Anda di halaman 1dari 11

KONSEP DASAR ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

Putri Juliana
18022075
Administrasi Dan Supervisi Pendidikan

Abstrak

Administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan
asas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. tujuan administrasi
adalah untuk mendayagunakan segala tenaga, sarana, dan dana secara optimal, teratur, relevan,
efektif, dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen Pendidikan adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan serta penilaian usaha pendidikan
agar mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Fungsi manajemen
meliputi :Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan
(Actuating/Directing), dan Pengawasan (Controlling).

PENDAHULUAN
Administrasi sebagai suatu kegiatan bersama terdapat dimana-mana selama ada manusia
yang hidup dan bekerjasama dalam kelompok. Jika kita melihat sebuah pabrik bekerja
menghasilkan semacam benda sebagai produknya, maka di situ kita melihat ada Administrasi.
Jika kita melihat suatu lembaga yang melatih dan memberikan suatu pelajaran yang akhirnya
mereka mendapat sertifikat dari proses pendidikan itu,maka disitu ada Administrasi pendidikan.
Jika kita melihat suatu lembaga yang mempunyai suatu organisasi yang tersusun baik ataupun
terencana, maka di situ kita melihat ada sebuah Manajemen.
PEMBAHASAN
A. ADMINISTRASI PENDIDIKAN
1. Pengertian Administrasi
Menurut asal katanya, administrasi berasal dari bahasa latin administrare yang
berarti melayani, membantu, dan memenuhi. Dari perkataan itu terbentuk kata benda
administration dan kata sifat administrativus yang kemudian masuk ke dalam bahasa
inggris administrasion. Perkataan itu selanjutnya diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia menjadi administrasi.
a. Administrasi dalam arti sempit
Dalam pengertian ini, administrasi diambil dari istilah dalam bahasa
Belanda administratie yang berarti setiap penyusunan keterangan-keterangan
secara sistematis dan pencatatannya secara tertulis dengan maksud untuk
memperoleh suatu ikhtisar mengenai keterangan-keterangan itu dalam
keseluruhannya dan dalam hubungannya satu sama lain.
b. Administrasi dalam arti luas
1) Administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau
lebih yang didasarkan asas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
2) Administrasi adalah segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja
sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
3) Administrasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengendalikan suatu
usaha (pemerintah) agar tujuan tercapai.
Dengan memahami pengertian administrasi secara luas diharapkan
terdapat keluasan wawasan pemahaman terhadap istilah administrasi.
Administrasi bukan hanya pekerjaan tulis menulis di belakang meja, akan tetapi
mencakup pengaturan manusia dan non manusia (waktu, tempat, sarana, dan
prasarana).
Charles A. Beard, seorang historikus politik terkenal dalam salah satu
karyanya yang dikutif oleh Albert Lepawsky dalam buku Administration
menyatakan bahwa : “Tidak ada satu hal untuk abad modern sekarang ini yang
lebih penting dari administrasi. Kelangsungan hidup pemerintahan yang beradab
dan bahkan kelangsungan hidup peradaban itu sendiri akan sangat bergantung atas
kemampuan kita untuk membina dan mengembangkan suatu filsafat administrasi
yang mampu memecahkan masalah-masalah modern.
Pendapat di atas menekankan pentingnya administrasi dalam abad modern
ini. Bahkan, tegak rubuhnya suatu Negara, maju mundurnya peradaban manusia
serta timbul tenggelamnya bangsa-bangsa di dunia tidak dikarenakan perang
nuklir atau malapetaka, akan tetapi tergantung pada baik buruknya administrasi
yang dimiliki.
Pertimbangan rasional yang diambil adalah ada suatu kerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu namun dikerjakan tidak teratur, belum ada administrasi.
Demikian pula usaha kerja sama secara teratur tanpa adanya tujuan pun belum
dapat dikatakan ada administrasi. Jadi syarat atau prinsip adanya administrasi
adalah : (1) adanya kegiatan kerja sama yang dilakukan sekelompok orang, (2)
adanya penataan atau pengaturan dalam kerja sama, (3) adanya tujuan yang akan
dicapai dari kegiatan kerja sama.
Adapun tujuan administrasi adalah untuk mendayagunakan segala tenaga,
sarana, dan dana secara optimal, teratur, relevan, efektif, dan efisien untuk
mencapai tujuan tertentu.
2. Konsep Dasar Administrasi Pendidikan
a. Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan oleh para ahli diartikan dalam dua pengertian,
yaitu sebagai ilmu dan sebagai proses. Pengertian administrasi pendidikan sebagai
suatu ilmu mengandung pengertian bahwa Administrasi pendidikan adalah ilmu
yang mempelajari penataan sumber daya yaitu manusia, kurikulum atau sumber
belajar dan fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan
penciptaan suasana yang baik bagi manusia yang disepakati.
Administrasi pendidikan pada dasarnya adalah suatu media untuk
mencapai tujuan pendidikan secara produktif yaitu efektif dan efisien. Efektif
tidaknya kegiatan administrasi dapat dilihat pada (1) masukan yang merata, (2)
keluaran yang banyak dan bermutu tinggi, (3) ilmu dan keluaran yang gayut
dengan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun, dan (4) pendapatan
tamatan atau luaran yang memadai. Sedangkan efisiensi dapat dilihat pada (1)
kegairahan atau motivasi belajar yang tinggi, (2) semangat bekerja yang besar, (3)
kepercayaan berbagai pihak, dan (4) pembiayaan, waktu dan tenaga yang sekecil
mungkin tetapi hasil yang besar.
3. Tujuan Administrasi Pendidikan
Tujuan administrasi pendidikan pendidikan pada hakikatnya merupakan alat
untuk mencapai tujuan optimal pendidikan. Karena sekolah merupakan sub sistem
dari sistem pendidikan nasional, maka tujuan administrasi pendidikan yang
dilaksanakan di sekolah mempunyai tiga macam jangkauan, yaitu : tujuan jangka
pendek, tujuan jangka menengah, dan tujuan jangka panjang.
a. Tujuan Jangka Pendek
Pada hakikatnya tujuan jangka pendek administrasi pendidikan di sekolah
adalah agar tersusun dan terlaksana suatu sistem pengelolaan komponen
instrumental proses pendidikan, yang terdiri dari komponen siswa, pegawai, guru,
prasarana, sarana, organisasi, pembiayaan, kurikulum, tata laksana dan hubungan
masyarakat guna menjamin terlaksananya proses pendidikan di sekolah yang
relevan, efektif dan efisien yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan di
sekolah yang bersangkutan.
b. Tujuan Jangka Menengah
Agar tujuan jangka pendek dilakukan itu tidak salah arah, perlu
berorientasi kepada tujuan jangka menengah, yaitu tujuan institusional setiap jenis
dan jenjang program pendidikan di sekolah. Jadi, tujuan jangka pendek harus
disesuaikan dengan tujuan institusional. Tujuan institusional pendidikan untuk
semua tingkat dan jenis sekolah telah dibakukan oleh pemerintah.
c. Tujuan Jangka Panjang
Semua tujuan jangka menengah yang akan dicapai harus mendukung
tercapainya tujuan pendidikan yang lebih luas, yaitu tujuan nasional. Karena itu,
kegiatan administrasi pendidikan di sekolah dalam jangka panjang hendaknya
akan mendukung tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Apabila dikaitkan dengan pengertian administrasi pendidikan, tujuan
administrasi pendidikan adalah agar segala usaha kerja sama dalam
mendayagunakan berbagai sumber daya (manusia dan non manusia) dapat
berjalan secara teratur, efektif, efisien, dan produktif dalam mencapai tujuan
pendidikan.
4. Fungsi Administrasi Pendidikan
a. Fungsi Administrasi Pendidikan
Pada dasarnya administrasi berfungsi untuk menentukan tujuan organisasi
dan merumuskan kebijaksanaan umum. Sedangkan manajemen berfungsi untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka
pencapaian tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan umum yang telah dirumuskan.
Dalam proses pelaksanaannya, administrasi dan manajemen mempunyai
tugas-tugas tertentu yang harus dilaksanakan. Tugas-tugas itulah yang disebut/
diartikan sebagai fungsi-fungsi administrasi dan manajemen.
Di bawah ini akan dikemukakan pendapat para ahli tentang fungsi
administrasi :
“George R Terry mengemukakan empat fungsi yang terkenal dengan
akronim POAC, yaitu : Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian),
Actuating (penggerakan), dan Controlling (pengawasan). Henry Fayol
menegemukakan lima fungsi, yaitu : Planning (perencanaan), Organizing
(pengorganisasian), Commanding (pemberian komando), Coordinating
(pengoordinasian), dan Controlling (pengawasan). Luther M. Gullick
mengemukakan tujuah fungsi yang terkenal dengan akronim POSDCORB, yaitu:
Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Staffing (pengadaan
tenaga kerja), Directing (pemberian bimbingan), Coordnating (pengkoordinasian),
Reporting (pelaporan), dan Budgeting (penganggaran). Harold Koontz dan
O’Donnel menegmukakan lima fungsi yaitu : Planning (perencanaan), Organizing
(pengorganisasian), Staffing (pengadaan tenaga kerja), Directing (pemberian
bimbingan), dan Controlling (pengawasan). Menurut John F. Mee terdapat empat
fungsi yaitu Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Motivating
(pemberian motivasi), dan Controlling (pengawasan). Sementara itu, S.P. Siagian
membagi kedalam lima fungsi, yaitu : Perencanaan, Pengorganisasian, Pemberian
motivasi, Pengawasan, dan Penilaian.
Sejalan dengan uraian diatas, administrasi pendidikan mempunyai fungsi
yang integral dalam proses pendidikan, terutama dalam pengelolaan pelaksanaan
proses belajar mengajar di sekolah. Dengan demikian, fungsi administrasi
pendidikan di sekolah meliputi :
1) Fungsi perencanaan yang mencakup berbagai kegiatan seperti menentukan
kebutuhan, diikuti dengan penentuan trategi pencapaian tujuan dan kemudian
penentuan program guna melaksanakan strategi pencapaian tujuan tersebut.
2) Fungsi organisasi yang meliputi pengelolaan personil, sarana prasarana,
distribusi tugas,struktur, yang berwujud sebagai suatu badan yang integral.
3) Fungsi motivasi yang terutama meningkatkan efisiensi proses dan efektivitas
hasil kerja. Fungsi tersebut timbul antara lain karena adanya penentuan dan
distribusi tugas, tanggung jawab, dan kewenangan yang sesungguhnya
bermuara pada relevansi, efektivitas, dan efisiensi hasil kerja yang hendak
dicapai.
4) Fungsi pengawasan, meliputi pengamatan proses pengelolaan secara
menyeluruh sehingga tercapailah hasil sesuai dengan apa yang telah
direncanakan. Hal ini akan berguna untuk mencegah terjadinya
penyimpangan, membimbing dalam rangka peningkatan kemampuan kerja,
memperoleh umpan balik, dan untuk mengukur sampai berapa jauh tujuan
telah tercapai.
5. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan tidak saja menyangkut penataan pendidikan formal
(sekolah dan perguruan tinggi) melainkan juga pendidikan non formal atau
pendidikan luar sekolah seperti kursus-kursus, latihan keterampilan, dan sebagainya.
Hal ini bila ditinjau dari segi institusional organisatoris.
Secara umum ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi :
a. Administrasi Organisasi
Hal ini merupakan kegiatan administrasi yang berhubungan dengan
bagian-bagian yang ada dalam organisasi pendidikan serta kemungkinan
hubungan yang dapat terjadi antara satu bagian dengan bagian yang lain baik
secara vertical maupun horizontal, struktur organisasi, pembagian tugas, dan
lainnya.
b. Administrasi Kurikulum
Hal ini berhubungan dengan kegiatan administrasi pendidikan yang
meliputi perencanaan kurikulum, metode/cara penyampaian, sistem yang
dipergunakan, penyusunan kalender akademik, sampai kepada evaluasi
pelaksanaan kurikulum di lapangan.
c. Administrasi Kepegawaian
Kegiatan ini meliputi pengadministrasian yang berkaitan dengan upaya
perencanaan, pengadaan, pembinaan sampai kepada pendayagunaan pegawai,
baik edukatif (seperti guru) maupun pegawai non edukatif (pegawai tata usaha,
pegawai perpustakaan, dll).
d. Administrasi Peserta Didik/Siswa
Administrasi kesiswaan adalah semua kegiatan administrasi pendidikan
yang dilakukan berhubungan dengan para calon siswa, siswa, dan alumni, seperti
mengatur penerimaan siswa baru, pengelompokkan menurut jurusan, program
bimbingan dan penyuluhan, masalah kehadiran, kemajuan akademik, kegiatan
ekstra kurikuler, dan lain-lain.
e. Administrasi Sarana dan Prasarana
Kegiatan administrasi pendidikan yang dilakukan sehubungan dengan
semua sarana dan prasarana yang langsung atau tidak langsung menunjang proses
pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, seperti : pengaturan tata
letak bangunan, alat-alat sekolah, dan lain-lain.
f. Adminsitrasi Tata Usaha
Administrasi ketatausahaan merupakan kegiatan administrasi pendidikan
yang mengelola pencatatan, pengumpulan, dan penyimpanan data dan dokumen
yang dapat dipergunakan untuk membantu pimpinan dalam pengambilan
keputusan, urusan surat menyurat serta laporan – laporan mengenai kegiatan
sekolah.
g. Administrasi Pembiayaan
Administrasi pembiayaan adalah administrasi pendidikan yang
berhubungan dengan pengelolaan pembiayaan pendidikan mulai dari tingkat
perencanaan sampai pada pengukuran efisiensi biaya dalam proses pendidikan.
Hal ini berhubungan dengan administrasi uang SPP, DPP, Sumber-sumber
keuangan lainnya, alokasi pembiayaan dan pertanggung jawaban penggunaannya.
h. Administrasi Tata Hubungan Masyarakat
Administrasi tata hubungan dengan masyarakat ialah kegiatan administrasi
pendidikan yang mengelola hubungan masyarakat dengan sekolah. Masyarakat itu
bisa perseorangan atau orang tua siswa atau organisasi/lembaga lain yang
dianggap mendukung pencapaian tujuan proses pendidikan secara keseluruhan,
seperti BP3 (Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan), IKOMAH (Ikatan
Orang Tua Mahasiswa), Majlis Ulama, GUPPI, dan lain-lain.
Apabila ditinjau dari tingkat pelaksanaannya, kegiatan administrasi
pendidikan di Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga tingkat, yaitu tingkat
nasional, regional, dan lokal.
1) Tingkat Nasional
Pada tingkat nasional kegiatan administrasi pendidikan dilakukan oleh
departemen beserta unit kerjanya (tingkat pusat). Kegiatan administrasi
pendidikan pada tingkat nasional terutama berupa perumusan kebijaksanaan
umum dalam bidang pelaksanaan dan teknis, pemberian bimbingan dan
pengawasan terhadap kebijaksanaan tersebut. Hal ini sesuai dengan keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 44 tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Organisasi Departemen. Departemen yang mengurus bidang pendidikan
dalam berbagai jenjang kelembagaan yaitu Departemen Pendidikan Nasional
dan Departemen Agama.
2) Tingkat Regional
Kegiatan administrasi pendidikan pada tingkat regional dilaksanakan
pada Kantor Dinas Pendidikan Nasional Propinsi, Kantor Dinas Pendidikan
Nasional Kabupaten/Kota, Kantor Dinas Pendidikan Nasional Kecamatan, dan
Koordinator Perguruan Tinggi Swasta. Demikian pula pada Departemen
Agama dilaksanakan pada tingkat Kanwil Departemen Agama Propinsi,
Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota, Kantor Urusan Agama
Kecamatan, dan Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta.
3) Tingkat Lokal
Pelaksanaan administrasi pendidikan ditingkat lokal adalah kegiatan
administrasi pendidikan yang dilaksanakan di lembaga pendidikan yang
secara langsung melakukan proses pendidikan terhadap peserta didik, seperti
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Umum/Madrasah Aliyah,
PTN/PTS dan PTAIN/PTAIS, dan sebagainya.
6. Konsep – konsep Baru Administrasi Pendidikan
Pemahaman terhadap apa yang sedang berkembang dalam dunia administrasi
pendidikan amat penting untuk meluaskan wawasan dan memantapkan visi yang ada
dan diperlukan. Konsep-konsep yang perlu diketahui yaitu :
a. Administrasi pendidikan sebagai suatu proses sistem perilaku
Konsep ini mengandung arti bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan
terjadi suatu proses interaksi manusia dalam sistem yang terarah dan terkoordinasi
dalam mencapai tujuan.
b. Learning merupakan sasaran pokok
Konsep ini mengandung arti bahwa faktor-faktor lain hanyalah merupakan
sasaran antara untuk membantu peserta didik untuk meningkatkan proses
belajarnya.
c. Kepengawasan adalah usaha kerja sama yang sistemik dan terkoordinasi secara
terarah dan terpadu
Konsep ini mengandung arti bahwa keberhasilan kepengawasan bukanlah
terletak pada efektif pengawasan dalam menjalankan tugasnya, seperti keyakinan
pada konsep kepengawasan tradisional, tetapi terletak sejauh manakah kerja sama
antara berbagai unsur yang terlibat.
d. Komunikasi terbuka antar berbagai unsur yang terlibat
Komunikasi adalah urat nadi kegiatan administrasi pendidikan. Bilamana
jalur komunikasi ini tertutup atau ada yang menghambat, akan terdapat
ketidaklancaran aktivitas administrasi.
e. Penggunaan gaya kepemimpinan yang tepat
Kepemimpinan itu akan efektif apabila menggunakan style yang tepat.
Style ini bersumber pada berbagai teori kepemimpinan yang telah lama
dikembangkan.
f. Adanya fleksibilitas organisasi yang memungkinkan penyesuaian yang dapat
dilakukan sehingga terjadi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
g. Penghargaan terhadap usaha dan aktivitas kreatif sesuai dengan hakikat manusia
yang diekspresikan dalam pelaksanaan program pendidikan.
Hari R. Douglas menyarankan beberapa prinsip lain tentang administrasi, yaitu :
1) Priority of objectives over machinery and personal consideration (memprioritaskan
tujuan diatas pertimbangan-pertimbangan pribadi dan mekanisme organisasi).
2) Coordination of authority and responsibility (koordinasi tentang wewenang dan
tanggung jawab ).
3) Adaptation of responsibility to the character of the personal (penyusunan tanggung
jawab yang diberikan terhadap karakter personal).
4) Recognition of the human psychological factors ( pengakuan terhadap faktor-faktor
psikologis manusia).
5) Relativity of values (relativitas nilai-nilai).[10] Dalam pelaksanaan kegiatan
administrasi, nilai-nilai yang ada pada suatu prinsip tergantung atau ada hubungannya
dengan nilai-nilai yang ada pada prinsip lain. Karena itu tidak dibenarkan adanya
suatu keputusan yang mempunyai akibat konflik antara prinsip yang satu dengan
prinsip yang lain. Disamping itu untuk mengkompromikan antara prinsip yang satu
dengan prinsip yang lain hendaknya mengutamakan tujuan umum.
B. MANAJEMEN
1. Pengertian Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang artinya
seni, melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary Parker Follet, manajemen sebagai
seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain berarti bahwa seorang manajer
bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Ricky W. Griffin, manajemen adalah sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran secara efektif dan efesien.
Secara umum Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota
organisasi dan pengguna sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
2. Pengertian Mananjemen Pendidikan
Pengertian Manajemen Pedidikan menurut para ahli:
Manajemen Pendidikan menurut Made Pidarta, (1988:4). Manajemen Pendidikan
diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam
usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.
Manajemen Pendidikan menurut Soebagio Atmodiwirio. (2000:23). Manajemen
pendidikan dapat didefinisikan sebagi proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin,
mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Berdasarkan pengertian manajemen pendidikan dari para ahli, dapat disimpulkan
bahwa Manajemen Pendidikan adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan serta penilaian usaha pendidikan agar mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
3. Konsep Dasar Manajemen Pendidikan
a. Manajemen sebagai Ilmu
Manajemen telah dipelajarai lama dan telah dikaji, diorganisasikan
menjadi suatu rangkaian teori. Manajemen memerlukan disiplin-disiplin ilmu
pengetahuan lain dalam penerapannya untuk mencapai tujuan. Manajemen dalam
upaya mencapai tujuannya berdasarkan kaidah ilmiah dan sistematis.
b. Manajemen sebagai Seni
Diartikan bahwa manajer dalam mencapai tujuan banyak dipengaruhi
oleh keterampilan-keterampilan pribadi, bakat dan karakternya.
c. Manajemen sebagai Proses
Manajemen sebagai proses karena dalam mencapai tujuan menggunakan
serangkaian kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Manajemen sebagai proses lebih diarahkan pada proses mengelola dan mengatur
pelaksanaan suatu pekerjaan, atau serangkain aktivitas dalam rangka mencapai
tujuan.
d. Manajemen sebagai Profesi
Manajemen sebagai profesi penekankan pada kegiatan yang dilakukan
sekelompok orang dengan menggunakan keahlian-keahlian tertentu. Keahlian-
keahlian tersebut diperoleh karena telah memenuhi syarat atau standart tertentu
dan diakui oleh masyarakat. Dengan keahlian tersebut seseorang dapat
memperoleh suatu status.
4. Fungsi Manajemen Pendidikan
Fungsi manajemen meliputi :
a. Perencanaan (Planning)
Proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk
mencapai tujuan, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena
tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain tak akan dapat berjalan.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah
dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang
tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat
memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan
efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
c. Pengarahan (Actuating/Directing)
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak
dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang
tinggi.
d. Pengawasan (Controlling)
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang
telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai
dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam
lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.

KESIMPULAN
Administrasi pendidikan adalah suatu media untuk mencapai tujuan pendidikan secara
produktif yaitu efektif dan efisien dengan mendayagunakan segala tenaga, sarana, dan dana
secara optimal, teratur, dan relevan
Manajemen Pendidikan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan serta penilaian usaha pendidikan agar mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Afifuddin, dkk. 2005. Administrasi Pendidikan. Bandung: CV. Insan Mandiri
Burhanuddin, Yusak. 2005. Administrasi Pendidikan.Bandung: Pustaka Setia
Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Gunung Agung, 1981), hlm. 5
Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto, Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan,
(Surabaya: Usaha Nasional. 1982). Hlm. 16.
The Liang Gie, Unsur-unsur Administrasi: Suatu Kumpulan Karangan, (Jogyakarta. Karya
Kencana, 1986), hlm. 30.
Sondang P.Siagian. Analisa serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi. (Jakarta:
Gunung Agung, 1986), hlm. 1.
Engkoswara, Dasar-dasar Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Proyek Pengembangan LPTK.
1987). Hlm 42.
Mohammad Fakry Gaffar, Perencanaan Pendidikan: Teori dan Metodologi. (Jakarta: Proyek
Pengembangan LPTK. 1987).

Anda mungkin juga menyukai