Anda di halaman 1dari 9

HAKEKAT, SEJARAH, & PENDEKATAN

ILMU PENGETAHUAN (SAINS) TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT


Oleh:
Apriyanda Kusuma Wijaya, S.Pd., M.Pd
Tadris IPS IAIN Syekh Nurjati Cirebon
apriyandawijaya@syekhnurjati.ac.id

A. Hakekat Ilmu Pengetahuan


(Sains), Teknologi, dan
Masyarakat
Pada hakekatnya sains memiliki dua aspek pendidikan dengan menggunakan
dimensi yaitu sains sebagai proses dan sains sebagai alatnya untuk mencapai
sains sebagai produk. Sains sebagai tujuan pendidikan pada umumnya dan
suatu proses, merupakan rangkaian pendidikan sains pada khususnya. Salah
kegiatan ilmiah atau hasil-hasil satu sasaran yang dapat dicapai melalui
observasi terhadap fenomena alam pendidikan sains adalah “pengertian
untuk menghasilkan pengetahuan ilmiah sains” itu sendiri (Amien, dalam Madya,
(scientific knowladge) atau keterampilan 2010). Tujuan utama pendidikan sains
dan sikap-sikap yang dibutuhkan untuk adalah mengembangkan individu-
memperoleh dan mengembangkan individu yang literasi sains. Literasi sains
pengetahuan. Sedangkan sains sebagai meliputi pengetahuan tentang usaha
produk merupakan kumpulan ilmiah, hukum-hukum dan teori ilmiah,
pengetahuan yang meliputi fakta-fakta, serta keterampilan inkuiri. Hal yang
konsepkonsep, prinsip-prinsip, teori- paling esensial dalam membentuk
teori, generalisasi, dan hukum-hukum. manusia yang literasi sains adalah
Sains sebagai proses dan sains sebagai memiliki pengetahuan yang
produk bukanlah merupakan dua fundamental tentang sains. Individu
dimensi yang terpisah, namun yang literasi sains memiliki kemampuan
merupakan dua dimensi yang terjalin untuk menggunakan aspek-aspek
erat sebagai suatu kesatuan. fundamental Sains dalam memecahkan
masalah-masalah dalam kehidupan
Proses sains akan menghasilkan
sehari-hari, dan dalam pengambilan
pengetahuan atau produk sains yang
keputusan bagi kepentingan umum
baru, dan pengetahuan sebagai produk
maupun personal.
sains akan memunculkan pertanyaan
baru untuk diteliti melalui proses sains, Esensi sains adalah kegunaannya
sehingga dihasilkan pengetahuan sebagai alat dalam penemuan
(produk sain) yang lebih baru lagi. Dari pengetahuan dengan jalan observasi,
hal itu dapat dilihat bahwa sains selalu eksperimen, dan pemecahan masalah.
berkembang dari waktu ke waktu. Dalam pendidikan Sains, baik itu sains
Pendidikan Sains merupakan salah satu sebagai proses dan sains sebagai produk

Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial


Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
harusnya mendapat penekanan yang bahwa pada hakekatnya, antara ilmu
seimbang. Selama ini tampak bahwa pengetahuan dan teknologi saling
pengajaran Sains di sekolah memberi memberikan pengaruhnya. Ilmu
tekanan yang jauh lebih besar terhadap pengetahuan akan semakin berkembang
“Sains sebagai produk”, dari pada “Sains apabila ditunjang dengan teknologi, dan
sebagai proses”. Pendidikan Sains pada teknologi akan memiliki nilai daya guna
hakekatnya dapat digunakan untuk yang maksimal apabila diimbangi
membekali peserta didik dengan dengan kesiapan masyarakat untuk
pengetahuan dan keterampilan proses, menggunakannya. Penggunaan
tetapi juga dapat digunakan untuk teknologi oleh masyarakat akan
menanamkan sikap dan nilai yang melahirkan inovasi baru bagi teknologi
berguna bagi system kemasyarakatan itu sendiri.
Pendidikan sains memberikan gambaran

B. Sejarah Perkembangan Ilmu Perkembangan ilmu pengetahuan yang


Pengetahuan/ Sains, dan merupakan sumbangan ilmuan muslim
Teknologi ini kemudian menyebar kedaratan Eropa
melalui daerah Spanyol yang menjadi
Perkembangan ilmu pengetahuan
daerah kekuasaan Islam. Dengan adanya
pada zaman purba berawal dari kegiatan
kegiatan intelektual ilmuan muslim baik
manusia mengamati peristiwa-peristiwa
yang ada di daerah arab maupun daerah
alam. Hal ini terjadi di daerah mesir,
spanyol mengakibatkjan adanya
babilonia dan Yun ani. Pengamatan
rainainsans. Nama nama ilmuan eropa
dilakukan oleh orang msir dan babilonia
yang lain ialah Copernicus, Leonardo da
melahirkan pengetahuan praktis
Vinci, Paracelsus, Kepler, Galileo
sedangkan pemikiran orang Yunani
(Poedjiadi, 2019).
melahirkan filsafat dan seni, antara lain
ialah Thales Pythagoras, Leukippos, Selanjutnya, perkembangan sains
Demokritos dan Aristoteles, modern dimulai sejak abad ke 18. Ilmu
pengetahuan di Yunani berkembang kimia, biologi, fisika, serta ilmu
dengan baik sejak abad ke 5 Sebelum pengetahuan lain berkembang dengan
Masehi (SM). pesatbaik teori maupun praktek.
Kemajuan ilmu pengetahuan ini
Dalam Abad pertengahan di Eropa
ditunjang oleh adanya perkembangan
dapat dikatakan tidak ada
teknologi. Ilmu kimia berkembang
perkembangan pengetahuan. Sains
menjadi beberapa cabang ilmu, misalnya
berkembang di daerah Timur Tengah
kimia organic, analitik dan biokimia
dan dilakukan oleh para ilmuan Muslim
peralatan yang dihasilkan sebagai
dan meliputi ilmu kimia, fisika,
produk teknologi sangat menunjang
astronomi, matematika, kedokteran,
perkembangan ilmu pengetahuan
farmasi. Diantara nama nama ilmuan
misalnya microscop electron, tabung
muslim yang terkenal Al biruni, Ibnu
hampa udara dan lain lain. Ilmu biologi
Sina, Al-Batani, Umar Khayyam.
berkembangan dan berkaitan erat

Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial


Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
dengan ilmu kimia maupun fisika yang disebut biologi molekuler dan
sehingga menimbulkan cabang ilmu biofisika (Poedjiadi, 2019).
Perkembangan teknologi tidak dapat menggunakan sains untuk
terjadi dalam kurun waktu yang pendek, memperbaiki kehidupan mereka sendiri
tetapi pada hakekatnya telah dimulai dan untuk menghadapi dunia teknologi
sejak ratusan ribu tahun yang lalu, ketika yang semakin meningkat dan kompleks.
manusia menggunakan batu sebagai alat b. Menyiapkan peserta didik untuk
untuk memudahkan aktifitas mereka, menghadapi isu -isu teknologi/
yang kemudian disusul mengenal logam masyarakat secara bertanggung jawab. c.
seperti besi, perak, tembaga, hingga Mengidentifikasi batang tubuh ilmu
sampai diciptakannya berbagai mesin pengetahuan dasar di mana para peserta
dan alat dari teknologi peradapan saat didik perlu menguasainya agar mampu
ini. Sejarah menunjukkan bahwa mula secara cerdas menghadapi isu-isu STM.
mula teknologi berkembang tanpa d. Menyediakan gambaran yang tepat
adanya hubungan dengan sains. namun dan teliti kepada para peserta didik
kini kenyataannya bahwa tentang syarat-syarat dan kesempatan-
perkembangan sains itu menyebabkan kesempatan untuk menentukan dan
perkembangan teknologi dan memilih karir dalam ruang lingkup STM.
sebaliknya. Keduanya adalah hal yang Program STM mengalami
saling memberikan prinsip sebab akibat penyempurnaan dan berkembang
sebagai fokus dari pembelajaran sains di
Sains, Teknologi dan Masyarakat
sekolah-sekolah, sebagai wawasan
(STM) yang dalam bahasa Inggris
untuk mengidentifikasi tujuan-tujuan
disebut Science-Technology-Society
pendidikan sains, kurikulum sains yang
(STS) merupakan gerakan pendidikan
baru, strategi mengajar yang baru, dan
sains di Amerika Serikat dan negara-
bentuk evaluasi yang baik.
negara lain di dunia. Di Indonesia telah
dikembangkan sejak tahun 90-an. Di Di Negara Amerika, program STM
Indonesia dikenal dengan beberapa memberikan perbedaan yang cukup
nama, yaitu STM, SATEMAS, dan kontras dengan program sains standar.
Salingtemas (sains-lingkungan- Science Technology Society (STS) adalah
teknologi- masyarakat). Sains, suatu inovasi dalam pendidikan sains di
Teknologi, dan Masyarakat di Amerika Amerika Serikat yang berkembang mulai
Serikat dan di beberapa negara Eropa tahun 1970-an, yang merupakan suatu
menjadi suatu gerakan pendidikan sains gerakan guna menjawab kelemahan
sejak kemunculannya sebagai salah satu yang terdapat dalam program
dari lima pokok -pokok pikiran dalam pendidikan sains sebelumnya. (Yager :
Project Synthesis (Norris Harms). E. 1990). Dalam pendidikan sains
Joseph Piel selanjutnya memimpin tradisional, pengajaran sains sehari-hari
program STM untuk Project Synthesis. hanya ditujukan pada pengumpulan
informasi. Kenyataannya, sedikit sekali
Program STM menunjukkan
murid yang mampu memanfaatkan
karakteristik sebagai berikut. a.
informasi yang tampaknya sudah
Menyiapkan individu-individu agar
mereka pelajari. Karena itu, pendidikan

Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial


Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
sains secara tradisional kurang efektif baru di dalam pendidikan Sains. Sains
dalam membantu murid Teknologi Masyarakat mula-mula timbul
mengembangkan kemampuannya. di Inggris dan Amerika Serikat yang kini
(Khaeruddin dalam Hunaepi dkk : 2014) meluas keberbagai negara termasuk
Pendidikan sains dengan STM Indonesia. Definisi Sains Teknologi
menjadikan murid sebagai pemeran aktif Masyarakat atau “Science-Teknology
dalam pelajaran sains itu sendiri karena Society” menurut Nasional Science
melalui program STM akan Teachers Associations (NSTA) adalah
mempertinggi aspek kreativitas siswa. pembelajaran sains dan teknologi dalam
murid lebih banyak memiliki gagasan konteks pengalaman manusia (Yager
yang orisinil, penjelasan-penjelasan dan Akcay, 2010).
serta evaluasi atas dirinya. Di samping
C. Pendekatan Ilmu Pengetahuan
itu, murid mampu menyelesaikan
(Sains) Teknologi Masyarakat
permasalahan yang dihadapkan
dalam Prinsip Pembelajaran
kepadanya dalam bentuk dan situasi
yang lain. Penerapan STM dalam Sains-Teknologi-Masyarakat (STM)
kegiatan belajar mengajar memberikan sebagai suatu pendekatan merupakan
beberapa manfaat antara lain: murid cara pandang untuk memecahkan
mempunyai kesempatan dalam permasalahan dalam pendidikan sains.
mengembangkan kemampuan meneliti Sains-Teknologi-Masyarakat berusaha
yang cukup berarti, murid dapat untuk menjembatani materi yang
memproses ilmu pengetahuan yang dibahas di dalam kelas dengan situasi
cukup berarti dan berguna, murid dunia nyata di luar kelas yang
memiliki sikap yang sangat positif yang menyangkut perkembangan teknologi
terus berkembang selama mereka dan situasi sosial kemasyarakatan. Hal
perlukan, murid lebih banyak ini menggambarkan bahwa pendekatan
mengembangkan keahlian termasuk STM dijalankan untuk mempersiapkan
strategi menyelesaikan soal, orisinilitas, peserta didik dalam menghadapi masa
logika, dan kemampuan untuk depannya. Pendekatan STM menuntut
membedakan hubungan sebab dan agar peserta didik diikutsertakan dalam
akibat. Di samping itu pula, murid dapat penentuan tujuan, perencanaan,
menghubungkan pengalaman belajarnya pelaksanaan, cara mendapatkan
dengan lingkungan nyata (Iskandar informasi, dan evaluasi pembelajaran.
dalam Hunaepi dkk : 2014). Dalam (Yager: 1990) mendefinisikan STM atau
menyampaikan suatu materi secara baik STS (Science Technology Society ) sebagai
maka dibutuhkan suatu pendekatan belajar dan mengajar mengenai
dalam pembelajaran. Pendekatan yang sains/teknologi dalam konteks
diharapkan adalah pendekatan yang pengalaman manusia (konteks dunia
mampu membuat siswa aktif selama nyata). Yager mengutip NSTA (National
proses belajar dan mengajar Science Teachers Association)
berlangsung. Salah satunya adalah memerikan ciri -ciri khas pembelajaran
pendekatan Sains Teknologi Masyarakat dengan pendekatan STM. Beberapa ciri
dan Lingkungan (STML). Sains Teknologi khas pendekatan STM tersebut antara
Masyarakat merupakan kecenderungan lain: a. Peserta didik mengidentifikasi

Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial


Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
masalah-masalah yang ada di daerahnya penerapan konsep konsep dan
dan dampaknya. b. Menggunakan keterampilan-keterampilan dalam
sumber-sumber setempat (narasumber memecahkan masalah sehari -hari,
dan bahanbahan) untuk memperoleh misalnya menggunakan proses -proses
informasi yang d apat digunakan dalam ilmiah dalam memecahkan masalah yang
pemecahan masalah. c. Peserta didik terjadi dalam kehidupan sehari -hari,
terlibat secara aktif dalam mencari memahami dan menilai laporan media
informasi yang dapat diterapkan untuk massa mengenai pengembangan
memecahkan masalah. d. Penekanan pengetahuan, pengembalian keputusan
pada keterampilan proses sains, agar yang berhubungan dengan kesehatan
dapat digunakan oleh peserta didik pribadi, gizi, dan gaya hidup yang
dalam mencari solusi ter hadap didasar atas pengetahuan/konsep -
masalahnya. e. Sebagai perwujudan konsep sains. 4. Domain kreativitas
otonomi setiap individu dalam proses Domain kreativitas terdiri atas interaksi
belajar. Poedjiadi menjelaskan bahwa yang komplek adari keterampilan-
ciri utama pendekatan pembelajaran keterampilan dan proses-proses mental.
STS/STM adalah dengan memunculkan Dalam konteks ini, kreativitas terdiri
isu sosial di awal pengajaran. Sebelum atas empat langkah, yaitu tantangan
guru mengajar sudah memiliki isu yang terhadap imajinasi, (melihat adanya
sesuai dengan konsep yang akan tantangan), inkubasi, kreasi fisik, dan
diajarkan. evaluasi. 5. Domain sikap Domain ini
meliputi pengembangan sikap-sikap
Tujuan program STM secara khusus
positif terhadap sains pada umumnya,
untuk mencapai lima domain. Domain-
kelas sains, program sains, kegunaan
domain itu meliputi domain konsep,
belajar sains, dan guru sains, serta yang
proses, aplikasi, kreativitas, dan sikap:
tidak kalah pentingnya adalah sikap
1. Domain konsep Domain konsep positif terhadap diri sendiri.
memfokuskan pada muatan sainsnya.
Sains Teknologi Masyarakat juga
Domain ini meliputi fakta-fakta, prinsip,
dapat diartikan pembelajaran yang
penjelasan-penjelasan, teori-teori dan
dirancang dengan menggunakan isu- isu
hukum-hukum. 2. Domain proses
sosial dan teknologi yang ada di
Domain ini menekankan pada
lingkungan siswa sebagai pemicu dalam
bagaimana proses memperoleh
pembelajaran suatu konsep.
pengetahuan yang dilakukan oleh para
Penambahan unsur lingkungan dalam
saintis. Domain ini meliputi proses-
pendekatan ini didasarkan karena tidak
proses yang sering disebut keterampilan
menuntup kemungkinan bahwa sains
proses sains, yaitu mengamati,
dan teknologi juga akan mempengaruhi
mengklasifikasi, mengukur, menginfer,
lingkungan. Jadi, dalam hal ini
memprediksi, mengenali variabel,
pendekatan Sains Teknologi Masyarakat
menginterpretasikan data, merumuskan
(STM) tidak menutup kemungkinan
hipotesis, mengkomunikasikan,
untuk ditambahkan unsur Lingkungan
memberi definisi operasional, dan
(L) dalam konteksnya agar
melaksanakan eksperimen. 3. Domain
perkembangan dari ilmu pengetahuan
Aplikasi Domain ini menekankan pada

Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial


Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
dan teknologi dapat memberikan untuk membuat pembelajaran lebih
dampak yang positif terhadap relevan. Yager (2010) mengatakan
lingkungan. Hal ini didukung oleh bahwa tujuan pembelajaran Sains
peneltian-penelitian yang dilakukan Teknologi Masyarakat adalah sebagai
dengan menambahkan unsur lingkungan berikut: (a) memberikan kesempatan
dalam pendekatan Sains Teknologi kepada siswa untuk membandingkan
Masyarakat. dan mengkontraskan sains dan teknologi
serta menghargai bagaimana sains dan
Rosario (2009) mengatakan bahwa
teknologi memberikan kontribusi pada
pendekatan STM dengan sebuah unsur
pengetahuan dan pengaruh baru; (b)
memiliki unsur-unsur penting yang
memberikan contoh-contoh dari masa
diidentifikasi sebagai berikut, (a)
lalu dan sekarang mengenai perubahan-
rekonstruksi sosial kritis (critical social
perubahan yang sangat besar dalam
reconstruction); (b) pengambilan
bidang sains dan teknologi yang dibawa
keputusan (decision making); dan (c)
masyarakat, pertambahan ekonomi, dan
tindakan dan keberlanjutan (action and
proses proses politik; (c)
sustainability). Rekonstruksi kritis
memberikan/menawarkan pandangan
menuntut siswa untuk memahami
global pada hubungan sains dan
dampak ilmu pengetahuan dan teknologi
teknologi pada masyarakat,
yang merupakan produk dari kecerdikan
menunjukkan dampaknya pada
manusia yang memberikan efek positif
pengembangan bangsa dan ekologi
dan negatif. Dengan kata lain,
bumi.
pendekatan Sains Teknologi Masyarakat
dan Lingkungan adalah suatu pola Salah satu cara atau pendekatan
pembelajaran yang menyangkut yang dapat digunakan di sekolah untuk
pengalaman manusia, isu-isu sosial, mengajarkan prinsip-prinsip sains
teknologi dan masyarakat serta sehingga dapat diterapkan dalam
dampaknya terhadap lingkungan, kehidupan sehari-hari adalah
sehingga pembelajaran menjadi lebih pendekatan Sains, Teknologi dan
nyata. Melalui pendekatan STML ini, Masyarakat. Pandangan di atas sejalan
siswa dibawa secara langsung untuk dengan pendapat King (2009) yakni
mempelajari objek yang akan dipelajari. pendekatan Sains Teknologi Masyarakat
Selain itu, dengan menggunakan (STM) merupakan pendekatan
pendekatan STM ini siswa dapat interdisipliner dan multikultural. Sains
merasakan secara nyata masalah- Teknologi Masyarakat (STM) yang
masalah yang terjadi di lingkungan dan diterjemahkan dari akronim bahasa
masyarakat sekitar, serta dapat Inggris STS (“Science Technology
memecahkan masalah-masalah tersebut Society”) adalah sebuah gerakan
melalui suatu proses pembelajaran pembaharuan dalam pendidikan sains.
sehingga membuat pembelajaran lebih Pembaharuan ini mulamula terjadi di
bermakna. Lebih lanjut Rosario (2009) Inggris dan Amerika, sekarang sudah
mengatakan bahwa aspek penting dari merebak ke negara-negara lain.
pendekatan STM adalah kegiatan yang Pendekatan STM dalam pendidikan sains
dapat berasal dari masyarakat setempat diyakini oleh pakarpakar di Amerika

Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial


Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
sebagai pendekatan yang tepat, sebab berbagai hubungan yang terjadi di
pendekatan ini berusaha untuk antara sains, teknologi dan masyarakat.
menjembatani materi di dalam kelas Dengan demikian dapat disimpulkan
dengan situasi dunia nyata di luar kelas bahwa STM merupakan sebuah
yang menyangkut perkembangan pendekatan yang dimaksudkan untuk
teknologi dan situasi sosial mengetahui bagaimana sains dan
kemasyarakatan. Hal ini teknologi masuk dan merubah proses-
menggambarkan bahwa pendekatan proses sosial di masyarakat, dan
STM dijalankan untuk mempersiapkan bagaimana situasi sosial mempengaruhi
peserta didik dalam menghadapi masa perkembangan sains dan teknologi.
depannya. Pendekatan ini menuntut
Pendekatan Sains Teknologi
agar peserta didik diikutsertakan dalam
Masyarakat (STM) dilandasi oleh tiga hal
penentuan tujuan, perencanaan,
penting yaitu: 1. Adanya keterkaitan
pelaksanaan, cara mendapatkan
antara sains, teknologi, dan masyarakat
informasi, dan evaluasi pembelajaran.
2. Proses pembelajaran menganut
Adapun yang digunakan sebagai penata
pandangan konstruktivisme, yang
(organizer) dalam pendekatan STM
menggambarkan bahwa siswa
adalah isu-isu dalam masyarakat yang
membentuk atau membangun
ada kaitannya dengan Sains dan
pengetahuannya melalui interaksi
Teknologi. National Science Teachers
dengan lingkungan. 3. Pengajaranya
Association (NSTA) (1990 :1)
terkandung lima ranah, yang terdiri atas
memandang STM sebagai ……… the
ranah pengetahuan, ranah sikap, ranah
teaching and learning of science in the
proses, ranah kreativitas, dan ranah
context of human experience. STM
hubungan dan aplikasi.
dipandang sebagai proses pembelajaran
yang senantiasa sesuai dengan konteks Konteks pengalaman manusia NTSA
pengalaman manusia. Dalam (National Science Teachers Associetion)
pendekatan ini siswa diajak untuk telah mengidentifikasi hal-hal yang perlu
meningkatakan kreativitas, sikap ilmiah, diperhatikan dalam STM (Collete and
menggunakan konsep dan proses sains Chiappetta, 1994:20-21) yaitu: 1.
dalam kehidupan sehari-hari. Definisi Menggunakan konsep-konsep sains,
lain tentang STM dikemukakan oleh keterampilan proses dan nilai apabila
Penn State dalam Madya, at al(2010) mengambil keputusan yang bertanggung
bahwa STM merupakan …….. an jawab dalam kehidupan sehari-hari. 2.
interdisciplinary approach which reflects Mengetahui bagaimana sains dan
the widespread realization that in order teknologi mempengaruhi masyarakat. 3.
to meet the increasingdemands of a Mengetahui bahwa masyarakat
technical society, education must mengontrol sains dan teknologi melalui
integrate across disciplines. Dengan pengelolaan sumber daya alam. 4.
demikian, pembelajaran dengan Menyadari keterbatasan dan kegunaan
pendekatan STM haruslah sains dan teknologi untuk meningkatkan
diselenggarakan dengan cara kesejahteraan manusia. 5. Memenuhi
mengintegrasikan berbagai disiplin sebagian besar konsep-konsep dasar
(ilmu) dalam rangka memahami sains, hipotesis, dan teori sains dan

Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial


Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
mampu menggunakannya. 6. teknologi sederhana, dan mampu
Menghargai sains dan teknologi sebagai mengambil keputusan berdasarkan
stimulus intelektual yang dimilikinya. 7. nilai-nilai yang berlaku dalam
Mengetahui bahwa pengetahuan ilmiah masyarakatnya. Hubungan saling
tergantung pada proses-proses inquiri mempengaruhi dan ketergantungan
dan teori-teori. 8. Membedakan fakta- antara sains, teknologi dan masyarakat
fakta ilmiah dan opini pribadi. 9. dapat digambarkan sebagai berikut:
Mengakui asal-usul sains dan
Hubungan antara sains teknologi
mengetahui bahwa pengetahuan ilmiah
dan masyarakat, menunjukkan adanya
adalah tentetif dan subjek sebagai bukti
pengintegrasin yang utuh dan tak
yang terakumulasi. 10. Mengetahui
terpisahkan, hubungan saling
aplikasi teknologi dan pengambilan
mempengaruhi tersebut akan dijabarkan
keputusan menggunakan teknologi. 11.
sebgai berikut: 1. Hubungan Sains
Memiliki pengetahuan dan pengalaman
dengan Teknologi Sains memberi
cukup untuk memberikan penghargaan
kontribusi terhadap teknologi, yang
pada penelitian dan pengembangan
tercermin pada penerapan produk sains
teknologi. 12. Memiliki pandangan yang
dalam teknologi. Sains memberi cara
lebih banyak dan lebih menarik dari kata
atau alat untuk mengestimasi perilaku
itu sebagai hasil dari pendidikan sains
benda-benda. Para insinyur
13. Mengetahui dan menggunakan
menggunakan pengetahuan tentang
sumber-sumber tersebut dalam
sains untuk memecahkan masalah-
pengambilan keputusan.
masalah praktis. Sebaliknya, teknologi
memberikan mata dan telinga bagi sains.
Hubungan Antara Sains, Teknologi, Misalnya, teknologi computer berperan
dan Masyarakat (STM) penting bagi perkembangan subatansial
dalam mempelajari system cuaca,
Sains dan teknologi dalam
struktural kristal, struktur gen, dan
kehidupan masyarakat khususnya dunia
sebagainya. Teknologi tidak hanya
pendidikan mempunyai hubungan yang
memberi alat bagi sains. Tetapi juga
erat. Hal ini dapat dipahami karena ilmu
memberi motivasi dan arah bagi teori-
pengetahuan pada dasarnya
teori penelitian. Misalnya, teori
menjelaskan tentang konsep. Sedangkan
konservasi energi sebagian besar
teknologi merupakan suatu
dikembangkan dari problem teknologi
seni/keterampilan sebagai perwujudan
dalam meningkatkan efisiensi mesin uap
dari konsep yang telah dipelajari dan
(Sadia dalam Madya, dkk : 2010).
dipahami. Dengan kata lain untuk
Teknologi adalah suatu cara atau teknik
memahami sains dan teknologi berarti
yang digunakan dalam usaha manusia
harus memiliki kemampuan untuk
memecahkan masalah dan beradaptasi
mengatasi masalah dengan
dengan lingkungannya.
menggunakan konsep konsep ilmu,
mengenal teknologi yang ada di
masyarakat serta dampaknya, mampu
menggunakan dan memelihara hasil
teknologi, kreatif membuat hasil

Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial


Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Daftar Pustaka Journal of Science Teacher
Educetion. Diakses pada tanggal
Madya, W.I., Sanjaya, H.P.I., dan Subudi, 20 mei 2011. Melaui
K.I. 2010. Model Pembelajaran www.cedu.niu.edu/scied/course
Sains Teknologi Masyarakat s/ciee344/course_files_king/sts_
(STM) dan Implementasinya re ading.htm/.
dalam Pembelajaran Sains.
Singaraja: Universitas Pendidikan National Science Teachers Association
Ganesa. (1990). STS : A New Effort for
Providing
Poedjiadi, Anna., 2019. Sains, Teknologi,
Masyarakat: Model Pembelajaran Collete, T.A., and Chiappetta, L.A., 1994.
Kontekstual Bermuatan Nilai. Science Instruction in the Middle
Bandung: Rosda Karya. and
Secondary Schools. New York:
Yager, Robert E. (1990). The Macmillan Publishing Company.
Science/Technology/Society
Movement in the
United States, Its Orogin,
Evolution, and Rationale, Social
Education.
Hunaepi, dkk (2014) Sains Teknologi
Masyarakat “Strategi, pendekatan
dan model pemmbelajaran” Duta
Pustaka Ilmu – Gedung Catur
FPMIPA IKIP
Mataram
Yager, R. dan Akcay, H. (2010). “The
Impact of a
Science/Technology/Society
Teaching Approach on Student
Learning in Five Domains”. Journal
Science Education Technology. 19,
602-611.
Rosario, Bernadete I. (2009). “Science,
Technology, Society and
Environment (STSE) Approach in
EnvironmentalScience for
Nonscience Students in Local
Culture”. Liceo Journal of Higher
Education Research.6, (1), 269-
283
King, K.P. 2009. Examination Of The
Science-Technology-Society
Approach To
The Curriculum. Submitted to the

Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial


Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Anda mungkin juga menyukai