan yang masih minimum maka
apabila ada klien dengan keluhan yang berat maka akan dirujukkan
kerumah sakit.
Pelayanan yang ditawarkan berupa:
 Perawatan terhadap lansia
 Perawatan terhadap luka
 Konsultasi Kesehatan
 Pemeriksaan Kesehatan

2. Strategi Marketing
Strategi marketing yaitu dengan memberikan bener ditempat untuk buka
praktek, memberikan kartu nama bagi setiap klien yang datang, membuat
logo agar mempermudah untuk mengingatnya. Memakai media massa untuk
mengenalkan pada dunia luar dan agar mempermudah mengaksesnya.

3. Perhitungan modal
a. Total modal

Gedung untuk praktik (ruang periksa, lantai 25.000.000


tidak licin, dinding permanen)
Peralatan medis (alat ttv, brankar, dll) 15.000.000
Obat-obatan dan lemari 15.000.000
ATK, meja dan kursi (pemeriksaan, untuk 7.000.000
tunggu)
Jumpalah Total 62.000.000

11
b. Perolehan modal didapat sebagian dari tabungan dan apabila tidak
mencukupi maka dengan melakukan pminjaman kepada bank.
c. Harga yang ditawarkan

Perawatan terhadap lansia 250.000 - 500.000


Perawatan terhadap luka 150.000 - 300.000
Konsultasi Kesehatan 75.000 - 100.000
Pemeriksaan Kesehatan 100.000 - 200.000

12
BAB V PENUTUP

Persyaratan membuka praktik mandiri perawat berdasarkan Permenkes RI Nomor


26 tahun 2019.

Persyaratan Administrasi
1. Kualifikasi pendidikan minimal Profesi Ners. Vokasi bisa membuka praktik
keperawatan mandiri jika disuatu daerah tersebut belum memiliki kualifikasi
perawat ners.
2. Surat Izin Praktik Perawat (SIPP) dikeluarkan oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota tempat praktik keperawatan mandiri. Syarat utama
mendapatkan SIPP adalah sudah memiliki Surat Tanda Registrasi (STR).
Setiap perawat berhak mendapatkan paling banyak 2 SIPP yang dapat
digunakan di Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit atau praktik mandiri. Berikut
persyaratan untuk mendapatkan SIPP:
1. fotokopi ijazah dilegalisir
2. fotokopi STR yang masih berlaku dan dilegalisasi asli
3. surat keterangan sehat dari dokter yang memiliki surat izin
praktik
4. surat pernyataan memiliki tempat praktik atau surat
keterangan dari pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan
tempat perawat berpraktik
5. pas foto terbaru dan berwarna dengan ukuran 4×5 (3 lembar)
6. rekomendai dari kepala dinas kesehatan/kota setempat atau
pejabat yang ditunjuk.
7. rekomendasi dari organisasi profesi.

Persyaratan Bangunan/Prasarana
1. untuk tempat praktik mandiri perawat dapat berutapa rumah tinggal, bagian
dari rumah, bagian dari kantor/tempat kerja, mal, atau bagian dari gedung
(apartemen, rumah toko, rumah susun, mal, atau bangunan lain yang sejenis).
Bangunan

13
2. Bangunan bersifat permanen, tidak bergabung fisik bangunan lainnya (ada
batas dengan bangunan lainnya). misalnya pada bangunan rumah tinggal pintu
masuk tempat praktik harus terpisah dari tempat tinggal.
3. Bangunan praktik mandiri perawat terdiri dari ruang administrasi, ruang
tunggu, ruang periksa/konsultasi/asuhan keperawatan, ruang penyimpanan
alat kesehatan, toilet dan ruang lainnya sesuai kebutuhan
4. Memiliki sistem air berish, kelistrikan atau pencahayaan yang cukup, ventilasi
atau sirkulasi udara yang baik dan prasaran lain sesuai dengan kebutuhan.
Papan Nama Praktik
1. Perawat yang membuka praktik mandiri wajib memasang papan nama
praktik.
2. Papan nama mudah dibaca oleh masyarakat.
3. Memuat nama perawat, nomor STR, Nomor SIPP dan terdapat keterangan
“memberikan Asuhan Keperawatan”

14
KATA MOTIVASI

15

Anda mungkin juga menyukai